Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

b Batas skor untuk pernyataan Setuju S Skor = 4 x jumlah responden c Batas skor untuk pernyataan Kurang Setuju KS Skor = 3 x jumlah responden d Batas skor untuk pernyataan Tidak Setuju TS Skor = 2 x jumlah responden e Batas skor untuk pernyataan Sangat Tidak Setuju STS Skor = 1 x jumlah responden b. Menghitung persentase respon �� � � � � = � � � � 100 c. Kriteria interpretasi skor Setelah mendapatkan persentase respon, maka dapat ditentukan kategori aspek yang diukur dengan menggunakan kriteria interpretasi skor sebagai berikut : Tabel 3.2. Kriteria interpretase skor Skor Kriteria 80,1 – 100 Sangat tinggi 60,1 – 80 Tinggi 40,1 – 60 Sedang 20,1 – 40 Rendah 0,0 - 20 Sangat rendah

V. KESIMPULAN DAN SARAN A.

Kesimpulan Simpulan penelitian ini adalah dihasilkan produk pengembangan berupa buku ajar reaksi redoks berbasis representasi kimia. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Karakteristik buku ajar reaksi redoks berbasis representasi kimia yang dikem- bangkan adalah sebagai berikut : buku ajar mengacu pada SK dan KD, materi dikemas dalam unit-unit kegiatan belajar, disusun secara sistematis dan mena- rik, disertai contoh dan ilustrasi yang mendukung materi, bahasa yang digu- nakan sederhana dan komunikatif, disertai petunjuk penggunaan buku ajar, disusun dengan berbasis representasi kimia, terdapat rangkuman materi, lati- han soal disajikan dijelaskan melalui representasi kimia. 2. Tanggapan guru terhadap buku ajar reaksi redoks berbasis representasi kimia yang dikembangkan sudah baik ditinjau dari aspek-aspek : a. Kesesuaian isi materi dengan kurikulum sudah sangat baik dengan rata-rata persentase yaitu 93,75 , kriteria sangat tinggi. b. Grafika, desain buku ajar sangat baik sehingga menambah minat untuk membaca dan mempelajari buku ajar, ukuran huruf, penggunaan variasi huruf, pemisah antar paragraf, perpaduan warna, kualitas gambar, kertas , cetakan dan penjilidan sangat baik, dengan rata-rata persentase yaitu 92,00 dengan kriteria sangat tinggi. 3. Tanggapan siswa terhadap buku ajar reaksi redoks berbasis representasi kimia yang dikembangkan sudah sangat baik ditinjau dari aspek-aspek: bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar, komu- nikatif, mudah dipahami, tidak menimbulkan makna ganda, menggunakan ka- limat efektif dan efisien, gambar makroskopis, submikroskopis dan represen- tasi simbolik dapat terlihat dan terbaca dengan jelas serta mudah dipahami, de- ngan rata-rata persentase penilaian 80,58 dengan kriteria tinggi. 4. Kendala-kendala yang dihadapi selama pengembangan produk adalah rendah- nya minat siswa untuk berpartisipasi dalam pengambilan data saat analisis ke- butuhan yang memudahkan peneliti untuk memperoleh informasi terkait pe- ngembangan buku ajar kimia ini, terbatasnya faktor finansial dalam penggan- daan buku ajar reaksi redeoks berbasis representasi kimia saat uji coba terbatas, dan keterbatasan waktu dalam uji coba terbatas oleh siswa dan guru.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka diajukan saran yaitu : 1. Pada penelitian ini hanya dilakukan uji coba secara terbatas uji kelompok kecil, maka perlu dilakukan uji coba secara luas buku ajar reaksi redoks berbasis representasi kimia ini. 2. Perlu dikembangkan penelitian sejenis dengan materi yang berbeda dan me- nyertakan lebih banyak konsep-konsep kehidupan terkait dengan materi dalam buku ajar yang dikembangkan. DAFTAR PUSTAKA Arifin, S. Kusrianto A. 2009. Sukses Menulis Buku Ajar Referensi. Grasindo. Jakarta Arikunto, S. 1997. Penilaian Program Pendidikan. Edisi III. Bina Aksara. Jakarta. Arsyad, A. 2007. Media Mengajar. Grafindo. Jakarta. Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Isi Mata Pelajaran Kimia SMAMA. BSNP. Jakarta. Borg, W.R. M. D. Gall. 2003. Educational Research. Allyn and Bacon. United States of America. Chang R.. 2005. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti. Erlangga. Jakarta. Chittleborough, G.D. 2004. The Role of Teaching Models and Chemical Representations in Developing Mental Models of Chemical Phenomena. Thesis. Science and Mathematics Education Centre. Chittleborough, G. D. Treagust D.F. 2006. The modeling ability of non-major chemistry students and their understanding of the sub-microscopic level. Chemistry Education Research and Practice. 274-292. Daryanto. 2010. Ilmu Komunikasi. PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Bandung. Depdiknas. 2006. Kurikulum 2006 Standar Kompetensi Mata Pelajaran. Depdiknas. Jakarta. Davidowitz B. Chittleborough, G. D. 2009. Linking the macroscopic and sub-microscopic levels. Diagram. In. J. Gilbert D. Treagust Eds.. Multiple Representation in Chemical Education: Models and Modeling in Science Education. Dordrecht: Springer. 169-191. Dwi, R.N. 2013. Pengembangan modul laju reaksi berbasis multiple representasi kimia. Jurnal Pendidikan Kimia. FKIP. UNILA. Bandar Lampung.