Tes Loncat Tegak Vertical Jump

2 Gerakan a Gerakan aba sampai kedua sikunya awal. b Lakukan gerakan ini berulang e. Pencatatan Hasil 1 Gerakan tes tidak dihitung apabila : - pegangan tangan terlepas sehingga kedua tangan tidak terjalin lagi - kedua siku tidak - menggunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh 2 Hasil yang dihitung dan dicatat adalah gerakan tes yang dapat dilakukan dengan sempurna selama 3 Peserta yang tidak mampu melakukan tes

4. Tes Loncat Tegak

a. Tujuan Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak tenaga eksplosif b. Alat dan Fasilitas 1 Papan berskala centimeter, warna gelap, ukuran 30 x 150 cm, dipasang pada dinding y a Gerakan aba-aba “YA” peserta bergerak mengambil sikap duduk sampai kedua sikunya menyentuh paha, kemudian kembali ke sikap b Lakukan gerakan ini berulang-ulang tanpa henti selama e. Pencatatan Hasil 1 Gerakan tes tidak dihitung apabila : pegangan tangan terlepas sehingga kedua tangan tidak terjalin lagi kedua siku tidak sampai menyentuh paha menggunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh 2 Hasil yang dihitung dan dicatat adalah gerakan tes yang dapat dilakukan dengan sempurna selama 30 detik 3 Peserta yang tidak mampu melakukan tes ini diberi nilai nol 0

4. Tes Loncat Tegak Vertical Jump

Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak tenaga eksplosif b. Alat dan Fasilitas 1 Papan berskala centimeter, warna gelap, ukuran 30 x 150 cm, dipasang pada dinding yang rata atau tiang. Jarak antara lantai dengan 20 aba “YA” peserta bergerak mengambil sikap duduk kembali ke sikap ulang tanpa henti selama 30 detik pegangan tangan terlepas sehingga kedua tangan tidak terjalin lagi menggunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh 2 Hasil yang dihitung dan dicatat adalah gerakan tes yang dapat ini diberi nilai nol 0 Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak tenaga eksplosif 1 Papan berskala centimeter, warna gelap, ukuran 30 x 150 cm, ang rata atau tiang. Jarak antara lantai dengan angka nol 0 pada papan tes adalah 150 cm Alat penghapus papan tulis c. Petugas Tes Pengamat dan pencatat hasil d. Pelaksanaan Tes 1 Sikap permulaan a Terlebih dulu ujung jari peser magnesium karbonat b Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada pada sisi dekat dinding luru skala hingga meninggalkan bekas jari. 2 Gerakan a Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua lengan diayun ke belakang mungkin sambil menepuk papan dengan tangan yang terdekat sehingga menimbulkan bekas angka nol 0 pada papan tes adalah 150 cm, 2 Serbuk kapur Alat penghapus papan tulis, dan 4 Alat tulis c. Petugas Tes Pengamat dan pencatat hasil d. Pelaksanaan Tes 1 Sikap permulaan a Terlebih dulu ujung jari peserta diolesi dengan serbuk kapur gnesium karbonat b Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada pada sisi kanan atau kiri badan peserta. Angkat tangan yang dekat dinding lurus ke atas, telapak tangan ditempelkan pada papan skala hingga meninggalkan bekas jari. Gambar 10. Tes Vertical Jump a Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua lengan diayun ke belakang. Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan tangan yang terdekat sehingga menimbulkan bekas 21 Serbuk kapur, 3 ta diolesi dengan serbuk kapur atau b Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala badan peserta. Angkat tangan yang ditempelkan pada papan a Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan tangan yang terdekat sehingga b Lakukan tes ini sebanyak tiga 3 kali tanpa istirahat atau boleh diselingi peserta lain e. Pencatatan Hasil 1 Selisih raihan loncata 2 Ketiga selisih hasil tes dicatat 3 Masukkan hasil selisih yang paling besar

5. Tes Lari 600 meter a. Tujuan

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kebugaran pada Mahasiswa Program StudiKesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015

1 11 185

PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI METODE LATIHAN AKSELERASI PADA SISWA KELAS V SDN 5 SUMBEREJO KEMILING BANDAR LAMPUNG

1 20 64

PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI LATIHAN SIRKUIT PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEPUTRAN KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

1 16 32

PENGARUH LATIHAN SHUTTLE RUN DAN NEBRASKA AGILITY Pengaruh Latihan Shuttle Run Dan Nebraska Agility Drill Terhadap Kelincahan Pada Pemain Sepakbola Di Pusat Latihan Sepakbola Salatiga.

0 5 15

PENGARUH LATIHAN SHUTTLE RUN DAN Pengaruh Latihan Shuttle Run Dan Nebraska Agility Drill Terhadap Kelincahan Pada Pemain Sepakbola Di Pusat Latihan Sepakbola Salatiga.

0 3 17

PENGARUH PERMAINAN SHUTTLE RUN TERHADAP KELINCAHAN ANAK USIA 4-5 TAHUN Pengaruh Permainan Shuttle Run Terhadap Kelincahan Anak Usia 4-5 Tahun.

0 1 16

PENGARUH BENTUK LATIHAN ENVELOPE RUN DAN LATIHAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE LATIHAN REPETISI TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN SEPAK BOLA.

3 31 36

ZIG-ZAG RUN EXERCISE LEBIH EFEKTIF DALAM MENINGKATKAN KELINCAHAN DARIPADA SHUTTLE RUN EXERCISE PADA PEMAIN BASKET SISWA SMA.

0 1 59

PERBEDAAN EFEKTIVITAS LATIHAN HEXAGON DRILL DAN ZIGZAG RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PADA PEMAIN SEPAK BOLA SEKOLAH SEPAK BOLA GUNTUR.

0 0 12

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SKIPPING ROPE DAN LATIHAN SHUTTLE RUN TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN FUTSAL SISWA SMP MUHAMMADIYAH 2 GAMPING NASKAH PUBLIKASI - PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SKIPPING ROPE DAN LATIHAN SHUTTLE RUN TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN FUTSAL SISWA

2 4 17