Pemilihan Kepala Daerah Pilkada

Bab 2 Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia

37 7 kepada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah. Kemudian, mulai bulan Juni 2005 hingga saat ini, dengan semangat kedaulatan rakyat, pemilihan kepala daerah dilakukan secara langsung oleh rakyat. Proses pemilihan kepala daerah secara langsung yang dilaksanakan di setiap daerah pada dasarnya dilatarbelakangi oleh beberapa hal berikut, yaitu: a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan aturan lain yang ada dibawahnya sudah tidak sesuai lagi dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terutama pasal 18 ayat 4 yang menyatakan bahwa Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai Kepala Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota dipilih secara demokratis. Maksud ayat tersebut adalah bahwa para kepala daerah harus dipilih secara langsung oleh rakyat. b. Adanya tuntuntan dari masyarakat yang menghendaki kepala daerah dipilih secara langsung sebagai perwujudan kedaulatan rakyat. Kedaulatan rakyat yaitu kekuasaan tertinggi yang ada di negara Republik Indonesia dipegang oleh Rakyat. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terutama pasal 1 ayat 2 yang menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. c. Mencegah terjadinya penyimpangan yang dilakukan oleh para anggota DPRD. Pemilihan kepala daerah yang dilakukan oleh anggota DPRD mengandung resiko yang tinggi terjadinya penyimpangan seperti politik uang money politik atau suap dan kecurangan-kecurangan lainnya. Apabila kepala daerah dipilih oleh rakyat, maka secara langsung akan terhindar dari penyimpangan-penyimpangan tersebut. d. Adanya tuntutan masyarakat yang menghendaki munculnya pemimpin yang arif dan bijaksana serta betul-betul memiliki kemampuan untuk membawa masyarakat daerah menuju kemajuan dan kemamuran. Ingatlah Politik uang atau suap merupakan perbuatan yang melanggar nilai-nilai kebenaran dan keadilan serta bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila Keempat hal di atas dianggap sebagai hal yang mendesak yang harus dilaksanakan. Oleh karena itu, pemerintah segera memenuhi tuntutan masyarakat untuk menyelenggarakan proses pemilihan kepala daerah secara langsung. Langkah pertama yang dilakukan oleh pemerintah adalah segera memberlakukan ketentuan-ketentuan yang mengatur pelaksanaan Pilkada langsung yaitu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2005 Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Pemilihan kepada daerah dilaksanakan dengan menggunakan asas luber jurdil. Artinya proses Pilkada dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Setiap warga negara Indonesia yang sudah memenuhi persyaratan seperti sudah Pendidikan Kewarganegaraan SDMI Kelas 6 38 38 mencapai umur 17 tahun serta sehat jasmani dan rohaninya berhak memberikan suara atau pilihannya dalam proses pemilihan kepala daerah. Pada proses pemilihan kepala daerah, setiap warga negara Indonesia berhak untuk menjadi kepala daerah, akan tetapi harus dicalonkan terlebih dahulu oleh partai politik. Selain itu juga harus memenuhi ketentuan-ketentuan lainnya seperti: a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa b. setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945, dan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta Pemerintah c. berpendidikan sekurang-kurangnya Sekolah Menengah Atas sederajat d. berusia sekurang-kurangnya 30 tiga puluh tahun e. sehat jasmani dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan menyeluruh dari tim dokter f. tidak pernah dipenjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan kejahatan yang diancam dengan hukuman penjara paling lama 5 lima tahun atau lebih g. tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap h. mengenal daerahnya dan dikenal oleh masyarakat di daerahnya i. menyerahkan daftar kekayaan pribadi dan bersedia untuk diumumkan j. tidak sedang memiliki tanggungan utang yang merugikan keuangan negara. k. tidak sedang dinyatakan pailitbangkrut berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap l. tidak pernah melakukan perbuatan tercela m. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP atau bagi yang belum mempunyai NPWP wajib mempunyai bukti pembayaran pajak n. menyerahkan daftar riwayat hidup lengkap yang memuat antara lain riwayat pendidikan dan pekerjaan serta keluarga kandung, suami atau istri o. belum pernah menjabat sebagai kepala daerah atau wakil kepala daerah selama 2 dua kali masa jabatan dalam jabatan yang sama p. tidak dalam status sebagai penjabat kepala daerah. Gambar 2.6 Pemilihan kepala daerah merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat yang diawali masa kampanye Sumber: www .google.com