anak sekolah perlu mendapat perhatian khusus karena pada usia ini anak sedang menjalani proses tumbuh kembang. Keadaan gigi sebelumnya akan berpengaruh
terhadap perkembangan kesehatan gigi pada usia dewasa nanti. Usaha menanggulangi serta memperbaiki kesehatan gigi anak membutuhkan tenaga
kesehatan dan peran serta orangtua. Rachmawati, 2007. Pemeliharaan kesehatan gigi sebenarnya merupakan tindakan untuk
mencegah gigi dari kerusakan serta memiliki kesadaran seseorang untuk meningkatkan kebersihan gigi. Untuk mencegah gigi dari kerusakan maka perlu
mengontrol pola makan dan membersihkan gigi yaitu dengan menyikat gigi Pratiwi,2007.
2.7.1 Kebersihan Gigi
Kebersihan gigi merupakan kondisi dimana bagian mulut dan gigi jauh dari kotoran atau sisa-sisa makanan, plak serta tidak adanya terdapat lubang gigi
dalam rongga mulut. Kebersihan gigi yang baik akan membuat gigi dan jaringan sekitarnya sehat.
Kebersihan mulut yang baik akan membuat gigi dan jaringan sekitarnya sehat. Faktor kebersihan mulut merupakan salah satu faktor yang menunjang
pertumbuhan dan perkembangan gigi anak. Apabila seorang anak makan makanan manis maka giginya harus segera dibersihkan karena apabila hal ini tidak
dilakukan, kemungkinan timbulnya kerusakan gigi anak lebih gigi akan terjadi Boedihardjo, 1985.
Gigi pada anak-anak lebih mudah terkena kerusakan, oleh karena itu anak harus membersihkan giginya lebih sering bila mungkin setiap sehabis makan.
Universitas Sumatera Utara
Tujuan membersihkan gigi adalah untuk menghilangkan sisa-sisa makanan dan plak pada gigi. Diketahui bahwa salah satu komponen dalam pembentukan lubang
gigi adalah plak. Orang yang rutin menyikat gigi akan memiliki faktor risiko lebih kecil untuk karies dibandingkan yang tidak rutin menggosok gigi. Adapun
manfaat dari mulut bersih adalah membuat napas menjadi segar, mulut terlindung dari bakteri mulut dan yang pasti juga dapat membuat kita percaya diri.
2.7.2. Upaya Pemeliharaan Kesehatan Gigi
Pembersihan gigi dan mulut merupakan pencegahan utama dalam mencegah gangguan gigi misalnya adanya lubang gigi. Hal ini meliputi
pembersihan secara mandiri dan professional. Perawatan gigi secara mandiri dapat dilakukan dirumah dengan sikat gigi teratur dua kali sehari dengan metode yang
benar. Sedangkan secara professional kita dapat mengunjungi dokter gigi secara rutin setiap 6 bulan sekali untuk pembersihan yang tidak dapat kita lakukan
dirumah Maulani, 2005. Gigi pada anak-anak lebih mudah terserang karies gigi atau lubang gigi.
Oleh karena itu anak harus membersihkan giginya lebih sering bila mungkin setiap sehabis makan. Tujuan dari pembersihan gigi adalah untuk menghilangkan
sisa makanan, plak dan mencegah terjadinya karies gigi. Plak adalah lapisan tipis, tidak berwarna, mengandung bakteri, lekat pada permukaan gigi dan selalu
terbentuk didalam mulut. Rahmadhan, 2010.
Universitas Sumatera Utara
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam upaya pemeliharaan kesehatan gigi yaitu:
1. Menyikat gigi
Merupakan tindakan pembersihan gigi dengan sikat gigi yang dilakukan untuk membuang sisa-sisa makanan dan plak dari seluruh permukaan gigi
sehingga dapat mencegah kerusakan gigi. Waktu dan frekuensi menyikat gigi menurut American Dental Association
menyatakan bahwa menyikat gigi secara teratur minimal dua kali sehari yaitu pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Penelitian menunjukkan bahwa
menyikat gigi pada anak menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor akan mencegah terbentuknya karies gigi. Menyikat gigi khususnya pada malam hari
sangat penting, bertujuan untuk mencegah plak dan debris sisa-sisa makanan yang melekat di permukaan gigi setiap malam.
Lamanya penyikatan tidak ditentukan, tetapi biasanya dianjurkan selama 2-3 menit yang paling utama diperhatikan pada saat menyikat gigi adalah daerah
pertemuan antara gigi dan gusi agar gigi benar-benar bersih. Adapun manfaat menyikat gigi adalah
a. Manfaat menyikat gigi setelah makan pagi
1. Mencegah gigi berlubang, jika malam hari sudah menyikat gigi dan pagi
harinya setelah makan pagi menyikat gigi kembali, maka terjadinya risiko penumpukan plak dalam rongga mulut kita secara otomatis akan
berkurang sehingga akan mencegah risiko terjadinya gigi berlubang.
Universitas Sumatera Utara
2. Menyegarkan napas, napas yang tidak sedap biasanya terjadi karena
adanya kotoran di dalam rongga mulut Tetapi dengan menyikat gigi setelah makan pagi, napas kita akan terasa lebih segar sebelum pergi
beraktifitas. 3.
Menjadi lebih percaya diri, memulai aktifitas kerja dengan napas yang segar dan gigi yang bersih akan menambah percaya diri , dapat bebas
tersenyum, bicara dan tertawa. b.
Manfaat menyikat gigi sebelum tidur Kuman akan semakin berkembang pada malam hari saat kita sedang tidur,
dimana mulut tidak melakukan aktifitas. Aktifitas kuman dimalam hari biasanya akan meningkat 2x lipat dibandingkan pada siang hari, karena saat
tidur dimana mulut tidak melakukan aktifitas seperti makan, minum atau ngobrol, air liur yang memang berfungsi sebagai antiseptik alami dalam mulut
kita akan berkurang, oleh sebab itu kemampuan air liur yang berfungsi untuk menetralisir kuman-kuman dalam mulut juga berkurang. Sehingga apabila
menyikat gigi sebelum tidur membuat kondisi mulut kita bersih dapat dipastikan tidak akan terjadi karies atau peradangan pada gusi yang yang
mengakibatkan terjadinya pembentukan karang gigi karena plak yang tidak dibersihkan.
2. Gaya Hidup
Tidak hanya menyangkut makanan sehat atau olah raga teratur tetapi juga rutin membersihkan karang gigi dan berkumur dengan larutan obat kumur yang
Universitas Sumatera Utara
mengandung fluor untuk mencegah bau mulut dan mencegah plak muncul kembali.
Setelah membersihkan gigi dengan sikat gigi sebaiknya lakukan kumur- kumur dengan obat kumur dalam satu kali sehari. Dan waktu yang paling tepat
menggunakan obat kumur adalah sebelum tidur. Pemakaian obat kumur mengandung fluor merupakan salah satu tindakan perlindungan khusus yang
paling baik dimana tujuan dari obar kumur yang mengandung fluor adalah mengurang frekuensi timbulnya kerusakan gigi.
3. Pilih makanan dan cemilan sehat
Usahakan hindari cemilan yang manis dan lengket seperti permen, coklat. Bisa saja dikonsumsi tetapi jangan terlalu sering dan berlebihan. Makanan
yang manis dan lengket akan menempel lebih lama di gigi dan tentunya akan terpapar oleh bakteri yang merusak gigi. Tidak hanya itu minuman yang
bersoda dan manis seperti softdrink dan sirup juga jangan terlalu sering di konsumsi karena minuman ini mengandung kadar gula yang cukup tinggi,
pilihlah cemilan yang sehat seperti buah-buahan segar dan berserat. Jangan makan melebihi keperluan, terutama makanan yang mengandung
gula. Makan makanan yang mengandung gula pada waktu istirahat akan mempercepat terjadinya kerusakan pada gigi karies. Proses kerusakan gigi
dimulai pada waktu gula bercampur dengan plak pada gigi sehingga membentuk asam. Plak akan menahan asam untuk menyerang gigi dimulai dari
lapisan luar gigi email.
Universitas Sumatera Utara
Agar asam pada gigi tidak merusak gigi lebih lanjut, maka batasi atau hindari makanan yang mengandung gula.
4. Kunjungan rutin ke dokter gigi
Tujuan utama pergi ke dokter gigi merupakan tindakan pencegahan untuk mencegah kerusakan gigi dan mencegah masalah yang mungkin terjadi agar
tidak bertambah parah dan merawatnya segera mungkin. Meskipun tidak terdapat keluhan dari rongga mulut sebaiknya
pemeriksaan gigi tetap dilakukan. Hal tersebut berguna untuk mencegah perkembangan penyakit gigi dan gusi lebih lanjut. Pemeriksaan gigi yang
dilakukan 6 bulan sekali setidaknya sekaligus untuk dilakukan pembersihan karang gigi atau yang biasa disebut dengan scaling oleh dokter gigi. Mengunjungi
dokter gigi untuk melakukan pemeriksaan tidak hanya bermanfaat untuk mengetahui jika ada kelainan yang berkembang di rongga mulut. Namun juga
dapat untuk mengetahui jika ada perkembangan penyakit sistemik yang bermanifestasi di rongga mulut. Jika dokter gigi mendapati kondisi demikian,
biasanya akan merujuk pada dokter yang berkompeten. Masalah gigi berlubang masih banyak dikeluhkan baik oleh anak-anak maupun dewasa dan tidak bisa
dibiarkan hingga parah karena akan memengaruhi kualitas hidup. Karena itulah, untuk mencegahnya, minimal periksakan kondisi gigike dokter gigi minimal 6
bulan sekali.
Universitas Sumatera Utara
2.8 Kebiasaan Makan Pada Anak Sekolah Dasar