57
membantu membiayai kehidupan sehari-hari. Sebagai seorang isteri saya sudah memenuhinya dengan cara membantu suami mencari nafkah. Suami
saya bekerja sebagai kuli”. Ibu Dewi dalam pandangannya sebagai TKW mengenai pernikahan
serta hak dan kewajiban istri dalam rumah tangga: “Pemenuhan hak dan
kewajiban saling melengkapi antara saya dengan suami, saya mencari nafkah dan suami saya memelihara anak saya atau menjaga anak saya. Dan saya
rasa jika saya bicara tentang pemenuhan keluarga saya bilang belum terpenuhi”.
Ibu Wasih dalam pandangannya sebagai TKW mengenai pernikahan serta hak dan kewajiban istri dalam rumah tangga
17
: “Pemenuhan hak dan
kewajiban saya kira belum terpenuhi oleh saya, namun saya membagi tugas dengan suami saya, saya yang mencari nafkah dan suami saya yang merawat
dan mengurus anak saya”.
B. Upaya mendidik anak di kalangan Tenaga Kerja Wanita
Pandangan TKW yang bernama Oda mengenai upaya mendidik anak yang ditinggalkan isteri dalam rumah tangga
18
: Saya memiliki dua orang anak. Pekerjaan suami saya yang sudah saya katakan tadi, Saya mendidik anak
yaitu dengan cara ketika anak saya sudah tumbuh dewasa, sejak itu saya baru bekerja sebagai TKW, setelah anak saya dewasa tadi, anak saya diserahkan
ke keluarga dan suami.
17
Ibu Wasih sebagai Tenaga Kerja Wanita, Condet, Pada Tanggal 22 September 2015.
18
Ibu Odah sebagai Tenaga Kerja Wanita, Condet, Pada Tanggal 22 September 2015.
58
Pandangan TKW yang bernama Ibu Mulkiah mengenai upaya mendidik anak yang ditinggalkan isteri dalam rumah tangga
19
: “Cara mendidik anak
saya, orang tua saya yang mengurusnya, saya hanya bekerja diluar negri dan mengirim uang untuk mereka yang saya tinggalkan”.
Pandangan TKW yang bernama Rumdanah mengenai upaya mendidik anak yang ditinggalkan isteri dalam rumah tangga
20
: ”Selama berada di luar
negeri cara mendidik anak saya lakukan dengan menitipnya ke adik dan kakak saya”.
Pandangan TKW yang bernama Nurhayati mengenai upaya mendidik anak yang ditinggalkan isteri dalam rumah tangga
21
: ”Cara mendidik anak saya, orang tua saya yang mengurusnya, saya hanya bekerja diluar negri dan
mengirim uang untuk mereka yang saya tinggalkan ”.
Pandangan TKW yang bernama Saenah mengenai upaya mendidik anak yang ditinggalkan isteri dalam rumah tangga
22
: “Mendidik anak ketika saya
tinggal nekerja dengan cara menitipkannya kekeluarga agar merawat anak saya dengan baik dan bantu suami saya”.
Pandangan TKW yang bernama Wasih mengenai upaya mendidik anak yang ditinggalkan isteri dalam rumah tangga
23
: “Adapun mendidik anak yah
saya serahkan kepada suami saya atau orang tua saya, dan ketika saya berada diluar negri pun saya berkomunikasi terus oleh suami saya maupun
kepada guru sekolahnya yang ngajarin dia sekolah”.
19
Ibu Mulkiyah sebagai Tenaga Kerja Wanita, Condet, Pada Tanggal 22 September 2015.
20
Ibu Romdanah sebagai Tenaga Kerja Wanita, Condet, Pada Tanggal 22 September 2015.
21
Ibu Nurhayati sebagai Tenaga Kerja Wanita,Condet, Pada Tanggal 22 September 2015.
22
Ibu Saenah sebagai Tenaga Kerja Wanita,Condet, Pada Tanggal 22 September 2015.
23
Ibu Wasih sebagai Tenaga Kerja Wanita, Condet, Pada Tanggal 22 September 2015.
59
Pandangan TKW yang bernama Nanih mengenai upaya mendidik anak yang ditinggalkan isteri dalam rumah tangga
24
: “Cara mendidik anak dengan
cara menitipkan anak saya ke pesantren. Saya bekerja karena ingin anak saya bisa berpendidikkan tinggi dan menjadi anak yang berhasil”.
Pandangan TKW yang bernama Uun Sari mengenai upaya mendidik anak yang ditinggalkan isteri dalam rumah tangga
25
: “ saya serahkan kepada suami
saya, dan cara saya mengajarkan pendidikan yaitu ketika saya sedang dirumah atau telah kembali dari luar negeri”.
Pandangan TKW yang bernama Hartini mengenai upaya mendidik anak yang ditinggalkan isteri dalam rumah tangga
26
: “Cara mendidik anak adalah
dengan cara mengarahkannya ke masa depan yang lebih baik, sekolah dan rajin mengaji”.
Pandangan TKW yang bernama Sukranah mengenai upaya mendidik anak yang ditinggalkan isteri dalam rumah tangga
27
: ” Anak didik dengan cara
dititipkan kepada suami dan keluarga lainnya serta menitipkan ke sekolahnya”.
Pandangan TKW yang bernama Ibu Yanti mengenai upaya mendidik anak yang ditinggalkan isteri dalam rumah tangga
28
: “Cara mendidik anak saya, yaitu dengan cara ketika saya sedang dirumah, karena saya menjadi tkw
hanya 2 tahun berangkat, dan kira-kira 3-4 tahun saya istirahat dirumah, untuk mengurusi anak saya dan suami saya. Ketika saya ingin bekerja lagi
baru saya berangkat lagi ke luar negeri kembali”.
24
Ibu Nanih sebagai Tenaga Kerja Wanita, Condet, Pada Tanggal 22 September 2015.
25
Ibu Uun Sari sebagai Tenaga Kerja Wanita,Condet, Pada Tanggal 22 September 2015.
26
Ibu Hartini sebagai Tenaga Kerja Wanita, Pada Tanggal 22 September 2015.
27
Ibu Sukranah sebagai Tenaga Kerja Wanita, Pada Tanggal 22 September 2015.
28
Ibu Yanti sebagai Tenaga Kerja Wanita, Pada Tanggal 22 September 2015.
60
Pandangan TKW yang bernama Ibu Dewi mengenai upaya mendidik anak yang ditinggalkan isteri dalam rumah tangga
29
: “Adapun mendidik anak yah
saya serahkan kepada suami saya atau orang tua saya, dan ketika saya berada diluar negri pun saya berkomunikasi terus oleh suami saya maupun
kepada guru sekolahnya yang ngajarin dia sekolah. Dan saya ketika sudah pulang mengajarkan mengaji atau mengajarkan pelajaran sekolah yang saya
bisa saja”. Pandangan TKW yang bernama Ibu Diah mengenai upaya mendidik anak
yang ditinggalkan isteri dalam rumah tangga
30
: “
Upaya saya dalam mendidik anak yaitu dengan cara saya mengontek atau berkomunikasi melalui hp atau
memantau dia setiap hari di sekolah dengan menghubungi guru-guru yang mengajarkan anak saya, dan ketika saya sudah balik dari luar negri, saya melihat
langsung perkembangan anak-anak saya. Kebetulan anak saya sudah tamat sekolah sma, dan yang satu baru lulus smp. Dari cara belajar disekolah saya tanyakan satu
persatu pelajaran yang sudah diajarkan hingga bagaimana iya bisa mengaji atau tidak selama saya tinggal bekerja. Dan suami saya pun ikut serta sih di dalam upaya
mendidik anaknya ”.
Pandangan TKW yang bernama Arsiti mengenai upaya mendidik anak yang ditinggalkan isteri dalam rumah tangga
31
:” Walaupun tidak sepenuhnya saya mendidik anak secara langsung, saya menyempatkan diri dengan nasihat
untuk anak saya, ketika saya tidak ada pekerjaan ketika di luar negeri. Namun ketika saya sudah di Indonesia saya selalu berusaha memberikan ajaran
29
Ibu Dewi sebagai Tenaga Kerja Wanita, Condet, 22 September 2015.
30
Ibu Diyah sebagai Tenaga Kerja Wanita, Condet, 22 September 2015.
31
Ibu Arsitii sebagai Tenaga Kerja Wanita, Condet, 22 September 2015.
61
terbaik untuk anak saya, mulai dari mengajarkan mengaji, tata kerama terhabat orang, dan lain sebagainya
”. Ibu Yoyoh Rukayah salah seorang TKW mengenai upaya
mendidik anak yang ditinggalkan isteri dalam rumah tangga
32
: “Mendidik
anak ketika saya berada di luar negeri dengan cara saya titipkan kepada neneknya dan suami saya sendiri”.
Ibu Niti salah seorang TKW mengenai upaya mendidik anak yang ditinggalkan isteri dalam rumah tangga
33
: “ Saya mendidik anak ketika saya sebelum bekerja menjadi TKW, dan anak saya sudah besar, yaitu
ketika sudah kelas 1 SMK, karena biaya sekolah SMK mahal dan gaji suami saya yang minim yang tidak memenuhi untuk bayaran anak saya
maka saya bekerja sebagai TKW. Saya bekerja sudah 6 tahun, Alhamdulillah selama saya bekerja tidak ada kendala apa-apa, saya tahu,
seperti mendidik anak dan menerima nafkah dari suami ”.
C. Analisis Penulis