Aspek Infrastruktur, Sumber Daya Alam, dan Sumber Daya

4.3.4 Aspek Infrastruktur, Sumber Daya Alam, dan Sumber Daya

Manusia. Dari ketiga aspek yang digunakan dalam mengenalisis perubahan daya saing Kabupaten Muna maka secara keseluruhan untuk kondisi Kabupaten Muna saat ini berada pada kelompok bagus . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada abel IV. 81 Tabel IV.81 Pengelompokan Perubahan Daya Saing Aspek Infrastruktur, Sumber Daya Alam, Dan Sumber Daya Manusia Jika Terjadi Pemekaran Pengelompokan Saat Ini Jika Mekar Klaster KabupatenKota Variabel Unggulan Klaster KabupatenKota Variabel Unggulan Paling Bagus 2 Kota Kendari Total panjang jalan menurut kategori jalan Kabupaten terhadap luas wilayah Pelabuhan laut berdasarkan jumlah dan panjang dermaga Total jumlah barang yang dibongkar dengan angkutan laut Jumlah Perguruan Tinggi Jumlah Rumah Sakit Persentase angkatan kerja terhadap total penduduk Persentase penduduk yang tidak bekerja terhadap total angkatan kerja Rasio jumlah guru terhadap murid SDMI 4 Kabupaten Buton, Kabupaten Konawe dan Kabupaten Konawe Selatan Jumlah SDMI Jumlah SLTPMTs Jumlah SMTAMA Jumlah Puskesmas Plus Jumlah Puskesmas Luas hutan produksi Persentase penduduk yang bekerja terhadap total penduduk Rasio jumlah guru terhadap murid SLTPMTs Rasio jumlah guru terhadap murid SMTAMA Bagus 1 Kabupaten Muna Jumlah SDMI Jumlah SLTPMTs Jumlah SMTAMA Jumlah Puskesmas Plus Jumlah Puskesmas Jumlah Puskesmas Pembantu Jumlah obyek wisata alam 2 Kota Kendari Total panjang jalan menurut kategori jalan Kabupaten terhadap luas wilayah Pelabuhan laut berdasarkan jumlah dan panjang dermaga Total jumlah barang yang dibongkar dengan angkutan laut Jumlah Perguruan Tinggi Jumlah Rumah Sakit Persentase angkatan kerja terhadap total penduduk Persentase Pengelompokan Saat Ini Jika Mekar Klaster KabupatenKota Variabel Unggulan Klaster KabupatenKota Variabel Unggulan penduduk yang tidak bekerja terhadap total angkatan kerja Rasio jumlah guru terhadap murid SDMI Sedang 3 Kota Ba-Bau Total jumlah penumpang yang naik dengan angkutan laut Total jumlah penumpang yang turun dengan angkutan laut Persentase luas lahan baik terhadap total luas lahan Rasio jumlah guru terhadap murid SMTAMA 5 Kabupaten Kolaka Total jumlah barang yang dimuat dengan angkutan laut Luas Hutan Produksi Angkatan Kerja yang bekerja Kurang 5 Kabupaten Kolaka Total jumlah barang yang dimuat dengan angkutan laut Luas Hutan Produksi Angkatan Kerja yang bekerja 3 Kota Bau-Bau Total jumlah penumpang yang naik dengan angkutan laut Total jumlah penumpang yang turun dengan angkutan laut Persentase luas lahan baik terhadap total luas lahan Paling Kurang 4 Kabupaten Buton, Kabupaten Konawe, Kabupaten Konawe Selatan, Kabupaten Wakatob, Kabupaten Bombana, dan Kabupaten Kolaka Utara Persentase penduduk yang bekerja terhadap total penduduk Rasio jumlah guru terhadap murid SLTPMTs 1 Kabupaten Muna, Kabupaten Buton, Kabupaten Konawe, Kabupaten Konawe Selatan, Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Bombana, dan Kabupaten Kolaka Utara Selatan, Kabupaten Wakatob, Kabupaten Bombana, Kabupaten Kolaka Utara, Kota Raha dan Muna Barat. Jumlah obyek wisata alam Sumber: Hasil Analisis, 2009 Untuk kondisi saat ini Kabupaten Muna unggul pada variabel jumlah SDMI, jumlah SLTPMTS, jumlah SMTAMA, jumlah puskesmas plus , jumlah puskesmas, jumlah puskesmas pembantu, dan jumlah obyek wisata alam. Namun jika terjadi pemekaran di Kabupaten Muna maka posisi daya saing kabupaten Muna berubah dan berada pada kelompok paling kurang dan tidak memiliki sama sekali variabel unggulan. Setelah melihat seluruh analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa baik per aspek maupun untuk seluruh aspek posisi daya saing Kabupaten Muna pada saat ini bagus bila dibandingkan dengan KabupatenKota lain yang ada di Provinsi Sulawesi Tengara, namun jika terjadi pemekaran maka posisi daya saing Kabupaten Muna berubah sehinga berada pada posisi daya saing paling kurang bila dibandingkan dengan kabupatenkota lainnya. 36

BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN MUNA DAN

KABUPATENKOTA LAIN DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

3.1 Gambaran Adminsitrasi Provinsi Sulawesi Tenggara

Sulawesi Tenggara ditetapkan sebagai Daerah Otonom berdasar Perpu No. 2 tahun 1964 Juncto UU No. 13 Tahun 1964. Pada awalnya terdiri atas 4 empat kabupaten yaitu: Kabupaten Kendari, Kabupaten Kolaka, Kabupaten Muna, dan Kabupaten Buton dengan Kota Kendari sebagai ibukota provinsi. Setelah adanya pemekaran Kabupaten yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara, pada tahun 2007 Provinsi Sulawesi Tenggara terdiri atas sepuluh wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Buton, Muna, Konawe, Kolaka, Konawe Selatan, Wakatobi, Bombana, Kolaka Utara, Konawe Utara, Buton Utara dan dua wilayah kota, yaitu Kota Kendari serta Kota Bau-Bau. Ada dua daerah yang mekar tahun 2007 sehingga dalam studi ini hanya mengambil sepuluh KabupatenKota karena data dari kedua Kabupaten tersebut belum lengkap. Secara administratif Kabupaten Muna terdiri dari 23 kecamatan administratif, selanjutnya terbagi atas 205 desa, 32 kelurahan dan 3 Unit Permukiman Transmigrasi UPT, yang masih dalam tahap pembinaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muna. Sebanyak 20 kecamatan terdapat di daratan Muna dan 3 kecamatan terdapat di daratan Buton. Luas wilayah secara keseluruhan adalah 2.964,06 Km 2 yang terdiri dari bagian utara Pulau Muna dan bagian utara Pulau Buton, dengan batas-batas sebagai berikut: Sebelah utara : Selat Tiworo dan Kabupaten Kendari Sebelah timur : Laut Banda Sebelah selatan : Kabupaten Buton Sebelah barat : Selat Muna.