Pengetahuan knowledge Sikap attitude

kesehatan pada dirinya atau keluarganya, untuk mencari penyembuhan atau mengatasi masalah kesehatan lainnya. 3. Perilaku peran orang sakit the sick role behaviour yaitu mencakup hak dan kewajiban orang yang sedang sakit dalam hal tindakan untuk memperoleh penyembuhan, tindakan untuk mengetahui fasilitas kesehatan yang tetap dan sebagainya.

2.2. Bentuk-Bentuk Perilaku

Benyamin Bloom 1908 dalam Notoatmodjo seorang ahli psikologi pendidikan membedakan adanya tiga ranah prilaku, sebagai berikut: a. Pengetahuan knowledge b. Sikap attitude c. Tindakan practice

2.2.1. Pengetahuan knowledge

Pengetahuan merupakan hasil dari Tahu, setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap suatu objek. Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Adapun tingkatan pengetahuan, yaitu: tahu, memahami, aplikasi, analisis, sistesis dan evaluasi. a. Tahu Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat Universitas Sumatera Utara kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang telah dipelajari atau yang diterima. b. Memahami Tahap memahami diartikan suatu objek bukan sekedar tahu atau dapat menyebutkan, tetapi juga dapat menginterpretasikanatau menggunakan materi secara benar tentang objek. c. Aplikasi Aplikasi yaitu kemampuan seseorang untuk menggunakan materi yang dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. d. Analisis Merupakan kemampuan seseorang menjabarkan materi kedalam komponen- komponen. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang sudah sampai pada tingkat analisis jika dapat membedakan, memisahkan, mengelompokkan, membuat diagram pada pengetahuan atas objek tersebut. e. Sintesis Tahap ini menunjukkan kemampuan seseorang untuk merangkum, meringkas, menyusun teori-teori yang telah ada dari suatu hubungan logis dari pengetahuan yang dimiliki. f. Evaluasi Tahap ini berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi. Penilaian berdasarkan kriteria yang ada.

2.2.2 Sikap attitude

Universitas Sumatera Utara Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Menurut Budiharto 2010 sikap adalah suasana batin atau atau hasil dari proses sosialisasi yakni reaksi seseorang terhadap rangsangan yang diterima berupa objek kesehatan gigi yaitu tentang gigi serta upaya pemeliharaan. Menurut Pintauli 2008 kesehatan gigi sangat penting, maka sikap kemandirian masyarakat perlu didorong terus-menerus melalui berbagai upaya kegiatan untuk meningkatkan kesehatan yang berkesinambungan. Upaya itu tidak saja oleh pihak organisasi profesi tetapi akan lebih baik jika melibatkan pihak- pihak lain yang mempunyai kompetensi dan kepentingan yang sama untuk meningkatkan upaya peningkatan dan pencegahan sehingga pada akhirnya dapat tercapai derajat kesehatan gigi dan mulut optimal. Sikap mempunyai tiga komponen pokok, seperti yang dikemukakan Allport 1954 dalam Notoatmodjo 2005 ,yaitu: 1. Kepercayaan keyakinan, ide dan konsep terhadap suatu objek. Misalnya seorang anak berkeyakinan bahwa membersihkan gigi dengan sikat gigi secara teratur dapat membuat gigi menjadi sehat dan tidak berlubang. 2. Kehidupan emosional atau evaluasi emosional. Misalnya pengalaman seorang anak jika mengalami sakit gigi langsung mengadu kepada keluarga dan segera diperiksa ke dokter gigi. 3. Kecenderungan untuk bertindak. Misalnya seorang anak tahu bahwa adanya gigi berlubang karena malas menyikat gigi dan makan-makanan yang manis. Universitas Sumatera Utara Ketiga komponen ini secara bersama sama membentuk sikap yang utuh. Dalam penentuan sikap yang utuh ini pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan penting. Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap memiliki tingkatan antara lain ; a. Menerima Menerima artinya bahwa seseorang mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan. b. Merespon Merespon adalah memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan. c. Menghargai Menghargai merupakan mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah kecenderungan untuk bertindak. d. Bertanggung jawab Bertanggung jawab merupakan berani mengambil resiko atas segala sesuatu yang telah dipilihnya.

2.2.3 Tindakan practice

Dokumen yang terkait

Pengetahuan dan Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Ibu Anak Stella Maris Medan

13 188 57

Hubungan Karakteristik dan Tindakan Ibu dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi dengan Status Kesehatan Gigi dan Mulut Anak di SD Kecamatan Medan Tuntungan”

14 137 83

Peran orangtua terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak dan status kesehatan gigi dan mulut anak kelas II SD St. Yoseph 1 Medan

28 161 70

Gambaran Perilaku Pemilik Rumah Kos Terhadap Kesehatan Reproduksi Remaja Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Medan Tahun 2005

4 49 90

Hubungan Perilaku Ibu Mengenai Kesehatan Gigi Anak Dengan Lactobacillus sp. Anak Usia 2-5 Tahun di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Ar Raudhatul Hasanah, Medan

0 32 56

Pengaruh Dukungan Orang Tua terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Prasekolah di TK Islam An-Nizam Medan Tahun 2015

0 7 125

3. Gaji karyawan 4. Lainnya, sebutkan _ - Gambaran Perilaku Ibu Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Pada Anak di SD Negeri 064023 Kemenangan Tani Medan Tahun 2015

0 0 16

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Gambaran Perilaku Ibu Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Pada Anak di SD Negeri 064023 Kemenangan Tani Medan Tahun 2015

1 2 32

Gambaran Perilaku Ibu Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Pada Anak di SD Negeri 064023 Kemenangan Tani Medan Tahun 2015

0 0 25

GAMBARAN PERILAKU IBU TERHADAP PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI PADA ANAK DI SD NEGERI 064023 KEMENANGAN TANI TAHUN 2015 Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

1 2 13