Pelaksanaan Pemilu di Indonesia

Bab 2 Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia

31 1 6. setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945 7. bukan bekas anggota organisasi terlarang Partai Komunis Indonesia, termasuk organisasi massanya, atau bukan orang yang terlibat langsung ataupun tak langsung dalam G30SPKI, atau organisasi terlarang lainnya 8. tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap 9. tidak sedang menjalani pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 lima tahun atau lebih 10. sehat jasmani dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan dari dokter yang berkompeten 11. terdaftar sebagai pemilih Sampai saat ini di negara Republik Indonesia telah dilaksanakan pemilihan umum sebanyak 9 kali. Berikut ini dipaparkan pelaksanaan Pemilu yang pernah terjadi di Indonesia.

1. Pemilu tahun 1955

Pemilu pertama dilangsungkan pada tahun 1955 dan bertujuan untuk memilih anggota- anggota DPR dan Konstituante. Dasar hukum Pemilu tahun 1955 adalah Undang Undang Nomor 7 tahun 1953 tentang Pemilu. Pemilu ini seringkali disebut dengan Pemilu 1955, dan telah dipersiapkan sejak pemerintahan Perdana Menteri Natsir. Namun, Pemilu baru terlaksana pada saat kepala pemerintahan telah dipegang oleh Perdana Menteri Burhanuddin Harahap. Gambar 2.2 Pemilu 1955; Pesta Demokrasi pertama di Indonesia Sesuai tujuannya, Pemilu 1955 ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu: a. Tahap pertama adalah Pemilu untuk memilih anggota DPR. Tahap ini diselenggarakan pada tanggal 29 September 1955, dan diikuti oleh 29 partai politik dan individu. Sumber: www .google.com Pendidikan Kewarganegaraan SDMI Kelas 6 32 32 b. Tahap kedua adalah Pemilu untuk memilih 514 anggota Konstituante. Tahap ini diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 1955. Pada kedua tahapan Pemilu 1955 ini, Partai Nasional Indonesia, Masyumi, Nahdlatul Ulama dan Partai Komunis Indonesia menjadi partai-partai pemenang pemilu.

2. Pemilu tahun 1971

Pemilu 1971 merupakan pemilu pertama pada masa pemerintahan Orde Baru. Pemilu ini dilaksanakan tanggal 3 Juli 1971. Dasar hukum Pemilu tahun 1971 adalah TAP. MPRS Nomor XLIIMPRS1968 perubahan dari TAP MPRS Nomor XIMPRS1966, Undang-Undang Nomor 15 tahun 1969 tentang Pemilu dan Undang-Undang Nomor 16 tahun 1969 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR dan DPRD. Pemilu 1971 ditujukan untuk memilih anggota DPR. Pemilu 1971 diikuti oleh 10 partai. Adapun lima besar dalam Pemilu tahun 1971 adalah Golongan Karya, Nahdlatul Ulama, Parmusi, Partai Nasional Indonesia dan Partai Syarikat Islam.

3. Pemilu tahun 1977

Pemilu 1977 merupakan Pemilu kedua pada masa pemerintahan Orde Baru. Pemilu dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 1977. Dasar hukum Pemilu 1977 adalah TAP MPR Nomor VIIIMPR1973, Undang-Undang Nomor 4 tahun 1975 tentang Pemilu dan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1975 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR dan DPRD. Sebelum Pemilu tahun 1977 dilaksanakan, pemerintah telah mengeluarkan ketetapan tentang peleburan fusi partai politik yang dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 3 tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golkar. Peleburan tersebut mengakibatkan pemilu 1977 hanya diikuti oleh tiga Organisasi Peserta Pemilu OPP, yang terdiri dari: a. Partai Persatuan Pembangunan PPP yang merupakan gabungan dari Nahdlatul Ulama NU, Partai Muslimin Indonesia Parmusi, Pergerakan Tarbiyah Islam Perti dan Partai Syarikat Islam PSII. b. Golongan Karya Golkar yang merupakan golongan fungsional yang terdiri dari buruh dan pegawai, petani, pengusaha nasional, alim-ulama, angkatan 45 dan angkatan jasa. c. Partai Demokrasi Indonesia PDI yang merupakan gabungan dari Partai Nasional Indonesia PNI, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia IPKI, Murba, Partai Katolik dan Partai Kristen Indonesia Parkindo. Adapun hasil Pemilu 1977 menempatkan Golongan Karya sebagai partai yang memperoleh suara terbanyak disusul Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrasi Indonesia.

4. Pemilu tahun 1982

Pemilu 1982 merupakan Pemilu ketiga pada masa pemerintahan Orde Baru. Pemilu 1982 dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 1982. Dasar hukum Pemilu 1982 adalah TAP MPR Nomor VIIMPR1978, Undang-Undang Nomor 2 tahun 1980 tentang Pemilu dan Undang-Undang Nomor 3 tahun 1980 tetang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR dan DPRD. Pada Pemilu 1982, Organisasi Peserta Pemilu terdiri dari dua partai politik dan Golongan Karya.