Pendidikan Kewarganegaraan SDMI Kelas 6
30 30
b. Asas Pemilihan Umum di Indonesia
Asas pemilihan umum yang berlaku di Indonesia adalah luber jurdil yang terdiri dari:
1. Asas
langsung, berarti setiap pemilih secara langsung memberikan suaranya
tanpa perantara dan tingkatan
2. Asas
umum,
berarti pemilihan itu berlaku menyeluruh bagi semua warga negara Indonesia yang memenuhi persyaratan tanpa diskriminasi
3. Asas
bebas,
berarti warga negara negara yang berhak memilih dapat menggunakan haknya dan dijamin keamanannya untuk melakukan pemilihan menurut hati
nuraninya tanpa adanya pengaruh, tekanan dan paksaan dari siapapun dengan cara apapun.
4. Asas
rahasia,
berarti setiap pemilih dijamin tidak diketahui oleh siapapun dengan jalan apa pun siapa yang dipilihnya
5. Asas
jujur, berarti dalam penyelenggaraan pemilu, penyelenggarapelaksana,
pemerintah dan partai politik peserta pemilu, pengawas dan pemantau pemilu, termasuk pemilih serta semu pihak yang terlibat secara tidak langsung harus
bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
6. Asas
adil,
berarti setiap pemilih dan partai politik peserta pemilu mendapatkan perlakuan yang sama serta bebas dari kecurangan pihak manapun.
c. Pelaksanaan Pemilu di Indonesia
Pemilihan umum merupakan sarana perwujudan demokrasi Pancasila yang dimaksudkan untuk membentuk sistem kekuasaan negara yang berkedaulatan rakyat
dalam permusyawaratanperwakilan sesuai dengan konstitusi negara.
Setiap warga negara Indonesia dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum mempunyai hak pilih aktif maupun hak pilih pasif. Hak pilih aktif adalah hak setiap warga negara
yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu untuk memilih anggota-anggota yang akan duduk dalam suatu badan perwakilan. Sedangkan hak pilih pasif adalah hak
setiap warga negara yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu untuk dapat dipilih menjadi anggota dari suatu badan perwakilan. Setiap warga negara Indonesia dalam
memperoleh hak pilih aktif harus memenuhi persyaratan sebagaimana di atur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2003, yaitu:
1. berusia 17 tahun atau sudah pernah menikah
2. terbukti tidak sedang terganggu jiwa dan ingatannya
3. tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap Sedangkan untuk memperoleh hak pilih pasif, seorang warga negara Indonesia harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1.
warga negara Republik Indonesia yang berumur 21 dua puluh satu tahun atau lebih
2. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
3. berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
4. cakap berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia
5. berpendidikan serendah-rendahnya SLTA atau sederajat
Bab 2 Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia
31 1
6. setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945 7.
bukan bekas anggota organisasi terlarang Partai Komunis Indonesia, termasuk organisasi massanya, atau bukan orang yang terlibat langsung ataupun
tak langsung dalam G30SPKI, atau organisasi terlarang lainnya 8.
tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
9. tidak sedang menjalani pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 lima tahun atau lebih
10. sehat jasmani dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan dari dokter
yang berkompeten 11.
terdaftar sebagai
pemilih Sampai saat ini di negara Republik Indonesia telah dilaksanakan pemilihan
umum sebanyak 9 kali. Berikut ini dipaparkan pelaksanaan Pemilu yang pernah terjadi di Indonesia.
1. Pemilu tahun 1955
Pemilu pertama dilangsungkan pada tahun 1955 dan bertujuan untuk memilih anggota- anggota DPR dan Konstituante. Dasar hukum Pemilu tahun 1955 adalah Undang
Undang Nomor 7 tahun 1953 tentang Pemilu. Pemilu ini seringkali disebut dengan Pemilu 1955, dan telah dipersiapkan sejak pemerintahan Perdana Menteri Natsir.
Namun, Pemilu baru terlaksana pada saat kepala pemerintahan telah dipegang oleh Perdana Menteri Burhanuddin Harahap.
Gambar 2.2 Pemilu 1955; Pesta Demokrasi pertama di Indonesia
Sesuai tujuannya, Pemilu 1955 ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu: a. Tahap pertama adalah Pemilu untuk memilih anggota DPR. Tahap ini
diselenggarakan pada tanggal 29 September 1955, dan diikuti oleh 29 partai politik dan individu.
Sumber: www .google.com