Pendidikan Kewarganegaraan SDMI Kelas 6
6 6
Lima asas di atas oleh Ir. Soekarno diusulkan agar diberi nama “Pancasila”. Dikatakan oleh beliau istilah itu atas saran dari salah seorang ahli bahasa. Usul
mengenai nama “Pancasila” bagai dasar negara tersebut secara bulat diterima oleh sidang. Selanjutnya beliau mengusulkan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas
menjadi Tri Sila yang rumusannya:
1. Sosio Nasionalisme, yaitu Nasionalisme dan Internasionalisme
2. Sosio Demokrasi, yaitu Demokrasi dengan Kesejahteraan Rakyat
3. Ketuhanan Yang Maha Esa
Ir. Soekarno mengusulkan bahwa Tri Sila tersebut masih dapat diperas lagi menjadi Eka Sila atau satu sila yang intinya adalah “gotong-royong”.
Setelah Ir. Soekarno menyampaikan pidatonya, dr. Radjiman Wedyodiningrat, selaku ketua BPUPKI menganjurkan supaya para anggota mengajukan usulnya
secara tertulis. Usul tertulis harus sudah masuk paling lambat tanggal 20 Juni 1945. Dibentuklah Panitia Kecil untuk menampung dan memeriksa usulan lain
mengenai rumusan dasar negara. Anggota panitia terdiri atas delapan orang Panitia Delapan, yakni sebagai berikut:
1. Ir. Soekarno Ketua, dengan anggota-anggotanya terdiri atas: 2. Mr. A.A. Maramis anggota
3. Ki Bagoes Hadikoesoemo anggota 4. K.H. Wahid Hasjim anggota
5. M. Soetardjo Kartohadikeosoemo anggota 6. Rd. Otto Iskandardinata anggota
7. Mr. Muhammad Yamin anggota 8. Drs. Mohammad Hatta anggota
Kemudian, pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara BPUPKI, Panitia Delapan, dan Tyuo Sangi In Badan Penasihat Pemerintah Pusat Bala
Tentara Jepang. Rapat dipimpin Ir. Soekarno di rumah kediaman beliau Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta. Rapat menyetujui Indonesia merdeka
selekasnya, sebagai negara hukum yang memiliki hukum dasar dan memuat dasarfilsafat negara dalam Mukadimahnya. Untuk menuntaskan hukum dasar
maka dibentuklah Panitia Sembilan dengan susunan anggota sebagai berikut. 1. Ir. Soekarno Ketua
2. Drs. Mohammad Hata Anggota
3. Mr.
A.A. Maramis
Anggota 4.
K.H. Wahid
Hasjim Anggota
5. Abdoel Kahar Meozakir Anggota 6.
H. Agoes
Salim Anggota
7. Abikeosno
Tjokrosoejoso Anggota
8. Mr.
Achmad Soebardjo
Anggota 9.
Mr. Muhammad
Yamin Anggota
Bab 1 Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
7 7
Pada tanggal 22 Juni 1945 malam Panitia Sembilan langsung mengadakan rapat di rumah kediaman Ir. Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta.
Rapat berlangsung alot, karena terjadi perbedaan konsepsi antara golongan nasionalis dan Islam tentang rumusan dasar negara. Akhirnya disepakati rumusan
dasar negara yang tercantum dalam Mukadimah Pembukaan Hukum Dasar, sebagai berikut.
1. Ke-Tuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk- pemeluknya menurut dasar
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3.
Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Naskah Mukadimah yang ditandatangani oleh 9 orang anggota Panitia Sembilan itu kemudian terkenal dengan nama “Jakarta Carter” atau “Piagam Jakarta”.
Mukadimah tersebut selanjutnya dibawa ke sidang BPUPKI tanggal 10-17 Juli 1945. Pada tanggal 14 Juli 1945 Mukadimah disepakati oleh BPUPKI. Pada
tanggal 17 Juli 1945 sidang berhasil menyelesaikan rumusan Hukum Dasar dan Pernyataan Indonesia Merdeka.
Dalam perkembangan selanjutnya, Jepang mengalami kekalahan dalam perang melawan sekutu. Pemerintah Jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia PPKI atau Dokuritsu Zyunby Inkai. Untuk keperluan pembentukan panitia tersebut, pada tanggal 8 Agustus 1945, Ir Soekarno, Drs. Mohammad
Hata dan dr. Radjiman Wedyodiningrat berangkat ke Saigon untuk memenuhi panggilan Jenderal Besar Terauchi. Menurut Ir. Soekarno, Terauchi memberikan
keputusan sebagai berikut:
1. Ir. Soekarno dianggkat sebagai Ketua PPKI, Drs Mohammad Hatta sebagai wakil ketua dan dr. Radjiman Wedyodiningrat sebagai anggota.
2. Panitia persiapan boleh mulai bekerja pada tanggal 9 Agustus 1945 3. Cepat atau tidaknya pekerjaan panitia diserahkan sepenuhnya kepada
panitia. Setelah pertemuan di Saigon terjadi dua peristiwa yang sangat bersejarah dalam
proses kenerdekaan Republik Indonesia. Pertama, tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat. Kedua, pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia
memproklamirkan kemerdekaanya.
Tanggal 18 Agustus 1945, PPKI bersidang untuk mengesahkan naskah Hukum Dasar Indonesia yang sekarang kita kenal dengan Undang-Undang Dasar
Tahun 1945 yang disingkat UUD 1945. UUD 1945 terdiri atas tiga bagian yaitu Pembukaan, Batang Tubuh yang berisi 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan dan 2
pasal aturan tambahan dan Penjelasan. Pembukaan UUD 1945 terdiri atas empat alenia. Pada alenia keempat tercantum rumusan Pancasila yang berbunyi sebagai
berikut:
Pendidikan Kewarganegaraan SDMI Kelas 6
8 8
1. Ketuhanan
Yang Maha
Esa 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan
Indonesia 4.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sejak saat itulah perkataan Pancasila telah menjadi salah satu kosakata dalam
bahasa Indonesia dan merupakan istilah umum. Walaupun dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945 tidak termuat istilah Pancasila, namun yang dimaksudkan
dasar negara Republik Indonesia adalah Pancasila.
2. Nilai-nilai Juang dalam Proses Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara merupakan salah satu bentuk perjuangan untuk merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Proses perumusan
Pancasila dilakukan pada saat semangat kemerdekaan yang dimiliki oleh rakyat Indonesia mencapai puncaknya. Kemerdekaan adalah harga mati yang tidak bisa
ditunda-tunda lagi.
Ingatlah
Musyawarah untuk mufakat adalah kebiasaan sekaligus ciri khas masyarakat Indonesia. Kebiasaan tersebut harus terus dipertahankan sampai kapanpun.
Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara yang dilakukan oleh para
pendiri negara the founding fathers tidaklah mudah. Dalam proses tersebut
banyak sekali pendapat yang dikemukan oleh para pendiri negara tentang rumusan
dasar negara. Muhammad Yamin, Mr. Soepomo dan Ir. Soekarno adalah
tiga orang tokoh yang memberikan pendapatnya mengenai rumusan dasar
negara Indonesia merdeka. Akan tetapi, tidak semua pendapat dapat dijadikan
sebagai suatu keputusan. Akhirnya setelah melalui proses musyawarah
disepakati rumusan Pancasila yang seperti kita kenal pada saat ini.
Gambar 1.5 Suasana sidang PPKI, dimana para pendiri Negara selalu memiliki semangat juang tinggi
Sumber: www .google.com