Metode Pengumpulan Data KEBERMAKNAAN HIDUP MANTAN PELAKU KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT).

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Beberapa langkah dalam analisis data kualitatif diatas, akan diterapkan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini data yang didapat ditulis dalam transkip wawancara, lalu dikoding, dipilah tema–tema sebagai hasil temuan, dan selanjutnya dilakukan interpretasi data.

F. Keabsahan Data

Pengecekan keabasahan temuan pada dasarnya merupakan bagian yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari penelitian kualitatif. Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik keabsahan data sebagai berikut: 1. Ketekunan pengamatan. Ketekunan pengamatan berarti mencari konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitannya dengan proses analisis yang konstan dan mencari apa yang dapat diperhitungkan dan apa yang tidak dapat. Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau itu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci Moleong, 2001. 2. Triangulasi multiple sources of data. Merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu data yang lain. Dengan kata lain bahwa dengan triangulasi, peneliti dapat merecheck temuannya dengan jalan membandingkannnya dengan berbagai sumber data yang lain. Dalam penelitian ini akan mempergunakan sumber data dari orang lain. Seperti, isteri, anak, tokoh masyarakat, dan guru spiritual. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Partisipan

Penelitian ini penelitian kualitatif dengan metode studi kasus yang melibatkan dua subjek mantan pelaku kekerasan dalam rumah tangga KDRT. Dalam hal ini terdapat dua subjek dan lima significant others yang diwawancarai terkait dengan makna hidup mantan pelaku kekerasan dalam rumah tangga KDRT. Kedua subjek dan empat significant others tersebut berada di Surabaya. Sedangkan satu significant others berada di Ponorogo. Nama-nama subjek dalam penelitian ini sengaja disamarkan untuk menjaga kesejahteraan psikologis subjek yang merupakan bagian dari kode etik penelitian. Diantara profil subjek, yaitu: 1 Subjek pertama dengan inisial PB, berjenis kelamin laki-laki, dengan usia 44 tahun. 2 Subjek kedua dengan inisial FI, berjenis kelamin laki-laki, dengan usia 58 tahun. 3 significant others dari subjek pertama dengan inisial WH, berusia 21 tahun, dengan jenis kelamin laki-laki, merupakan putra dari subjek. 4 Significant others dari subjek pertama dengan inisial KL, berusia 58 tahun, berjenis kelamin laki-laki, merupakan tokoh masyarakat yang dipercaya menjadi pengurus masjid yang sekaligus tetangga dekat dengan subjek. 5 Significant others dari subjek kedua dengan inisial HL, berusia 50 tahun, berjenis kelamin perempuan, merupakan istri dari subjek. 6 Significant others dari subjek kedua dengan inisial RH, berusia 25 tahun, berjenis kelamin laki-laki, 46