Norma TKJI Tes Lari 600 meter a. Tujuan

b Pada aba garis finish e. Pencatatan Hasil 1 Pengambilan waktu dilakukan mulai saat bendera start diangkat sampai 2 Hasil dicatat dalam satuan menit dan detik. Contoh : 3 menit 12 detik maka ditulis 3’ 12”

f. Norma TKJI

Hasil setiap butir tes yang telah dicapai oleh peserta dapat disebut sebagai hasil kasar. ukuran yang digunakan untuk masing satuan waktu, ulangan gerak, dan ukuran tinggi. Untuk mendapatkan hasil akhir, maka perlu diganti dalam satuan yang sama yaitu NILAI. Setelah hasil kasar setiap tes diubah menjadi satuan nilai, maka dilanjutkan dengan menjumlahkan nilai Hasil penjumlahan tersebut digunakan untuk dasar penentuan klasifikasi kesegaran jasmani remaja. b Pada aba-aba “YA” peserta lari semaksimal mungkin menuju Gambar 12 Finish Lari 600 Meter e. Pencatatan Hasil 1 Pengambilan waktu dilakukan mulai saat bendera start diangkat sampai peserta tepat melintasi garis finish 2 Hasil dicatat dalam satuan menit dan detik. Contoh : 3 menit 12 detik maka ditulis 3’ 12” . Norma TKJI Hasil setiap butir tes yang telah dicapai oleh peserta dapat disebut sebagai hasil kasar. Mengapa disebut hasil kasar ? Hal ini disebabkan satuan ukuran yang digunakan untuk masing-masing butir tes berbeda, yang meliputi satuan waktu, ulangan gerak, dan ukuran tinggi. Untuk mendapatkan hasil akhir, maka perlu diganti dalam satuan yang tu NILAI. Setelah hasil kasar setiap tes diubah menjadi satuan nilai, maka dilanjutkan dengan menjumlahkan nilai-nilai dari kelima butir TKJI. Hasil penjumlahan tersebut digunakan untuk dasar penentuan klasifikasi kesegaran jasmani remaja. 23 aba “YA” peserta lari semaksimal mungkin menuju Gambar 12 Finish Lari 600 Meter 1 Pengambilan waktu dilakukan mulai saat bendera start diangkat Hasil setiap butir tes yang telah dicapai oleh peserta dapat disebut Mengapa disebut hasil kasar ? Hal ini disebabkan satuan masing butir tes berbeda, yang meliputi Untuk mendapatkan hasil akhir, maka perlu diganti dalam satuan yang tu NILAI. Setelah hasil kasar setiap tes diubah menjadi satuan nilai, nilai dari kelima butir TKJI. Hasil penjumlahan tersebut digunakan untuk dasar penentuan klasifikasi 24 Tabel 1. Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk Putera dan Puteri No Jumlah nilai Klasifikasi Kesegaran Jasmani 1. 22 – 25 Baik sekali BS 2. 18 – 21 Baik B 3. 14 – 17 Sedang S 4. 10 – 13 Kurang K 5. 5 – 9 Kurang sekali KS

E. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : “Jika Latihan Kelincahan Shuttle run, Zigzag dan Bumerang diterapkan pada siswa kelas V SDN 2 Sawah Brebes Tanjung Karang Timur maka tingkat kebugaran Jasmani dapat ditingkatkan”.

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kebugaran pada Mahasiswa Program StudiKesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015

1 11 185

PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI METODE LATIHAN AKSELERASI PADA SISWA KELAS V SDN 5 SUMBEREJO KEMILING BANDAR LAMPUNG

1 20 64

PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI LATIHAN SIRKUIT PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEPUTRAN KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

1 16 32

PENGARUH LATIHAN SHUTTLE RUN DAN NEBRASKA AGILITY Pengaruh Latihan Shuttle Run Dan Nebraska Agility Drill Terhadap Kelincahan Pada Pemain Sepakbola Di Pusat Latihan Sepakbola Salatiga.

0 5 15

PENGARUH LATIHAN SHUTTLE RUN DAN Pengaruh Latihan Shuttle Run Dan Nebraska Agility Drill Terhadap Kelincahan Pada Pemain Sepakbola Di Pusat Latihan Sepakbola Salatiga.

0 3 17

PENGARUH PERMAINAN SHUTTLE RUN TERHADAP KELINCAHAN ANAK USIA 4-5 TAHUN Pengaruh Permainan Shuttle Run Terhadap Kelincahan Anak Usia 4-5 Tahun.

0 1 16

PENGARUH BENTUK LATIHAN ENVELOPE RUN DAN LATIHAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE LATIHAN REPETISI TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN SEPAK BOLA.

3 31 36

ZIG-ZAG RUN EXERCISE LEBIH EFEKTIF DALAM MENINGKATKAN KELINCAHAN DARIPADA SHUTTLE RUN EXERCISE PADA PEMAIN BASKET SISWA SMA.

0 1 59

PERBEDAAN EFEKTIVITAS LATIHAN HEXAGON DRILL DAN ZIGZAG RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PADA PEMAIN SEPAK BOLA SEKOLAH SEPAK BOLA GUNTUR.

0 0 12

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SKIPPING ROPE DAN LATIHAN SHUTTLE RUN TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN FUTSAL SISWA SMP MUHAMMADIYAH 2 GAMPING NASKAH PUBLIKASI - PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SKIPPING ROPE DAN LATIHAN SHUTTLE RUN TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN FUTSAL SISWA

2 4 17