Karakteristik Penderita Kanker Colorectal Yang Rawat Inap Di RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007

(1)

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER COLORECTAL

YANG RAWAT INAP DI RSUP. H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2005-2007

Oleh :

Tuhozaro Zendrato NIM. 041000150

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2009


(2)

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER COLORECTAL

YANG RAWAT INAP DI RSUP. H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2005-2007

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh :

Tuhozaro Zendrato NIM. 041000150

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2009


(3)

Skripsi Dengan Judul

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER COLORECTAL

YANG RAWAT INAP DI RSUP. H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2005-2007

Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh :

Tuhozaro Zendrato NIM 041000150

Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi Pada Tanggal 25 Februari 2009 dan

Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima Tim Penguji

Ketua Penguji Penguji I

Prof. dr. Sori Muda Sarumpaet, MPH drh. Rasmaliah, MKes

NIP. 130702002 NIP. 390009523

Penguji II Penguji III

dr. Achsan Harahap, MPH Drs. Jemadi, MKes NIP. 130318031 NIP. 131996168

Medan, Maret 2009 Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara Dekan,

dr. Ria Masniari Lubis, MSi NIP 131124053


(4)

Kanker Colorectal merupakan salah satu jenis kanker dimana di dunia menempati urutan ke 3 dalam frekuensinya dan merupakan penyebab kematian nomor 4 karena kanker. Penderita kanker colorectal di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007 meningkat, tahun 2005 sebanyak 39 kasus, tahun 2006 sebanyak 68 kasus, tahun 2007 sebanyak 103 kasus.

Jenis penelitian adalah studi deskriptif dengan desain case series dan dilanjutkan dengan analisa statistik. Populasi adalah penderita kanker colorectal yang di rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007 yaitu sebanyak 210 orang. Sampel sebanyak 138 orang yang dipilih secara simple random sampling.

Proporsi Penderita kanker colorectal terbanyak pada kelompok umur 40 tahun 73,2%, laki-laki 58%, suku Batak 58,7%, agama Islam 58,7%, SLTA/Sederajat 32,6%, pekerjaan IRT 25,4%, kawin 87%, lokasi kanker di rektum 60,1%, keluhan utama Sulit BAB dan keluar darah sewaktu BAB 60,9%, penatalaksanaan medis non bedah 69,6%, Lama rawatan rata-rata 16,28 hari, Pulang Berobat Jalan (PBJ) 69,6%, dengan CFR 12,3%. Hasil uji Chi-square diperoleh tidak ada perbedaan yang bermakna pada jenis kelamin berdasarkan lokasi kanker colorectal (p = 0,147). Hasil uji anova diperoleh tidak ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata dengan keadaan sewaktu pulang (p = 0,482)

Diharapkan kepada masyarakat terutama yang mempunyai keluhan BAB berdarah hendaknya sedini mungkin memeriksakan diri ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan sigmoidoskopi maupun kolonoskopi. Diharapkan pihak RSUP H. Adam Malik Medan untuk melengkapi pencatatan rekam medik seperti pendidikan, pekerjaan, riwayat penyakit, stadium klinik.


(5)

ABSTRACT

Based on frequency of cancer in the world colorectal cancer take rangking on the 3th and represent the 4th cause of death number of all cancers. Total number of patients of colorectal cancer are increasing, 39 cases in 2005, 68 cases in 2006 and 103 in 2007.

This study using case series design and continued with the statistical analysis. Population are in patients of colorectal cancer at RSUP H. Adam Malik Medan from year of 2005-2007 as much as 210 patients. Sample is chosen by using simple random sampling and there was 138 patients.

Proportion of patients of colorectal cancer at age group 40 year 73,2%, men 58%, Batak 58,7%, Islam 58,7%, High school / on an equal 32,6%, housewife 25,4%, married 87%, location of cancer in rectum 60,1%, obstipation and blood stool 60,9%, non surgical intervention 69,6%, average length of stay 16,28 day, discharged and becoming out patient 69,6%, and CFR 12,3%. Chi-Square test shows that there is no significant difference gender with location of colorectal cancer ( p = 0,147). Anova test shows that there is no significant difference average length of stay with condition patient are discharged ( p = 0,482)

It is encouraged to those who are having difficult in defecating and having experienced with blood stool to immediately to get sigmoidoscopy and also colonoscopy. It is encouraged to RSUP H. Adam Malik Medan fill in the medical-record completely including education, job, disease history and clinic stadium of all patients.


(6)

Nama : Tuhozaro Zendrato

Tempat/Tanggal lahir : Bawodesolo/12 September 1985

Agama : Kristen Protestan

Status Perkawinan : Belum Kawin Jumlah Bersaudara : 3 orang

Nama Ayah : Sochiwolo’o Zendrato (Alm) Nama Ibu : Yuniria Zendrato

Alamat Rumah : Desa Bawodesolo Kecamatan Gunungsitoli-Nias Sumatera Utara

Riwayat Pendidikan

Tahun 1991 – 1997 : SD N No 070992 Simanaere Bawodesolo Tahun 1997 – 2000 : SLTP N 4 Gunungsitoli

Tahun 2000 – 2003 : SMA Swasta Pembda 1 Gunungsitoli Tahun 2004 – 2009 : FKM USU Medan


(7)

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan anugrahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Karakteristik Penderita Penyakit Kanker Colorectal Yang Rawat Inap Di

RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007”. Skripsi ini adalah salah satu syarat yang ditetapkan untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, MSi. selaku dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. dr. Sori Muda Sarumpaet, MPH. selaku ketua Departemen Epidemiologi FKM USU dan selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu dan pikiran dalam memberikan petunjuk, saran, dan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

3. Ibu drh. Rasmaliah, MKes. selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan petunjuk, saran, dan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

4. Bapak dr. Achsan Harahap, MPH. selaku Dosen Penguji I yang telah banyak memberi banyak masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Jemadi, MKes. selaku Dosen Penguji II yang telah banyak memberi banyak masukan demi kesempurnaan skripsi ini.


(8)

selama perkuliahan di FKM

7. Selaku Dosen dan Staf Departemen Epidemiologi FKM USU

8. Direktur RSUP.H. Adam Malik Medan yang telah memberi izin bagi penulis untuk melakukan penelitian ini.

9. Buat keluargaku Papa( SW. Zendrato/Alm), Mama (Y. Zendrato), Kakak (Netti festiliani Zendrato), Abang (Elirama Zendrato) yang selalu sayang, setia dan sabar dalam memberikan dukungan semangat dan doa kepada penulis.

10.Buat Erna ( Na-Chy) yang selalu memberikan dukungan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

11.Buat kelompok Shine of GOD ( B’Asron, Iwan, Zaro ) atas kebersamaan dan dukungan yang diberikan.

12.Rekan-rekan peminatan Epidemiologi yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas segala motivasi dan kebersamaannya.

Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi pembaca dan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa menyertai kita.

Medan, Maret 2009


(9)

Halaman Pengesahan Abstrak

Daftar Riwayat Hidup

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... iii

Daftar Tabel... vi

Daftar Gambar ... vii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan Umum ... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Defenisi kanker colorectal... 6

2.2 Anatomi Colon dan Rectum... 6

2.3 Fungsi Colon dan Rectum... 9

2.4 Epidemiologi ... 10

2.4.1 Frekuensi dan Distribusi ... 10

2.4.2 Determinan... 11

2.5 Penyebab ... 11

2.6 Gambaran Klinis ... 13

2.7 Patologi ... 15

2.8 Klasifikasi ... 15

2.9 Diagnosis... 16

2.9.1 Prosedur diagnosis pada pasien dengan gejala... 16

2.9.2 Laboratorium... 16

2.9.3 Pemeriksaan Radiologi... 16

2.9.4 Kolonoskopi ... 17

2.9.5 Evaluasi Histologi ... 17

2.9.6 Penapisan Pasien Tanpa Gejala... 18

2.10 Penatalaksanaan dan Prognosis... 18

2.11 Pencegahan... 19

2.12 Pengobatan ... 20

BAB 3 KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep ... 23


(10)

4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ... 27

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

4.2.1 Lokasi Penelitian... 27

4.2.2 Waktu Penelitian ... 27

4.3. Populasi dan Sampel ... 27

4..3.1 Populasi ... 27

4.3.2 Sampel... 28

4.4 Teknik Pengambilan sampel ... 28

4.5. Metode Pengumpulan Data ... 29

4.6. Teknik Analisa Data... 29

BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1. Sosiodemografi Penderita Kanker Colorectal ... 30

5.2. Lokasi Kanker Penderita Kanker Colorectal ... 32

5.3. Stadium Klinis... 32

5.4. Keluhan Utama Penderita Kanker Colorectal ... 33

5.5. Kombinasi Keluhan Utama Penderita Kanker Colorectal... 34

5.6. Penatalaksanaan Medis Penderita Kanker Colorectal... 35

5.7. Lama rawatan rata-rata Penderita Kanker Colorectal... 35

5.8. Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Kanker Colorectal... 36

5.9. Analisa Statistik 5.9.1. Jenis Kelamin Berdasarkan Lokasi Kanker ... 37

5.9.2. Keadaan Sewaktu Pulang berdasarkan Penatalaksanaan Medis .... 38

5.9.3. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang... 39

BAB 6 PEMBAHASAN 6.1. Distribusi Sosiodemografi Penderita Kanker Colorectal... 40

6.1.1. Umur ... 40

6.1.2. Jenis Kelamin ... 41

6.1.3. Suku ... 43

6.1.4. Agama ... 44

6.1.5. Pendidikan... 45

6.1.6. Pekerjaan ... 46

6.1.7. Status Perkawinan ... 47

6.2. Distribusi Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan Lokasi Kanker ... 48

6.3. Distribusi Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan Keluhan Utama... 49

6.4. Distribusi Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan Kombinasi Keluhan Utama... 51

6.5. Distribusi Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan Lama Rawatan Rata-rata ... 52

6.6. Distribusi Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan Penatalaksanaan Medis ... 53


(11)

Keadaan Sewaktu Pulang... 54 6.8. Analisa Statistik

6.8.1. Jenis Kelamin Berdasarkan Letak Kanker ... 55 6.8.2. Keadaan Sewaktu Pulang berdasarkan Penatalaksanaan Medis .... 56 6.8.3. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Keadaan

Sewaktu Pulang... 58 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan ... 59 7.2 Saran... 60 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Master Data Penderita kanker colorectal

Lampiran 2 : Hasil Pengolahan Statistik Lampiran 3 : Surat Penelitian


(12)

Tabel 5.1. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan Sosiodemografi di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun

2005-2007 ... 31 Tabel 5.2. Distribusi Proporsi Penderita Penyakit Kanker Colorectal

Berdasarkan Lokasi Kanker yang Rawat Inap di RSUP H.

Adam Malik Medan Tahun 2005-2007... 33 Tabel 5.3. Distribusi Proporsi Penderita Penyakit Kanker Colorectal

Berdasarkan Keluhan Utama yang Rawat Inap di RSUP H.

Adam Malik Medan Tahun 2005-2007... 34 Tabel 5.4. Distribusi Proporsi Penderita Penyakit Kanker Colorectal

Berdasarkan Kombinasi Keluhan Utama yang Rawat Inap di

RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007... 34 Tabel 5.5. Distribusi Proporsi Penderita Penyakit Kanker Colorectal

Berdasarkan Penatalaksanaan Medis yang Rawat Inap di

RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007... 35 Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Penderita Penyakit Kanker Colorectal

Berdasarkan Lama Rawatan rata-rata yang Rawat Inap di

RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007... 35 Tabel 5.7. Distribusi Proporsi Penderita Penyakit Kanker Colorectal

Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang yang Rawat Inap di

RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007... 36 Tabel 5.8. Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Lokasi

Kanker Penderita Penyakit Kanker Colorectal yang Rawat

Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007... 37 Tabel 5.9. Keadaan Sewaktu Pulang Berdasarkan Penatalaksanaan

Medis Penderita Penyakit Kanker Colorectal yang Rawat

Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007... 38 Tabel 5.10. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu

Pulang Penderita Penyakit Kanker Colorectal yang Rawat


(13)

Gambar 2.1. Anatomi Colon dan Rectum... 8 Gambar 6.1. Diagram Pie Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan Umur di

RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007... 40 Gambar 6.2. Diagram Pie Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan Jenis

Kelamin di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007 ... 41 Gambar 6.3. Diagram Bar Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan Suku di

RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007... 43 Gambar 6.4. Diagram Pie Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan Agama di

RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007... 44 Gambar 6.5. Diagram Pie Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan

Pendidikan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007... 45 Gambar 6.6. Diagram Bar Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan

Pekerjaan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007 ... 46 Gambar 6.7. Diagram Pie Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan Pekerjaan

di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007... 47 Gambar 6.8. Diagram Pie Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan Lokasi

Kanker di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007 ... 48 Gambar 6.9. Diagram Bar Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan Keluhan

Utama di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007 ... 49 Gambar 6.10. Diagram Bar Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan

Kombinasi Keluhan Utama di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007 ... 51 Gambar 6.11. Diagram Pie Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan

Penatalaksanaan Medis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007 ... 53 Gambar 6.12. Diagram Pie Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan Keadaan

Sewaktu Pulang di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007... 54


(14)

Berdasarkan Lokasi Kanker di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007 ... 55 Gambar 6.13. Diagram Bar Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Kanker

Colorectal Berdasarkan Penatalaksanaan Medis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007... 56 Gambar 6.14. Diagram Bar Lama Rawatan Rata-rata Penderita Kanker

Colorectal Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007... 58


(15)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Semakin meningkatnya arus globalisasi di segala bidang, perkembangan industri dan teknologi telah banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat, serta situasi lingkungan misalnya perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya polusi lingkungan. Perubahan tersebut tanpa disadari telah memberi pengaruh terhadap terjadinya transisi epidemiologi dengan meningkatnya kasus penyakit tidak menular.1

Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular dan merupakan salah satu penyebab yang paling umum keadaan kesakitan dan kematian . WHO tahun 2002 melaporkan lebih dari 10 juta kasus baru dan lebih dari 6 juta kematian setiap tahun di seluruh dunia. Kanker juga penyebab kematian dengan Proportional Mortality Rate (PMR) 20% di negara-negara industri dan Proportional Mortality Rate (PMR) 10% di negara-negara berkembang.2

WHO memprediksikan bahwa tahun 2015 kematian karena kanker di dunia akan terus meningkat dengan estimasi 9 juta orang dari jumlah orang yang menderita kanker keseluruhan.3 Pada tahun 2020 diperkirakan akan ada setiap tahun dengan 15 juta kasus kanker baru dan 10 juta kematian kanker. 2 Pada tahun 2030 kematian akibat kanker menjadi 11.4 juta orang dengan 8.9 juta.3

Kanker Colorectal merupakan salah satu jenis kanker yang terjadi pada mukosa colon atau rectum, dimana di dunia menempati urutan ke 3 dalam frekuensinya dan merupakan penyebab kematian nomor 4 karena kanker.4


(16)

Menurut WHO, penyakit kanker colorectal pada tahun 2007 paling banyak ditemukan di Amerika Utara, Australia, Selandia baru dan sebagian Eropa. Kanker

colorectal juga penyebab kematian kedua terbanyak dari seluruh pasien kanker di Amerika Serikat, lebih dari 150.000 kasus baru terdiagnosis setiap tahunnya dengan angka kematian per tahun mendekati angka 60.000 orang. Berdasarkan laporan surveilans Amerika Serikat, kasus kanker colorectal pada tahun 2007 diperkirakan mencapai 79.130 (10,0%) pada laki-laki dengan angka kematian 26.000 (9,0%) dan

74.630 (11,0 %) pada perempuan dengan angka kematian 26.180 (10,0%).4 Berdasarkan Laporan Profil Kesehatan beberapa Negara, kanker colorectal di

Australia pada tahun 2003-2004 mencapai 12.536 orang dengan CFR 32,52 %. Sedangkan di Singapura kanker colorectal sebanyak 2.979 orang dengan CFR 22,96 %.5

Neoplasma/Tumor menunjukkan peningkatan peringkat pada pola penyakit penyebab kematian umum di Indonesia. Pada SKRT 1992, Neoplasma menempati urutan ke-10 dengan proporsi 4,4 %, pada SKRT 1995 menempati urutan ke-9 dengan proporsi 5,0 %.1

Laporan data dari Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI tahun 2005 kasus kanker colorectal di seluruh Rumah Sakit se-Indonesia adalah 3.806 kasus (8,2%), dan tahun 2006 adalah 3.442 kasus (8.11%) dari seluruh penyakit kanker.1,6 Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI, Jakarta pada tahun 2001 di RS Dharmais terdapat 15 (6,5%) kasus kanker colon dari 232 pada pasien yang dikolonoskopi. Sedangkan di RSCM tahun1996-2001 terdapat 224 kasus kanker colon.7


(17)

Berdasarkan penelitian oleh Naibaho D.Nella di Rumah Sakit Adam Malik Medan tahun 1998-2000 didapatkan jumlah penderita sebanyak 98 orang. Penelitian Tampubolon Alina Rosmauli di RSU Pirngadi Medan tahun 2000-2002 terdapat kasus colorectal sebanyak 83 orang.8,9

Berdasarkan survei pendahuluan di RSUP. H. Adam Malik diperoleh jumlah penderita kanker colorectal tahun 2005-2007 sebanyak 210 orang, dengan perincian tahun 2005 sebanyak 39 orang, tahun 2006 sebanyak 68 orang dan tahun 2007 sebanyak 103 orang.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu diketahui karakteristik penderita penyakit kanker colorectal yang rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2005-2007.

1.2.Perumusan Masalah

Belum diketahuinya karakteristik penderita kanker colorectal yang rawat inap di RSUP. H. Adam Malik Medan tahun 2005-2007.


(18)

1.3.Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui karakteristik penderita kanker colorectal yang rawat inap di RSUP. H. Adam Malik Medan tahun 2005-2007.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita menurut sosio demografi (Umur, jenis kelamin, suku, agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan).

b. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita berdasarkan lokasi kanker. c. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita berdasarkan stadium klinis. d. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita berdasarkan keluhan utama. e. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita berdasarkan penatalaksanaan

medis yang didapatkan penderita kanker.

f. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita berdasarkan lama rawatan rata-rata penderita.

g. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita berdasarkan keadaan sewaktu pulang.

h. Untuk mengetahui perbedaan distribusi proporsi jenis kelamin berdasarkan lokasi kanker.

i. Untuk mengetahui perbedaan distribusi proporsi keadaan sewaktu pulang berdasarkan penatalaksanaan Medis.

j. Untuk mengetahui perbedaan distribusi proporsi lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan sewaktu pulang.


(19)

1.4.Manfaat Penelitian

1.4.1. Sebagai masukan dan memberikan informasi bagi pihak RSUP. H. Adam Malik terutama pembuat keputusan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dalam perawatan dan pengobatan bagi penderita kanker colorectal.

1.4.2. Sebagai bahan masukan dan sarana bagi penulis untuk meningkatkan pengetahuan tentang kanker colorectal serta menambah pengalaman dalam menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama masa perkuliahan khususnya dalam melakukan penelitian ini.

1.4.3. Sebagai bahan masukan untuk penelitian lain terutama yang berhubungan dengan penyakit kanker colorectal.


(20)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Defenisi Kanker Colorectal

Kanker colorectal adalah kanker yang menyerang colon sampai ke dubur. Sebagian besar kanker colorectal berasal dari adenokarsinoma. Adenoma atau polip pada colorectal dapat diangkat dengan mudah hanya saja jarang menimbulkan gejala apapun, sehingga tidak terdeteksi dalam waktu cukup lama hingga berkembang menjadi kanker colorectal. Kanker colorectal dapat berdarah sebagai bagian dari tumor yang rapuh dan mengalami ulserasi.11

2.2. Anatomi Colon dan Rectum

Colon mempunyai panjang sekitar 1,5 meter dan terbentang dari ileum terminalis sampai anus. Diameternya terbesar (8,5 cm) dalam caecum, berkurang menjadi 2,5 cm dalam colon sigmoideum dan menjadi sedikit lebih berdilatasi dalam

rectum.12Colon dapat dibedakan dari usus halus dengan ukurannya yang lebih besar dan adanya taenia coli dan epiploicae taenia coli. Taenia coli adalah 3 pita serat otot longitudinal pada bagian luar colon dan memendek daripada seluruh dinding usus menyebabkan gambaran berkerut, epiploicae taenia coli adalah umbai peritoneum yang mengandung lemak pada permukaan caecum.13

Colon merupakan lanjutan dari usus halus yang tersusun seperti huruf U terbalik dan mengelilingi usus halus yang terbentang dari valvula ileoccaecalis


(21)

Struktur Colon dan Rectum :14

2.2.1 Caecum

Caecum terletak di daerah iliaka kanan dan menempel pada otot iliopsoas.

Caecum membentuk kantung buntu di bawah taut antara usus halus dan colon di katup ilocaecum. Tonjolan kecil mirip jari di dasar caecum adalah apendiks, jaringan limfoid yang mengandung limfosit.

2.2.2 Ascendens colon

Bagian ini memanjang dari caecum ke fossa iliaka kanan sampai ke sebelah kanan abdomen. Panjangnya 13 cm, terletak di bawah abdomen sebelah kanan, dan di bawah hati membelok ke kiri, lengkungan ini disebut flexura hepatica (flexura koli dekstra)dan dilanjutkan dengan colon transverses.

2.2.3 Tranverse colon

Panjangnya lebih kurang 38 cm, membujur dari ascendens colon sampai ke

descendens colon, berada di bawah abdomen sebelah kanan tepat belokan yang disebut flexura lienalis ( flexura koli sinistra ), dan mempunyai mesentrium yang melekat pada permukaan posterior tirai omentum mayus.

2.2.4 Descendens colon

Panjangnya lebih kurang 25 cm, terletak di bawah abdomen bagian kiri, dari atas ke bawah, dari depan flexura linealis sampai di depan ileum kiri, bersambung dengan sigmoid, dan di belakang peritoneum (retroperitoneal).

2.2.5 Sigmoid colon

Bagian ini merupakan lanjutan dari descendens colon. Panjangnya 40 cm terletak miring dalam rongga pelvis sebelah kiri, berbentuk huruf S.


(22)

2.2.6 Rectum

Rectum 10 cm terbawah dari colon, dimulai pada colon sigmodeus dan berakhir pada saluran anal yang ± 3 cm panjangnya. Saluran ini berakhir ke dalam anus yang dijaga oleh otot internal dan eksternal.15

Bagian ini merupakan lanjutan dari colon sigmoid yang menghubungkan

intestinum mayor dengan anus sepanjang 12 cm yang di mulai dari pertengahan

sacrum dan berakhir pada kanalis anus. Rectum terletak dalam rongga pelvis di depan

os sacrum dan os coccygis.14


(23)

2.3. Fungsi Colon dan Rectum

Colon mengabsorbsi 80% sampai 90% air dan elektrolit dari kimus yang tersisa dan mengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat, colon hanya memproduksi mukus, sekresinya tidak mengandung enzim atau hormon pencernaan.16 Mukus menghasilkan pelumasan untuk memudahkan feses lewat, sedangkan HCO3- menetralkan asam-asam iritan yang dihasilkan oleh penetrasi lokal bakteri. Dari 500 mL bahan yang masuk ke colon setiap harinya, colon dalam keadaan normal dapat menyerap 350 mL, meninggalkan 150 g feses untuk dikeluarkan dari tubuh setiap hari.17

Fungsi rectum berhubungan dengan defekasi sebagai hasil reflek. Pengeluaran feses dari rectum terjadi karena gerakan peristaltik colon sehingga feses masuk ke dalam rectum. Akibat masuknya feses ke dalam rectum, terjadi peregangan rectum

sehingga menimbulkan rangsangan untuk mengeluarkan feses dari rectum.18

Bila peregangan dari rectum begitu kuat sehingga merupakan rangsangan yang cukup dalam suatu proses defekasi, maka terjadi kontraksi pada colon dan terjadi kontraksi pada colon dan terjadi relaksasi otot-otot lingkar anus (internal anal sphincter dan external anal sphincter). Feses akan dapat diekskresikan dan kedua macam otot lingkar tersebut mencegah keluarnya feses dari rectum sebelum dari regangan yang merupakan rangsangan bagi terjadinya defekasi.18


(24)

2.4. Epidemiologi

2.4.1. Frekuensi dan Distribusi

Insiden kanker colorectal meningkat sejalan dengan meningkatnya usia dan secara keseluruhan telah meningkat dalam 50 tahun terakhir.19 Usia rata-rata pada waktu diagnosis adalah 50 tahun.20 Kanker colon pada lansia berhubungan erat dengan karsinogen diet.21

Kanker colorectal sering terjadi di Amerika Utara dan Eropa dan jarang terjadi di Asia, Afrika dan Amerika Selatan.22 Di Amerika Serikat menurut New England Medicine Journal tahun 2005, terdapat 145.290 kasus baru dan diperkirakan 56.290 meninggal sepanjang 2005. Di Amerika utara tahun 2007 kanker colorectal

menempati urutan ke empat dengan proporsi kasus 11.7 %.5

Eropa sebagai salah satu negara maju dengan angka kesakitan kanker

colorectal yang tinggi. Pada tahun 2004 terdapat 2.886.800 kasus dan 1.711.000 kematian karena kanker, kanker colorectal menduduki peringkat kedua pada angka insiden dan mortalitas.23

Insidens kanker colorectal di Indonesia cukup tinggi, demikian juga angka kematiannya. Pada tahun 2002 kanker colorectal menduduki peringkat kedua pada kasus kanker yang terdapat pada pria, sedangkan pada wanita kanker colorectal

menduduki peringkat ketiga dari semua kasus kanker. Pada kebanyakan kasus kanker, terdapat variasi geografik pada insiden yang ditemukan, yang mencerminkan perbedaan sosial ekonomi dan kepadatan penduduk, terutama antara negara maju dan berkembang.24


(25)

2.4.2. Determinan a. Pengaruh Lingkungan

Lingkungan berperan penting pada kejadian kanker colorectal. Resiko mendapat kanker colorectal meningkat pada masyarakat yang bermigrasi dari wilayah dengan insiden kanker colorectal rendah ke wilayah yang insidennya tinggi. Hal ini menambah bukti bahwa lingkungan dengan perbedaan pola makanan berpengaruh pada karsinogenesis.25

Pada masyarakat dengan konsumsi serat rendah disertai dengan insiden kanker colorectal yang tinggi. Keseringan minum alkohol meningkatkan 2 sampai 3 kali lipat kejadian kanker colorectal. 25

b. Pengaruh Genetik

Keluarga dengan insiden kanker yang tinggi dalam tempat anatomi lain, seperti endometrium, ovarium dan payudara mempunyai resiko keganasan lebih dari normal. Disamping itu, resiko spesifik kanker colorectal dalam keluarga pasien kanker colorectal, tiga kali lebih besar daripada dalam populasi normal. Jika anggota keluarga menderita beberapa kanker colorectal dalam keluarganya muncul 5 sampai 10 tahun lebih dini dibandingkan yang diperkirakan.12

2.5. Penyebab

Penyebab kanker colorectal belum diketahui. Tingginya angka kesakitan di negara maju diperkirakan asupan makanan yang mengandung tinggi lemak hewani dan rendah serat. Makanan tersebut menghasilkan tinja yang kecil dan keras dengan


(26)

gerakan yang lambat melalui colon, memungkinkan bahan karsinogenik tetap kontak dengan mukosa untuk jangka waktu yang lebih lama.22

Kanker colorectal timbul melalui interaksi yang kompleks antara faktor genetik dan faktor lingkungan, namun beberapa kelainan di colon dapat menyebabkan terjadinya kanker misalnya :

2.5.1 Familial poliposis

Familial poliposis dilaporkan pertama kali oleh Lockhart Mummey pada tahun 1925. Penyakit ini penting mengingat bahwa gejala-gejala yang diberikan adalah berat dan sebagaimana biasanya mengalami degenerasi maligna. Poliposis sebagai proliferasi epiler granduler membrane mukosa dari colon biasanya pertama kali bersifat benigna. Bila telah berubah menjadi maligna, maka tumor tumbuh menjadi besar dan berwarna lebih gelap dan mungkin mengalami ulserasi. Bila tak diobati, maka beberapa tahun kemudian akan timbul kanker colon. Jarak antara permulaan timbul keluhan dengan degenerasi maligna ± 15 tahun. Sehingga dengan demikian maka pada penderita yang tidak diobati dengan kemungkinan timbulnya kanker di colon ialah sekitar pada permulaan umur 35 tahun.25

2.5.2 Adenoma tubular (Adenoma Polipoid)

Secara histologi, adenoma tubular merupakan neoplasma jinak kelenjar yang tergabung di atas otot adenoma tubular merupakan lesi praganas. Meskipun resiko terjadinya kanker kecil (1-3%), seringnya polip ini pada populasi menjadikan polip ini sebagai lesi prakanker yang penting. Perkembangan kanker didahului dengan peningkatan displasia epitel. Resiko terjadinya kanker meningkat dengan bertambahnya ukuran dan jumlah polip.22


(27)

2.5.3 Adenoma Vilosa

Adenoma vilosa jarang terjadi, berjumlah kurang dari 10% adenoma colon. Biasanya terjadi pada usia tua sebagai suatu lesi soliter besar. Lokasi tersering adalah di rectum. Secara histologis, adenoma vilosa terdiri dari proliferasi neoplastik sel epitel colon yang kemudian membentuk penonjolan papilar panjang seperti jari atau vilosa. Adenoma vilosa mempunyai insiden kanker 30-70%.22

2.5.4 Kolitis Ulserativa

Kolitis ulserativa adalah penyakit kronik yang ditandai oleh peradangan tunika mukosa dan tela submukosa colon. Peradangan dan panjang colon yang terlibat bervariasi luas. Kolitis ulserativa sering juga menyebabkan terjadinya kanker dari colon dan paling banyak terdapat di segmen proximal dari colon.25

2.10 Gambaran Klinis23

Tidak ada gambaran yang khas dari kanker colon. Gejala-gejalanya bermacam-macam berlainan pada penderita yang satu dengan yang lain bergantung kepada lokalisasinya.

2.6.1 Carsinoma caecum, biasanya tanpa keluhan untuk waktu yang lama. Mungkin ada keluhan rasa tak enak di perut kanan bawah untuk waktu lama, tetapi ternyata penderita jatuh dalam keadaan anemi.

2.6.2 Carsinoma ascendens colon, biasanya mempunyai keluhan, misalnya mengeluh karena rasa nyeri. Mula-mula timbul sindroma dispepsi: keluhan-keluhan tidak menunjukkan ke daerah colon tetapi kadang-kadang gambaran klinik seperti pada penyakit vesika fellea yang kronik. Rasa tak enak di perut


(28)

kanan atas timbul, yang kemudian disertai rasa penuh di perut, anoreksia, nausea. Kadang-kadang badan menjadi lemas. Tumor makin nyata. Berat badan mulai menurun dan makin anemis yang mungkin karena adanya perdarahan. Darah biasanya bercampur dengan isi colon.

2.6.3 Carsinoma transverse colon, jarang memberi keluhan, demikian pula fungsi

colon tak terganggu. Walaupun adanya melena yang periodik Kalau ada keluhan biasanya telah mengalami metastase ke paru-paru, hepar.

2.6.4 Carsinoma descendens colon, keluhan nyeri di perut sering mendahului dan sering diajukan. Selain daripada itu ada kebiasaan defekasi, dengan konstipasi atau diare atau keduanya. Biasanya tinja disertai darah. Obstruksi komplet agak sering terjadi atau adanya penyempitan.

2.6.5 Carsinoma Sigmoid colon, gejala-gejala yang sering timbul yaitu timbulnya perubahan kebiasaan defekasi, dengan konstipasi atau diare atau keduanya, dimana bentuk tinja lendir dan darah. Rasa nyeri timbul sering dengan kolitik terutama di abdomen kiri bawah sering terjadi obstruksi.

2.6.6 Carsinoma rectum dan rektosigmoid, sering terjadi gangguan defekasi, misalnya konstipasi atau diare. Sering terjadi perdarahan yang segar dan sering campur lendir,berat badan menurun. Perlu diketahui bahwa rasa nyeri tidak biasa pada kanker rectum. Kadang-kadang timbul tenesmi dan bahkan sering merupakan gejala utama.


(29)

2.11 Patologi

Daerah rektosigmoid merupakan tempat sekitar 50% kanker colon, sisanya tersebar di seluruh colon. Terjadi kanker multiple pada 5% kasus. Kanker pada sisi kanan colon cenderung menjadi massa polipoid besar yang menonjol ke dalam lumen. Kanker sisi kiri cenderung untuk mengenai keliling usus dan sering terjadi kontriksi lumen. Kanker rectum paling sering merupakan ulkus ganas dengan tepi yang timbul dan mengalami eversi.22

2.12 Klasifikasi23

Berdasarkan besarnya diferensiasi sel, maka Broder 1920 membuat klasifikasi dalam empat tingkat yaitu :

Grade I : Sel-sel anaplastik tak akan melebihi 25% Grade II : Sel-sel anaplastik terdapat antara 25-50% Grade III : Sel-sel anaplastik terdapat antaran 50-75% Grade IV : Sel-sel anaplastik terdapat lebih dari 75%

Disamping klasifikasi yang berdasar atas diferensiasi sel, maka juga dikenal klasifikasi Dukes yang dibagi atas penyebaran sel kanker yaitu :

Stadium I : kanker masih terbatas pada dinding rectum dan colon

Stadium II : Terdapat penyebaran keluar dinding colon tetapi belum terjadi metastase ke kelenjar limfe


(30)

Stadium IV : Terdapat metastase ke kelenjar limfe yang agak berjauhan atau ke pleksus limfatikus dan ke lain organ misalnya ke hepar pulmo.

2.13 Diagnosis11

2.9.1. Prosedur diagnosis pada pasien dengan gejala

Keberadaan kanker colorectal dapat dikenali dari beberapa tanda seperti : anemia mikrositik, hematochesia (pengeluaran tinja berdarah), nyeri perut, berat badan turun atau perubahan defekasi, oleh sebab itu perlu segera dilakukan pemeriksaan endoskopi atau radiologi. Temuan darah samar di feses dapat memperkuat dugaan neoplasia.

2.9.2. Laboratorium

Umumnya pemeriksaan laboratorium pada pasien adenoma colorectal

memberikan hasil normal. Perdarahan intermitten dan polip yang besar dapat dideteksi melalui darah samar feses atau anemia defesiensi Fe.

2.9.3. Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan enema barium kontras ganda hanya mampu mendeteksi 50% polip colon dengan spesifitas 85%. Bagian rektosigmoid sering sulit untuk divisualisasi meskipun bila dibaca oleh ahli radiologi senior. Oleh karena itu pemeriksaan rektosigmoidoskopi masih diperlukan. Bilamana ada lesi yang mencurigakan pemeriksaan kolonoskopi diperlukan untuk biopsi. Pemeriksaan lumen barium teknik kontras ganda merupakan alternatif lain untuk kolonoskopi namun pemeriksaan ini sering tak bisa mendeteksi lesi berukuran kecil. Enema barium cukup


(31)

efektif untuk memeriksa bagian colon di balik stuktur yang tidak terjangkau dengan pemeriksaan kolonoskopi.

2.9.4. Kolonoskopi

Kolonoskopi merupakan cara pemeriksaan mukosa colon yang sangat akurat dan dapat sekaligus melakukan biopsi pada lesi yang mencurigakan. Rasa tidak nyaman yang timbul sangat bergantung pada operator untuk itu sedikit obat penenang intravena akan sangat membantu meskipun ada resiko perforasi dan perdarahan, tetapi kejadian seperti ini < 0,5%. Kolonoskopi dengan enema barium, terutama untuk mendeteksi lesi kecil seperti adenoma.

Kolonoskopi merupakan prosedur terbaik pada pasien yang diperkirakan ada polip colon. Kolonoskopi mempunyai sensitifitas 95% dan spesifitas 99% paling tinggi dibanding modalitas yang lain untuk mendeteksi polip adenomatosus.

2.9.5. Evaluasi Histologi

Adenoma diklasifikasikan sesuai dengan gambaran histologi yang dominan. Yang paling sering adalah adenoma tubular (85%), adenoma tubulovilosum (10%) dan adenoma serrata (1%). Temuan sel atipik berat menunjukkan adanya fokus karsinomatus namun belum menyentuh membran basalis tetapi tidak melewati muskularis mukosa disebut karsinoma intra mukosa. Secara umum, resiko displasi berat atau adenokarsinoma berhubungan dengan ukuran polip dan dominasi jenis vilosum.


(32)

2.9.6. Penapisan Pasien Tanpa Gejala

Sebenarnya kanker colorectal dapat diobati bilamana terdeteksi pada stadium dini. Saat ini usaha tersebut diarahkan untuk mendeteksi preneoplastik dan kanker dini. Penapisan pada masyarakat luas dilakukan dengan beberapa cara seperti : tes darah samar dari feses dan sigmoidoskopi.

2.14 Penatalaksanaan dan Prognosis 2.10.1 Pembedahan

Pembedahan perlu dilakukan pada sebagian besar kasus kanker colorectal. Luasnya reseksi usus tergantung pada lokasi tumor. Upaya reseksi harus dibuat setidaknya 5 cm dari usus normal ditiap sisi tumor, dan kelenjar getah bening regional juga harus direseksi.

2.10.2 Kemoterapi

Kemoterapi dengan 5-fluourasil (5FU) memperbaiki angka harapan hidup pada kanker stasium II dan III.

2.10.3 Radioterapi

Radioterapi preoperatif untuk menurunkan stadium. 2.10.4 Follow-up

Pasien dengan riwayat kanker colorectal atau adenoma tubulovilosa colon

sebelumnya harus menjalani koloskopi pemantauan. 2.10.5 Terapi Paliatif

Walaupun pembedahan telah dipertimbangkan sebagai terapi tepat bagi pasien dengan kemungkinan terjadinya obstruksi colon, pemasangan stent logam yang bisa


(33)

mengembang sendiri pada tumor merupakan pendekatan alternatif bagi pengembangan obstruksi paliatif.19

2.15 Pencegahan

Beberapa cara pencegahan dapat yang dapat dilakukan adalah : 2.11.1 Pencegahan Primordial25

Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat dalam bentuk kampanye cara makan sehat yaitu makan yang seimbang baik dalam menu maupun jumlah makanan yang dikonsumsi setiap hari sehingga mengurangi/mencegah keterpaparan terhadap bahan makanan yang bersifat karsinogenik.

Beberapa jenis makanan tersebut antara lain : a. Susu

Susu merupakan makanan yang kompleks dan dalam hubungannya dengan kanker colon dan rectum, susu mengandung zat-zat yang mungkin bersifat pencegah, terutama kandungan kalsium. Penelitian yang berhasil mengendalikan lemak dan energi dalam susu, menemukan susu sebagai faktor pencegah kanker colorectal. Produk susu yang difermentasikan seperti yoghurt dan penggunaan lactic bacterial

dalam fermentasi susu mungkin menjadi faktor pencegah kanker colorectal. b. Sayuran dan Buah-buahan

Sayuran dan buah merupakan salah satu pencegah kanker colorectal, selain kandungan seratnya, sayuran dan buah mengandung beberapa substansi yang telah diuji secara eksperimental merupakan zat anti kanker, yang meliputi karotenoid, vitamin C, vitamin E, dan lain-lain. Komponen-komponen memberikan efek


(34)

pencegahan terhadap kanker colorectal, sebagai antioksidan, penghambatan pembentukan nitrosamine, berfungsi sebagai agen diferensiasi sel.

2.11.2 Pencegahan Primer

Deteksi dini kanker melalui penapisan (sebelum tanda dan gejala kanker timbul) sangat penting untuk meminimalkan ketidakmampuan penanganan kanker dengan cara mendeteksi tumor ketika masih kecil, juga dengan meningkatkan kesempatan untuk sembuh dan bertahan hidup dalam waktu yang panjang.26

2.11.3 Pencegahan Sekunder

Tindakan pengobatan yaitu tindakan bedah termasuk pengangkatan polip juga merupakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk kanker colorectal. Sebaiknya polip diangkat melalui polipektomi endoskopik, karena polip terutama yang adematosa, dapat menjadi kanker.25

2.11.4 Pencegahan Tertier

Perawatan terhadap penderita yang telah dibedah untuk mencegah kekambuhan kembali termasuk pengaturan pola makan dan cara hidup sehat.25

2.12. Pengobatan 2.12.1 Kemoprevensi

Obat Antiinflamatori Nonsteroid (OAIN) termasuk aspirin dianggap berhubungan dengan penurunan mortalitas kanker colorectal. Beberapa OAIN seperti

sulindac dan Celecoxib telah terbukti secara efektif menurunkan insiden berulangnya adenoma pada pasien dengan FAP (Familial Adenomatous polyposis). Data epidemiologi menunjukkan adanya penurunan resiko kanker di kalangan pemakai


(35)

OAIN namun bukti yang mendukung manfaat pemberian aspirin dan OAIN lainnya untuk mencegah kanker colorectal sporadik masih lemah.

2.12.2 Endoskopi dan Operasi

Umumnya polip adenomentasi dapat diangkat dengan tindakan polipektomi. Bila ukuran <5 mm maka pengangkatan cukup dengan biopsi atau elektrokoagulasi bipolar. Disamping polipektomi kanker colorectal dapat diatasi dengan operasi. Indikasi untuk hemikeloktomi kanan adalah tumor di caecum, colon ascendens, colon transverse. tetapi lesi di flesura lienalis dan colon descendens diatasi dengan hemikolektomi kiri.

Tumor di sigmoid dan rectum proksimal dapat diangkat dengan tindakan LAR (Low Anterior Resection). Angka mortalitas akibat operasi sekitar 5% tetapi bila operasi dikerjakan secara emergensi maka angka mortalitas menjadi lebih tinggi. reseksi terhadap metastasis di hati dapat memberikan hasil 25-35% rata-rata masa bebas tumor (disease free survival rate).

2.12.3 Terapi Ajuvan

Sepertiga pasien yang menjalani operasi kuratif akan mengalami rekurensi. Kemoterapi ajuvan dimaksudkan untuk menurunkan tingkat rekurensi kanker

colorectal setelah operasi. Pasien Dukes stadium I jarang mengalami rekurensi sehingga tidak perlu terapi ajuvan. Pasien kanker colorectal Dukes stadium III yang mendapat levamisol dan 5 FU secara signifikan meningkatkan harapan hidup dan masa interval bebas tumor (disease free interval). Kemoterapi ajuvan tidak berpengaruh pada kanker colorectal Dukes stadium II.11


(36)

Irinotecan (CPT 11) inhibitor topoisomer dapat memperpanjang masa harapan hidup. Oxaliplatin analog platinum juga memperbaiki respon setelah diberikan 5 FU dan leucovorin.11


(37)

BAB 3

KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep

Karakteristik penderita Kanker Colorectal

1. Sosio demografi ( umur, jenis kelamin, suku, agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan )

2. Lokasi kanker 3. Keluhan Utama

4. Penatalaksanaan Medis 5. Lama Rawatan rata-rata 6. Keadaan Sewaktu Pulang

3.2 Defenisi Operasional Variabel

Sesuai dengan masalah, tujuan, dan model penelitian maka defenisi operasionalnya adalah sebagai berikut :

3.2.1 Penderita kanker colorectal adalah penderita yang dinyatakan menderita kanker colorectal berdasarkan diagnosa dokter yang tercatat di rekam medik RSUP. H. Adam Malik

3.2.2 Sosio Demografi dibedakan atas :

a. Umur adalah usia penderita kanker colorectal seperti yang tercatat di kartu status yang ada di rekam medik, yaitu :

1. < 40 tahun 2. 40 tahun


(38)

b. Jenis kelamin adalah jenis kelamin penderita seperti yang tercatat di kartu status yang ada di rekam medik, yaitu :

1. Laki-laki 2. Perempuan

c. Suku adalah suku atau etnis penderita seperti yang tercatat di kartu status yang ada di rekam medik, yaitu :

1. Batak 2. Jawa 3. Minang 4. Aceh 5. Melayu 6. Lain-lain

d. Agama adalah keyakinan atau kepercayaan yang dianut oleh penderita seperti yang tercatat di kartu status rekam medik, yaitu :

1. Islam

2. Kristen Protestan 3. Kristen Katolik 4. Hindu

5. Budha

e. Pendidikan adalah tingkat pendidikan formal terakhir penderita seperti yang tercatat di kartu status rekam medik, yaitu :

1. SD

2. SLTP/Sederajat 3. SLTA/Sederajat 4. Akademi/PT 5. Tidak tercatat


(39)

f. Pekerjaan adalah kegiatan utama yang dilakukan penderita sehari-hari baik dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga maupun tidak seperti yang tercatat di kartu status rekam medik, yaitu :

1. PNS/TNI/POLRI

2. Pensiunan PNS/TNI/POLRI 3. Wiraswasta

4. Pelajar/mahasiswa 5. Ibu Rumah tangga 6. Petani

7. Tidak tercatat

g. Status perkawinan adalah riwayat perkawinan penderita seperti yang tercatat pada kartu status yang ada di rekam medik.

1. Kawin 2. Tidak Kawin

3.2.3 Lokasi kanker adalah lokasi dimana kanker colorectal ditemukan seperti yang tercatat di kartu status yang ada di rekam medik, yaitu :

1. Colon

2. Rectum

3.2.4 Stadium klinis adalah tingkat keparahan penyakit kanker kolorektal sesuai dengan yang tercatat di kartu status yang ada di rekam medik

1. Ringan (stadium I dan II ) 2. Sedang (stadium II) 3. Berat (stadium III)


(40)

3.2.5 Keluhan utama adalah gejala utama yang diderita sebagai alasan untuk memasuki rumah sakit seperti yang tercatat di kartu status yang ada di rekam medik, yaitu :

1. Sulit buang air besar (BAB) 2. BAB berdarah

3. Nyeri pada bagian perut bawah

4. Benjolan sekitar anus dan nyeri sekitar anus

3.2.6 Penatalaksanaan medis yang diberikan adalah usaha yang dilakukan terhadap penderita sehubungan dengan tindakan penyembuhan seperti yang tercatat pada kartu status yang ada di rekam medik, yaitu :

1. Bedah

2. Non-bedah (kemoterapi, radioterapi)

3. Bedah + Non-Bedah (menjalani penatalaksanaan medis 1 dan 2)

3.2.7 Lama rawatan rata-rata adalah rata-rata lamanya penderita menjalani perawatan di rumah sakit dihitung rata-ratanya dari tanggal mulai dirawat sampai keluar seperti yang terdapat di kartu status.

3.2.8 Keadaan sewaktu pulang adalah keadaan penderita pada waktu pulang seperti yang tercatat pada kartu status yang ada di rekam medik, yaitu :

1. Pulang berobat jalan (PBJ)

2. Pulang atas permintaan sendiri(PAPS) 3. Meninggal dunia


(41)

METODE PENELITIAN 4.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan menggunakan desain

case series.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan dengan pertimbangan bahwa di rumah sakit tersebut belum pernah dilakukan penelitian tentang kanker colorectal pada tahun 2005-2007 serta memiliki data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

4.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan sejak bulan Mei tahun 2008 sampai bulan Februari tahun 2008 berupa survei awal dan pencarian literatur kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data, pengolahan data serta konsultasi dan penulisan skripsi.

4.3. Populasi dan Sampel 4..3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data penderita peyakit kanker

colorectal yang rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2005-2007 yaitu sebanyak 210 orang.


(42)

4.3.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian data penderita penyakit kanker

colorectal yang rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2005-2007. Sampel ditentukan dengan menggunakan rumus :

n

) ( 1 N d2

N

+ =

Keterangan :

N : Jumlah populasi ( 210 orang ) d : Ketepatan yang diinginkan = 0,05 n : Jumlah sampel

n = 2

) 05 , 0 ( 210 1

210

+

n = 525 , 1

210

n = 137,7 138 orang

4.4. Teknik pengambilan sampel

Sampel diambil tiap tahun secara proporsional. Pengambilan sampel tiap-tiap tahun digunakan dengan teknik pengambilan sampel secara simple random sampling menggunakan program C-Survey.


(43)

4.5. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah data sekunder yang diperoleh dari kartu status penderita kanker colorectal yang rawat inap di RSUP. H. Adam Malik Medan, dan dicatat sesuai dengan variabel yang diteliti.

4.6. Teknik Analisa Data

Data yang telah dikumpul, dicatat, diolah dengan menggunakan komputer program SPSS dan kemudian di analisa dengan uji chi-square, uji anova dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil disajikan dalam bentuk tabel, grafik bar, dan pie.


(44)

HASIL PENELITIAN 5.1. Sosiodemografi Penderita Kanker Colorectal

Distribusi proporsi penderita kanker colorectal berdasarkan sosiodemografi yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.1. Distribusi Proporsi Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan

Sosiodemografi di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007

No Sosiodemografi f %

1 Umur

< 40 tahun 40 tahun

37 101

26,8 73,2

Total 138 100

2 Jenis kelamin

Laki-laki Perempuan 80 58 58,0 42,0

Total 138 100

3 Suku

Batak Jawa Minang Aceh Melayu Lain-lain 81 27 7 10 10 3 58,7 19,6 5,1 7,2 7,2 2,2

Total 138 100

4 Agama

Islam Kristen Protestan Kristen Katolik 81 51 6 58,7 37,0 4,3

Total 138 100

5 Tingkat Pendidikan

SD SLTP/Sederajat SLTA/Sederajat Akademi/PT Tidak tercatat 37 24 46 8 23 26,8 17,4 32,6 6,5 16,7

Total 138 100

6 Pekerjaan

PNS

Pensiunan PNS Wiraswasta Pelajar/mahasiswa Ibu Rumah tangga Petani Tidak Tercatat 10 4 33 7 35 22 27 7,2 2,9 23,9 5,1 25,4 15,9 19,6

Total 138 100

7 Status Perkawinan

Kawin Tidak Kawin 120 18 87,0 13,0


(45)

Berdasarkan tabel 5.1 di atas dapat dilihat karakteristik penderita kanker

colorectal rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2005-2007 berdasarkan sosiodemografi (umur, jenis kelamin, suku, agama, tingkat pendidikan, pekerjaan dan status perkawinan) adalah sebagai berikut : Penderita kanker colorectal berdasarkan kelompok umur adalah pada kelompok umur 40 tahun yaitu sebanyak 101 orang (73,2%), sedangkan pada kelompok umur < 40 tahun yaitu sebanyak 37 orang (26,8%). Penderita kanker colorectal berdasarkan jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 80 orang (58,0%) sedangkan perempuan sebanyak 58 orang (42,0%).

Penderita kanker colorectal berdasarkan suku terbanyak pada suku Batak yaitu sebanyak 81 orang (58,7%), kemudian suku Jawa 27 orang (19,6%), suku Aceh 10 orang (7,2%), suku Melayu 10 orang (7,2%), suku Minang 7 orang (5,1%) dan lain-lain sebanyak 3 orang (2,2%).

Penderita kanker colorectal berdasarkan agama terbanyak agama Islam yaitu sebanyak 81 orang (58,7%), agama Kristen Protestan sebanyak 51 orang (37,0%), dan paling sedikit agama Kristen Katolik yaitu 6 orang (4,3%).

Penderita kanker colorectal berdasarkan tingkat pendidikan terbanyak adalah SLTA/Sederajat yaitu sebanyak 45 orang (32,6 %), kemudian SD 37 orang (26,8%), SLTP/Sederajat 24 orang (17,4%), Akademi/PT 9 orang (6,5%), dan yang tidak tercatat sebanyak 23 orang (16,7%).

Penderita kanker colorectal berdasarkan pekerjaan terbanyak adalah IRT yaitu sebanyak 35 orang (25,4%), Wiraswasta 33 orang (23, 9%), Petani 22 orang (15,9%), PNS 10 orang (7,2%), Pelajar/Mahasiswa 7 orang (5,1 %), Pensiunan PNS 4 orang (2,9%), dan yang tidak tercatat sebanyak 27 orang (19,6%).


(46)

Penderita kanker colorectal berdasarkan status perkawinan, status kawin yaitu sebanyak 120 orang (87,0%), sedangkan tidak kawin sebanyak 18 orang (18,0%).

5.10. Lokasi Kanker Penderita Kanker Colorectal

Distribusi proporsi penderita kanker Colorectal berdasarkan lokasi kanker yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.2. Distribusi Proporsi Penderita Penyakit Kanker Colorectal

Berdasarkan Lokasi Kanker yang Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007

No Lokasi Kanker f Proporsi (%)

1 2

Colon Rectum

55 83

39,9 60,1

Total 138 100

Berdasarkan tabel 5.2 di atas dapat dilihat karakteristik penderita kanker

colorectal rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2005-2007 berdasarkan lokasi kanker adalah di rectum yaitu sebanyak 83 orang (60,1%), sedangkan di colon

sebanyak 55 orang (39,9%).

5.11. Stadium Klinis Penderita Kanker Colorectal

Distribusi proporsi penderita kanker colorectal berdasarkan stadium klinis tidak dapat disajikan karena pencatatan tentang stadium klinis penyakit kanker


(47)

5.12. Keluhan Utama Penderita Kanker Colorectal

Distribusi proporsi penderita kanker colorectal berdasarkan keluhan utama yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.3. Distribusi Proporsi Penderita Penyakit Kanker Colorectal

Berdasarkan Keluhan Utama yang Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007

No Lokasi Kanker f N Proporsi (%)

1 2 3 4

Sulit Buang Air Besar (BAB) BAB berdarah

Benjolan dan nyeri sekitar anus Nyeri pada perut bagian bawah

84 107

23 31

138 138 138 138

60,9 77,5 16,7 22,4

Berdasarkan tabel 5.3 di atas dapat dilihat karakteristik penderita kanker

colorectal rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2005-2007 berdasarkan keluhan utama adalah terbanyak dengan keluhan BAB berdarah sebanyak 107 orang (77,5%), kemudian sulit BAB 84 orang (60,9%), nyeri pada perut bagian bawah 31 orang (22,5%) dan terkecil dengan keluhan benjolan dan nyeri sekitar anus sebanyak 23 orang (16,7%).


(48)

5.13. Kombinasi Keluhan Utama Penderita Kanker Colorectal

Distribusi proporsi penderita kanker colorectal berdasarkan kombinasi keluhan utama yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.4. Distribusi Proporsi Penderita Penyakit Kanker Colorectal

Berdasarkan Kombinasi Keluhan Utama yang Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007

No Keluhan Utama f Proporsi (%)

1 2 3

Sulit buang air besar (BAB) dan BAB berdarah

Nyeri pada bagian perut bawah

Benjolan dan nyeri sekitar anus + BAB berdarah

84 31 23

60,9 22,4 16,7

Total 138 100

Berdasarkan tabel 5.4 di atas dapat dilihat karakteristik penderita kanker

colorectal rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2005-2007 berdasarkan keluhan utama adalah terbanyak dengan keluhan utama Sulit BAB dan BAB berdarah yaitu sebanyak 84 orang (60,9%), nyeri pada perut bagian bawah sebanyak 31 orang (22,5%), sedangkan benjolan dan nyeri sekitar anus + BAB berdarah sebanyak 23 orang (16,7%).


(49)

5.14. Penatalaksanaan Medis Penderita Kanker Colorectal

Distribusi proporsi penderita kanker colorectal berdasarkan penatalaksanaan medis yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.5. Distribusi Proporsi Penderita Penyakit Kanker Colorectal

Berdasarkan Penatalaksanaan Medis yang Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007

No Penatalaksanaan Medis F Proporsi (%)

1 2 3

Bedah Non-bedah

Bedah + Non Bedah

23 96 19 16,6 69,6 13,8

Total 138 100

Berdasarkan tabel 5.5 di atas dapat dilihat karakteristik penderita kanker

colorectal rawat inap di RSUP H. Adam Malik medan tahun 2005-2007 berdasarkan penatalaksanaan medis adalah terbanyak non bedah sebanyak 96 orang (69,6%), bedah sebanyak 23 orang (16,6%), bedah + non bedah sebanyak 19 orang (13,8%). 5.15. Lama rawatan rata-rata Penderita Kanker Colorectal

Distribusi proporsi penderita kanker colorectal berdasarkan lama rawatan rata-rata yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Penderita Penyakit Kanker Colorectal

Berdasarkan Lama Rawatan rata-rata yang Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007

Lama rawatan rata-rata X

SD CoV Minimum Maximum 95 % CI

16,28 12,487 76,70% 1 58 14,17-18,38


(50)

Berdasarkan tabel 5.6. di atas dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata penderita kanker colorectal yang rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan adalah 16,28 hari (16 hari). Standard Deviation (SD) 12,487 hari dengan Coefisien of Variation sebesar 76,70% yang menunjukkan bahwa lama rawatan penderita kanker

colorectal sangat bervariasi. Minimum lama rawatan adalah 1 hari dan maksimum adalah 58 hari. Berdasarkan Confidence Interval 95% didapatkan bahwa lama rawatan rata-rata adalah selama 14,17-18,38 hari.

5.16. Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Kanker Colorectal

Distribusi proporsi penderita kanker colorectal berdasarkan keadaan sewaktu pulang yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.7. Distribusi Proporsi Penderita Penyakit Kanker Colorectal

Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang yang Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007

No Keadaan Sewaktu Pulang F Proporsi (%)

1 2 3

PBJ PAPS

Meninggal dunia

96 25 17

69,6 18,1 12,3

Jumlah 138 100

Berdasarkan tabel 5.7 di atas dapat dilihat karakteristik penderita kanker

colorectal rawat inap di RSUP H. Adam Malik medan tahun 2005-2007 berdasarkan keadaan sewaktu pulang terbanyak adalah Pulang Berobat Jalan (PBJ) sebanyak 96 orang (69,6%), Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) sebanyak 25 orang (18,1%), dan yang meninggal sebanyak 17 orang (12,3%).


(51)

5.17. Analisa Statistik

5.9.4. Jenis Kelamin Berdasarkan Lokasi Kanker

Distribusi proporsi jenis kelamin penderita kanker colorectal berdasarkan lokasi kanker yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.8. Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Lokasi Kanker Penderita Penyakit Kanker Colorectal yang Rawat Inap di RSUP

H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007 Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan Jumlah

No Lokasi Kanker

f % f % f %

1 Colon 36 65,5 19 34,5 55 100

2 Rectum 44 53,0 39 47,0 83 100

X2 = 2,102 df = 1 p = 0,147 Berdasarkan tabel 5.8. di atas dapat dilihat bahwa dari 55 orang penderita kanker colorectal dengan lokasi kanker di colon terdapat 36 orang (65,5%) yang berjenis kelamin laki-laki, 19 orang (34,5%) berjenis kelamin perempuan. Dari 83 orang penderita kanker colorectal dengan lokasi kanker di rectum terdapat 44 orang (53,0%) berjenis kelamin laki-laki, 39 orang (47,0%) berjenis kelamin perempuan.

Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh nilai p>0,05, artinya tidak ada perbedaan bermakna pada jenis kelamin berdasarkan lokasi kanker.


(52)

5.9.5. Keadaan Sewaktu Pulang Berdasarkan Penatalaksanaan Medis

Distribusi proporsi keadaan sewaktu pulang penderita kanker colorectal

berdasarkan penatalaksanaan medis yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.9. Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Berdasarkan Penatalaksanaan Medis Penderita Penyakit Kanker Colorectal yang

Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007

PBJ PAPS Meninggal Total

No Penatalaksanaan

Medis f % f % f % f %

1 Bedah 15 65,2 2 8,7 6 26,1 23 100

2 Non Bedah 68 70,8 20 20,8 8 8,4 96 100

3 Bedah+non bedah 13 68,4 3 15,8 3 15,8 19 100

Berdasarkan tabel 5.9 dapat dilihat bahwa dari 23 orang penderita yang mendapat penatalaksanaan medis bedah terdapat 15 orang (65.2%) PBJ, 2 orang (8,7%) PAPS dan 6 orang (26.1%) yang meninggal. Dari 96 orang yang mendapat penatalaksanaan medis non bedah terdapat 68 orang (70.8%) PBJ, 20 orang (20,8%) PAPS, 8 orang (8,4%) yang meninggal. Dari 19 orang yang mendapat penatalaksanaan medis Bedah+Non bedah terdapat 13 orang (68,4%) PBJ, 3 orang (15,8%) PAPS dan meniggal 3 orang (15,8%).

Analisa statistik dengan uji chi-square tidak dapat dilakukan karena terdapat 4 sel yang nilai expected count kurang dari 5.


(53)

5.9.6. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Distribusi proporsi lama rawatan rata-rata penderita kanker colorectal

berdasarkan keadaan sewaktu pulang yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.10. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Penyakit Kanker Colorectal yang Rawat Inap di RSUP

H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007

Lama Rawatan No Keadaan Sewaktu Pulang

N x SD

1 Pulang Berobat Jalan (PBJ) 96 17,03 12,95

2 Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) 25 15,44 11,35

3 Meninggal 17 13,24 11,34

F = 0,733 df = 2 p = 0,482

Berdasarkan tabel 5.10 dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata 96 orang penderita kanker colorectal yang Pulang Berobat Jalan (PBJ) adalah 17,03 hari (17 hari), lama rawatan rata-rata 25 penderita kanker colorectal yang Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) adalah 15,44 hari (15 hari), dan lama rawatan rata-rata 17 orang kanker colorectal yang meninggal adalah 13,24 hari (13 hari).

Berdasarkan hasil test of homogeneity of variances diperoleh p>0, 05, yang berarti memiliki varians yang sama sehingga analisis selanjutnya dapat dilakukan.

Berdasarkan hasil uji Anova diperoleh nilai p>0,05, artinya tidak ada perbedaan bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan sewaktu pulang.


(54)

PEMBAHASAN

6.8. Distribusi Sosiodemografi Penderita Kanker Colorectal

6.8.1. Umur

Proporsi penderita penyakit kanker colorectal yang rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2005-2007 berdasarkan umur dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

73,2% 26,8%

< 40 tahun 40 tahun

Gambar 6.1. Diagram Pie Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan Umur di

RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007

Berdasarkan gambar 6.1.di atas dapat dilihat bahwa proporsi penderita penyakit kanker colorectal di RSUP H. Adam Malik pada kelompok umur 40 tahun yaitu sebesar 73,2 % dan pada golongan umur < 40 tahun yaitu sebesar 26,8 %.

Insiden kanker colorectal mulai meningkat secara bermakna setelah usia 40 sampai 45 tahun dan meningkat mencapai puncaknya pada usia 75 tahun.12


(55)

Hal ini bisa disebabkan perkembangan kanker yang membutuhkan waktu yang lama dan keluhan yang timbul perlahan sehingga kanker lebih banyak terdeteksi pada usia 40 tahun.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lindawati tahun 1998 di RS Kanker Dharmais Jakarta dengan desain case series yang melaporkan bahwa penderita kanker colorectal terbanyak pada umur 35 (85,7%), juga sesuai dengan penelitian Tampubolon A. di RSU dr.Pirngadi Medan tahun 2000-2002 dengan desain case series yang melaporkan penderita kanker colorectal terbanyak pada umur

40 tahun (86,7%). 6.8.2. Jenis Kelamin

Proporsi penderita penyakit kanker colorectal yang rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2005-2007 berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

42,0%

58,0%

Laki-laki Perempuan

Gambar 6.2. Diagram Pie Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan Jenis


(56)

Berdasarkan gambar 6.2 di atas dapat dilihat bahwa proporsi penderita penyakit kanker colorectal pada laki-laki yaitu sebesar 58,0%, dan pada perempuan sebesar 42,0 %.

Hal ini sesuai dengan penelitian Lindawati di RS Kanker Dharmais tahun 1998 melaporkan kejadian kanker colorectal pada laki-laki (53,6%). Sesuai juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Efendi, dkk di RS Dr. M.Djamil Padang tahun 2000-2003 dengan desain case series yang melaporkan bahwa kanker colorectal

pada laki-laki (57,8%), perempuan (42,2%).27

Menurut penelitian Tampubolon A. di RSU Dr.Pirngadi Medan tahun 2000-2002, penderita kanker colorectal lebih banyak pada laki-laki (55,4%) dari pada perempuan (44,6%).


(57)

6.8.3. Suku

Proporsi penderita penyakit kanker colorectal yang rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2005-2007 berdasarkan suku dapat dilihat pada gambar di bawah ini

2.2 5.1

7.2 7.2

19.6 58.7

0 10 20 30 40 50 60 70

Batak Jawa Aceh Melayu Minang Lain-lain

Suku

P

ro

p

o

rs

i

(%

)

Gambar 6.3. Diagram Bar Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan Suku di

RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007

Berdasarkan gambar 6.3 di atas dapat dilihat bahwa proporsi penderita penyakit kanker colorectal terbesar adalah suku Batak (58,7%), kemudian suku Jawa (19,6%), Aceh (10%), Melayu (10%), Minang (5,1%) dan lain-lain (2,2%).

Menurut penelitian yang dilakukan Tampubolon A. di RSU.Dr.Pirngadi Medan tahun 2000-2002, penderita kanker colorectal terbanyak pada suku Batak (53%).

Hal ini bukan berarti bahwa suku Batak berisiko tinggi terhadap penyakit kanker colorectal, tetapi kemungkinan disebabkan penderita yang datang berobat ke rumah sakit tersebut lebih banyak masyarakat suku Batak. Hal ini juga di lihat dari


(58)

kunjungan beberapa penderita penyakit lain di RSUP.H. Adam Malik Medan dengan proporsi suku Batak terbesar seperti: kanker nasopharink tahun 2002-2004 dengan proporsi suku Batak 49,2%.

6.8.4. Agama

Proporsi penderita penyakit kanker colorectal yang rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2005-2007 berdasarkan agama dapat dilihat pada gambar di bawah ini

37,0%

4,3%

58,7%

Islam

Kristen Protestan Kristen Katolik

Gambar 6.4. Diagram Pie Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan Agama di

RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007

Berdasarkan gambar 6.4. di atas dapat dilihat bahwa proporsi agama penderita kanker colorectal terbesar adalah agama Islam yaitu 58,7 % dan yang terkecil adalah agama Kristen Katolik yaitu 4,3 %.

Hal ini bukan berarti bahwa agama Islam berisiko tinggi terhadap penyakit kanker colorectal, tetapi kemungkinan disebabkan penderita yang datang berobat ke


(59)

rumah sakit tersebut adalah lebih banyak pada masyarakat yang beragama Islam. Hal ini juga di lihat dari kunjungan beberapa penderita penyakit lain di RSUP.H. Adam Malik Medan dengan proporsi agama Islam terbesar seperti: kanker nasopharink tahun 2002-2004 dengan proporsi agama Islam 64,5%.

6.8.5. Pendidikan

Proporsi penderita penyakit kanker colorectal yang rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2005-2007 berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada gambar di bawah ini

17,4%

26,8%

32,6% 16,7%

6,5%

SLTA/Sederajat SD

SLTP/Sederajat Tidak tercatat Akademi/PT

Gambar 6.5. Diagram Pie Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan

Pendidikan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007

Berdasarkan gambar 6.5. di atas dapat dilihat bahwa proporsi pendidikan penderita kanker colorectal terbesar adalah SLTA/Sederajat (32,6 %) dan terkecil Akademi/PT (6,5 %).


(60)

Penelitian yang dilakukan Tampubolon A. di RSU.Dr.Pirngadi Medan tahun 2000-2002, penderita kanker colorectal terbanyak berpendidikan SLTA/Sederajat (31,3 %).

Hal ini bukan berarti bahwa tingkat pendidikan SLTA berisiko tinggi terhadap penyakit kanker colorectal, tetapi kemungkinan disebabkan penderita yang banyak datang berobat ke rumah sakit tersebut adalah masyarakat dengan pendidikan SLTA. 6.8.6. Pekerjaan

Proporsi penderita penyakit kanker colorectal yang rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2005-2007 berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini

25,4 23,9 19,6 15,9 7,2 5,1 2,9 0 5 10 15 20 25 30

Ibu R

umah

Tang

ga (IR

T) Wiras wasta Tidak terca tat Petan i PNS Pelaj ar/Ma hasis wa Pens iunan PNS Pekerjaan P ro p o rs i (% )

Gambar 6.6. Diagram Bar Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan

Pekerjaan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007 Berdasarkan gambar 6.6. di atas dapat dilihat bahwa proporsi pekerjaan penderita kanker colorectal terbesar adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) yaitu sebesar 25,4 % dan terkecil Pensiunan PNS yaitu 2,9%.


(61)

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Tampubolon A. di RSU.Dr.Pirngadi Medan tahun 2000-2002, penderita kanker colorectal terbanyak Ibu Rumah Tangga yaitu 25,3 %.

6.8.7. Status Perkawinan

Proporsi penderita penyakit kanker colorectal yang rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2005-2007 berdasarkan status perkawinan dapat dilihat pada gambar di bawah ini

13,0%

87,0%

Kaw in Tidak Kaw in

Gambar 6.7. Diagram Pie Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan Pekerjaan

di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007

Berdasarkan gambar 6.7. di atas dapat dilihat bahwa proporsi pekerjaan penderita kanker colorectal dengan status kawin sebesar 87,0 %, status tidak kawin sebesar 13,0 %.

Hal ini bisa dihubungkan dengan jumlah penderita kanker colorectal lebih banyak pada golongan umur 40 tahun dimana pada usia tersebut sebagian besar


(62)

penderita sudah kawin. Hal ini juga sesuai dengan penelitian Tampubolon A. di RSU.Dr.Pirngadi Medan tahun 2000-2002, penderita kanker colorectal terbanyak dengan status kawin yaitu 94 % dan penelitian Naibaho di RSUP H.Adam Malik tahun 1998-2000 dengan status kawin sebesar 92,6 %.

6.9. Distribusi Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan Lokasi Kanker

Proporsi penderita penyakit kanker colorectal yang rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2005-2007 berdasarkan lokasi kanker dapat dilihat pada gambar di bawah ini

39,9%

60,1%

Rectum Colon

Gambar 6.8. Diagram Pie Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan Lokasi

Kanker di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007

Berdasarkan gambar 6.8. di atas dapat dilihat bahwa proporsi lokasi kanker penderita kanker colorectal di rectum yaitu sebesar 60,1 %, sedangkan di colon


(63)

Hal ini sesuai dengan penelitian Famil dkk di RS. Dr.M.Djamil Padang tahun 2000-2004 dengan desain case series yang mendapatkan bahwa penderita kanker

colorectal terbanyak ditemukan di rectum sebesar 79,2 %.28

Sesuai juga dengan penelitian Tampubolon A. di RSU.Dr.Pirngadi Medan tahun 2000-2002, penderita kanker colorectal terbanyak dengan lokasi di rectum

yaitu sebesar 66,3 %, dan penelitian Naibaho di RSUP H. Adam Malik Medan 1998-2000 melaporkan bahwa lokasi kanker colorectal terbanyak terdapat di rectum yaitu sebesar 68,4 %.

6.10. Distribusi Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan Keluhan Utama

Proporsi penderita penyakit kanker colorectal yang rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2005-2007 berdasarkan keluhan utama dapat dilihat pada gambar di bawah ini

60,9 77,5 16,7 22,5 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Sulit Buang Air Besar (BAB)

BAB berdarah Benjolan dan nyeri sekitar anus

Nyeri pada perut bagian bawah Keluhan Utama S e n s it iv it a s

Gambar 6.9. Diagram Bar Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan Keluhan


(64)

Berdasarkan gambar 6.9.di atas dapat dilihat karakteristik penderita kanker

colorectal rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2005-2007 berdasarkan keluhan utama adalah terbesar dengan keluhan BAB berdarah sebesar 77,5%, dan terkecil dengan keluhan benjolan dan nyeri sekitar anus sebesar 16,7%.

Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa penderita kanker colorectal dengan keluhan BAB berdarah lebih sensitif menunjukkan penyakit kanker colorectal dengan nilai sensitivitas sebesar 77,5%, sedangkan keluhan benjolan dan nyeri sekitar anus kurang sensitif untuk menunjukkan penyakit kanker colorectal dengan nilai sensitivitas sebesar 16,7%.


(65)

6.11. Distribusi Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan Kombinasi

Keluhan Utama

Proporsi penderita penyakit kanker colorectal yang rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2005-2007 berdasarkan kombinasi keluhan utama dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Gambar 6.10. Diagram Pie Penderita Kanker Colorectal Berdasarkan

Kombinasi Keluhan Utama di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2007

Berdasarkan gambar 6.10. di atas dapat dilihat bahwa proporsi lokasi kanker penderita kanker colorectal terbesar dengan keluhan utama Sulit buang air besar (BAB) dan BAB berdarah yaitu sebesar 60,9% dan terkecil dengan keluhan benjolan dan nyeri sekitar anus + BAB berdarah yaitu 16,7 %.

16,7%

22,4%

60,9%

Sulit buang air besar (BAB) dan BAB berdarah

Nyeri pada bagian perut bawah Benjolan dan nyeri sekitar anus+BAB berdarah


(1)

kepercayaan penderita

81 58,7 58,7 58,7

51 37,0 37,0 95,7

6 4,3 4,3 100,0

138 100,0 100,0

Islam

Kristen Protestan Kristen Katolik Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tingkat pendidikan penderita

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

SD 37 26,8 26,8 26,8

SLTP/Sederajat 24 17,4 17,4 44,2

SLTA/Sederajat 45 32,6 32,6 76,8

Akademi/PT 9 6,5 6,5 83,3

Tidak tercatat 23 16,7 16,7 100,0

Valid

Total 138 100,0 100,0

pekerjaan penderita

10 7,2 7,2 7,2

4 2,9 2,9 10,1

33 23,9 23,9 34,1

7 5,1 5,1 39,1

35 25,4 25,4 64,5

22 15,9 15,9 80,4

27 19,6 19,6 100,0

138 100,0 100,0

PNS/TNI/POLRI Pensiunan PNS/TNI/POLRI Wiraswata Pelajar/Mahasiswa Ibu Rumah Tangga Petani

tidak tercatat Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(2)

Keluhan utama 1

84 60,9 60,9 60,9

31 22,5 22,5 83,3

23 16,7 16,7 100,0

138 100,0 100,0

Sulit Buang Air Besar (BAB) Nyeri pada perut bagian bawah Benjolan dan nyeri sekitar anus Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Keluhan utama 2

107 77,5 77,5 77,5

31 22,5 22,5 100,0

138 100,0 100,0

Keluar darah sewaktu BAB Tidak ada Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Keluhan utama kombinasi

84 60,9 60,9 60,9

31 22,5 22,5 83,3

23 16,7 16,7 100,0

138 100,0 100,0

Sulit BAB + keluar darah sewaktu BAB Nyeri pada bagian perut bawah Benjolan dan nyeri sekitar anus+keluar darah sewaktu BAB Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Penatalaksanaan Medis

23 16,7 16,7 16,7

96 69,6 69,6 86,2

19 13,8 13,8 100,0

138 100,0 100,0

Bedah Non Bedah Bedah+Non Bedah Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(3)

Keadaan sewaktu pulang

96 69,6 69,6 69,6

25 18,1 18,1 87,7

17 12,3 12,3 100,0

138 100,0 100,0

PBJ PAPS

Meninggal Dunia Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Explore

Case Processing Summary

138 100,0% 0 ,0% 138 100,0%

Lama rawatan

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

Descriptives

16,28 1,063

14,17 18,38 15,13 11,00 155,924 12,487 1 58 57 14

1,340 ,206

1,407 ,410

Mean

Lower Bound Upper Bound 95% Confidence

Interval for Mean

5% Trimmed Mean Median

Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range

Interquartile Range Skewness

Kurtosis Lama rawatan


(4)

Crosstabs

lokasi kanker * jenis kelamin penderita Crosstabulation

36 19 55

65,5% 34,5% 100,0%

45,0% 32,8% 39,9%

26,1% 13,8% 39,9%

44 39 83

53,0% 47,0% 100,0%

55,0% 67,2% 60,1%

31,9% 28,3% 60,1%

80 58 138

58,0% 42,0% 100,0%

100,0% 100,0% 100,0%

58,0% 42,0% 100,0%

Count

% within lokasi kanker % within jenis kelamin penderita

% of Total Count

% within lokasi kanker % within jenis kelamin penderita

% of Total Count

% within lokasi kanker % within jenis kelamin penderita

% of Total Kolon

Rektum lokasi kanker

Total

laki-laki Perempuan jenis kelamin penderita

Total

Chi-Square Tests

2,102b 1 ,147

1,622 1 ,203

2,121 1 ,145

,162 ,101

2,087 1 ,149

138 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Computed only for a 2x2 table a.

0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 23,12.


(5)

Penatalaksanaan Medis * Keadaan sewaktu pulang Crosstabulation

15 2 6 23

16,0 4,2 2,8 23,0

65,2% 8,7% 26,1% 100,0%

15,6% 8,0% 35,3% 16,7%

10,9% 1,4% 4,3% 16,7%

68 20 8 96

66,8 17,4 11,8 96,0

70,8% 20,8% 8,3% 100,0%

70,8% 80,0% 47,1% 69,6%

49,3% 14,5% 5,8% 69,6%

13 3 3 19

13,2 3,4 2,3 19,0

68,4% 15,8% 15,8% 100,0%

13,5% 12,0% 17,6% 13,8%

9,4% 2,2% 2,2% 13,8%

96 25 17 138

96,0 25,0 17,0 138,0

69,6% 18,1% 12,3% 100,0%

100,0% 100,0% 100,0% 100,0%

69,6% 18,1% 12,3% 100,0%

Count

Expected Count % within

Penatalaksanaan Medis % within Keadaan sewaktu pulang % of Total Count

Expected Count % within

Penatalaksanaan Medis % within Keadaan sewaktu pulang % of Total Count

Expected Count % within

Penatalaksanaan Medis % within Keadaan sewaktu pulang % of Total Count

Expected Count % within

Penatalaksanaan Medis % within Keadaan sewaktu pulang % of Total Bedah

Non Bedah

Bedah+Non Bedah Penatalaksanaan

Medis

Total

PBJ PAPS

Meninggal Dunia Keadaan sewaktu pulang

Total

Chi-Square Tests

6,626a 4 ,157

6,158 4 ,188

,522 1 ,470

138 Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

4 cells (44,4%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,34.


(6)

Oneway

Descriptives

Lama rawatan

96 17,03 12,969 1,324 14,40 19,66 2 58

25 15,44 11,354 2,271 10,75 20,13 1 42

17 13,24 11,344 2,751 7,40 19,07 1 36

138 16,28 12,487 1,063 14,17 18,38 1 58

PBJ PAPS

Meninggal Dunia Total

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum

Test of Homogeneity of Variances Lama rawatan

,039 2 135 ,962

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

ANOVA Lama rawatan

229,411 2 114,706 ,733 ,482

21132,125 135 156,534

21361,536 137

Between Groups Within Groups Total

Sum of