Pisang Kepok TINJAUAN PUSTAKA

dapat menjadi jenuh sehingga fraksi yang tidak terikat meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi total. Di luar kandungan dalam tubuh total sebesar 600 mg, peningkatan dosis salisilat tersebut dapat waktu meningkatkan konsentrasi salisilat secara tidak proporsional. Seiring meningkatnya dosis aspirin, waktu paruh eliminasi salisilat meningkat dari 3−5 jam untuk dosis 600 mghari menjadi 12−16 jam dosis 3,6 grhari. Alkalinisasi urine meningkatkan laju ekskresi salisilat bebas dan konjugatnya yang larut dalam air Katzung et al., 2009. Aspirin merupakan penghambat nonselektif untuk kedua isoform COX cyclooxygenase, tapi salisilat lebih tidak efektif dalam menghambat kedua isoform tersebut. Salisilat non−terasetilasi dapat bekerja sebagai penangkap radikal oksigen. Aspirin secara ireversibel menghambat COX dan menghambat agregasi trombosit, sementara salisilat non−terasetilasi tidak. Hal ini disebabkan aspirin secara ireversibel menghambat COX trombosit sehingga antitrombosit aspirin bertahan selama 8−10 hari sesuai masa hidup trombosit Katzung et al., 2009. Aspirin dapat menurunkan insidensi serangan iskemik transien, angina tak stabil, trombosis arteri koronaria dengan infark miokard, dan trombosis pascagraft pirau by pass arteri koronaria Katzung et al., 2009.

2.4 Toksisitas aspirin pada hepar

Golongan salisilat termasuk aspirin memproduksi efek toksik di hati dengan dua cara. Proses pertama adalah hepatotoksisitas yang diinduksi oleh dosis aspirin dan biasanya terjadi pada kadar plasma aspirin di atas 150 μ gl. Efek toksik di hati yang kedua sering terjadi pada pasien dengan abnormalitas jaringan ikat. Hanya sekitar 5 dari populasi golongan kedua yang mempunyai gejala seperti hepatomegali, anoreksia, nausea, dan jaundice Irvanda, 2007. Pengaruh aspirin dalam penghambatan proses fosforilasi oksidatif serupa dengan pengaruh yang ditimbulkan 2,4−dinitrofenol. Pada dosis toksik, aspirin dapat menghambat metabolisme aerob dari beberapa enzim dehidrogenase di hepar dan jaringan lainnya, dengan cara berkompetisi dengan koenzim nukleotida piridin dan penghambatan beberapa enzim oksidase yang membutuhkan nukleotida sebagai koenzim, seperti xanthin oksidase Irvanda, 2007. Efek serius lainnya yang dapat ditimbulkan aspirin di hepar mencakup pengosongan simpanan glikogen di hepar. Dosis toksik aspirin mampu mengurangi metabolisme aerob dari glukosa, meningkatkan kinerja enzim glukosa−6−fosfatase serta sekresi glukokortikoid. Penting untuk disimak bahwa meskipun insidens toksisitas aspirin rendah pada dosis kuratif, namun efeknya pada dosis toksik amat berbahaya terhadap hepar. Terlebih aspirin termasuk golongan obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter Irvanda, 2007.

2.5 Tikus Putih Rattus norvegicus galur Sprague Dawley

2.5.1. Klasifikasi Tikus Putih Klasifikasi tikus putih adalah: Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mamalia Ordo : Rodentia Subordo : Odontoceti Familia : Muridae Genus : Rattus Spesies : Rattus norvegicus Narendra, 2007 2.5.2 Jenis Tikus Putih Tikus putih atau tikus albino galur outbred lebih sering digunakan untuk penelitian di laboratorium dibandingkan galur inbred. Beberapa contoh jenis tikus putih galur outbred adalah Wistar, Sprague dawley, dan Long Evans. Sprague dawley merupakan galur yang lebih cepat tumbuh dibandingkan tikus Wistar. Sedangkan Long Evans merupakan galur yang lebih kecil dibandingkan tikus Wistar atau Sprague dawley. Galur Fisher 344 dan Lewis adalah tikus putih galur inbred yang paling banyak dipakai pada penelitian Animal Care Program, 2011.