Teori makna hidup Kebermaknaan Hidup

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id aktivitas kerja menghasilkan sumbangan bagi masyarakat. Komunitas atau masyarakat pada giliranannya mengantarkan individu pada penemuan makna., b. Nilai-nilai pengalaman. Menurut Bastaman 2007 hal ini meliputi meyakini dan menghayati kebenaran, kebajikan, keindahan, keadilan, keimanan dan nilai-nilai yang dianggap berharga., c. Nilai-nilai sikap Frankl 1992 menyebut nilai ke tiga ini sebagai nilai yang paling tinggi, dengan merealisasikan nilai bersikap ini berarti individu menunjukkan keberaniaan dan kemuliaan menghadapi penderitaannya. Frankl menekankan bahwa penderitaannya itu memiliki makna pada dirinya ketika menderita karena sesuatu, individu bergerak kedalam menjauhi sesuatu itu. Membentuk suatu jarak diantara kepribadiannya dan sesuatu itu. Penderitaan menurut Frankl memiliki makna ganda, membentuk karakter sekaligus membentuk kekuatan dan ketahanan diri. Menurut Frankl, esensi suatu nilai bersikap terletak pada cara seseorang secara ikhlas dan tawakkal menyerahkan dirinya pada suatu keadaan yang tidak bisa dihindarinya.

2. Kriteria makna hidup

Makna hidup terdapat pada individu dengan kriteria: a. mempunyai konsep positif tentang hidup , b. seseorang mempunyai kerangka tentang tujuan hidupnya, c. seseorang selalu berupaya mengisi kerangka tujuan hidupnya, d. mengisi hidup dengan penglaman dalam hidup adalah sesuatu yang penting bagi hidupnya Battista dan Almond, 1973 dalam Setiyono, 2004. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3. Metode makna hidup

Menurut Bastaman, 2007 bahwa ada lima metode dalam menemukan makna hidup yaitu: a. Pemahaman pribadi, yaitu membantu memperluas kelebihan dan kekurangan beberapa aspek pribadi dan corak kehidupan, baik yang masih potensial maupun yang sudah teraktualisasikan. b. Bertindak positif, yaitu mencoba menerapkan hal-hal baik dalam perilaku dan tindakan nyata sehari-hari. c. Pengakraban hubungan, yaitu membina hubungan yang akrab. Seseorang akan merasa diperlukan dan memerlukan orang lain, dicintai dan mencintai orang lain tanpa mementingkan diri sendiri. d. Pendalaman nilai, yaitu usaha-usaha untuk memahami dan merealisasikan ketiga sumber nilai makna hidup yang telah disebutkan, yaitu nilai kreatif, nilai penghayatan dan nilai sikap. e. Ibadah, yaitu melaksanakan tata cara ibadah yang diajarkan oleh agama. Ibadah yang dilaksanakan dengan khidmat sering menimbulkan perasaan tenang, tentram dan tabah serta merasa mendapat bimbingan dalam melakukan tindakan Manusia dalam mencari tujuan hidup, mempunyai suatu kebutuhan yang bersifat unik, spesifik, dan personal, yaitu suatu kebutuhan akan makna hidup. Makna hidup berfungsi sebagai pedoman terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan sehingga makna hidup seakan-akan menantang dan mengundang seseorang untuk memenuhinya serta kegiatan-kegiatan yang dilakukannya menjadi terarah. Makna hidup bersifat spesifik, unik, dan digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id tidak dapt diberikan oleh siapapun, melainkan harus dicari dan ditemukan sendiri Bastaman, 2007. Menurut Frankl 2004 baik dalam kondisi normal maupun dalam penderitaan, kehidupan senantiasa mengandung hal-hal bermakna di dalamnya. Setiap orang memiliki motivasi utama dalam hidupnya, yaitu keinginan agar hidupnya bermakna dan bahagia. Hal ini menunjukkan bahwa manusia normal memiliki kemampuan dan kebebasan untuk menemukan dan mengembangkan makna hidupnya melalui apa yang dikerjakannya, dihayatinya dan sikap tepat atas penderitaannya yang tidak dapat dilekakkan lagi menurut Frankl 1992, Bastaman, 2007.

C. Teori Skinner

Kepedulian utama Skinner 1987 adalah mengenai perubahan tingkah laku. Jadi hakekat teori Skinner adalah teori belajar, bagaimana individu menjadi memiliki perilaku baru, menjadi lebih terampil, menjadi lebih tahu. Kehidupan terus-menerus dihadapkan dengan situasi eksternal yang baru dan organisme harus belajar merespon situasi baru itu memakai respon lama atau respon yang baru dipelajarinya Feist, 2011. Skinner 1987 percaya bahwa kepribadian dapat dipahami dengan mempertimbangkan perkembangan tingkah laku dalam hubungannya yang terus-menerus dengan lingkungannya. Cara yang efektif untuk mengubah dan mengontrol perilaku adalah dengan melakukan penguatan