F. Fasilitas pendukung
Beragam fasilitas pendukung melengkapi masjid Jami Al- Hidayah, mulai dari untuk keperluan ibadah hingga sosial kemasyarakatan lainnya.Seperti ruang
pertemuan, ruang rapattraining, ruang belajar. Masjid Jami Al-Hidayah memang tergolong memiliki banyak kegiatan.setiap minggu selalu ada kegiatan yang
dilangsungkan, seperti pengajian ibu-ibu yang digelar setiap hari selasa dan pengajian bersama yang dilangsungkan setiap hari minggu. Dengan beragam
fasilitas yang dimiliki, Masjid JamiAl-Hidayah menjadi salah satu sentra kegiatan keagamaan di kecamatan Jatiuwung - Tangerang.
47
BAB IV HASIL PENELITIAN TENTANG MANAJEMEN FUNDRAISING
MASJID JAMI AL- HIDAYAH TANGERANG A.
Manajemen Fundraising Masjid Jami Al- Hidayah Tangerang
Masjid merupakan sebuah organisasi. Sebagaimana dipahami, organisasi adalah satuan wadah terkoordinasi yang sedikitnya terdiri atas dua orang serta
berfungsi untuk mencapai sasaran tertentu yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu secara sendirian. Sebagai sebuah organisasi, pengorganisasian
masjid harus mempunyai struktur, perilaku, serta rancangan pengembangan strategi, dan profil organisasi
1
guna mengikuti tuntunan zaman agar tujuan kelembagaan masjid tercapai. Dalam sebuah masjid, penyelenggaraan organisasi
ini lazim disebut pengurus. Tugas pokok pengurus adalah untuk memakmurkan masjid, maka pengurus masjid sering juga disebut takmir masjid atau kemudian
lebih dikenal dengan Dewan Kemakmuran Masjid DKM. Pengurus atau DKM inilah yang memegang amanat untuk menjalankanan administrasi dan
manajemen masjid sebagai sebuah organisasi. Dalam menunjang keberhasilan manajemen fundraising masjid jami
Al- Hidayah Tangerang, masjid ini memerlukan beberapa faktor, diantaranya:
1
Rivai V, Kepemimpinan dan perilaku Organisasi, Edisi Ke-2, Jakarta: rajawali Press, 2002, h. 188-189
1. Fungsi- Fungsi Manajemen
Sebuah organisasi jika ingin tercapai tujuan yang telah ditetapkan, maka penerapan fungsi-fungsi manajemen mutlak harus diterapkan di organisasi
tersebut. Fungsi-fungsi itu antara lain perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan. Fungsi-fungsi harus dilaksanakan dengan baik.
Hal seperti ini tentu saja disadari oleh organisasi seperti pengurus Masjid Jami Al- Hidayah Tangerang dalam melaksanakan kinerjanya.
Terbukti setelah penulis mengadakan penelitian di masjid tersebut sudah banyak fungsi manajemen terlaksana dengan baik, walaupun masih banyak
kekurangan yang perlu diperbaiki. Berikut penulis uraikan hasil penelitian di Masjid Jami Al- Hidayah Tangerang.
a. Membuat perencanaan
Perencanaan sangat diperlukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Masjid Jami Al- Hidayah Tangerang dalam mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya tidak terlepas dari suatu perencanaan, yang mana perencanaan tersebut dibagi menjadi tiga bagian diantaranya
adalah perencanaan jangka pendek, perencanaan jangka menengah dan perencanaan jangka panjang. Yang termasuk perencanaan jangka
pendek adalah program pengumpulan dana harian dan mingguan seperti amal dari jamaah shalat lima waktu dan shalat jumat. Perencanaan
jangka menengah adalah program pengumpulan dana bulanan misalnya dari pengajian bulanan. Sedangkan program jangka panjang adalah
program kegiatan tahunan seperti program pengumpulan dana zakat maal dan zakat fitrah.
Menurut manullang “planning atau disebut juga dengan perencanaan adalah gambaran dari suatu program yang akan dating
dalam jangka waktu tertentu dan metode yang akan dipakai dalam tindakakan-tindakan yang akan diambil.Perencanaan itu berisikan
imajinasi dan pandangan kedepan terarah berdasarkan penilaian yang benar”.
2
Menurut penulis antara temuan dan teori ada kesesuaian. Yang mana dalam perencanaannya pimpinan masjid Jami Al- Hidayah
Tangerang membuat tiga jangka waktu yang berisikan program- program pengumpulan dana yang akan dilaksanakan pada waktunya
nanti. Ini sesuai dengan teori perencanaan menurut Manullang seperti yang telah disebutkan di atas.
b. Pengorganisasian
Dalam pengorganisasiannya ketua masjid Jami Al- Hidayah Tangerang melakukan pembentukan pengurus, pembagian kerja job
description, dan pemberian wewenang kepada koordinator atau kepala bidang-bidangnya untuk melaksanakan pekerjaannya masing-masing
sesuai dengan divisi bidang masing-masing. Itu semua dilakukan agar
2
M. Manullang ,Dasar-Dasar Manajemen, h.17.