Data Kuantitatif Teknik dan Alat Pengumpulan Data

d. Refleksi

Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan refleksi adalah membahas hal- hal yang terjadi dalam siklus I yang dilakukan oleh peneliti. Bila terdapat kelemahan atau kekurangan, maka akan dilakukan perbaikan pada perencanaan tindakan untuk siklus II

2. Siklus II

a. Perencanaan

1 Merancang skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan- kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. 2 Mempersiapkan media pembelajaran 3 Mempersiapkan lembar observasi aktivitas siswa

b. Tindakan

1 Pendahuluan Kegiatan pedahuluan diawali dengan alat-alat pembelajaran, kemudian melakukan apersepsi dengan mengaitkan pembelajaran yang telah lalu dengan materi pembelajaran yang akan dipelajari. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2 Kegiatan Inti Kegiatan inti diawali dengan menjelaskan sekilas materi pelajaran yang akan dipelajari. Pada pertemuan pertama, guru menjelaskan tentang macam-macam benua di dunia. Pada pertemuan kedua, guru menjelaskan tentang perbedaan benua-benua. Setelah guru menjelaskan materi secara sekilas, guru mulai menerapkan model pembelajaran Make A Match dengan mengikuti langkah-langkah model pembelajaran Make A Match. 3 Penutup Pada kegiatan penutup, guru membimbing siswa untuk menyimpulkan tentang materi. Guru memberikan penguatan kepada siswa. Guru memberikan tes tertulis kepada siswa. Pada akhir kegiatan, guru meminta siswa untuk mempelajari materi yang akan datang.

c. Observasi

Dalam kegiatan ini, peneliti meminta bantuan kepada teman sejawat untuk mengadakan pengamatan aktivitas siswa pada proses pembelajaran.

d. Refleksi

Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan refleksi adalah membahas hal- hal yang terjadi dalam siklus II yang dilakukan oleh peneliti. Bila terdapat kelemahan atau kekurangan, maka akan dilakukan perbaikan pada perencanaan tindakan untuk siklus berikutnya.

3.8. Indikator Keberhasilan

1. Keberhasilan dalam PTK ini apabila peningkatan aktivitas belajar, hasil belajar atau perkembangan aspek lainnya telah mencapai 70 ke atas. 2. Siswa mampu bekerja sama dan berinteraksi dengan teman. 3. Siswa mampu berpikir cepat dan menghafal cepat materi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Bedasarkan proses kegiatan penelitian dan hasil pembahasan penelitian, maka penulis menyimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran, aktivitas belajar sangat ditekankan agar dapat mencapai hasil belajar siswa yang optimal. Aktivitas siswa harus mencakup segala kegiatan yang membawa perubahan terhadap pengetahuan siswa, sikap siswa dan keterampilan siswa. Oleh sebab itu interaksi guru dengan siswa harus membawa perubahan tingkah laku siswa. Tanpa adanya perubahan tingkah laku dari siswa maka siswa belum dikatakan mengalami proses belajar. Dengan adanya perubahan tingkah laku itulah maka dinyatakan bahwa siswa memperoleh hasil belajar. Dalam penelitian tindakan kelas menggunakan model pembelajaran Make A Match telah tercapai perubahan tingkah laku siswa baik dalam aktivitas maupun hasil belajar siswa. Pada siklus I dari jumlah siswa yaitu 20 siswa diperoleh persentase aktivitas belajar siswa mencapai 70 siswa atau 14 siswa yang dinyatakan aktif. Pada siklus II diperoleh persentase aktivitas belajar siswa mencapai 90 siswa atau 18 siswa yang dinyatakan aktif. Untuk perolehan hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 80 siswa atau 16 siswa yang dinyatakan

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS VI SDN 2 LEMATANG KECAMATAN TANJUNG BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN AJARAN 2014/2015

0 9 44

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD NEGERI 4 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 54

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD SISWA KELAS VI SDN 2 MARGODADI KABUPATEN PESAWARAN TP 2014/2015

0 8 51

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 4 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 9 101

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVB SD NEGERI 2 BUMIHARJO

2 9 80

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II SDN 3 TALANG KECAMATAN TELUK BETUNG SELATAN KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 7 70

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA DI KELAS X SMA NEGERI 1 JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 12 104

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BANGUN DATAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI I TRIMULYO KECAMATAN TANJUNG BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN AJARAN 2014/2015

0 5 49

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) PADA SISWA KELAS VI SDN 2 BRANTI RAYA KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN TP. 2014/2015

0 4 63

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD 1 NGEMBAL KULON KUDUS

0 0 23