Srategi Penyelesaian Konflik Tinjauan Tentang Konflik Komunal

a. Kategori pertama yaitu individual merupakan tindakan Sara yang dilakukan oleh individu maupun kelompok. Termasuk di dalam katagori ini adalah tindakan maupun pernyataan yang bersifat menyerang, mengintimidasi, melecehkan dan menghina identitas diri maupun golongan. b. Kategori kedua yaitu institusional merupakan tindakan Sara yang dilakukan oleh suatu institusi, termasuk negara, baik secara langsung maupun tidak langsung, sengaja atau tidak sengaja membuat peraturan diskriminatif dalam struktur organisasi maupun kebijakannya. c. Kategori ke tiga yaitu kultural merupakan penyebaran mitos, tradisi dan ide-ide diskriminatif melalui struktur budaya masyarakat. Dalam pengertian lain SARA dapat di sebut Diskriminasi yang merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Berdasarkan keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa sara adalah pandangan atau tindakan yang menyangkut ras agama dan antargolongan yang didasarkan pada identitas diri dan golongan. Kita dapat mencegah SARA menjadi sumber kerawanan dengan menempuh beberapa cara yaitu dalam membangun perekonomian harus secara tegas ditempuh pendekatan affirmative action, yakni memberi kesempatan sebesar-besarnya kepada penduduk pribumi untuk berkembang.

7. Sosialisasi

Menurut Andy Rahmat http:kompassosislisasi.com2510201318:50 bahwa sosialisasi merupakan sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Melalui proses sosialisasi, individu berusaha mengatasi konflik tuntutan dalam perkembangan sosialnya. Apabila individu gagal dalam proses sosialisasinya akan menyebabkan terjadinya frustrasi kondisi dimana individu mengalami kekecewaan yang mendalam karena tidak mampu. Kebijaksanaan orang tua yang baik dalam proses sosialisasi anak antara lain: a. mendorong agar anak mampu membedakan benar dan salah, baik dan buruk serta memberikan keteladanan yang baik. b. menasihati anak-anak jika melakukan kesalahan-kesalahan dan tidak menjatuhkan hukuman di luar batas kejawaran. c. menanamkan nilainilai religi baik dengan mempelajari agama maupun menerapkan ibadah dalam keluarga. Berdasarkan keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa sosialisasi merupakan Proses dimana seseorang menyampaikan sebuah informasi, dimana informasi tersebut agar diketahui oleh orang bayak dengan tujuan tertentu.

Dokumen yang terkait

KOMPARASI RESPON MASYARAKAT TERHADAP PERJANJIAN PERDAMAIAN PASCA KONFLIK KOMUNAL (STUDI PADA MASYARAKAT DESA BALINURAGA DENGAN DESA AGOM KAB. LAMPUNG SELATAN) (COMPARASI COMMUNITY RESPONSE TO POST CONFLICT PEACE AGREEMENT COMMUNAL (STUDIES ON RURAL COMMUN

1 27 80

POLITISASI DALAM KONFLIK DESA BALINURAGA KECAMATAN WAY PANJI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

1 47 76

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PENYEBAB KONFLIK ANTARA MASYARAKAT DESA KESUMADADI DENGAN MASYARAKAT DESA BUYUT UDIK DI DUSUN 1 SIDOREJO LAMPUNG TENGAH

0 28 77

LEADERSHIP STYLE SOUTHERN REGENT LAMPUNG RYCKO MENOZA SZP IN CONFLICT RESOLUTIONBALINURAGA VILLAGE AND AGOM Dw GAYA KEPEMIMPINAN BUPATI LAMPUNG SELATAN RYCKO MENOZA SZP DALAM PENYELESAIAN KONFLIK DESA BALINURAGA DAN DESA AGOM

2 25 89

RESOLUSI KONFLIK BERBASIS GOOD GOVERNANCE STUDI KASUS KONFLIK DESA AGOM DAN DESA BALINURAGA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

7 54 98

INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT DESA BALINURAGA DENGAN MASYARAKAT DESA AGOM PASCA KONFLIK

6 56 80

PERKAWINAN BEDA KASTA PADA MASYARAKAT BALI DI DESA BALINURAGA KECAMATAN WAY PANJI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

4 43 55

PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN BERBASIS MASYARAKAT (STUDI EFEKTIVITAS KELOMPOK SADAR WISATA DESA WAY MULI, KECAMATAN RAJABASA, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN)

14 120 108

PENGARUH SIKAP MASYARAKAT TERHADAP KONFLIK ANTARSUKU DISEKITAR DESA BANJARSARI KECAMATAN WAY SULAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

9 57 68

STRATEGI PENGEMBANGAN DESA WISATA BERBASIS MASYARAKAT ( COMMUNITY BASED RURAL TOURISM) DI DESA PAPRINGAN

0 18 12