3.3 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dan pengukuran
langsung di ITTARA PD.Semangat Jaya. Sampel yang digunakan diambil dari ITTARA PD. Semangat Jaya. Sampel tersebut berupa air limbah tapioka,
singkong, kulit singkong, onggok, tapioka dan elot. Sampel air limbah terdiri dari lima titik pengambilan sampel yang berbeda yaitu air limbah setelah pengendapan
tapioka, air limbah setelah pengendapan elot, air limbah pencucian singkong, inlet bioreaktor dan outlet bioreaktor, untuk mendapatkan data kualitas air limbah.
Perhitungan emisi gas rumah kaca menggunakan faktor-faktor emisi yang telah disepakati secara global. Data hasil pengamatan disajikan dalam bentuk tabel dan
grafik kemudian dibahas secara deskriptif. Titik pengambilan sampel air limbah ITTARA PD. Semangat Jaya disaijkan pada Gambar 4.
Gambar 4. Titik pengambilan sampel air limbah ITTARA PD. Semangat Jaya.
Bioraktor yang digunakan yaitu bioreaktor dengan sistem CIGAR. Pengamatan yang dilakukan terhadap sampel yaitu nilai Total Chemical Oxygen Demand
CODt dan pH. Proses pengamatan dan pengambilan sampel di lapangan dilakukan dua kali dalam seminggu yang disesuaikan dengan jadwal produksi
ITTARA PD. Semangat Jaya kemudian sampel dilakukan analisis di laboratorium Pengelolaan Limbah Agroindustri.
3.4 Pelaksanaan Penelitian
3.4.1
Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan air limbah tapioka, air limbah tapioka diambil dari empat titik pengambilan sampel yang berbeda, terdiri dari air limbah setelah
pengendapan pati, air limbah setelah pengendapan elot, inlet bioreaktor dan outlet bioreaktor, ditentukan karakterisasinya dengan menganalisis nilai CODt dan pH.
Bioreaktor memiliki saluran masuk inlet air limbah yang berfungsi untuk masuknya air limbah ke dalam bioreaktor dan saluran keluar outlet air limbah.
Pengambilan sampel menggunakan botol sampel berukuran 500 mL. Jumlah air yang digunakan selama proses produksi berlangsung pada alat water meter juga
dilakukan pencatatan, serta dilakukannya pencatan jumlsh dsn pengukuran kadar air singkong, kulit, onggok, pati dan elot. Data hasil pengamatan yang diperoleh
ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik, kemudian digunakan untuk menghitung potensi neraca air limbah dan potensi emisi gas rumah kaca. Skema
pengukuran jumlah air bersih untuk proses produksi yang tercatat pada water mater dan kadar air sampel disajikan pada Gambar 5.
Gambar 5. Skema pengukuran air pada water mater dan kadar air sampel. 3.4.2
Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan adalah CODt, pH, volume air bersih untuk proses produksi dan pengukuran konsentrasi gas metana.
Pengukuran CODt
Pengukuran CODt dilakukan guna mengetahui total kebutuhan oksigen untuk mengoksidasi bahan organik baik yang terlarut maupun yang tidak larut dalam
air limbah secara kimia. Ambil sebanyak 0,2 mL menggunakan mikropipet, sebelumnya sampel limbah diaduk terlebih dahulu. Masukkan ke dalam vial yang
berisi reagen COD, kemudian panaskan dengan reactor unit DBR 200 pada suhu 150
o
C selama 2 jam. Setelah dipanaskan, keluarkan vial dan dibiarkan hingga dingin suhu ruang kemudian diukur nilai CODt dengan HACH Spektrofotometri
DR4000 HACH Company, 2004.