Siklus Karbon TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 5. Skema pengukuran air pada water mater dan kadar air sampel. 3.4.2 Pengamatan Pengamatan yang dilakukan adalah CODt, pH, volume air bersih untuk proses produksi dan pengukuran konsentrasi gas metana.  Pengukuran CODt Pengukuran CODt dilakukan guna mengetahui total kebutuhan oksigen untuk mengoksidasi bahan organik baik yang terlarut maupun yang tidak larut dalam air limbah secara kimia. Ambil sebanyak 0,2 mL menggunakan mikropipet, sebelumnya sampel limbah diaduk terlebih dahulu. Masukkan ke dalam vial yang berisi reagen COD, kemudian panaskan dengan reactor unit DBR 200 pada suhu 150 o C selama 2 jam. Setelah dipanaskan, keluarkan vial dan dibiarkan hingga dingin suhu ruang kemudian diukur nilai CODt dengan HACH Spektrofotometri DR4000 HACH Company, 2004.  Pengukuran pH Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan pH meter. Sampel diletakkan dalam erlenmeyer dan pH meter kemudian dipersiapkan. Kemudian pH meter dicelupkan ke dalam sampel yang berada di erlenmeyer lalu diaduk-aduk. Angka- angka pada layar pengukuran akan terus berubah, pengukuran pH dengan menggunakan pH meter ini selesai apabila angka pada layar tidak lagi berubah DKK-TOA Corporation, 2004.  Pencatatan volume air bersih Pencatatan air bersih dilakukan untuk mengetahui total kebutuhan air bersih selama proses produksi berlangsung. Pencatatan tersebut menggunakan alat yaitu water meter sehingga total air bersih untuk proses produksi dapat tercatat dengan baik.  Konsentrasi gas metana Biogas yang diproduksi oleh bioreaktor dianalisis kandungan gas metannya dengan GC Gas Chromatography merk Shimadzu GC-2014, menggunakan column jenis shincarbon dengan panjang 1-4 meter dan detektor TCD Thermal Conductivity Detector, pada temperatur 200 ⁰ C dan current 80 mA untuk mengetahui konsentrasi gas metana. Shimadzu Corporation, 2004.

3.4.3 Perhitungan Potensi Emisi Gas Rumah Kaca

Air limbah ITTARA PD. Semangat Jaya memiliki potensi yang sangat besar sebagai gas rumah kaca karena terjadinya pembentukan gas metana CH ₄, sehingga ditentukan karakteristiknya dengan menganalisis parameter yang berkaitan langsung dengan pembentukan gas metana CH ₄ yaitu nilai CODt Total Chemical Oxygen Demand.

a. Perrhitungan Jumlah Air Limbah

s Keterangan : E = Air limbah yang dihasilkan m 3 hari A = Singkong tonhari KA A = Kadar air singkong B = Debit air yang digunakan m 3 hari C = Berat tapioka tonhari KA C = Kadar air tapioka D = Berat onggok tonhari KA D = Kadar air onggok F = Berat kulit tonhari KA F = Kadar air kulit G = Berat elot tonhari KA G = Kadar air elot

b. Nilai Pembebanan COD COD load

Keterangan : Pembebanan COD = Nilai COD kghari L aju alir = Jumlah air limbah m³hari CODin = COD inlet mgL Sumber : Tchobanoglous et al. 2003 Pembebanan COD = Laju alir x CODin E = A x KA A + B – C x KA c + D x KA D + F x KA F + G x KA G

c. COD removal

Keterangan : CODremoval = Nilai COD terurai mgL CODin = Nilai COD inlet mgL CODout = Nilai COD outlet mgL Laju alir = Jumlah air limbah m³hari Sumber : Tchobanoglous et al. 2003

d. Potensi gas metana

Keterangan : CH 4 = Jumlah potensi gas metana m 3 hari CODr = COD removal kghari Berat CH 4 = mol CH 4 x berat molekul CH 4 1 kg CODr = 0,35 m 3 CH 4 Tchobanoglous et al, 2003 1 mol gas CH 4 dalam keadaan STP yaitu setara dengan 22,4 L

e. Potensi Biogas

Keterangan : Biogas = Jumlah potensi biogas m 3 hari CH 4 = Jumlah potensi gas metana m 3 hari metana = Konsentrasi gas metan dalam biogas Sumber : Tchobanoglous et al. 2003

f. Potensi Emisi CO

2 e dari GWP CH4 Keterangan : Potensi Emisi = Potensi Emisi CO 2 e dari CH 4 g CO 2 e hari CH 4 = Total metan dari biogas g hari GWP CH4 = 21 IPCC Tools, 2006 Sumber : IPCC, 2006 Biogas = CH 4 metana Potensi Emisi = CH 4 x GWP CH4 CODr = CODin – CODout x Laju alir CH 4 = CODr x 0,35