IdentitasResponden Berdasarkan Penghasilan IdentitasRespondenBerdasarkan Lama Tinggal Kesimpulan

64 belakang tamatan SMA, masyarakat lebih memilihbekerja menjadi pedagang karena dekat dengan pasar tradisional.

g. IdentitasResponden Berdasarkan Penghasilan

Tabel 4.7 Identitas Responden Berdasarkan Penghasilan No Penghasilan Jumlah orang Persentase 1. ≤ Rp. 500.000 12 12,8 2. Rp. 500.001-1.000.000 23 24,4 3. Rp. 1.000.001-1.500.000 15 16,0 4. Rp. 1.500.001-2.000.000 12 12,8 5. ≥ Rp. 2.000.000 16 17,0 6. Tidak memiliki penghasilan 16 17,0 Jumlah 94 100,0 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Berdasarkan data tabel 4.7, dapat diketahui bahwa masyarakat yang terkena banjir paling banyak mempunyai penghasilan antara Rp 500.000 sampai dengan Rp 1.000.000 per bulan berjumlah 23 orang 24,4. Masyarakat yang bertempat di tinggal di daerah aliran sungai Deli mempunyai penghasilan di bawah Upah Minimum Kota UMK Kota Medan berjumlah Rp 1.851.500 sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, istri juga terlibat bekerja untuk menambah pendapatan agar kebutuhan hidup sehari-hari dapat terpenuhi.

h. IdentitasRespondenBerdasarkan Lama Tinggal

Tabel 4.8 Identitas RespondenBerdasarkan Lama Tinggal No Lama Tinggal Tahun Jumlah orang Persentase 1. 5 10 10,6 2. 5-10 11 11,7 3. 10-20 60 63,9 4. 20 13 13,8 Jumlah 94 100,0 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Berdasarkan data tabel 4.8, dapat diketahui bahwa masyarakat yang terkena banjir paling banyak telah bertempat tinggal selama 10 sampai dengan 20 65 tahun berjumlah 60 orang 63,9. Pada umumnya, mereka telah lama tinggal di daerah tersebut, bahkan ada yang lahir sampai mempunyai anak sehingga daerah ini sudah menjadi kampung halaman bagi mereka. Alasan mereka tetap bertahan karena nyaman dengan budaya di lingkungan yang saling bantu-membantu apabila terkena banjir.

4.3 Solidaritas Sosial Warga Sekitar Sungai Deli Dalam Memberikan

Bantuan Makanan Kepada Masyarakat yang Terkena Banjir Besar Solidaritas wargasekitar sungai yang memberikan bantuan makananberupa mie instan, beras, nasi bungkus dan telur kepada masyarakat yang terkena banjir berdomisili di Daerah Aliran Sungai Deli terkait jenis kelamin, usia, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan dan lama tinggal diuraikan di bawah ini.

4.3.1 Masyarakat yang Diberikan Bantuan Makanan Saat Banjir Besar

dari Sekitar Daerah Tempat Tinggal Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.9 Distribusi Responden terhadap Bantuan Makanan Yang Diberikan Saat Banjir Besar Berdasarkan Jenis Kelamin Pernyataan Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan F F F Ya 32 91,4 54 91,5 86 91,5 Tidak 3 8,6 5 8,5 8 8,5 Jumlah 35 100 59 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.9, menunjukkan bahwa masyarakat yang diberikan bantuan makanan saat banjir besar sebanyak 86 orang 91,5 dan 8 orang 8,5 masyarakat tidak diberikan bantuan makanan saat banjir besar. Paling banyak 66 warga perempuan yang mengatakan ada diberikan bantuan makanan saat banjir besar sebanyak 54 orang 91,5. Sedangkan laki-laki mengatakan tidak diberikan bantuan makanan saat banjir besar sebanyak 3 orang 8,6. Hal ini menggambarkan bahwa perempuan lebih banyak bergaul dengan tetangganya sehingga lebih dikenal dan diberikan bantuan makanan berupa mie instan dan nasi bungkussebanyak jumlah anggota keluarga setiap Kepala Keluarga, nasi bungkus, beras sekitar 3-5 kg, telur, dan gula di sekitar daerah aliran Sungai Deli. 4.3.2 Masyarakat yang Diberikan Bantuan Makanan Saat Banjir Besar dari Sekitar Daerah Tempat Tinggal Berdasarkan Umur Tabel 4.10 Distribusi Responden terhadap Bantuan Makanan Yang Diberikan Saat Banjir Besar Berdasarkan Umur Pernyataan Umur Tahun Total 17-27 28-38 39-48 49-58 58 F F F F F F Ya 23 88,5 31 91,2 15 88,2 9 100 8 100 86 91,5 Tidak 3 11,5 3 8,8 2 11,8 0 8 8,5 Jumlah 26 100 34 100 17 100 100 8 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.10 menunjukkan masyarakat yang diberikan bantuan makanan berupa mie instan dan nasi bungkus sebanyak jumlah anggota keluarga setiap Kepala Keluarga KK, beras sekitar 3-5 kg per KK, telur, dan gula saat banjir besar sebanyak 86 orang 91,5 dan 8 orang 8,5 mengatakan masyarakat tidak diberikan bantuan makanan saat banjir besar. Paling banyak masyarakat berumur 28-38 tahun yang mengatakan diberikan bantuan makanan saat banjir besar sebanyak 31 orang 91,2. Sedangkan kelompok umur 17-27 tahun mengatakan tidak diberikan bantuan makanan dari masyarakat sekitar saat banjir besar sebanyak 3 orang 11,5. Hal ini menggambarkan bahwa masyarakat 67 kelompok umur 28-38 tahun tergolong produktif yang mempunyai pekerjaan rutin untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan mempunyai kenalan kerja sehingga memberikannya bantuan makanan. Masyarakat kelompok umur ini, ada yang sudah lama bertempat tinggal di sekitar Daerah Aliran Sungai Deli sehingga lebih merasakan solidaritas masyarakat dalam memberikan bantuan. 4.3.3 Masyarakat yang Diberikan Bantuan Makanan Saat Banjir Besar dari Sekitar Daerah Tempat Tinggal Berdasarkan Agama Tabel 4.11 Distribusi Responden terhadap Bantuan Makanan Yang Diberikan Saat Banjir Besar Berdasarkan Agama Pernyataan Agama Total Islam Kristen Protestan Buddha Hindu F F F F F Ya 75 92,6 4 66,7 2 100 5 100 86 91,5 Tidak 6 7,4 2 33,3 8 8,5 Jumlah 81 100 6 100 2 100 5 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.11, menunjukkan masyarakat yang diberikan bantuan makanan saat banjir besarsebanyak 86 orang 91,5 dan 8 orang 8,5 masyarakat yang tidak diberikan bantuan makanan saat banjir besar. Paling banyak masyarakatyang beragama Islam mengatakan ada diberikan bantuan makanan saat banjir besar sebanyak 75 orang 92,6. Demikian juga ada yang mengatakan tidak diberikan bantuan makanan saat banjir besar adalah masyarakat beragama Islam sebanyak 6 orang 7,4. Hal ini menggambarkan bahwa masyarakat beragama Islam lebih banyak bertempat tinggal di sekitar aliran Sungai Deli. Sosial budaya di lingkungan tersebut akan dipengaruhi oleh agama 68 Islam yang mengajarkan kerukunan dalam bermasyarakat terutama dalam memberikan bantuan ketika saudaranya mengalami banjir besar. 4.3.4 Masyarakat yang Diberikan Bantuan Makanan Saat Banjir Besar dari Sekitar Daerah Tempat Tinggal Berdasarkan Suku Bangsa Tabel 4.12 Distribusi Responden terhadap Bantuan Makanan Yang Diberikan Saat Banjir Besar Berdasarkan Suku Bangsa Pernyataan Suku Bangsa Batak Melayu Jawa Minang India F F F F F Ya 19 86,4 11 100 20 90,9 18 90 8 100 Tidak 3 13,6 2 9,1 2 10 Jumlah 22 100 11 100 22 100 20 100 8 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Tabel 4.12 Lanjutan Distribusi Responden terhadap Bantuan MakananYang Diberikan Saat Banjir Besar Berdasarkan Suku Bangsa Pernyataan Suku Bangsa Total Aceh Cina Bugis Ambon Nias F F F F F F Ya 1 100 2 100 1 100 1 100 5 83,3 86 91,5 Tidak 1 16,7 8 8,5 Jumlah 1 100 2 100 1 100 1 100 6 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.12 menunjukkan masyarakat yang diberikan bantuan makanan saat banjir besar sebanyak 86 orang 91,5 dan 8 orang 8,5 masyarakat yang tidak diberikan bantuan makanan saat banjir besar. Paling banyak masyarakat bersuku Jawa mengatakan diberikan bantuan makanan saat banjir besar sebanyak 20 orang 90,9 dan Suku Batak sebanyak 19 orang 86,4. Sedangkan suku Batak mengatakan tidak 69 diberikan bantuan makanan saat banjir besar sebanyak 3 orang 13,6. Hal ini menggambarkan bahwa masyarakat bersuku Jawa lebih banyak bertempat tinggal di sekitar aliran Sungai Deli. Kebiasaan di lingkungan tersebut akan dipengaruhi oleh budaya Jawa dan Batak yang saling tolong menolong apabila mengalami musibah banjir sehingga masyarakat berpartisipasi untuk memberikan bantuan makanan. 4.3.5 Masyarakat yang Diberikan Bantuan Makanan Saat Banjir Besar dari Sekitar Daerah Tempat Tinggal Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.13 Distribusi Responden terhadap Bantuan Makanan Yang Diberikan Saat Banjir Besar Berdasarkan Pendidikan Pernyataan Pendidikan Total SD SMP SMA DiplomaSar jana Tidak tamat SD F F F F F F Ya 19 95 22 84,6 38 92,7 6 100 1 100 86 91,5 Tidak 1 5 4 15,4 3 7,3 0 0 8 8,5 Jumlah 20 100 26 100 41 100 6 100 1 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.13 menunjukkan masyarakat yang diberikan bantuan makanan saat banjir besar kepada responden sebanyak 86 orang 91,5 dan 8 orang 8,5 masyarakat tidak diberikan bantuan makanan saat banjir besar. Paling banyak masyarakat tamatan SMA mengatakan ada diberikan bantuan berupa makanan saat banjir besar sebanyak 38 orang 92,7. Sedangkan masyarakat tamatan SMP mengatakan tidak diberikan bantuan makanan saat banjir besar sebanyak 4 orang 15,4. Hal ini menggambarkan bahwa masyarakat tamatanSMA yang sudah lama tinggal di sekitar daerah aliran Sungai Deli sehingga lebih banyak merasakan solidaritas dari masyarakat sekitarnya. 70 4.3.6 Masyarakat yang Diberikan Bantuan Makanan Saat Banjir Besar dari Sekitar Daerah Tempat Tinggal Berdasarkan Jenis Pekerjaan Tabel 4.14 Distribusi Responden terhadap Bantuan Makanan Yang Diberikan Berdasarkan Jenis Pekerjaan Pernyataan Jenis Pekerjaan Total Wiraswa sta Buruh IRT Pegawai Mahasis wapela jar Mocok- mocok F F F F F F F Ya 27 90 9 100 32 91, 4 12 85,7 4 100 2 100 86 91,5 Tidak 3 10 3 8,6 2 14,3 8 8,5 Jumlah 30 100 9 100 35 100 14 100 4 100 2 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.14 menunjukkan masyarakat yang diberikan bantuan makanan saat banjir besar kepada responden sebanyak 86 orang 91,5 dan 8 orang 8,5 masyarakat tidak diberikan bantuan makanan saat banjir besar. Paling banyak masyarakat yang bekerja sebagai ibu rumah tangga mengatakan ada diberikan bantuan makanan berupa nasi bungkus, mie instan, dan gula saat banjir besar sebanyak 32 orang 91,4. Sedangkan masyarakat bekerja sebagai wiraswasta mengatakan tidak diberikan bantuan makanan saat banjir besar sebanyak 3 orang 10. Hal ini menggambarkan bahwa ibu rumah tangga lebih banyak berkomunikasi dan mempunyai kekerabatan dengan tetangga sehingga lebih banyak merasakan solidaritas mendapatkan bantuan makanan saat banjir besar. 4.3.7 Masyarakat yang Diberikan Bantuan Makanan Saat Banjir Besar dari Sekitar Daerah Tempat Tinggal Berdasarkan Lama Tinggal. Tabel 4.15 71 Distribusi Responden terhadapBantuan Makanan Yang Diberikan Saat Banjir Besar Berdasarkan Lama Tinggal Pernyataan Lama Tinggal Total 5 tahun 5-10 tahun 10-20 tahun 20 tahun F F F F F Ya 9 90 9 81,8 56 93,3 12 92,3 86 91,5 Tidak 1 10 2 18,2 4 6,7 1 7,7 8 8,5 Jumlah 10 100 11 100 60 100 13 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.15 menunjukkan masyarakat yang diberikan bantuan makanan saat banjir besar kepada responden sebanyak 86 orang 91,5 dan 8 orang 8,5 masyarakat tidak diberikan bantuan makanan saat banjir besar. Paling banyak masyarakat yang lama tinggalnya selama 10-20 tahun mengatakan ada masyarakat yang diberikan bantuan berupa makanan saat banjir besar sebanyak 56 orang 93,3. Sedangkan masyarakat yang lama tinggalnya 10-20 tahun juga mengatakan mereka tidak mendapatkan bantuan makanan saat banjir besar sebanyak 4 orang 6,7. Hal ini menggambarkan bahwa yang paling lama tinggal di sekitar aliran sungai yang lebih banyak pergaulannya dan mempunyai hubungan kekerabatan dengan tetangga sehingga lebih banyak merasakan solidaritas yang diberikan bantuan makanan seperti bantuan mie instan, nasi bungkus, beras, dan gula saat terjadi banjir besar. Namun bantuan berupa uang tidak ada diberikan, hanya anak-anak warga tersebut yang kadang diberikan uang di jalan raya kalau dibuat atraksi di sungai saat banjir besar terjadi.

4.4 Solidaritas Masyarakat Sekitar Sungai Deli Dalam Memberikan Bantuan

Makanan Kepada Masyarakat yang Terkena Banjir Kecil. 72 4.4.1 Masyarakat yang Diberikan Bantuan Makanan dari Masyarakat Sekitar Saat Banjir Kecil Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.16 Distribusi Responden terhadap Bantuan Makanan Yang Diberikan Saat Banjir Kecil Berdasarkan Jenis Kelamin Pernyataan Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan F F F Ya 31 88,6 55 93,2 86 91,5 Tidak 4 11,4 4 6,8 8 8,5 Jumlah 35 100,0 59 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015. Dari tabel 4.16 menunjukkan masyarakat yang diberikan bantuan makanan saat banjir kecil kepada responden sebanyak 86 orang 91,5 dan 8 orang 8,5 masyarakat tidak diberikan bantuan makanan saat banjir kecil. Paling banyak perempuan yang mengatakan ada masyarakat yang diberikan bantuan berupa makanan saat banjir kecil sebanyak 55 orang 93,2. Sedangkan laki-laki mengatakan tidak diberikan bantuan makanan saat banjir kecil sebanyak 4 orang 11,4. Hal ini menggambarkan bahwa keterpaparan solidaritas bantuan makanan pada perempuan sebab perempuan dalam melakukan aktivitas dengan orang lain cenderung menggunakan perasaan dan hati nurani sehingga pada saat berinteraksi dengan warga sekitar lebih mudah diterima. 4.4.2 Masyarakat yang DiberikanBantuan Makanan Saat Banjir Kecil dari Masyarakat Sekitar Berdasarkan Umur Tabel 4.17 73 Distribusi Responden terhadapBantuan MakananYang Diberikan Saat Banjir Kecil Berdasarkan Umur Pernyataan Umur Tahun Total 17-27 28-38 39-48 49-58 58 F F F F F F Ya 23 88,5 32 94,1 14 82,4 9 100 8 100 86 91,5 Tidak 3 11,5 2 5,9 3 17,6 8 8,5 Jumlah 26 100 34 100 17 100 9 100 8 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.17 menunjukkan masyarakat yang diberikan bantuan makanan saat banjir kecil sebanyak 86 orang 91,5 dan 8 orang 8,5 masyarakat tidak diberikan bantuan makanan saat banjir kecil. Paling banyak masyarakat kelompok umur 28-38 tahun mengatakan ada masyarakat yang diberikan bantuan berupa makanan saat banjir kecil sebanyak 32 orang 94,1. Masyarakat kelompok umur 39-48 tahun mengatakan tidak diberikan bantuan makanan saat banjir kecil sebanyak 3 orang 17,6. Hal ini menggambarkan bahwa kelompok umur ini lahir dan masih bertempat tinggal di lingkungan tersebut sehingga mempunyai kekerabatan yang lebih dekat dengan masyarakat sekitar. 4.4.3 Masyarakat yang Diberikan Bantuan Makanan Saat Banjir Kecil dari Masyarakat Sekitar dan Masyarakat Luar Berdasarkan Agama Tabel 4.18 74 Distribusi Responden terhadapBantuan Makanan Yang Diberikan Saat Banjir Kecil Berdasarkan Agama Pernyataan Agama Total Islam Kristen Protestan Buddha Hindu F F F F F Ya 75 92,6 4 66,7 2 100 5 100 86 91,5 Tidak 6 7,4 2 33,3 8 8,5 Jumlah 81 100 6 100 2 100 5 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.18 menunjukkan masyarakat yang diberikan bantuan makanan saat banjir kecil kepada responden sebanyak 86 orang 91,5 dan 8 orang 8,5 masyarakat tidak diberikan bantuan makanan saat banjir kecil. Paling banyak masyarakat beragama Islam mengatakan ada diberikan bantuan makanan oleh masyarakat seperti masyarakat Cina dan lurah saat banjir kecil sebanyak 75 orang 92,6. Demikian juga adamasyarakat beragama Islam mengatakan mereka tidak diberikan bantuan makanan saat banjir kecil sebanyak 6 orang 7,4. Hal ini menggambarkan bahwa masyarakat dominan beragam Islam sehingga kebiasaan dan budaya dipengaruhi oleh agama Islam yang menekankan saling bantu- membantu apabila masyarakat mengalami musibah banjir. 4.4.4 Masyarakat yang Diberikan Bantuan Makanan Saat Banjir Kecil dari Masyarakat Sekitar Berdasarkan Suku Bangsa Tabel 4.19 75 Distribusi Responden terhadapBantuan Makanan Yang Diberikan Saat Banjir Kecil Berdasarkan Suku Bangsa Pernyataan Suku Bangsa Batak Melayu Jawa Minang India F F F F F Ya 20 90,9 10 90,9 19 86,4 19 95 8 100 Tidak 2 9,1 1 9,1 3 13,6 1 5,0 Jumlah 22 100 11 100 22 100 20 100 8 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Tabel 4.19 Lanjutan Distribusi Responden terhadap Bantuan Makanan Yang Diberikan Saat Banjir Kecil Berdasarkan Suku Bangsa Pernyataan Suku Bangsa Total Aceh Cina Bugis Ambon Nias F F F F F F Ya 1 100 2 100 1 100 1 100 5 83,3 86 91,5 Tidak 1 16,7 8 8,5 Jumlah 1 100 2 100 1 100 1 100 6 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.19 menunjukkan masyarakat yang diberikan bantuan makanan saat banjirkecil sebanyak 86 orang 91,5 dan 8 orang 8,5 masyarakat tidak diberikan bantuan makanan saat banjir kecil. Paling banyak masyarakat yang bersuku Batak mengatakan ada masyarakat yang memberikan bantuan berupa makanan saat banjir kecil sebanyak 20 orang 90,9. Masyarakat bersuku Jawa mengatakan tidak diberikan bantuan makanan saat banjir kecil sebanyak 3 orang 13,6. Hal ini menggambarkan bahwa masyarakat Batak mempunyai adat kental dengan kekerabatan martarombo dengan sesama marga. Masyarakat suku Batak lebih mengutamakan bantuan makanan berupa mie instan dan nasi bungkus 76 sebanyak jumlah anggota keluarga setiap kepala keluarga, minyak makan dan telur yang semarga atau sekampung dengan mereka. 4.4.5 Masyarakat Yang Diberikan Bantuan Makanan dari Masyarakat SekitarSungaiSaat Banjir Kecil Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.20 Distribusi Responden terhadapBantuan Makanan Yang Diberikan Saat Banjir Kecil Berdasarkan Pendidikan Pernyataan Pendidikan Total SD SMP SMA DiplomaSa rjana Tidak tamat SD F F F F F F Ya 19 95 22 84,6 38 92,7 6 100 1 100 86 91,5 Tidak 1 5,0 4 15,4 3 7,3 8 8,5 Jumlah 20 100 26 100 41 100 6 100 `1 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.20 menunjukkan masyarakat yang diberikan bantuan makanan saat banjir kecilsebanyak 86 orang 91,5 dan 8 orang 8,5 masyarakat tidak diberikan bantuan makanan saat banjir kecil. Paling banyak masyarakat tamatan SMA mengatakan ada masyarakat yang diberikan bantuan berupa makanan saat banjir kecil sebanyak 38 orang 92,7. Masyarakat tamatan SMP mengatakan tidak mendapatkan bantuan makanan saat banjir kecil sebanyak 4 orang 15,4. Hal ini menggambarkan bahwa masyarakat tamatan SMA lebih banyak bersuku Jawa yang mengikuti perkumpulan masyarakat Jawa sehingga kekerabatan dalam tolong menolong sangat kuat. 4.4.6 Masyarakat yang Diberikan Bantuan Makanan dari Masyarakat Sekitar Saat Banjir Kecil Berdasarkan Jenis Pekerjaan 77 Tabel 4.21 Distribusi Responden terhadap Bantuan Makanan Yang Diberikan Saat Banjir Kecil Berdasarkan Jenis Pekerjaan Pernyata an Jenis Pekerjaan Total Wiraswasta Buruh IRT Pegawai Mahasis wapelaj ar Mocok- mocok F F F F F F F Ya 26 86,7 8 88,9 33 94,3 13 92,9 4 100 2 100 86 91,5 Tidak 4 13,3 1 11,1 2 5,7 1 7,1 8 8,5 Jumlah 30 100 9 100 35 100 14 100 4 100 2 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.21 menunjukkan masyarakat yang diberikan bantuan makanan saat banjir kecil kepada responden sebanyak 86 orang 91,5 dan 8 orang 8,5 masyarakat tidak diberikan bantuan makanan saat banjir kecil. Paling banyak masyarakat berstatus sebagai ibu rumah tangga mengatakan ada masyarakat yang diberikan bantuan berupa makanan saat banjir kecil sebanyak 33 orang 94,3. Masyarakat bekerja sebagai wiraswasta mengatakan tidak diberikan bantuan makanan saat banjir kecil sebanyak 4 orang 13,3. Hal ini menggambarkan bahwa ibu rumah tangga cenderung berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya tetangga atau mudah bergaul dengan tetangga lainnya daripada suaminya yang lebih mengutamakan mencari nafkah di luar rumah setiap hari untuk kebutuhan hidup keluarga. 4.4.7 Masyarakat yang Diberikan Bantuan Makanan Saat Banjir Kecil dari Masyarakat Sekitar Berdasarkan Lama Tinggal 78 Tabel 4.22 Distribusi Responden terhadap Bantuan Makanan yang Diberikan Saat Banjir Kecil Berdasarkan Lama Tinggal Pernyataan Lama Tinggal Total 5 tahun 5-10 tahun 10-20 tahun 20 tahun F F F F F Ya 9 90 9 81,8 55 91,7 13 100 86 91,5 Tidak 1 10,0 2 18,2 5 8,3 8 8,5 Jumlah 10 100 11 100 60 100 13 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.22 menunjukkan masyarakat yang diberikan bantuan makanan saat banjir kecil sebanyak 86 orang 91,5 dan 8 orang 8,5 masyarakat tidak diberikan bantuan makanan saat banjir kecil. Paling banyak masyarakat yang lama tinggalnya di atas 10-20 tahun mengatakan masyarakat yang diberikan bantuan berupa makanan saat banjir kecil sebanyak 55 orang 91,7. Masyarakat lama tinggalnya selama kurang dari 5 tahun yang mengatakan tidak mendapatkan bantuan makanan saat banjir kecil sebanyak 2 orang 18,2. Hal ini menggambarkan bahwa makin lama masyarakat tinggal semakin kental kekerabatan yang dialaminya sehingga lebih banyak diberikan bantuan makanan saat banjir kecil. Sesuai dengan pepatah semakin tua umur semakin banyak pengalaman dalam hidup. 4.5 Solidaritas Warga Sekitar Sungai Deli Dalam Memberikan Bantuan Tumpangan Rumah Kepada Masyarakat Terkena Banjir. 79

4.5.1 Masyarakat yang Diberikan Bantuan Tumpangan Rumah Untuk

Tempat Tinggal Saat Banjir Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.23 Distribusi Responden terhadapBantuan Tumpangan Rumah yang Diberikan Untuk Tempat Tinggal Saat Banjir Berdasarkan Jenis Kelamin Pernyataan Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan F F F Ya 26 74,3 49 83,1 75 79,8 Tidak 9 25,7 10 16,9 19 20,2 Jumlah 35 100 59 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.23 menunjukkan masyarakat yang diberikan bantuan tempat tinggal saat banjir di sekitar aliran Sungai Deli sebanyak 75 orang 79,8 dan 19 orang 20,2 masyarakat tidak diberikan bantuan tempat tinggal saat banjir. Paling banyak masyarakat perempuan mengatakan ada masyarakat yang diberikan bantuan berupa tempat tinggal saat banjir sebanyak 49 orang 83,1. Masyarakat laki-laki mengatakan tidak diberikan bantuan tempat tinggal saat banjir sebanyak 9 orang 25,7. Hal ini menggambarkan perempuan dalam beraktivitas menggunakan hati nurani dan cenderung memiliki perasaan ingin mengenal sesama masyarakat di lingkungan tersebut sehingga menimbulkan kekerabatan untuk saling tolong menolong saat banjir. 4.5.2 Masyarakat yang Diberikan Bantuan Tumpangan Rumah Untuk Tempat Tinggal Saat Banjir Berdasarkan Umur Tabel 4.24 80 Distribusi Responden terhadap Bantuan Tumpangan Rumah yang Diberikan Saat Banjir Untuk Tempat Tinggal Berdasarkan Umur Pernyataan Umur Tahun Total 17-27 28-38 39-48 49-58 58 F F F F F F Ya 21 80,8 26 76,5 12 70, 6 9 100 7 87,5 75 79,8 Tidak 5 19,2 8 23,5 5 29, 4 1 12,5 19 20,2 Jumlah 26 100 34 100 17 100 9 100 8 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.24 menunjukkan masyarakat yang diberikan bantuan tempat tinggal saat banjir di sekitar aliran Sungai Deli sebanyak 75 orang 79,8 dan 19 orang 20,2 masyarakat mengatakan tidak diberikan bantuan tempat tinggal saat banjir. Paling banyak masyarakat berumur 28-38 tahun mengatakan masyarakat yang diberikan bantuan berupa tempat tinggal saat banjir sebanyak 26 orang 76,5. Demikian juga masyarakat berumur 28-38 tahun mengatakan tidak mendapatkan bantuan tempat tinggal saat banjir sebanyak 8 orang 23,5. Hal ini menggambarkan masyarakat yang diberikanbantuan tumpangan rumah untuk tempat tinggal saat banjir paling banyak berumur 28-38 tahun. Kelompok ini termasuk umur produktif yang memiliki kemampuan kuat untuk bekerja dalam mencapai tujuan yang diinginkan dan berusaha mencari teman sebagai dukungan dalam melakukan aktivitas rutinnya. Masyarakat berumur 28-38 tahun ini, cenderung memiliki teman-teman untuk berinteraksi sehingga memperoleh kekerabatan dengan masyarakat lingkungan sekitarnya

4.5.3 Masyarakat yang Diberikan Bantuan Tumpangan Rumah Untuk Tempat Tinggal Berdasarkan Agama

Tabel 4.25 81 Distribusi Responden terhadap Bantuan Tumpangan Rumah yang Diberikan Untuk Tempat Tinggal Berdasarkan Agama Pernyataan Agama Total Islam Kristen Protestan Buddha Hindu F F F F F Ya 65 80,2 4 66,7 1 50 5 100 75 79,8 Tidak 16 19,8 2 33,3 1 50 19 20,2 Jumlah 81 100 6 100 2 100 5 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.25 menunjukkan masyarakat yang diberikan bantuan tempat tinggal saat banjir di sekitar aliran Sungai Deli sebanyak 75 orang 79,8 dan 19 orang 20,2 masyarakat mengatakan tidak diberikan bantuan tempat tinggal saat banjir. Paling banyak masyarakat beragama Islam mengatakan ada diberikan bantuan berupa tempat tinggal saat banjir sebanyak 65 orang 80,2. Demikian juga masyarakat beragama Islam mengatakan tidak diberikan bantuan tempat tinggal saat banjir sebanyak 16 orang 19,8. Hal ini menggambarkan masyarakat yang diberikanbantuan tumpangan rumah untuk tempat tinggal saat banjir lebih banyak beragama Islam disebabkan mayoritas penduduk di Kelurahan Sukaraja adalah beragama Islam. Penduduk beragama Islam mempunyai ajaran untuk saling bantu membantu apabila saudaranya mengalami musibah. 4.5.4 Masyarakat yang Diberikan Bantuan Tumpangan Rumah Untuk Tempat Tinggal Saat Banjir Berdasarkan Suku Bangsa Tabel 4.26 82 Distribusi Responden terhadap Bantuan Tumpangan Rumahyang Diberikan MasyarakatUntuk Tempat Tinggal Saat Banjir Berdasarkan Suku Bangsa Pernyataan Suku Bangsa Batak Melayu Jawa Minang India F F F F F Ya 19 86,4 6 54,5 16 72,7 17 85 7 87,5 Tidak 3 13,6 5 45,5 6 27,3 3 15 1 12,5 Jumlah 22 100 11 100 22 100 20 100 8 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Tabel 4.26 Lanjutan Distribusi Responden terhadap Bantuan Tumpangan Rumah yang DiberikanMasyarakatUntuk Tempat Tinggal Berdasarkan Suku Bangsa Pernyata an Suku Bangsa Total Aceh Cina Bugis Ambon Nias F F F F F F Ya 1 100 2 100 1 100 1 100 5 83,3 75 79,8 Tidak 1 16,7 19 20,2 Jumlah 1 100 2 100 1 100 1 100 6 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.26 menunjukkan masyarakat yang diberikan bantuan tempat tinggal saat banjir di sekitar aliran Sungai Deli sebanyak 75 orang 79,8 dan 19 orang 20,2 masyarakat tidak diberikan bantuan tempat tinggal saat banjir. Paling banyak masyarakat suku Batak mengatakan mereka ada diberikan bantuan berupa tempat tinggal saat banjir sebanyak 19 orang 86,4. Demikian juga masyarakat suku Jawa mengatakan tidak mendapatkan bantuan tempat tinggal saat banjir sebanyak 6 orang 27,3. Hal ini menggambarkan masyarakat yang diberikanbantuan tumpangan rumah untuk tempat tinggal saat banjir lebih banyak bersuku Batak disebabkan mayoritas penduduk di Kelurahan Sukaraja adalah bersuku Batak. Norma budaya Batak sangat kental dengan istilah Martarombo atau asal daerah kelahiran nenek 83 moyang yang sama dianggap saudara, sehingga apabila semarga, mereka merasa peduli memberikan bantuan kepada warga terkena banjir.

4.5.5 Masyarakat yang Diberikan Bantuan Tumpangan Rumah Untuk Tempat Tinggal Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.27 Distribusi Responden terhadap Bantuan Tumpangan Rumah yang Diberikan Masyarakat Untuk Tempat Tinggal Berdasarkan Pendidikan Pernyata an Pendidikan Total SD SMP SMA DiplomaSar jana Tidak tamat SD F F F F F F Ya 15 75 17 65,4 36 87,8 6 100 1 100 75 79,8 Tidak 5 25 9 34,6 5 12,2 19 20,2 Jumlah 20 100 26 100 41 100 6 100 1 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.27 menunjukkan masyarakat yang diberikan bantuan tempat tinggal saat banjir kepada responden di sekitar aliran Sungai Deli sebanyak 75 orang 79,8 dan 19 orang 20,2 masyarakat tidak diberikan bantuan tempat tinggal saat banjir. Paling banyak masyarakat tamatan SMA mengatakan ada masyarakat yang diberikan bantuan berupa tempat tinggal saat banjir sebanyak 36 orang 87,8. Masyarakat tamatan SMP mengatakan tidak diberikan bantuan tempat tinggal saat banjir sebanyak 9 orang 34,6. Hal ini menggambarkan masyarakat yang diberikanbantuan tumpangan rumah untuk tempat tinggal saat banjir lebih banyak berpendidikan SMA disebabkan mayoritas masyarakat tersebut telah lama tinggal di Kelurahan Sukaraja sehingga sudah mempunyai kekerabatan dengan masyarakat sekitarnya. 4.5.6 Masyarakat yang Diberikan Bantuan Tumpangan Rumah Untuk Tempat Tinggal Berdasarkan Jenis Pekerjaan 84 Tabel 4.28 Distribusi Responden terhadap Bantuan Tumpangan Rumahyang Diberikan Masyarakat Sekitar Untuk Tempat Tinggal Berdasarkan Jenis Pekerjaan Pernyataan Jenis Pekerjaan Total Wiraswa sta Buruh IRT Pegawai Mahasi swapel ajar Mocok- mocok F F F F F F F Ya 21 70 7 77,8 30 85,7 12 85,7 3 75 2 100 75 79,8 Tidak 9 30 2 22,2 5 14,3 2 14,3 1 25 100 19 20,2 Jumlah 30 100 9 100 35 100 14 100 4 100 2 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.28 menunjukkan masyarakat yang diberikan bantuan tempat tinggal saat banjir kepada responden di sekitar aliran Sungai Deli sebanyak 75 orang 79,8 dan 19 orang 20,2 masyarakat tidak diberikan bantuan tempat tinggal saat banjir. Paling banyak masyarakat berstatus ibu rumah tangga mengatakan mereka ada diberikan bantuan berupa tempat tinggal saat banjir sebanyak 30 orang 85,7. Masyarakat bekerja sebagai wiraswasta mengatakan tidak diberikan bantuan tempat tinggal saat banjir sebanyak 9 orang 30. Hal ini menggambarkan masyarakat yang diberikanbantuan tumpangan rumah untuk tempat tinggal saat banjir lebih banyak tidak bekerja atau berstatus sebagai ibu rumah tangga disebabkan mereka telah rutin mengikuti berbagai organisasi masyarakat seperti perwiritan Islam, perpulungan BatakKaro atau perkumpulan agama dan kegiatan sosial lainnya di masyarakat sehingga mempunyai kekerabatan dengan masyarakat sekitarnya. 4.5.7 Masyarakat yang Diberikan Bantuan Tumpangan Rumah Untuk Tempat Tinggal Berdasarkan Lama Tinggal. Tabel 4.29 Distribusi Responden terhadap Bantuan Tumpangan Rumah yang Diberikan Untuk Tempat Tinggal Berdasarkan Lama Tinggal 85 Pernyataan Lama Tinggal Total 5 tahun 5-10 tahun 10-20 tahun 20 tahun F F F F F Ya 9 90 7 63,6 49 81,7 10 76,9 75 79,8 Tidak 1 10 4 36,4 11 18,3 3 23,1 19 20,2 Jumlah 10 100 11 100 60 100 13 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.29 menunjukkan masyarakat yang diberikan warga bantuan tempat tinggal saat banjir di sekitar aliran Sungai Deli sebanyak 75 orang 79,8 dan 19 orang 20,2 masyarakat tidak diberikan bantuan tempat tinggal saat banjir. Paling banyak masyarakat lama tinggal 10-20 tahun mengatakan ada masyarakat yang memberikan bantuan berupa tempat tinggal saat banjir sebanyak 49 orang 81,7. Demikian juga masyarakat yang lama tinggal 10-20 tahun mengatakan tidak diberikan bantuan tempat tinggal saat banjir sebanyak 11 orang 18,3. Hal ini menggambarkan masyarakat yang diberikanbantuan tumpangan rumah untuk tempat tinggal saat banjir lebih banyak sudah 10-20 tahun lama tinggalnya disebabkan selain sudah mempunyai saudara atau famili di lingkungan tersebut juga telah memiliki rumah menetap tidak menyewa dan telah dikenal masyarakat lainnya sebagai orang lama yang berdomisili di daerah aliran Sungai Deli. 4.6 Solidaritas SosialSekitar Sungai Deli yang Diberikan dalam Gotong royong Memindahkan Barang-barang Kepada Masyarakat yang Terkena Banjir. 4.6.1. Warga yang Dibantu Gotong royong dalam Memindahkan Barang- barang Saat Banjir Besar pada Masyarakat yang Terkena Banjir. Tabel 4.30 86 Distribusi Responden terhadapGotong royongMasyarakat Memindahkan Barang-barang Saat Banjir Besar Berdasarkan Jenis Kelamin Pernyataan Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan F F F Ya 29 82,9 48 81,4 77 81,9 Tidak 6 17,1 11 18,6 17 18,1 Jumlah 35 100 59 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.30 menunjukkan masyarakat yanggotong royong memindahkan barang-barang saat banjir besar kepada responden di sekitar aliran Sungai Deli sebanyak 77 orang 81,9 dan 17 orang 18,1 masyarakat tidak membantu memindahkan barang-barang saat banjir besar. Paling banyak masyarakat perempuan mengatakan ada gotong royong warga dalam memindahkan barang-barang saat banjir besar sebanyak 48 orang 81,4. Demikian juga perempuan mengatakan tidak diberikan bantuan masyarakat dalam memindahkan barang-barang saat banjir besar sebanyak 11 orang 18,6. Hal ini menggambarkan masyarakat yang diberikanbantuan memindahkan barang-barang saat banjir besarlebih banyak perempuan disebabkan perempuan memiliki sifat mudah mengenal dan akrab dengan tetangganya dan masyarakat sekitar sehingga mudah meminta bantuan kepada warga lainnya. 4.6.2. Masyarakatyang Dibantu Gotong royong Memindahkan Barang- barang Saat Banjir Besar Berdasarkan Umur Tabel 4.31 Distribusi Responden terhadap Gotong royong Masyarakatdalam Memindahkan Barang-barang Saat Banjir Besar Berdasarkan Umur Pernyataan Umur Tahun Total 87 17-27 28-38 39-48 49-58 58 F F F F F F Ya 21 80,8 26 76,5 16 94,1 8 88,9 6 75 77 81,9 Tidak 5 19,2 8 23, 5 1 5,9 1 11,1 2 25 17 18,1 Jumlah 26 100 34 100 17 100 9 100 8 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.31 menunjukkan bahwa masyarakat yang gotong royong memindahkan barang-barang saat banjir besar di sekitar aliran Sungai Deli sebanyak 77 orang 81,9 dan 17 orang 18,1 yang mengatakan bahwa masyarakat tidak dibantu memindahkan barang-barang warga saat banjir besar. Paling banyak masyarakat yang berumur 28-38 tahun yang mengatakan bahwa mereka ada dibantu memindahkan barang-barang sementara saat banjir besar sebanyak 26 orang 76,5. Demikian juga yang berumur 28-38 tahun mengatakan tidak dibantu masyarakat memindahkan barang-barang saat banjir besar sebanyak 8 orang 23,5. Hal ini menggambarkan masyarakat yang diberikanbantuan memindahkan barang-barang saat banjir besarlebih banyak berumur 28-38 tahun disebabkan pada kelompok umur tersebut warga yang terkena banjir memiliki teman atau kerabat dan rutin mengikuti berbagai perkumpulan masyarakat sehingga sewaktu mengalami musibah banjir, warga sekitar turut memberikan bantuan.

4.6.3 Masyarakat yangDibantu Memindahkan Barang-barang Saat Banjir Besar Berdasarkan Agama

Tabel 4.32 Distribusi Responden terhadap Gotong royongMasyarakatdalam Memindahkan Barang-barangSaat Banjir Besar Berdasarkan Agama Pernyataan Agama Total Islam Kristen Protestan Buddha Hindu 88 F F F F F Ya 66 81,5 5 83,3 1 50 5 100 77 81,9 Tidak 15 18,5 1 16,7 1 50 17 18,1 Jumlah 81 100 6 100 2 100 5 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.32 menunjukkan bahwa masyarakat yang dibantu warga memindahkan barang-barang saat banjir besar di sekitar aliran Sungai Deli sebanyak 77 orang 81,9 dan 17 orang 18,1 yang mengatakan bahwa masyarakat tidak membantu memindahkan barang-barang warga saat banjir besar. Paling banyak masyarakat yang beragama Islam yang mengatakan ada masyarakat sekitar diberikan bantuan berupa memindahkan barang-barang saat banjir besar sebanyak 66 orang 81,5. Demikian juga yang beragama Islam yang mengatakan tidak diberikan bantuan masyarakat dalam memindahkan barang- barang saat banjir besar sebanyak 15 orang 18,5. Hal ini menggambarkan masyarakat yang diberikanbantuan memindahkan barang-barang saat banjir besarlebih banyak beragama Islam disebabkan selain mayoritas penduduk Kelurahan Sukaraja adalah beragama Islam juga disebabkan budaya di lingkungan tersebut, apabila terjadi banjir, warga sekitar saling bantu membantu. 4.6.4. Masyarakat yang Dibantu Memindahkan Barang-barang Saat Banjir Besar Berdasarkan Suku Bangsa Tabel 4.33 Distribusi Responden terhadap Gotong royong Masyarakat Sekitar dalam Memindahkan Barang-barang Berdasarkan Suku Bangsa Pernyataan Suku Bangsa Batak Melayu Jawa Minang India F F F F F 89 Ya 18 81,8 11 100 16 72,7 17 85 8 100 Tidak 4 18,2 6 27,3 3 15 Jumlah 22 100 11 100 22 100 20 100 8 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Tabel 4.33 Lanjutan Distribusi Responden terhadapGotong royong Masyarakat dalam Memindahkan Barang-barangSaat Banjir Besar Berdasarkan Suku Bangsa Pernyataan Suku Bangsa Total Aceh Cina Bugis Ambon Nias F F F F F F Ya 1 100 1 100 1 100 4 66,7 77 81,9 Tidak 2 100 2 33,3 17 18,1 Jumlah 1 100 2 100 1 100 1 100 6 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.33 menunjukkan bahwa masyarakat yang dibantu memindahkan barang-barang saat banjir besar kepada responden di sekitar aliran Sungai Deli sebanyak 77 orang 81,9 dan 17 orang 18,1 yang mengatakan bahwa masyarakat tidak dibantu memindahkan barang-barang warga saat banjir besar. Paling banyak masyarakat suku Batak mengatakan ada masyarakat sekitar diberikan bantuan berupa memindahkan barang-barang saat banjir besar sebanyak 18 orang 81,8. Masyarakat suku Jawa mengatakan tidak mendapatkan bantuan masyarakat dalam memindahkan barang-barang saat banjir besar sebanyak 6 orang 27,3. Hal ini menggambarkan masyarakat yang dibantu memindahkan barang- barang saat banjir besarlebih banyak bersuku Batak disebabkan selain mayoritas penduduk Kelurahan Sukaraja adalah bersuku Batak juga disebabkan norma 90 dalam keluarga Batak mudah membantu jika semarga atau satu tempat kelahiran mengalami kesulitan, mereka merasa senasib sepenanggungan. 4.6.5. Masyarakat yang Gotong royong dalam Memindahkan Barang- barang Saat Banjir Besar Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.34 Distribusi Responden terhadap Gotong royong Masyarakatdalam Memindahkan Barang-barang Saat Banjir Besar Berdasarkan Pendidikan Pernyataan Pendidikan Total SD SMP SMA DiplomaSa rjana Tidak tamat SD F F F F F F Ya 16 80,0 21 80,8 37 90,2 3 50 77 81,9 Tidak 4 20,0 5 19,2 4 9,8 3 50 1 100 17 18,1 Jumlah 20 100 26 100 41 100 6 100 1 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.34 menunjukkan bahwa masyarakat yang dibantu memindahkan barang-barang saat banjir besar di sekitar aliran Sungai Deli sebanyak 77 orang 81,9 dan 17 orang 18,1 yang mengatakan bahwa masyarakat tidak dibantu memindahkan barang-barang warga saat banjir besar. Paling banyak masyarakat tamatan SMA mengatakan ada masyarakat sekitar yang dibantu memindahkan barang-barang sementara saat banjir besar sebanyak 37 orang 90,2. Masyarakat tamatan SMP mengatakan tidak dibantu warga dalam memindahkan barang-barang saat banjir besar sebanyak 5 orang 19,2. Hal ini menggambarkan masyarakat yang diberikanbantuan memindahkan barang-barang saat banjir besarlebih banyak tamatan SMA disebabkan budaya masyarakat di daerah aliran Sungai Deli mempunyai rasa kesetiakawanan karena 91 sering mengalami banjir sehingga muncul rasa kasih dan iba apabila ada tetangganya mengalami musibah. 4.6.6. Masyarakat yang Gotong royong dalam Memindahkan Barang- barang Saat Banjir Besar Berdasarkan Jenis Pekerjaan Tabel 4.35 Distribusi Responden terhadap Gotong royongMasyarakat Memindahkan Barang-barang Saat Banjir Besar Berdasarkan Jenis Pekerjaan Pernyata an Jenis Pekerjaan Total Wiraswa sta Buruh IRT Pegawai Mahasis wapelaj ar Mocok- mocok F F F F F F F Ya 23 76,7 6 66,7 29 82,9 13 92,9 4 100 2 100 77 81,9 Tidak 7 23,3 3 33,3 6 17,1 1 7,1 17 18,1 Jumlah 30 100 9 100 35 100 14 100 4 100 2 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.35 menunjukkan bahwa masyarakat yang dibantu memindahkan barang-barang saat banjir besar kepada responden di sekitar aliran Sungai Deli sebanyak 77 orang 81,9 dan 17 orang 18,1 yang mengatakan bahwa masyarakat tidak dibantu memindahkan barang-barang warga saat banjir besar. Paling banyak warga sebagai ibu rumah tangga yang mengatakan ada masyarakat sekitar diberikan bantuan berupa memindahkan barang-barang saat banjir besar sebanyak 29 orang 82,9. Masyarakat bekerja sebagai wiraswasta mengatakan tidak diberikan bantuan masyarakat dalam memindahkan barang- barang saat banjir besar sebanyak 7 orang 23,3. Hal ini menggambarkan masyarakat yang tidak diberikanbantuan memindahkan barang-barang saat banjir besarlebih banyak tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga disebabkan perempuan mempunyai sifat cenderung 92 ingin mengetahui dan mengenal masyarakat di sekitarnya sehingga perempuan sesama perempuan mudah saling mengenal dan berinteraksi dengan baik. 4.6.7 Masyarakat yang Gotong royong Dibantu Memindahkan Barang- barang Saat Banjir Besar Berdasarkan Lama Tinggal Tabel 4.36 Distribusi Responden terhadap Gotong royong Masyarakat Dalam Memindahkan Barang-barang Saat Banjir Besar Berdasarkan Lama Tinggal Pernyataan Lama Tinggal Total 5 tahun 5-10 tahun 10-20 tahun 20 tahun F F F F F Ya 9 90 9 81,8 47 78,3 12 92,3 77 81,9 Tidak 1 10 2 18,2 13 21,7 1 7,7 17 18,1 Jumlah 10 100 11 100 60 100 13 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.36 menunjukkan bahwa masyarakat yang dibantu memindahkan barang-barang saat banjir besar di sekitar aliran Sungai Deli sebanyak 77 orang 81,9 dan 17 orang 18,1 yang mengatakan bahwa masyarakat tidak dibantu memindahkan barang-barang warga saat banjir besar. Paling banyak masyarakat lama tinggal 10-20 tahun mengatakan ada masyarakat sekitar diberikan bantuan berupa memindahkan barang-barang sementara saat banjir besar sebanyak 47 orang 78,3. Demikian masyarakat yang lama tinggalnya 10-20 tahun juga mengatakan tidak diberikan bantuan masyarakat dalam memindahkan barang-barang saat banjir besar sebanyak 13 orang 21,7. Hal ini menggambarkan masyarakat yang diberikanbantuan memindahkan barang-barang saat banjir besarlebih banyak telah bertempat tinggal selama 10-20 tahun disebabkan mereka telah dikenal dan frekuensi terkena banjir juga lebih 93 sering dibandingkan baru berdomisili di sana. Mereka yang sudah lama tinggal tentunya lebih banyak memiliki kekerabatan dengan masyarakat sekitarnya. 4.7. Solidaritas Masyarakat Sekitar Sungai dalam Memindahkan Barang- barang Saat Banjir Kecil. 4.7.1. Masyarakat yang Gotong royong Dibantu Memindahkan Barang- barang Saat Banjir Kecil Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.37 Distribusi Responden terhadap Gotong royong WargaMemindahkan Barang-barang Saat Banjir Kecil Berdasarkan Jenis Kelamin. Pernyataan Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan F F F Ya 1 2,9 3 5,1 4 4,3 Tidak 34 97,1 56 94,9 90 95,7 Jumlah 35 100,0 59 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.37 menunjukkan bahwa masyarakat yang dibantu memindahkan barang-barang saat banjir kecil kepada responden di sekitar aliran Sungai Deli sebanyak 4 orang 4,3 dan 90 orang 95,7 yang mengatakan bahwa masyarakat tidak dibantu memindahkan barang-barang warga saat banjir kecil. Paling banyak perempuan mengatakan ada mereka diberikan bantuan berupa memindahkan barang-barang sementara saat banjir kecil sebanyak 3 orang 5,1. Demikian juga perempuan mengatakan tidak diberikan bantuan masyarakat dalam memindahkan barang-barang saat banjir kecil sebanyak 34 orang 97,1. Hal ini menggambarkan masyarakat yang diberikanbantuan memindahkan barang-barang saat banjir besarlebih banyak telah bertempat tinggal selama 10-20 tahun disebabkan mereka telah dikenal dan frekuensi terkena banjir juga lebih sering dibandingkan baru berdomisili di DAS Deli. Mereka yang sudah lama 94 tinggal tentunya lebih banyak memiliki kekerabatan dengan masyarakat sekitarnya. 4.7.2Masyarakatyang Dibantu dalam Memindahkan Barang-barang Saat Banjir Kecil Berdasarkan Umur Tabel 4.38 Distribusi Responden terhadap Gotong royongMasyarakatDalam Memindahkan Barang-barang Saat Banjir Kecil Berdasarkan Umur Pernyataan Umur Tahun Total 17-27 28-38 39-48 49-58 58 F F F F F F Ya 1 2,9 2 11,8 1 11,1 4 4,3 Tidak 26 100 33 97,1 15 88,2 8 88,9 8 100 90 95,7 Jumlah 26 100 34 100 17 100 9 100 8 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.38 menunjukkan bahwa masyarakat yang diberikan bantuan memindahkan barang-barang saat banjir kecil di sekitar aliran Sungai Deli sebanyak 4 orang 4,3 dan 90 orang 95,7 yang mengatakan bahwa masyarakat tidak dibantu memindahkan barang-barang warga saat banjir kecil. Paling banyak masyarakat berumur 39-48 tahun mengatakan ada mereka diberikan bantuan berupa memindahkan barang-barang saat banjir kecil sebanyak 2 orang 11,8. Masyarakat berumur 28-38 tahun mengatakan tidak diberikan bantuan masyarakat dalam memindahkan barang-barang saat banjir kecil sebanyak 33 orang 97,1. Hal ini menggambarkan masyarakat yang tidak dibantu memindahkan barang-barang saat banjir besarlebih banyak telah berumur 28-38tahun disebabkan saat banjir kecil terjadi masyarakat mempunyai loteng untuk menyimpan barang- barang dalam rumah sehingga bantuan dari warga sekitar yang juga sibuk 95 mengurus harta bendanya tidak sempat membantu warga lainnya yang terkena banjir. 4.6.3 Masyarakat yangGotong royong Dibantu Memindahkan Barang- barang Saat Banjir Kecil Berdasarkan Agama Tabel 4.39 Distribusi Responden terhadap Gotong royongMasyarakat Memindahkan Barang-barang Saat Banjir Kecil Berdasarkan Agama Pernyataan Agama Total Islam Kristen Protestan Buddha Hindu F F F F F Ya 4 4,9 4 4,3 Tidak 77 95,1 6 100 2 100 5 100 90 95,7 Jumlah 81 100 6 100 2 100 5 100 ,0 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.39 menunjukkan bahwa masyarakat terkena banjir mengatakan ada warga yang dibantu memindahkan barang-barang saat banjir kecil di sekitar aliran Sungai Deli sebanyak 4 orang 4,3 dan 90 orang 95,7 mengatakan bahwa masyarakat tidak dibantu memindahkan barang-barang warga saat banjir kecil. Paling banyak masyarakat terkena banjir yang beragama Islam mengatakan ada warga sekitar diberikan bantuan berupa memindahkan barang- barang sementara saat banjir kecil sebanyak 4 orang 4,9. Masyarakat terkena banjir yang beragama Islam mengatakan tidak diberikan bantuanwarga sekitar dalam memindahkan barang-barang saat banjir kecil sebanyak 37 orang 95,1. Hal ini terjadi karena kalau banjir kecil terjadi ketinggian air hanya 0,5-1,2 meter seukuran selutut sampai sepinggang orang dewasa saja memasuki rumah. Jadi, warga yang terkena banjir tidak harus dibantu masyarakat yang terkena banjir dalam memindahkan barang-barang saat banjir kecil ke kantor lurah atau 96 rumah tumpangan lainnya. Karena saat banjir kecil barang-barang masih bisa dipindahkan di rumahnya masing-masing di atas loteng rumahnya bagi yang mempunyai loteng rumah dan bagi sebagian yang tidak mempunyai loteng yang memindahkan barang-barangnya saat banjir kecil ke rumah warga yang memberikan tumpangan. 4.7.4. Masyarakat yang Gotong royong Dibantu Memindahkan Barang- barangSaat Banjir Kecil Berdasarkan Suku Bangsa Tabel 4.40 Distribusi Responden terhadap Gotong royong Masyarakat Memindahkan Barang-barang Saat Banjir Kecil Berdasarkan Suku Bangsa Pernyataan Suku Bangsa Batak Melayu Jawa Minang India F F F F F Ya 1 9,1 1 4,5 2 10 Tidak 22 100 10 90,9 21 95,5 18 90 8 100 Jumlah 22 100 11 100 22 100 20 100 8 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Tabel 4.40 Lanjutan Distribusi Responden terhadap Gotong royong MasyarakatMemindahkan Barang-barang Saat Banjir Kecil Berdasarkan Suku Bangsa. Pernyataan Suku Bangsa Total Aceh Cina Bugis Ambon Nias F F F F F F Ya 4 4,3 97 Tidak 1 100 2 100 1 100 1 100 6 100 90 95,7 Jumlah 1 100 2 100 1 100 1 100 6 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.40 menunjukkan bahwa masyarakat terkena banjir mengatakan ada warga di sana yang dibantu memindahkan barang-barang saat banjir kecil di sekitar aliran Sungai Deli sebanyak 4 orang 4,3 dan 90 orang 95,7 mengatakan bahwa masyarakat tidak dibantu memindahkan barang- barang warga saat banjir kecil. Paling banyak masyarakat terkena banjir suku Minang mengatakan ada masyarakat sekitar diberikan bantuan berupa memindahkan barang-barang saat banjir kecil sebanyak 2 orang 10. Masyarakat terkena banjir suku Batak mengatakan tidakdibantudalam memindahkan barang-barang saat banjir kecil sebanyak 22 orang 100. Hal ini menggambarkan masyarakat yang tidak dibantu memindahkan barang-barang saat banjir besarlebih banyak bersuku bangsa Cina dan disebabkan anggota keluarganya cukup banyak, maka untuk memindahkan barang-barang tersebut sudah cukup hanya dilakukan seluruh keluarga tanpa harus dibantu warga lain. 4.7.5. Masyarakatyang Gotong royong Dibantu Memindahkan Barang- barang Masyarakat yang Terkena Banjir Kecil Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.41 Distribusi Responden terhadap Gotong royongMasyarakat dalam Memindahkan Barang-barang Saat Banjir Kecil Berdasarkan Pendidikan. 98 Pernyataan Pendidikan Total SD SMP SMA DiplomaSa rjana Tidak tamat SD F F F F F F Ya 1 5 1 3,8 2 4,9 4 4,3 Tidak 19 95 25 96,2 39 95,1 6 100 1 100 90 95,7 Jumlah 20 100 26 100 41 100 6 100 1 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.41 menunjukkan bahwa masyarakat terkena banjir kecil mengatakanada warga dibantu memindahkan barang-barang saat banjir kecil di sekitar aliran Sungai Deli sebanyak 4 orang 4,3 dan 90 orang 95,7 mengatakan bahwa masyarakat tidak dibantu memindahkan barang-barang warga saat banjir kecil. Paling banyak masyarakat terkena banjir tamatan SMA mengatakan ada masyarakat sekitar diberikan bantuan berupa memindahkan barang-barang sementara saat banjir kecil sebanyak 2 orang 4,9. Masyarakat terkena banjir tamatan SMA mengatakan tidak diberikan bantuan masyarakat dalam memindahkan barang-barang saat banjir kecil sebanyak 39 orang 95,1. Hal itu dikarenakan saat banjir kecil, bagi warga yang rumahnya memiliki loteng, warga masih bisa memindahkan barang-barangnya masing-masing ke atas loteng rumahnya karena ketinggian air saat banjir kecil hanya 0,5-1,2 meter atau selutut-sepinggang orang dewasa jadi warga yang terkena banjir tidak harus dibantu dalam memindahkan barang-barang saat banjir kecil. Dan mayoritas yang tinggal di Kelurahan Sukaraja adalah Suku Batak 22 orang dan Jawa 21 orang makanya lebih merasakan ada atau tidaknya solidaritas masyarakat sekitarnya. 4.7.6. Masyarakat yang Gotong royong DibantuMemindahkan Barang- barang Saat Banjir Kecil Berdasarkan Jenis Pekerjaan Tabel 4.42 99 Distribusi Responden terhadap Gotong royongMasyarakat Memindahkan Barang-barang Saat Banjir Kecil Berdasarkan Jenis Pekerjaan Pernyataan Jenis Pekerjaan Total Wiraswas ta Buruh IRT Pegawai Mahasi swapel ajar Mocok- mocok F F F F F F F Ya 1 3,3 2 5,7 1 50 4 4,3 Tidak 29 96,7 9 100 33 94, 3 14 100 4 100 1 50 90 95,7 Jumlah 30 100 9 100 35 100 14 100 4 100 2 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.42 menunjukkan bahwa masyarakat terkena banjir mengatakan ada warga dibantu memindahkan barang-barang saat banjir kecil di sekitar aliran Sungai Deli sebanyak 4 orang 4,3 dan 90 orang 95,7 mengatakan bahwa masyarakat tidak dibantu memindahkan barang-barang warga saat banjir kecil. Paling banyak masyarakat terkena banjir berstatus sebagai ibu rumah tangga mengatakan ada masyarakat sekitar diberikan bantuan berupa memindahkan barang-barang sementara saat banjir kecil sebanyak 2 orang 5,7. Masyarakat terkena banjir berstatus sebagai ibu rumah tanggal mengatakan tidak diberikan bantuan masyarakat dalam memindahkan barang-barang saat banjir kecil sebanyak 33 orang 94,3. Hal ini disebabkan karena banjirnya masih bisa diatasi warga dengan memindahkan barang-barangnya ke atas loteng rumahnya. Bagi yang rumahnya tidak ada lotengnya, barang-barang di rumahnya masih bisa dibawa masing- masing ke rumah warga lain yang mau memberikan tumpangan seperti rumah dilingkungan atas orang Batak di kantor lurah, dan rumah sekolah. 4.7.7. Masyarakat yang Gotong royong Memindahkan Barang-barang Saat Banjir Kecil Berdasarkan Lama Tinggal. 100 Tabel 4.43 Distribusi Responden terhadap Gotong royong Masyarakat yang Memindahkan Barang-barang Saat Banjir Kecil Berdasarkan Lama Tinggal Pernyataan Lama Tinggal Total 5 tahun 5-10 tahun 10-20 tahun 20 tahun F F F F F Ya 4 6,7 4 4,3 Tidak 10 100 11 100 56 93,3 13 100 90 95,7 Jumlah 10 100 11 93,3 60 100 13 100 94 100 Sumber : Kuesioner Lapangan Februari 2015 Dari tabel 4.43 menunjukkan bahwa masyarakat terkena banjir mengatakan ada wargayang dibantu memindahkan barang-barang saat banjir kecil di sekitar aliran Sungai Deli sebanyak 4 orang 4,3 dan 90 orang 95,7 mengatakan bahwa masyarakat tidak dibantu memindahkan barang-barang warga saat banjir kecil. Paling banyak masyarakat terkena banjir lama tinggal 10-20 tahun mengatakan ada masyarakat sekitar diberikan bantuan berupa memindahkan barang-barang sementara saat banjir kecil sebanyak 4 orang 4,6. Masyarakat terkena banjir berstatus sebagai ibu rumah tangga mengatakan tidak dibantu masyarakat dalam memindahkan barang-barang saat banjir kecil sebanyak 56 orang 93,3. Mereka yang sudah cukup lama tinggalnya di sekitar sungai yang lebih merasakan bagaimana solidaritas masyarakat pada saat banjir besar dan banjir kecil sedang, jumlah warga sekitar yang membantu memindahkan barang semakin berkurang saat banjir kecil hanya 4 orang 6,7 dibandingkan yang dibantu memindahkan barang sewaktu terjadinya banjir besar. Lama tinggalnya masyarakat tersebut berkaitan dengan semakin mengenalnya seseorang dengan tetangga lingkungan dan warga tempat tinggalnya. Jadi, sesuai dengan pendapat 101 Zulkarnain2009, semakin lama tinggalnya semakin mengenal karakteristik warga di lingkungan tempat tinggalnya. Banyaknya orang yang tidak dibantu memindahkan barang-barang ini dikarenakan pada saat banjir kecil sedang air yang masuk ke dalam rumah hanya setinggi 0,5-1,2 meter seukuran selutut-sepinggang orang dewasa. Jadi, warga sekitar masih bisa memindahkan barang-barangnya sendiri ke atas loteng rumahnya bagi yang punya loteng bawah atap dan ke rumah warga yang mau memberikan tumpangan. 4.8. Analisis Pergeseran Solidaritas Sosial Masyarakat Sekitar Sungai Deli Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun Pergeseran solidaritas sosial masyarakat di sekitar Sungai Deli saat banjir kecil dan besar berdasarkan pemberian makanan berupa mie instan, nasi bungkus, tumpangan rumah dan bantuan memindahkan barang. Banjir besar yang terjadi di sekitar Sungai Deli terjadi pada tahun 1991, 2001, 2007, 2010 dan 2011. Sedangkan banjir kecil terjadi tahun 2000, 2003, 2009, 2014 dan 2015. 4.8.1 Analisis Pergeseran Solidaritas Sosial Masyarakat dalam Pemberian Makanan Saat Banjir Besar di Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun Kebutuhan pokok manusia terdiri dari pangan, sandang dan papan. Ketiga kebutuhan tersebut saling berkaitan satu sama lain dan harus dipenuhi karena merupakan hak dasar bagi manusia. Kebutuhan pangan harus terpenuhi setiap hari 102 karena berhubungan dengan penambah energi karbohidrat, protein, lemak dalam tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Zat-zat tersebut sangat berguna untuk sebagai zat pembangunan dalam tubuh. Kekurangan pangan membuat masyarakat mudah mengalami gejala penyakit dan sakit karena turunkan kemampuan diri untuk mempertahankan imun dalam tubuh. Saat terjadi banjir besar, masyarakat memperoleh bantuan tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Medan dan Puskesmas Kecamatan Medan Maimun untuk mencegah terjadinya penyakit akibat banjir. Sedangkan pada saat banjir kecil, biasanya tenaga kesehatan berasal dari Puskesmas Kecamatan Medan Maimum dengan jumlah yang terbatas. Masyarakat mendapatkan bantuan makanan pada saat banjir besar dengan ketinggian air masuk ke dalam rumah di atas 1,2 meter tentunya tidak dapat melakukan kegiatan rumah tangga seperti memasak makanan dan minuman dalam rumah. Masyarakat mendapatkan bantuan makanan dari dapur umum yang disediakan Kantor Lurah beserta instansi lainnya. Jenis dan bahan makanan yang diperoleh dari warga dan lurah berupa sembako seperti nasi bungkus, mie instan, beras, dan gula. Banjir yang besar memiliki dampak yang tidak diinginkan antara lain dampak fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan. Dampak fisik adalah kerusakan pada sarana-sarana umum, kantor-kantor pelayanan publik yang disebabkan oleh banjir. Dampak sosial mencakup kematian, risiko kesehatan, trauma mental, menurunnya perekonomian, terganggunya kegiatan pendidikan anak-anak tidak dapat pergi ke sekolah, terganggunya aktivitas kantor pelayanan publik, kekurangan makanan, energi, air, dan kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya. Dampak ekonomi mencakup kehilangan materi, gangguan kegiatan ekonomi 103 orang tidak dapat pergi kerja, terlambat bekerja, atau transportasi komoditas terhambat, dan lain-lain. Dampak lingkungan mencakup pencemaran air oleh bahan pencemar yang dibawa oleh banjir atau tumbuhan disekitar sungai yang rusak akibat terbawa banjir. Berdasarkan data pergeseran solidaritas responden yang terdapat di lampiran data dalam menilai rata-rata meanjawaban responden terhadap pergeseran solidaritas sosial dalam bantuan makanan pada banjir besar terlihat mengalami penurunan dan peningkatan jumlah bantuan tergantung ketinggian banjirnya. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata bantuan makanan pada tahun 1991 adalah 4,86 dan menurun pada tahun 2007 dengan rata-rata 4,18 dan terjadi peningkatkan solidaritas dalam bantuan makanan menjadi 4,94 pada tahun 2011. Keadaan ini menunjukkan bahwa solidaritas bantuan makanan saat banjir besar berfluktuasi setiap tahunnya. Grafik 4.1 Pergeseran Solidaritas Sosial Masyarakat dalam Pemberian Makanan Saat Banjir Besar 4,86 4,69 4,18 4,69 4,94 3,8 4 4,2 4,4 4,6 4,8 5 1991 2001 2007 2010 2011 Tahun Bantuan makan banjir besar Bantuan makan banjir besar 104 4.8.2 Analisis Pergeseran Solidaritas Sosial Masyarakat dalam Pemberian Makanan Saat Banjir Kecil di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun Banjir sebenarnya merupakan fenomena alam yang lumrah terjadi pada kawasan dataran banjir sepanjang sungai. Namun, banjir muncul sebagai bencana ketika merugikan manusia yang melakukan kegiatan dan bermukim dikawasan tersebut. Daerah rawan banjir biasanya di sekitar daerah aliran sungai. Aliran Sungai Deli Kelurahan Sukaraja Kecamatan Maimun hampir setiap tahun masyarakat mengalami banjir kecil. Masyarakat mendapatkan bantuan pada saat banjir kecil dengan ketinggian air masuk ke dalam rumah di bawah 1,2 meter, Masyarakat yang terkena banjir kecil mendapat bantuan pada umumnya masyarakat sekitar tetangga yang tidak terkena banjir. Bantuan berupa sembako seperti nasi bungkus, mie instan, beras, dan gula. Berdasarkan jawaban responden terhadap solidaritas pergeseran dalam bantuan makanan pada banjir kecil terlihat mengalami perubahan solidaritas. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata bantuan makanan setiap tahunnya cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2000 dengan nilai rata-rata bantuan adalah 2,15 dan menurun pada tahun 2003 dengan rata-rata bantuan 2,09 dan menurun kembali tahun 2009 menjadi 1,91 dan tahun 2014 dan 2015 berturut-turut yaitu 1,14 dan 1,18. Keadaan ini menunjukkan bahwa solidaritas bantuan makanan saat banjir kecil terjadi pergeseran. 105 Grafik 4.2 Pergeseran Solidaritas Sosial Masyarakat dalam Pemberian Makanan Saat Banjir Kecil 4.8.3 Analisis Pergeseran Solidaritas Sosial Masyarakat dalam Pemberian Tumpangan Saat Banjir Besar di Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun Rumah sebagai tempat tinggal berguna untuk melindungi anggota keluarga dari panas dan dingin serta untuk tempat peristirahatan setelah melakukan aktivitas seharian di luar rumah. Rumah di daerah aliran Sungai Deli sudah terbiasa mengalami banjir besar karena sungai tidak dapat menampung debit air yang terlalu besar. Pada saat banjir terjadi, masyarakat mendapat bantuan dari warga setempat berupa tumpangan rumah. Masyarakat mendapatkan tumpangan rumah pada saat banjir besar biasanya dari fasilitas yang disediakan Lurah. Fasilitas tempat penampungan biasanya di rumah sekolah dan kantor lurah Sukaraja. Sedangkan masyarakat yang tidak terkena banjir hanya menampung saudara famili dekat saja. 2,15 2,09 1,91 1,14 1,18 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 2000 2003 2009 2014 2015 Tahun Bantuan makan banjir kecil Bantuan makan banjir kecil 106 Berdasarkan jawaban responden terhadap solidaritas pergeseran dalam pemberian tumpangan pada banjir besar terlihat mengalami perubahan solidaritas. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata tumpangan rumah setiap tahunnya berfluktuasi. Pada tahun 1991 adalah 2,07 dan menurun pada tahun 2007 dengan rata-rata 2,06 dan tidak terjadi pergeseran solidaritas dalam bantuan tumpangan rumah 1,97 pada tahun 2010. Namun terjadi peningkatan pergeseran tahun 2011 yaitu dengan nilai rata-rata 2,36. Keadaan ini menunjukkan bahwa solidaritas bantuan tumpangan rumah saat banjir besar berfluktuasi setiap tahunnya. Grafik 4.3 Pergeseran Solidaritas Sosial Masyarakat dalam Pemberian Tumpangan Saat Banjir Besar 4.8.4 Analisis Pergeseran Solidaritas Sosial Masyarakat dalam Pemberian Tumpangan Saat Banjir Kecil di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun Sungai Deli merupakan salah satu sungai yang alirannya berada di Kota Medan yang menampung pembuangan limbah rumah tangga, perusahaan, air hujan dan lainnya. Banjir yang terjadi di Kota Medan disebabkan meluapnya air sungai yang kurang dapat menampung pembuangan air tersebut. Masyarakat di 2,07 2,06 1,97 1,97 2,36 1,70 1,80 1,90 2,00 2,10 2,20 2,30 2,40 1991 2001 2007 2010 2011 Tahun Bantuan tumpangan banjir besar Bantuan tumpangan banjir besar 107 sekitar daerah aliran Sungai Deli yang terkena banjir kecil mendapatkan bantuan dari pemerintah kelurahan berupa tumpangan tempat tinggal yang berada di lokasi sekolah dan Kantor Lurah. Berdasarkan jawaban responden terhadap pergeseran solidaritas sosial dalam pemberian bantuan memindahkan barang-barang masyarakat terkena banjir kecil terlihat mengalami perubahan solidaritas. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata memindahkan barang-barang setiap tahunnya menurun. Pada tahun 2000 dengan nilai rata-rata tumpangan rumah 1,86 dan menurun pada tahun 2003 dengan rata- rata 1,68 dan mengalami penurunan tahun 2009 menjadi 1,32 dan menurun terus mencapai rata-rata 1,03 tahun 2014. Sedangkan pada tahun 2015 bantuan tumpangan rumah adalah 1,0. Keadaan ini menunjukkan bahwa solidaritas bantuan tumpangan rumah saat banjir kecil mengalami pergeseran yang berarti. Terjadinya pergeseran solidaritas bantuan tumpangan rumah saat banjir kecil disebabkan tingkat pendapatan masyarakat di sekitar daerah aliran sungai yang tidak berbanding lurus dengan kejadian banjir kecil. Pada umumnya frekuensi banjir kecil dapat dikatakan hampir setiap tahun terjadi terutama pada musin hujan yang hampir tiap tahun ada disertai pemukiman masyarakat dekat dengan bantaran Sungai Deli. 108 Grafik 4.4 Pergeseran Solidaritas Sosial Masyarakat dalam Pemberian Tumpangan Saat Banjir Kecil 4.8.5 Analisis Pergeseran Solidaritas Sosial Masyarakat dalam Membantu Memindahkan Barang-barang pada Banjir Besar di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun Banjir yang terjadi selalu menimbulkan kerugian bagi masyarakat yang terkena banjir baik secara langsung maupun tidak langsung yang dikenal sebagai dampak banjir. Dampak banjir akan dialami langsung oleh masyarakat yang rumah atau lingkungannya terkena air banjir. Jika banjir berlangsung lama akan sangat merugikan karena aktivitas akan banyak terganggu. Pada saat terjadi banjir segala aktivitas tidak nyaman dan lingkungan menjadi kotor yang berdampak kurangnya air bersih dan berbagai penyakit mudah sekali menjangkiti warga. Selain itu, perabotan atau barang-barang akan mudah rusak jika terkena air. Saat banjir besar terjadi di Desa Sukaraja biasanya masyarakat sekitar mempunyai kebiasaan membantu mengangkat barang-barang 1,86 1,68 1,32 1,03 1,00 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2000 2003 2009 2014 2015 Tahun Bantuan tumpangan banjir kecil Bantuan tumpangan banjir kecil 109 warga agar terhindari dari kerusakan. Kebiasaan ini merupakan salah satu solidaritas yang ditunjukkan warga yang tidak terkena banjir. Berdasarkan jawaban responden terhadap solidaritas masyarakat dalam membantu mengangkat barang-barang warga terkena banjir besar terlihat mengalami pergeseran. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata membantu memindahkan barang bersifat fluktuasi naik turunnya bantuan. Pada tahun 1991, nilai rata-rata membantu memindahkan barang-barang adalah 1,85, mengalami penurunan dengan nilai rata-rata 1,72 pada tahun 2011 dan menurun kembali pada tahun 2007 dengan rata-rata 1,23. Pada tahun 2010 pergeseran solidaritas dalam bantuan memindahkan barang-barangwarga terkena banjir mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 1,57 dan meningkat lagi menjadi 1,68 pada tahun 2011. Keadaan ini menunjukkan bahwa solidaritas bantuan memindahkan barang-barang warga terkena banjir besar berfluktuasi setiap tahunnya. Grafik 4.5 Pergeseran Solidaritas Sosial Masyarakat dalam Membantu Memindahkan Barang-barang Saat Banjir Besar 1,85 1,72 1,23 1,57 1,68 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 1991 2001 2007 2010 2011 Tahun Bantuan memindahkan barang-barang banjir besar Bantuan memindahkan barang-barang banjir besar 110 4.8.6 Analisis Pergeseran Solidaritas Sosial Masyarakat dalam Pemberian Tumpangan Saat Banjir Kecil di Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun Salah satu satu kawasan yang rentan terhadap banjir kecil di Kota Medan adalah Kecamatan Maimun tepatnya Kelurahan Sukaraja karena penduduknya sebagian berada di daerah aliran Sungai Deli. Banjir merupakan luapan atau genangan dari sungai atau badan air lainnya yang disebabkan oleh curah hujan yang berlebihan atau salju yang mencair atau dapat pula karena gelombang pasang yang membanjiri kebanyakan pada dataran banjir Soemantri 2008: 3. Menurut Pratamo 2008: 1 banjir yang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor hujan, faktor hancurnya retensi Daerah Aliran Sungai DAS, faktor kesalahan perencanaan pembangunan alur sungai, faktor pendangkalan sungai, dan faktor kesalahan tata wilayah dan pembangunan sarana dan prasarana. Daerah Kelurahan Sukaraja yang mengalami banjir kecil biasanya pada musim hujan. Masyarakat berdomisili didekat aliran sungai rentan terhadap banjir kecil, sehingga mereka sering mengungsi ke tempat-tempat masyarakat atau di sekolah-sekolah dan Kantor Lurah yang telah dipersiapkan oleh petugas pemerintah. Masyarakat yang tidak terkena banjir memberikan bantuan seadanya untuk meringankan beban yang diderita mereka yang terkena banjir. Selain itu, bantuan juga diperoleh dari LSM, Organisasi Sosial, dan pemerintah setempat. Dalam hal bantuan memindahkan barang-barang masyarakat terkena banjir kecil mengalami pergeseran solidaritas karena seteiap tahunya mengalami penurunan. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata solidaritas bantuan memindahkan barang-barang tahun 2000 adalah 1,62 dan mengalami menurun pada tahun 2003 menjadi 1,49 dan mengalami penurunan lagi tahun 2009 menjadi 1,17 dan 111 menurun terus mencapai rata-rata 1,04 tahun 2014. Sedangkan pada tahun 2015 solidaritas bantuan memindahkan barang-barang saat banjir kecil adalah 1,01. Keadaan ini menunjukkan bahwa solidaritas masyarakat berupa bantuan memindahkan barang-barang mereka terkena banjir kecil mengalami pergeseran yang berarti. Grafik 4.6 Pergeseran Solidaritas Sosial Masyarakat dalam Membantu Memindahkan Barang-barang Saat Banjir Kecil 1,62 1,49 1,17 1,04 1,01 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2000 2003 2009 2014 2015 Tahun Bantuan memindahkan barang-barang banjir kecil Bantuan memindahkan barang-barang banjir kecil 112 4.8.6.1. Analisis Pergeseran Solidaritas Sosial Pada Masyarakat yang Terkena Banjir di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan sosial meliputi perubahan dalam perbedaan usia, tingkat kelahiran, dan penurunan rasa kekeluargaan antar anggota masyarakat sebagai akibat terjadinya arus urbanisasi dan modernisasi. Karena menurut Nanang Martono, perubahan sosial dan perubahan budaya yang terjadi dalam masyarakat saling berkaitan, tidak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan dan sebaliknya tidak mungkin ada kebudayaan tanpa masyarakat. Pergeseran solidaritas sosial ini juga merupakan bagian dari perubahan sosial. Dengan demikian, bila dikaitkan dengan teori perubahan sosial dalam temuan penelitian ini adalah perubahan sosial itu adanya perubahan kebudayaan dan perilaku manusia dalam masyarakat. Perubahan itu bisa kita lihat dari dulunya sewaktu banjir besar banyak yang memberikan bantuan kepada masyarakat sekitar baik berupa makanan, tumpangan tempat tinggal dan pemindahan barang-barang tetapi sewaktu banjir kecil bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang terkena banjir berkurang. Adapun saat banjir besar dengan ketinggian air di atas 1,2 meter terjadi pada tahun 1991, 2001, 2007, 2010 dan 2011, bantuan makanan berupa nasi bungkus, beras dan gula, tumpangan tempat tinggal dan pemindahan barang-barang banyak diberikan oleh warga sekitar kepada masyarakat yang terkena banjir. Hal tersebut berbanding terbalik dengan keadaan pada saat terjadinya banjir kecil yakni tahun 2000, 2003, 2009, 2014 dan 2015 bantuan berupa makanan, tumpangan tempat tinggal dan pemindahan barang-barang yang 113 diberikan masyarakat sekitar semakin berkurang. Dalam hal inilah, terjadi pergeseran solidaritas sosial pada masyarakat yang terkena banjir. Berkaitan dengan hal tersebut, adapun faktor penyebab utama terjadinya pergeseran solidaritas sosial dalam penelitian ini karenameningkatnya tingkat pendidikan anggota keluarga sehingga dapat berpikir lebih luas danlebih memahami arti dan kewajiban mereka sebagai manusia, perubahan tingkat sosial dan corak gaya hidup kadang-kadang menciptakan kerenggangan di antara sesama anggota keluarga, sikap egoistik, bila seseorang individu terlalu mementingkan diri sendiri dan keluarganya, lalu mengorbankan kepentingan masyarakat dan minimnyaekonomi atau kesulitan keuangan yang dialami masyarakat dalam keluarga masing-masing. Di mana masyarakat atas etnis Cina dan lurah pun perekonomiannya lagi menurun maka modal untuk membeli bantuan makanan tidak banyak kepada masyarakat yang terkena banjir sekitarnya. Dan biasanya pun banjir terjadi di awal dan akhir tahun yang kita ketahui saat itu dimana banyaknya biaya kebutuhan keluarga yang harus dipenuhi. Selain itu, penyebab lain pergeseran solidaritas sosial dilihat dari perubahan tingkat sosial dan corak gaya hidup kadang-kadang menciptakan kerenggangan di antara sesama anggota keluarga, sikap egoistik, bila seseorang individu terlalu mementingkan diri sendiri dan keluarganya, lalu mengorbankan kepentingan masyarakat sehingga masyarakat yang terkena banjir diharapkan untuk hidup mandiritidak bergantung pada bantuan orang lain karena masyarakat sekitarnya sudah mengutamakan kepentingan dirinya sendiri daripada kepentingan masyarakat. Hal ini terlihat jelas di masyarakat sekitar sungai yang sudah berpendidikan tinggi sehingga lebih tahu kewajibannya masing-masng dalam memenuhikebutuhan dan juga corak gaya 114 hidupnya yang sudah ada yang modern jadi sudah dianggap masyarakat sekitarnya mampu memenuhi kebutuhan masing-masing dan sikap egoisnya juga semakin terlihat dengan mementingkan diri sendiri dalam memenuhi kebutuhan keluarga dan menyelamatkan diri masing-masing saat terjadi banjir. Sejalan dengan perubahan sosial di atas, terjadi pula perubahan dalam orientasi terhadap kerabattetangga. Misalnya pada etnis Batak, Jawa dan Minang yang mendominasi di Kelurahan Sukaraja yang terkenal dengan sikap hidupnya yang komunal mulai bergeser ke arah yang individual. Sikap hidup yang komunal gotong royong itu jelas terlihat dalam pemindahan barang-barang saat terjadinya banjir. Tampaknya sikap individualissemakin melekat padamasyarakat sekitarseperti mereka lebih mementingkan istri dan anak-anaknya daripada kerabatnya dalam segala hal. Sama seperti pepatah “dahulukan selamat” selamatkan diri masing-masing. Bantuan materiil berupa makanan yang selama ini diberikan kepada kerabattetangga sudah tidak tampak lagi, bahkan orang sudah melupakan hubungan dengan tetangga saat musibah banjir terjadi. Pengumpulan materi hanya ditujukan untuk kepentingan anak, istri dan masa depan mereka. Sikap individu adalah salah satu ciri dari kehidupan masyarakat modern, yang mengutamakan kepentingan materiil diri sendiri daripada kepentingan kerabat, sehingga hubungan dan orientasi kerabat sudah menipissemakin sedikit.Dalam hal ini, terjadi juga pergeseran solidaritas sosial dalam kekerabatan pada masyarakat sekitar Sungai Deli. Masyarakat Kelurahan Sukaraja yang terdiri dari masyarakat Minang dan suku lainnya di zaman modernisasi ini, banyak keluarga yang lebih mementingkan kebutuhan keluarganya sendiri daripada kerabat sekitarnya. Karena sikap komunal 115 masyarakatnya yang dulunya mau saling tolong menolonggotong royong antar masyarakat telah berubah menjadi lebih mengutamakan kebutuhan dirinya sendiri individual. Apalagi saat terjadi banjir kecil yang terjadi pada tahun 2000, 2003, 2009, 2014 dan 2015 di masyarakat sekitarnya,mereka lebih mengutamakan menyelamatkan diri sendirimemindahkan barang masing-masing masyarakat yang terkena banjir dan kurang pedulinya warga sekitar dalam memberikan tumpangan rumah kepada masyarakat yang terkena banjir karena takut akan menyusahkan dan merepotkan saja karena tidak ingin rumahnya kotor karena menampung masyarakat banjir. Terkait dengan kajian teori aksi Weber, yakni tindakan manusia muncul darikesadarannya sendiri dalam posisinya sebagai subjek dari situasi eksteral dalam posisinya sebagai objek. Dalam hal ini, untuk mengendalikan terjadinya banjir di sekitar sungai diperlukan peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai dengan cara tidak membuang sampah domestiknyake sungai.Dan kesadaran diri harus dibangun dalam diri antar masyarakat agar tidak membuang sampah lagi ke sungai untuk mengurangi terjadinya banjir. Karena banyaknya sampah yang dibuang ke sungai adalah sebab utama meluapnya sungai dan terjadinya banjir. 116

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu: 1. Solidaritas masyarakat dalam memberikan bantuan makanan berupa nasi bungkus, mie instan, beras,telur, gula dan lainnya saat banjir kecil dan banjir besar berasal dari warga keturunan Cina dan Batak yang berdomisili di sekitar daerah aliran Sungai Deli. Selain itu, bantuan makanan juga diperoleh dari pemerintah setempat Kantor Lurah Sukaraja, LSM, perusahaan dan organisasi masyarakat lainnya. Solidaritas masyarakat dalam memberikan bantuan makanan saat banjir mengalami pergeseran, terutama pada banjir kecil cenderung mengalami pergeseran yang berarti, artinya setiap tahun bantuan makanan yang diterima warga terkena banjir cenderung mengalami penurunan jumlah bantuan makanan. 2. Solidaritas masyarakat dalam memberikan bantuan tumpangan rumah saat banjir besar melanda warga di sekitar aliran Sungai Deli diperoleh dari warga setempat yang memiliki kekerabatan yang dekat. Namun pada umumnya mereka telah difasilitasi untuk bertempat tinggal sementara di sekolah-sekolah dan Kantor Lurah Sukaraja. Solidaritas masyarakat dalam memberikan bantuan tumpangan rumah saat banjir kecil mengalami pergeseran yang berarti, dimana setiap tahunnya terjadinya penurunan jumlah bantuan yang diberikan masyarakat tersebut. Sedangkan pada saat banjir besar solidaritas 117 bantuan tersebut bersifat fluktuasi, dimana pada tahun 1991 sampai 2010 mengalami penurunan yang tidak berarti, tetapi solidaritas masyarakat tersebut meningkat pada tahun 2011. 3. Solidaritas masyarakat dalam memberikan bantuan memindahkan barang- barang warga terkena banjir kecil sedang air yang masuk ke dalam rumah hanya setinggi 0,5-1,2 meter seukuran selutut-sepinggang orang dewasa sehingga warga terkena banjir masih bisa memindahkan barang-barangnya sendiri ke atas loteng rumahnya bagi yang punya loteng bawah atap dan ke rumah warga yang mau memberikan tumpangan. Solidaritas masyarakat yang sudah cukup lama tinggalnya di sekitar sungai yang lebih merasakan bagaimana solidaritas masyarakat pada saat banjir kecil, dimana jumlah warga sekitar yang membantu memindahkan barang semakin berkurang setiap tahunnya. Jumlah masyarakat tentunya lebih banyak lagi saat banjir besar melanda pemukiman daerah aliran Sungai Deli, dimana solidaritas masyarakat membantu memindahkan barang-barang bersifat fluktuasi. Pada tahun 1991 sampai 2007 mengalami penurunan solidaritas dan meningkat kembali pada tahun 2010 dan 2011.

5.2. Saran

Dokumen yang terkait

Persepsi dan Perilaku Masyarakat Bantaran Sungai Deli Terhadap Pemanfaatan Jasa Lingkungan Sungai Deli (Studi Kasus Masyarakat Kelurahan Deli Tua Barat, Kelurahan Sukaraja, Kelurahan Sei Agul dan Kelurahan Labuhan Deli – Sumatera Utara)

6 105 78

Persepsi Penyintas Banjir Terhadap Pergeseran Solidaritas Sosial (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Sekitar Sungai Deli, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun).

1 66 190

Makna Dan Perilaku Terhadap Sampah Pada Masyarakat di Bantaran Sungai Deli (Studi Deskriptif Pada Sembilan Keluarga yang Tinggal di Kampung Badur, Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun)

1 9 82

Chapter I Persepsi Penyintas Banjir Terhadap Pergeseran Solidaritas Sosial (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Sekitar Sungai Delielurahan Sukarajaecamatan Medan Maimun).

0 1 21

Chapter II Persepsi Penyintas Banjir Terhadap Pergeseran Solidaritas Sosial (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Sekitar Sungai Delielurahan Sukarajaecamatan Medan Maimun).

0 0 31

Reference Persepsi Penyintas Banjir Terhadap Pergeseran Solidaritas Sosial (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Sekitar Sungai Delielurahan Sukarajaecamatan Medan Maimun).

0 1 4

UPAYA GO RIVER INDONESIA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT PEDULI LINGKUNGAN SUNGAI DELI DI KELURAHAN SUKARAJA KECAMATAN MEDAN MAIMUN

0 1 111

BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Peristiwa Banjir Medan - Pergeseran Solidaritas Sosial Pada Masyarakat Yang Terkena Banjir (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Sekitar Sungai Deli, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun)

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pergeseran Solidaritas Sosial Pada Masyarakat Yang Terkena Banjir (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Sekitar Sungai Deli, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun)

0 0 18

Pergeseran Solidaritas Sosial Pada Masyarakat Yang Terkena Banjir (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Sekitar Sungai Deli, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun)

0 2 16