PENGEMBANGAN E-BOOK INTERAKTIF PADA MATERI LAJU REAKSI BERBASIS REPRESENTASI KIMIA

(1)

(Skripsi)

Oleh EKA YULIANTI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(2)

ABSTRAK

PENGEMBANGANE-BOOKINTERAKTIF PADA MATERI LAJU REAKSI BERBASIS REPRESENTASI KIMIA

Oleh

EKA YULIANTI

Materi kimia mencakup konsep dan fenomena kimia, dengan representasi kimia maka fenomena kimia akan mudah dipahami oleh siswa melalui sumber belajar yang berbasis representasi kimia, maka dilakukan pengembangane-book inter-aktif berbasis representasi kimia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengem-bangkane-bookinteraktif pada materi laju reaksi berbasis representasi kimia, mendeskripsikan karakteristike-bookinteraktif, tanggapan guru dan siswa, kendala-kendala yang dihadapi dalam pengembangane-bookinteraktif, serta faktor-faktor pendukung dalam pengembangane-bookinteraktif laju reaksi ber-basis representasi kimia ini. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R&D). Karakteristike-bookinteraktif yang dikembangkan dilengkapi dengan video percobaan, animasiflash,soal interaktif, dan gambar yang mewakili ketiga level representasi kimia. Berdasarkan hasil angket tang-gapan terhadape-bookinteraktif pada aspek kesesuaian isi dan grafika dengan


(3)

guru sebagai responden diperoleh persentase masing-masing 98,46% dan 97% dengan kriteria sangat baik, sehingga dapat dikatakan bahwae-bookinteraktif laju reaksi berbasis representasi kimia telah memenuhi aspek kesesuian isi dengan materi dan aspek grafika yang baik. Hasil angket tanggapan terhadap aspek keterbacaane-bookinteraktif dengan siswa sebagai responden diperoleh persen-tase penilaian sebesar 90,37% dengan kriteria sangat baik, sehingga dapat di-katakan bahwae-bookinteraktif laju reaksi berbasis representasi kimia telah memenuhi aspek keterbacaan yang baik.


(4)

PENGEMBANGANE-BOOKINTERAKTIF PADA MATERI LAJU REAKSI BERBASIS MULTIPEL REPRESENTASI

Oleh Eka Yulianti

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Kimia

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(5)

(6)

(7)

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Sripendowo Kec. Bandar Sribhawono, Kab. Lampung Timur pada tanggal 10 Juli 1993 sebagai anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Jumari dan Ibu Sutarti.

Pendidikan formal diawali pada tahun 1998 di TK PGRI 3 Sripendowo dan diselesaikan tahun 1999. Jenjang SD diselesaikan di SDN 3 Sripendowo pada tahun 2006, kemudian jenjang SMP diselesaikan di SMP Negeri 1 Bandar Sribhawono pada tahun 2008, lalu melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono dan lulus pada tahun 2011.

Tahun 2011 terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia di Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN Undangan. Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Bidikmisi selama masa perkuliahan dan juga aktif dalam UKM-F Himasakta dari tahun 2013 hingga tahun 2014. Selanjutnya tahun 2014 mengikuti Kuliah Kerja Nyata Kependidikan Terintegrasi (KKN-KT) di SMP Negeri Satap 1 Bengkunat, Pekon Kota Batu, Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat.


(9)

Bismillahirrohmannirrohim

Puji syukur kehadirat ALLAH subhanahuwata ala, atas segala nikmat, hidayah, serta ridho-Nya, aku dapat mempersembahkan skripsi ini teruntuk:

-Ibuku

Sutarti-terimakasih kuhaturkan atas segenap do a, motivasi serta nasehat yang sungguh luar biasa. Alhamdulillahi jaza killahukhoiro untuk Kasih sayang

yang tiada henti kau berikan padaku

-Bapakku

Jumari-terimakasih atas doa dan jerih payah yang tak terkira. Alhamdulillahi jaza kallahukhoiro telah menjadi lelaki terhebat dalam hidupku

-Adikku Ferdy Septa

Dani-Alhamdulillahi jaza kallohukhoiro untuk segala keceriaan dan do a yang kau sertakan untukku.

-Keluargaku &

Sahabatku-Alhamdulillahi jaza kumullohukhoiro atas doa dan semangat yang kalian tuangkan dalam setiap langkahku

-Almamaterku-Tempat yang menjadi saksi perjuanganku, tempat yang aku banggakan, dan tempat yang akan aku rindukan


(10)

MOTO

Learn from yesterday, live for today, hope for tomorrow. The important thing is not to stop questioning

Albert Einsten

-Live as if you were to die tomorrow, learn as if you were to live forever

Mahatma Gandhi

-I see. -I learn. -I try, and finally -I got it Eka Yulianti

-Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba. Terkadang, Kesulitan harus kamu rasakan terlebih dahulu sebelum kebahagiaan

yang sempurna datang kepadamu R.A. Kartini

-Hidup adalah sesuatu yang harus disyukuri bersama bait-bait do a

yang terucap disetiap sujudmu - Eka Yulianti


(11)

SANWACANA

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah Subhanahuwata’alayang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “PengembanganE-bookIntreaktif Pada Materi Laju Reaksi Berbasis Representasi Kimia”sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan yang ter-batas, maka adanya bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak sangat memban-tu dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila. 2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA.

3. Ibu Dr. Noor Fadiawati, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ki-mia sekaligus pembimbing I, atas kesediannya untuk memberikan motivasi, bimbingan, saran, dan kritik dalam proses penyusunan skripsi.

4. Ibu Lisa Tania, S.Pd., M.Sc., selaku Pembimbing II, atas kesediaannya memberikan bimbingan, saran, dan kritik dalam proses penyusunan skripsi. 5. Ibu Dra. Ila Rosilawati, M.Si., selaku Pembahas, atas kesediaannya


(12)

xii

6. Bapak M. Mahfudz Fauzi, S., S.Pd., M.Sc. selaku validator, dan seluruh dosen serta segenap civitas akademik Jurusan Pendidikan MIPA.

7. Bapak Kepala SMAN 5 Metro, Ibu Novi Kusnawati, S.Pd., dan siswa-siswi kelas XI IPA SMAN 5 Metro.

8. Bapak, Ibu, Dani dan keluarga besarku. Terimakasih atas cinta, restu, doa, dukungan dan semangat yang kalian berikan untukku.

9. Sahabat Time-Book(Bundo Siska, Kak Diah Jup, Tiyas), PKB-ku (Tika, Kesdik, Nurdiana, Pipit, Teh Pilah, Aulia, Ruru, Ria, Sevi, Dynda, Dang),

dan sahabat P.Kimia’11. Terima kasih atas doa, semangat, dan dukungan yang kalian berikan.

10. Sahabatku Feni Triminarni, keluarga Jocam (Mba Mila, Mba Tina, Hepi, Indah, Nikken, Intan, Uus, Susy, dan Aisyah), Keluarga Jokam Rajabasa (KEJORA), PPM Sabillussalam, dan Abal-abal Rajabasa.“Alhamdulillahi jaza kumullohukhoiro”untuk doa, semangat, dan kebersamaan selama ini. 11. Keluarga KKN-KT Koba (Dies, Rika, Tiara, Tika, Lusi, Marlina, Pungki,

Wawan, Kak Nanda, Hendri dan Udo Roni). Terimakasih untuk doa dan semangat, semoga jalinan silaturahmi kita tetap terjaga.

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Menyadari terdapat kekurangan dalam penulisan ini, maka penulis berharap sumbangsih, kritik, saran yang bermanfaat bagi karya selanjutnya.

Bandar Lampung, Juli 2015 Penulis,


(13)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Ruang Lingkup ... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 12

A. Sumber Belajar ... 12

B. Bahan Ajar ... 15

C. E-book ... 17

D. Pembelajaran Interaktif ... 20

E. Representasi Kimia ... 22

F. Analisis Konsep Laju Reaksi ... 25

III. METODE PENELITIAN... 31

A. Metode Penelitian ... 31


(14)

xiv

C. Data Penelitian ... 31

D. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 32

E. Instrumen Penelitian ... 38

F. Teknik Pengumpulan Data ... 41

G. Teknik Analisis Data Angket ... 43

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

A. Hasil Analisis Kebutuhan... 49

B. Hasil PengembanganE-bookInteraktif Pada Materi Laju Reaksi Berbasis Representasi Kimia... 54

C. Hasil Uji Coba TerbatasE-bookInteraktif Pada Materi Laju reaksi Berbasis Representasi Kimia... 67

D. KeunggulanE-bookInteraktif Hasil Pengembangan ... 78

E. Faktor Pendukung dalam PengembanganE-bookInteraktif... 80

F. Kendala-Kendala dalam PengembanganE-bookInteraktif ... 80

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 82

A. Kesimpulan ... 82

B. Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 85

LAMPIRAN ... 88

1. Analisis SKL-KI-KD ... 89

2. Silabus ... 101

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 118

4. Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan pada Guru ... 159

5. Persentase Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan pada Guru ... 161


(15)

7. Angket Analisis Kebutuhan pada Siswa ... 166

8. Persentase Angket Analisis Kebutuhan pada Siswa ... 168

9. Hasil Angket Analisis Kebutuhan pada Siswa... 171

10. Hasil Validasi Aspek Konstruksi ... 173

11. Persentase Hasil Validasi Aspek Konstruksi ... 175

12. Hasil Validasi Aspek Kesesuaian Isi dan Materi ... 177

13. Persentasi Hasil Validasi Aspek Kesesuaian Isi dan Materi... 179

14. Hasil Validasi Aspek Keterbacaan... 181

15. Persentasi Validasi Aspek Keterbacaan... 185

16. Hasil Tanggapan Guru Terhadap Aspek Kesesuaian Isi dan Materi .. 188

17. Persentase Hasil Tanggapan Guru Terhadap Aspek Kesesuaian Isi dan Materi ... 190

18. Hasil Tanggapan Guru Terhadap Aspek Grafika... 191

19. Persentase Hasil Tanggapan Guru Terhadap Aspek Grafika ... 193

20. Hasil Tanggapan Siswa Terhadap Aspek Keterbacaaan ... 195

21. Tabulasi Hasil Tanggapan Siswa Terhadap Aspek Keterbacaaan ... 198

22. TampilanE-bookInteraktif Pada Materi Laju reaksi Berbasis Representasi Kimia... 204


(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Analisis konsep materi laju reaksi ... 26

2. Pedoman penskoran skalaLikert... 45

3. Tafsiran Arikunto ... 46

4. Struktur materi dalame-bookinteraktif ... 57

5. Hasil validasi ahli... 60


(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman


(18)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan berkualitas menjadi hal penting yang harus dimiliki oleh setiap bangsa. Indonesia sebagai negara yang selalu berupaya memperbaiki kualitas pendidikan masyarakatnya, terus-menerus melakukan pembaharuan dalam bidang pendidikan. Upaya pembaharuan yang dilakukan salah satunya dengan melaku-kan pengubahan kurikulum menjadi lebih baik. Pembaharuan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menghasilkan lulusan yang berkompeten di berbagai bidang. Berdasarkan Permendikbud No. 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL), telah ditetapkan beberapa kriteria kualifikasi kemam-puan peserta didik yang mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dapat dicapai dan diperoleh lulusan yang memiliki kemampuan baik (Tim Penyusun, 2013a). Untuk mencapai ketiga ranah tersebut perlu di-dukung oleh perangkat yang mampu meningkatkan kualitas pendidikan. Perangkat yang dimaksud, salah satunya dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi maka dalam dunia pendidikan pemanfaatan teknologi menjadi sangat penting guna mendukung kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.


(19)

Berdasarkan Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang standar proses, dijelaskan bahwa proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien. Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotiva-si peserta didik untuk berpartimemotiva-sipamemotiva-si aktif, kreatif, dan mandiri sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (Tim

Penyusun, 2013b). Standar proses mengacu pada SKL dan standar isi yang telah ditetapkan, salah satunya mengenai pemanfaatan teknologi informasi dan komuni-kasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Pemanfaatan teknologi ini dapat diaplikasikan melalui sumber belajar yang merupakan salah satu perangkat pendukung dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan standar proses, sumber belajar dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.

Dalam usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil pembelajaran, kita tidak boleh melupakan satu hal yaitu bahwa guru serta peserta didik harus banyak berinteraksi dengan sumber belajar. Sumber belajar merupakan bahan yang berupa data, benda-benda atau informasi yang sangat membantu guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran ( Husnan, 1993). Untuk menunjang pembelajaran yang baik maka diperlukan sumber belajar yang dapat menciptakan interaksi antara guru, siswa, dan sumber belajar.

Sumber belajar yang baik adalah sumber belajar yang memaksimalkan pengguna-an Teknologi Informasi dpengguna-an Komunikasi ( TIK ) atau secara internasional dikenal


(20)

3

dengan istilah ICT (Information and Communication Technology). Media ICT menjadi salah satu media pembelajaran yang banyak digunakan di bidang pendi-dikan karena dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam proses pembela-jaran. Salah satu penerapan ICT dalam dunia pendidikan adalah sebagai media untuk memperbarui sumber belajar menjadi lebih baik dan berkualitas seperti buku elektronik dane-learning(Munir, 2008). Sumber belajar yang mengopti-malkan penggunaan ICT akan memudahkan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran khususnya ketika menjelaskan materi kimia dalam pembelajaran di kelas.

Materi kimia mencakup konsep-konsep kimia dan fenomena kimia. Kimia me-rupakan salah satu ilmu dari rumpun sains yang mempelajari mengenai kompo-sisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta pe-rubahan materi dan energi yang menyertai pepe-rubahan tersebut. Di alam banyak terjadi fenomena-fenomena kimia yang perlu kita ketahui serta pelajari.

Johnstone (Chittleborough, 2004) mendeskrispsikan bahwa fenomena kimia dapat dijelaskan dengan tiga level representasi kimia yaitu level makroskopis, submi-kroskopis dan simbolis. Fenomena kimia dalam materi kimia khususnya laju reaksi banyak yang bisa dikemas dengan animasi dan tampilan gambar submi-kroskopis serta video eksperimen pada sub materi seperti konsep laju reaksi yang mencakup laju rata-rata dan laju sesaat, faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, serta orde reaksi. Oleh karena itu, dengan adanya repre-sentasi kimia akan sangat mendukung untuk menyajikan materi laju reaksi dalam pembelajaran kimia. Salah satu upaya untuk mengaplikasikan ketiga level representasi kimia


(21)

dalam pembelajaran yaitu dengan melakukan pentransferan buku cetak menjadi buku elektronik ataue-book yang mencakup level simbolik, submikroskopis, dan makroskopis.

E-book adalah buku teks yang dikonversi menjadi format digital,e-bookjuga memiliki pengertian sebagai lingkungan belajar yang memiliki aplikasi yang mengandung database multimedia sumber daya instruksional yang menyimpan presentasi multimedia tentang topik dalam sebuah buku (Sanjaya & Restyowati, 2012). Penggunaane-bookdapat meningkatkan interaksi antara pendidik dan siswa dalam pembelajaran jarak jauh. E-bookmerupakan buku dalam format elektronik berisikan informasi yang dapat berwujud teks atau gambar (Sanjaya & Eskawati, 2012). E-booklebih efisien dan efektif karena ukurannya yang kecil, terjangkau, dan mudah dibawa.

E-bookyang beredar saat ini masih banyak yang bersifat informatif sehingga hanya terjadi komunikasi searah dan mengakibatkan pembaca cenderung kurang aktif. Pesatnya perkembangan dunia informasi dan komunikasi saat ini, akan semakin mendukung kemajuan kualitas pembelajaran apabila perkembangan tersebut mampu merubah karakteristike-bookyang digunakan (Sanjaya & Eskawati, 2012). Perlu adanya pengembangane-bookyang mampu menciptakan interaksi antara guru, siswa dane-bookyang digunakan sehingga pembelajaran akan lebih efisien dan efektif. Keinteraktifan suatue-booksangat diperlukan guna mendorong siswa untuk dapat menemukan sendiri konsep dari materi yang di-sajikan serta mampu menjelaskan fenomena yang diberikan. Selain itu, dengan


(22)

5

adanyae-bookyang interaktif siswa diharapkan mampu memiliki ketertarikan, senang, dan santai dalam proses belajar.

Fakta yang terjadi saat ini, pembelajaran yang berjalan masih sangat minim dalam memanfaatkan teknologi dan informasi. Kegiatan yang berjalan hanya berupa konsep teori yang dijelaskan oleh guru dan siswa cenderung hanya menyimak saja. Dalam pembelajaran guru hanya menggunakan sumber belajar berupa buku cetak dari penerbit tertentu dan belum menggunakane-book. Media pendukung dalam sumber belajar yang digunakan juga masih sangat minim. Hal ini karena buku cetak yang digunakan belum memaksimalkan penyajian gambar maupun animasi yang mewakili ketiga level representasi kimia untuk meningkatkan pe-mahaman siswa dalam hal mengkaji suatu fenomena. Hal ini menyebabkan siswa cenderung pasif dalam pembelajaran dan sulit untuk memahami materi kimia.

Hal ini juga didukung oleh beberapa fakta di lapangan dari hasil studi pendahulu-an di empat SMA di Kota Metro, dimpendahulu-ana peneliti melihat bahwa 75% guru belum pernah menggunakane-book. Hanya 25% guru yang sudah pernah menggunakan e-bookdane-bookyang digunakan adalahe-bookyang diunduh dari internet dan bukan merupakane-bookinteraktif. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar guru masih menggunakan buku teks dari penerbit tertentu. Selanjutnya, berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa semua guru belum pernah membuate-book.

Menurut guru yang di wawancarai, saat ditanya tentang perlunya pengembangan terhadape-bookmenjadie-bookyang bersifat interaktif semua guru menyatakan


(23)

perlu dikembangkan sebuahe-bookyang bersifat interaktif karena dengan adanya e-bookinteraktif menurut para guru, siswa akan mendapatkan keuntungan seperti : bertambah wawasan, sumber belajar lebih lengkap, lebih tertarik untuk belajar dan lebih praktis. Para guru mengharapkane-bookyang akan dikembangkan nantinya memuat gambar yang sesuai dengan materi, memiliki bahasa yang mudah di-pahami, sesuai dengan kurikulum yang berlaku dan interaktif. Selanjutnya saat ditanya tentang pembelajaran yang berbasis representasi kimia semua guru me-nyatakan belum mengetahui tentang representasi kimia, sehinggae-bookyang akan dikembangkan berbasis representasi kimia. Saat ditanya tentang kendala yang dihadapi saat menggunakane-bookdalam pelaksanaan pembelajaran semua guru menyatakan kendalanya adalah sarana dan prasarana yang terbatas.

Berdasarkan hasil pengisian angket siswa yang berjumlah 40 responden dari 4 SMA di Kota Metro, dapat diketahui bahwa 85% siswa menggunakan sumber belajar berupa buku teks dari penerbit tertentu, dan sebanyak 75% siswa me-nyatakan buku teks yang digunakan kurang interaktif. Selanjutnya, 92,5% siswa menyatakan bahwa mereka menemui kesulitan dalam memahami materi dalam pembelajaran kimia, dan sebanyak 72,5% responden menyatakan sumber belajar yang digunakan harus diperbaiki. Kemudiaan saat ditanya apakah perlu dibuat sebuah pengembangan sumber belajar berupae-bookinteraktif, 85% responden menjawab perlu, mereka mengharapkane-bookyang mempunyai gambar me-narik, memiliki bahasa yang mudah dipahami, dan memuat soal evaluasi yang menarik.


(24)

7

Selain itu, berdasarkan studi literatur mengenai pengembangane-bookinteraktif yang telah dilakukan, diketahui bahwa sumber belajar berupae-bookinteraktif pada materi sifat koligatif larutan yang dikembangkan oleh Sanjaya dan Eskawati dane-bookinteraktif pada materi sistem koloid yang dikembangkan oleh Salem layak untuk digunakan sebagai sumber belajar di sekolah (Sanjaya & eskawati, 2012). Berdasarkane-bookinteraktif yang telah dikembangkan tersebut semua komponen dari segi kelayakan sudah memiliki presentase yang tinggi sehingga penggunaane-bookinteraktif sangat mendukung dalam kegiatan pembelajaran.

Sebagaimana telah diuraikan bahwa pembelajaran kimia dan penggunaan sumber belajar harus meliputi representasi kimia yaitu makroskopis, submikroskopis, dan simbolik, maka dibutuhkan sumber belajar yang dapat membantu siswa dalam memahami konsep kimia serta mengkaji suatu fenomena kimia. Dalam meme-nuhi standar proses yaitu tentang pemanfaatan teknologi dan informasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran, maka penggunaan ICT sangat dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran dengan tujuan untuk menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif antara guru, siswa dan sumber belajar yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan sumber belajar yang mencakup ketiga level representasi kimia dengan memaksimalkan teknologi ICT. Adapun sumber belajar yang dimaksud salah satunya dapat berupa e-bookyang bersifat interaktif. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti perlu mengembangkan suatu penelitian yang berjudul: “PengembanganE-book Interaktif Pada Materi Laju Reaksi BerbasisRepresentasi Kimia.”


(25)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana karakteristike-bookinteraktif laju reaksi berbasis representasi kimia yang dikembangkan?

2. Bagaimana tanggapan guru mengenai aspek kesesuaian isi dan aspek grafika padae-bookinteraktif laju reaksi berbasis representasi kimia?

3. Bagaimana tanggapan siswa mengenai aspek keterbacaan padae-book interaktif laju reaksi berbasis representasi kimia?

4. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi selama proses pengembangane-book interaktif laju reaksi berbasis representasi kimia?

5. Apa saja faktor-faktor pendukung yang membantu dalam proses pengembang-ane-bookinteraktif laju reaksi berbasis representasi kimia?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengembangkane-bookinteraktif laju reaksi berbasis representasi kimia. 2. Mendeskripsikan karakteristik darie-bookinteraktif laju reaksi berbasis

representasi kimia yang dikembangkan.

3. Mendeskripsikan tanggapan guru mengenai aspek kesesuaian isi dan grafika darie-bookinteraktif laju reaksi berbasis representasi kimia yang dikembang-kan.


(26)

9

4. Mendeskripsikan tanggapan siswa terhadap aspek keterbacaan darie-book interaktif laju reaksi berbasis representasi kimia yang dikembangkan. 5. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pengembangan

e-bookinteraktif laju reaksi berbasis representasi kimia yang dikembangkan. 6. Mengetahui faktor-faktor pendukung yang membantu dalam proses

pengem-bangane-bookinteraktif laju reaksi berbasis representasi kimia.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam pengembangane-bookinteraktif berbasis representasi kimia ini adalah :

1. Bagi peserta didik

Penggunaan e-bookinteraktif berbasis representasi kimia ini diharapkan dapat memberikan motivasi untuk siswa dalam mengikuti proses pembelajaran kimia. Selain itu, untuk meningkatkan pengetahuan siswa dan mengembangkan potensi yang dimiliki siswa. Siswa juga diharapkan lebih memahami dengan baik materi yang disajikan dan fenomena-fenomena yang ditampilkan. Penggunaane-book interaktif ini lebih terjangkau dan ekonomis bagi siswa karena tidak memerlukan biaya yang besar untuk memilikie-bookini.

2. Bagi guru

Pengembangane-bookinteraktif berbasis representasi kimia ini dapat digunakan sebagai sumber belajar yang lebih efektif dalam proses belajar sehingga pembela-jaran terhadap materi kimia dapat lebih menarik dan menyeluruh (produk dan


(27)

proses). E-bookinteraktif ini juga dapat dijadikan referensi bagi guru dalam mengajar dan mengembangkan sumber belajar yang lebih baik dan menarik.

3. Bagi peneliti

Untuk mengetahui cara mengembangkane-bookinteraktif berbasis representasi kimia sehingga dapat dikembangkan lebih lanjut lagi dikemudian hari. Pengem-bangane-bookinteraktif ini juga dapat dijadikan bekal bagi peneliti dalam melak-sanakan proses pembelajaran terhadap siswa ketika mengajar.

4. Bagi sekolah

Memberikan pandangan baru dalam sistem teknologi dan informasi serta modifi-kasi bahan ajar yang menjadi suatu sumbangan pemikiran dalam meningkatkan mutu pendidikan terutama dalam pembelajaran kimia di sekolah. Selain itu, dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi sekolah dalam pengembangane-book interaktif yang lebih baik untuk diterapkan dalam proses pembelajaran.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah :

1. E-bookadalah buku teks yang dikonversi menjadi format digital. E-bookyang dikembangkan adalahe-bookinteraktif. E-bookinteraktif berisi jaringan unit informasi digital yang terdiri dari teks, gambar, video, animasi dan soal-soal yang semuanya dikemas dalam bentuk visualisasi animasi flash yang dipadu-kan dalam satu program dan dilengkapi dengan warna dan tampilan yang menarik (Sanjaya & Restiyowati; 2012)


(28)

11

2. E-book interaktif yang dikembangkan berbasis representasi kimia yang di-rancang semenarik mungkin. Representasi Kimia adalah representasi ilmu kimia untuk merepresentasikan suatu fenomena kimia yang mencakup

representasi makroskopis, representasi simbolik, dan representasi mikroskopis (Sunyono, 2012). E-bookinteraktif yang dikembangkan berisi materi laju reaksi, fenomena serta gambar submikroskopis yang dirancang sesuai dengan representasi kimia sehingga siswa dapat berinteraksi melaluie-bookdengan cara meng-klikiconyang disediakan. Selain itu, terdapat soal evaluasi yang dirancang secara interaktif. Dalame-bookinteraktif juga disediakan animasi serta video yang melengkapi kemenarikan darie-bookyang dikembangkan.


(29)

A. Sumber Belajar

a. Pengertian sumber belajar

Komponen sumber belajar tidak bisa dilepaskan dari proses belajar mengajar, apabila menginginkan suatu keberhasilan pengajaran, hal ini karena sumber belajar merupakan masukan dalam proses pengajaran itu sendiri. Masalah sumber belajar memang masih belum banyak menarik perhatian, sehingga sebagian besar dalam proses pengajarannya komponen guru masih merupakan sumber belajar yang paling utama. Dilain pihak pendidik masih enggan memanfaatkan sumber belajar yang ada di sekitarnya untuk disajikan dalam proses pengajarannya. Keengganan ini disebabkan karena masih kurangnya atau minimnya pengetahuan guru tentang sumber belajar sehingga peserta didik hanya mengetahui bahwa pesan-pesan yang disampaikan itu lewat pendidik saja, akibatnya peserta didik tidak tertarik untuk mempelajari sumber-sumber belajar yang lain selain dari pendidik (Sudjana dan Rivai, 1989).

Sudjana dan Rivai(1989) menyatakan bahwa pengertian sumber belajar bisa diartikan secara sempit dan secara luas. Pengertian secara sempit dimaksudkan misalnya buku-buku atau bahan-bahan tercetak lainnya, sedang secara luas itu


(30)

13

adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun secara tidak langsung, sebagian, atau keseluruhan.

Menurut Sudjana(1989) sumber belajar adalah sebagai berikut:

1. Sumber belajar tercetak, buku majalah, brosur, koran, poster, denah, ensiklopedi, kamus dan lain-lain.

2. Sumber belajar non cetak, film, slide, video, model, audiocassete, transparansi, realita obyek.

3. Sumber belajar yang berbentuk fasilitas: perpustakaan, ruangan belajar, lapangan olahraga.

4. Sumber belajar berupa kegiatan: wawancara, kerja kelompok, observasi, simulasi, permainan dan lain-lain.

5. Sumber belajar berupa lingkungan di masyarakat: taman,terminal, pasar, toko, pabrik, museum (Sudjana dan Rivai,1989).

Husnan (1993) dalam makalahnya yang berjudul SumberBelajar dan Alat Peraga menyatakan:

Sumber belajar merupakan sumber bahan yang berupa data, benda-benda atau informasi yang sangat membantu guru dan siswa dalam mencapai tujuan pengajaran. Menurutnya sumber belajar tidak terbatas pada benda-benda fisik seperti radio, surat kabar, sawah, sungai dan sebagainya tetapi dapat berupa peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar kita dan sumber belajar dapat pula berupa media pengajaran.

Menurut Sudjana dan Rivai(1989), peranan sumber-sumber belajar memungkin-kan individu berubah dan tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan tidak terampil menjadi terampil dan menjadi individu dapat mem-bedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik, mana yang terpuji dan se-terusnya. Dengan perkataan lain,sesungguhnya tidak ada bahan yang jelas me-ngenai sumber belajar, sebab segala aspek ayat bisa mendatangkan manfaat atau mendukung dan menunjang individu untuk berubah kearah yang lebih positif, dinamis (belajar) atau menuju perkembangan, dapat disebut sebagai sumber belajar. Bahkan proses/aktivitas pengajaran itu sendiri juga disebut sumber


(31)

belajar. Dan beberapa definisi yang telah dipaparkan di atas ternyata pengertian sumber belajar dapat diartikan secara sempit dan secara luas.

1) Dalam arti sempit, sumber belajar hanya terkait denganbuku dan bahan-bahan cetak untuk memperlancar kegiatanproses belajar mengajar yang didominasi oleh pendidik.

2) Dalam arti luas, sumber belajar adalah segala apa yang dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar guna memudahkan pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.

b. Fungsi sumber belajar

Dengan melihat potensi yang dimiliki sumber belajar yang demikian besar untuk pencapaian tujuan pendidikan, Sudjana dan Rivai(1989) menyatakan bahwa sumber belajar dapat berfungsi sebagai berikut:

1. Menimbulkan kegairahan belajar, karena bukan guru saja yang dapat dijadikan tumpuan untuk memecahkan masalah dalam proses belajar mengajar, melainkan lingkungan sekitar, manusia sumber (nara sumber) juga dapat dijadikan pegangan dalam memecahkan masalah.

2. Memungkinkan adanya interaksi yang lebih langsung antara peserta didik dengan lingkungan. Lingkungan yang sudah dirancang oleh pendidik untuk disajikan dalam proses belajar mengajarnya akan memberikan peluang kepada peserta didik untuk berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya.

3. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencari pengalaman-pengalaman langsung mempunyai nilai tersendiri bagi peserta didik yang tetap akan mengakar pada pikirannya untuk waktu yang relatif lama.

4. Memungkinkan peserta didik untuk belajar mandiri sesuai dengan tingkat kemampuannya.


(32)

15

5. Menghilangkan kekacauan penafsiran yang berbeda karena yang digunakan belum bisa menjelaskan hakekat/pengertian dari sesuatu yang diajarkan.

B. Bahan Ajar

a. Definisi bahan ajar

Salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam pencapaian Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) adalah bahan ajar. MenurutNational Center for Vocational Education Research

Ltd/National Center for Competency Based Trainingdalam pengembangan bahan ajar (2009) menyatakan bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang di-gunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanaakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud dapat berupa bahan tertulis maupun bahan yang tidak tertulis. Definisi lainnya adalah bahan ajar merupakan sepe-rangkat materi/substansi pembelajaran yang disusun secara sistematis, menam-pilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran.

b. Kriteria bahan ajar yang baik

Bahan ajar yang didesain secara lengkap, dalam arti ada unsur media dan sumber belajar yang memadai akan mempengaruhi suasana pembelajaran sehingga proses belajar yang terjadi dari diri siswa menjadi optimal. Dengan bahan ajar yang di-desain secara bagus dan dilengkapi isi dan ilustrasi yang menarik akan menstimu-lasi siswa untuk memanfaatkan bahan ajar sebagai sumber belajar (Hernawan, Permasih, dan Dewi, 2010).


(33)

Komponen-komponen bahan ajar mencakup (1) bagian awal, (2) bagian pen-dahuluan, (3) bagian isi, dan (4) bagian penutup. Menurut Degeng (2008) bagian pendahuluan dalam bahan ajar sebaiknya memasukkan kerangka isi, tujuan, des-kripsi, dan relevansi isi bab. Bagian isi terdiri dari judul, uraian atau penjelasan materi, ringkasan dari konsep, latihan soal, dan rangkuman. Pemberian rangkum-an akrangkum-an dapat membrangkum-antu pebelajar memahami pokok-pokok isi pembelajarrangkum-an, baik dalam bentuk susunan atau hubungan antar konsep atau prinsip. Latihan soal dapat memperbaiki kemampuan siswa untuk mengaplikasi-kan pengetahuan dan keterampilan yang baru dipelajari (Pribadi, 2010).

c. Metode Analisis Bahan Ajar

Analisis bahan ajar sangat diperlukan untuk memperoleh sumber belajar yang berkualitas. Menurut Suhartanto (2008) aspek yang dinilai meliputi kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian, dan kelayakan kegrafikaan dan menurut BSNP, aspek yang dinilai yaitu aspek kesesuaian isi dengan kurikulum, penyajian materi, keterbacaan, dan grafika.

1) Aspek kesesuaian isi dengan kurikulum

Materi pelajaran merupakan bahan pelajaran yang disajikan dalam buku pelajaran. Buku pelajaran yang baik memperhatikan relevansi, adekuasi/kecukupan, keaku-ratan, dan proporsionalitas dalam penyajian materinya.

2) Aspek penyajian materi

Menurut Wibowo (2005), bahan ajar yang baik menyajikan bahan secara lengkap, sistematis, sesuai dengan tuntutan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan


(34)

17

penyajian yang membuat menarik untuk dibaca dan mudah dipahami. Penyajian konsep disajikan secara runtun, uraian materi mampu membangkitkan motivasi belajar, terdapat contoh-contoh soal yang dapat melatih kemampuan memahami materi, dan pesan yang disampaikan harus memiliki keterkaitan dnegan materi.

3) Aspek grafika

Grafika merupakan bagian dari buku pelajaran yang berkenaan dengan fisik buku, meliputi ukuran buku, jenis kertas, cetakan, ukuran huruf, warna, dan ilustrasi, yang membuat siswa menyenangi buku yang dikemas dengan baik dan akhirnya juga meminati untuk membacanya. (Wibowo,2005).

4) Aspek keterbacaan

Keterbacaan (readability) merupakan kata turunan yang dibentuk oleh bentuk dasarreadable, artinya dapat dibaca atau terbaca. Faktor cetakan, garis bawah, cetak miring, kepadatan kata, tata letak, dan masalah kekompakan serta bahasa dapat mempengaruhi pemahaman bacaan (Knutton dalam Widodo, 1993). Keterbacaan bahan ajar berkaitan dengan tiga hal, yaitu kemudahan, kemenarik-an, dan keterpahaman (Widodo, 1993).

C. E-book

a. Pengertiane-book

E-book dalam Bahasa Indonesia menjadi buku elektronik atau buku digital adalah versi elektronik dari buku. Jika buku pada umumnya terdiri dari kumpulan kertas yang dapat berisikan teks atau gambar, maka buku elektronik berisikan informasi digital yang juga dapat berwujud teks atau gambar.


(35)

Singkatnyae-bookadalah versi digital dari sebuah buku. Sebagai salah satu sarana pendukung konsep e-learning, e-book tetap harus memenuhi syarat buku ajar sesuai ketentuan Badan Standar Nasional Pendidikan, BSNP. Syarat tersebut meliputi tiga kriteria, yaitu kriteria kelayakan isi, kebahasaan dan penyajian (BSNP, 2006).

Menurut Sanjaya dan Restiyowati (2012), menyatakan bahwa:

E-bookadalah buku teks yang dikonversi menjadi format digital, dimana e-book berfungsi sebagai lingkungan belajar yang memiliki aplikasi yang mengandung database multimedia dengan berbagai sumber daya

instruksional yang menyimpan presentasi multimedia tentang topik dalam sebuah buku.

Dalam pengembangannyae-booktelah banyak mengalami banyak perubahan menjadi lebih interaktif. E-bookinteraktif berisi jaringan unit informasi digital yang terdiri dari teks, grafik, soal latihan, glosarium, gambar, animasi atau suara dan soal-soal yang semuanya dikemas dalam bentuk visualisasi animasiflash yang dipadukan dalam satu program dan dilengkapi dengan warna, suara dan musik. Penjelasan yang ada didalam program akan memperjelas materi yang ada didalame-booktersebut, pokok bahasan tertentu diberi tanda untuk mengetahui pokok bahasan yang ada penjelasan tambahan dalam program interaktif (Djan dalam Sanjaya dan Restiyowati,2012).

Menurut Haris (2011) ada beberapa keuntungan dan manfaat jika menulis, membuat dan mempublikasikane-bookdiantaranya adalah :

1. Ukuran fisik kecil

Karena buku elektronik memiliki format digital, dia dapat disimpan dalam penyimpan data (hard disk, CD, USB).


(36)

19

2. Mudah dibawa

Beberapa buku dalam format buku elektronik dapat dibawa dengan mudah, baik melalui cakram DVD, USB dan media penyimpan lainnya.

3. Tidak lapuk

E-booktidak akan menjadi lapuk seperti layaknya buku biasa. Format digital darie-bookdapat bertahan sepanjang masa dnegan kualitas yang tidak

berubah.

4. Gampang diproses

Isi dari buku elektronik ataue-book dapat dilacak atau dijelajahi dengan mudah dan cepat.

5. Dapat dibaca oleh orang yang tidak mampu/tidk bisa membaca

Hal ini dikarenakan formate-bookdapat diproses oleh komputer, isinya dapat dibacakan oleh sebuah komputer

6. Mudah digandakan

Penggandaan buku elektronik sangat mudah dan murah. Untuk membuat ribuancopy darie-book dapat dilakukan dengan murah, mudah, dan cepat, sementara untuk mencetak ribuan buku membutuhkan biaya yang sangat mahal dan waktu yang tidak sebentar.

7. Mudah dalam pendistribusian

Pendistribusian dapat menggunakan media seperti internet. Pengiriman buku dari Amerika ke Indonesia dapat dilakukan dalam periode menit. Buku langsung dapat dibaca pada saat itu juga.

8. Interaktif


(37)

9. Kecepatan publikasi

Rata-rata buku memerlukan waktu 1-3 bulan untuk terbit dan dijual kepasaran. Namun,e-bookhanya memerlukan waktu beberapa jam saja.

D. Pembelajaran Interaktif

a. Pengertian pembelajaran interaktif

Pembelajaran interaktif adalah pembelajaran dimana didalamnya terjadi interaksi baik antara siswa dan guru ataupun siswa dan media/sumber belajar yang di-gunakan untuk mencapai indikator pembelajaran.

Menurut Munir(2009) dalam proses pembelajaran interaktif, terjadi beberapa bentuk komunikasi, yaitu satu arah (one ways communication), dua arah (two ways communication), dan banyak arah (multy ways communication) berlangsung antara pengajar dan pembelajar. Pengajar menyampaikan materi pembelajaran dan pembelajar memberikan tanggapan (respon) terhadap materinya. Dalam pembelajaran interaktif pengajar berperan sebagai materi, menerima umpan balik dari pembelajar, dan memberikan penguatan (reinforcement) terhadap hasil belajar yang dicapai pembelajar.

Selanjutnya, menurut Sanjaya (2009) prinsip interaktif mengandung makna, bahwa mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan pengetahuan dari guru ke siswa; akan tetapi mengajar dianggap sebagai proses mengatur lingkungan yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Menurut Majid (2007) bahan ajar inter-aktif menurutGuidelines for Bibliographic Description of Interactive Multi-media, p. 1dijelaskan sebagai berikut :


(38)

21

Multimedia interaktif adalah kombinasi dari dua atau lebih media (audio, teks, grafik, gambar, animasi, dan video) yang oleh penggunanya

dimanipulasi untuk mengendalikan perintah dan atau perilaku alami dari suatu presentasi.

Bahan ajar interaktif dalam menyiapkannya diperlukan pengetahuan dan keteram-pilan mendukung yang memadai terutama dalam mengoperasikan peralatan seperti computer, kamera video, dan kamera foto. Bahan ajar interaktif biasanya disajikan dalam bentukcompact disk(CD).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa multimedia pembelajaran interaktif adalah media yang berisi kombinasi dua atau lebih media yang dimanipulasi untuk mengendalikan perintah dan atau perilaku alami dari suatu presentasi juga dapat dilakukan dengan beberapa arah. Model pembelajaran Interaktif adalah suatu cara atau teknik pembelajaran yang digunakan guru pada saat menyajikan bahan pelajaran dimana guru pemeran utama dalam menciptakan situasi interaktif yang edukatif, yakni interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan dengan sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan belajar.

b. Syarat-syarat model pembelajaran interaktif

Sabari (2005) memaparkan tentang syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh guru dalam menggunakan model pembelajaran interaktif adalah sebagai berikut : a. Model pembelajaran yang digunakan harus dapat membangkitkan motivasi,

minat atau gairah belajar anak didik.

b. Model pembelajaran yang digunakan dapat merangsang keinginan anak didik untuk melakukan interaksi dengan guru dalam belajar


(39)

c. Model pembelajaran harus dapat memberikan kesempatan bagi anak didik untuk memberikan tanggapan terhadap metari pelajaran yang disampaikan. d. Model pembelajaran harus dapat menjamin perkembangan kegiatan

kepriba-dian anak didik.

e. Model pembelajaran yang digunakan harus dapat mendidik anak didik dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.

f. Model pembelajaran yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengem-bangkan nilai-nilai dan sikap anak didik dalam kehidupan sehari-hari.

E. Representasi Kimia a. Representasi ilmu kimia

Para ahli kimia membagi kimia ke dalam tiga level representasi seperti yang di-kemukan oleh Johnstone (Chittleborough, 2004) yakni level makroskopis, level submikroskopis, dan level simbolik. Penelitian yang dilakukan oleh Gabel,dkk (Wu, 2003) menunjukkan bahwa level submikroskopis dan simbolik sulit untuk dipahami siswa karena kedua representasi tersebut tidak dapat dilihat dan abstrak, sedangkan pemahaman siswa terhadap kimia biasanya bergantung pada perolehan informasi yang dapat dilihat.

Umumnya pembelajaran kimia hanya membatasi pada dua level representasi, yaitu makroskopik dan simbolik. Siswa diharapkan dapat mengintegrasikan sendiri dengan melihat gambar-gambar yang ada dalam buku tanpa pengarahan dari guru. Selain itu, siswa juga lebih banyak belajar memecahkan soal matematis tanpa mengerti dan memahami maksudnya.


(40)

23

Keberhasilan siswa dalam memecahkan soal matematis dianggap bahwa siswa telah memahami konsep kimia. Padahal, banyak siswa yang berhasil memecah-kan soal matematis tetapi tidak memahami konsep kimianya karena hanya meng-hafal algoritmanya. Siswa cenderung hanya mengmeng-hafalkan representasi submi-kroskopik dan simbolik yang bersifat abstrak (dalam bentuk deskripsi kata-kata) akibatnya tidak mampu untuk membayangkan bagaimana proses dan struktur dari suatu zat yang mengalami reaksi.

Pemahaman seseorang terhadap kimia ditunjukkan oleh kemampuannya meng-hubungkan antara fenomena makroskopik, dunia submiskros-kopik dan repre-sentasi simbolik. Reprerepre-sentasi submikroskopik merupakan faktor kunci pada kemampuan tersebut. Ketidakmampuan merepresentasikan aspek submikroskopik dapat menghambat kemampuan memecahkan permasalahan yang berkaitan

dengan fenomena makroskopik dan representasi simbolik (Chittleborough & Treagust, 2007).

b. Level-level representasi kimia

Representasi konsep-konsep dalam sains yang memang merupakan konsep ilmiah, secara inheren melibatkan multimodal, yaitu melibatkan kombinasi lebih dari satu modus representasi. Dengan demikian, keberhasilan pembelajaran sains meliputi tingkat makroskopik, submikroskopik, dan simbolik dari representasi fenomena sains yang berbeda (Cheng & Gilbert, 2009).

1. Level Makroskopis

Representasi kimia yang diperoleh melalui pengamatan nyata terhadap suatu fe-nomena yang dapat dilihat dan dipersepsi oleh panca indra atau dapat berupa


(41)

pengalaman sehari-hari pebelajar maupun yang dipelajari di laboratorium menjadi bentuk makro yang dapat diamati. Representasi makroskopik yaitu representasi yang diperoleh melalui pengamatan nyata terhadap suatu fenomena yang dapat dilihat dan dipersepsi oleh panca indera atau dapat berupa pengalaman sehari-hari pembelajar dan mendeskrip-sikan bahwa fenomena kimia dapat dijelaskan dengan tiga level representasi yang berbeda, yaitu makroskopis, submikroskopis dan simbolik (Johnstone, 1982). Contohnya: terjadinya perubahan warna, suhu, pem-bentukan gas dan endapan yang dapat diobservasi ketika suatu reaksi kimia ber-langsung. Seorang pebelajar dapat merepresentasikan hasil pengamatan dalam berbagai mode representasi, misalnya dalam bentuk laporan tertulis, diskusi, presentasi, grafik dan sebagainya.

2. Level Submikroskopis

Pada kenyataannya level submikroskopis sangat sulit diamati karena ukurannya yang sangat kecil. Representasi kimia yang menjelaskan mengenai struktur dan proses pada level partikel (atom/molekular) terhadap fenomena makroskopik yang diamati. Representasi submikroskopik sangat terkait erat dengan model teoritis yang me-landasi dinamika level partikel. Mode representasi pada level ini di-tunjukkan secara simbolik mulai dari yang sederhana hingga menggunakan teknologi komputer, yaitu menggunakan kata-kata, gambar dua dimensi, gambar tiga baik diam maupun bergerak (animasi) atau simulasi.

3. Level Simbolik

Representasi simbolik yaitu representasi kimia secara kualitatif dan kuantitatif, yaitu rumus kimia, diagram, gambar, persamaan reaksi, stoikiometri dan


(42)

25

perhitungan matemati. Menurut Johnstone (1982) ketiga level representasi ter-sebut saling berhubungan dan digambarkan dalam tiga tingkatan (dimensi). Diketahui bahwa level submikroskopis merupakan suatu hal yang nyata sama seperti level makroskopis. Kedua level tersebut hanya dibedakan oleh skala ukuran. Pada kenyataannya level submikroskopis sangat sulit diamati karena ukurannya yang sangat kecil sehingga sulit diterima bahwa level ini merupakan suatu yang nyata.

F. Analisis Konsep Laju Reaksi

Herron, dkk.dalam Fadiawati (2011), berpendapat bahwa belum ada definisi ten-tang konsep yang diterima atau disepakati oleh para ahli, biasanya konsep disama-kan dengan ide. Markle dan Tieman dalam Fadiawati (2011), mendefinisidisama-kan konsep sebagai sesuatu yang sungguh-sungguh ada. Mungkin tidak ada satupun definisi yang dapat mengungkapkan arti dari konsep. Untuk itu diperlukan suatu analisis konsep yang memungkinkan kita dapat mendefinisikan konsep, sekaligus menghubungkan dengan konsep-konsep lain yang berhubungan. Lebih lanjut lagi, Herronn dkk.dalam Fadiawati (2011), mengemukakan bahwa analisis konsep merupakan suatu prosedur yang dikembangkan untuk menolong guru dalam merencanakan urutan-urutan pengajaran bagi pencapaian konsep. Prosedur ini telah digunakan secara luas oleh Markle dan Tieman serta Klausemer dkk. Analisis konsep dilakukan melalui tujuh langkah, yaitu menentukan nama atau label konsep, definisi konsep, jenis konsep, atribut kritis, atribut variabel, posisi konsep, contoh, dan non contoh. Analisis konsep dapat dilihat pada Tabel 1.


(43)

No Label Konsep Definisi Konsep Jenis Konsep Contoh Non Contoh

Kritis Variabel Super

ordinat Koordinat

Sub ordinat

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1. Laju reaksi Laju reaksi adalah laju bertambah nya produk atau berkurang nya pereaksi per satuan waktu, dinyataka n dalam suatu persamaan laju reaksi dan dipengaru hi oleh konsentras Konsep berdasarka n prinsip / Konsep berdasar-kan proses

• Laju reaksi

• Perubahan konsentrasi pereaksi atau produk dalam satuan waktu • Dinyatakan dalam persamaan laju reaksi Konsentrasi zat komponen reaksi Reaksi kimia Kesetimban gan • Faktor-faktor yang mempe ngaruhi laju reaksi • Persam aan laju reaksi • Tetapa n laju reaksi • Orde reaksi Laju reaksi 4NH3+ 5O2

4NO + 6H2O dapat

dinyatakan sebagai

a. ¼ Laju berku-rangnya konsen-trasi NH3dalam satuan waktu b. 1/6 Laju

bertam-bahnya konsen-trasi H2O dalam satuan waktu c. 1/5 Laju

berku-Laju reaksi 4NH3+ 5O2 4NO + 6H2O dapat dinyatakan sebagai

a. ¼ Laju bertam-bahnya konsen-trasi NH3 dalam satuan waktu b. 1/6 Laju

berku-rangnya konsen-trasi H2O 26


(44)

Lanjutan Tabel 1. No Label Konsep Definisi Konsep Jenis Konsep

Atribut Konsep Konsep

Contoh Non

Contoh

Kritis Variabel Super

ordinat Koordinat

Sub ordinat

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

i pereaksi, luas bidang sentuh, suhu, serta katalis rangnya konsen-trasi O2dalam satu satuan waktu d. ¼ Laju

bertam-bahnya konsen-trasi NO dalam satuan waktu dalam satuan waktu c. 1/5 Laju

bertam-bahnya konsen-trasi O2 dalam satu satuan waktu d. ¼ Laju

berku-rangnya konsen-trasi NO dalam satuan waktu 2 Faktor-faktor yang Semua faktor yang dapat Konsep berdasarka n prinsip •Mengendalik an laju reaksi

Komposisi Pengar uh Peruba •Kecepatan reaksi •Luas permuka an

•Makanan dalam kulkas lebih awet

Laju meluruhny a batu


(45)

No

Konsep Konsep Konsep Kritis Variabel Super Contoh Contoh

ordinat Koordinat

Sub ordinat

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

mempeng aru-hi laju reaksi mengendali kan laju reaksi baik melambatk an reaksi maupun mempercep at laju reaksi •Mempercepat reaksi • Memperlam bat reaksi han reaksi •Waktu perubahan •Konsent rasi pereaksi •Suhu •Katalis • Tekana n dan volume

•Bahan makanan yang dipotong-potong lebih cepat matang pualam dalam HCl 3. Persamaa n laju reaksi Persamaan laju reaksi menyataka n hasil kali suatu tetapan laju reaksi dengan konsentras i reaktan dipangkat kan orde reaksi Konsep berdasarka n prinsip • Persamaan laju reaksi • Tetapan laju reaksi • Konsentra-si reaktan

• Orde reaksi

Konsentrasi zat komponen reaksi Laju reaksi • Tetapan laju reaksi • Orde reaksi

- Amonia dapat dibuat dari gas nitrogen dan gas hidrogen menurut persamaan berikut:

N2(g) + 3H2(g)

2NH3(g) Persamaan laju nya adalah

v=k [N2]x[H2]y

Amonia dapat dibuat dari gas nitrogen dan gas hidrogen menurut persamaan berikut: N2(g) + 3H2(g)

2NH3(g) Persamaan laju nya


(46)

No Label Konsep Definisi Konsep Jenis Konsep

Atribut Konsep Konsep

Contoh Non

Contoh

Kritis Variabel Super

ordinat Koordinat

Sub ordinat

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

adalah v=k [N2][H2]3 4. Tetapan laju reaksi Tetapan laju reaksi adalah tetapan yang harganya bergantun g pada jenis pereaksi, suhu dan katalis Konsep berdasarka n prinsip • Tetapan laju reaksi • Dipengaruh i jenis pereaksi, suhu, dan katalis • Jenis pereaksi • Suhu • Katalis Laju reaksi • Orde reaksi • Persamaan laju reaksi

- Konstanta laju suatu reaksi ialah 3,46 x 10 -2

detik-1 pada 298 K. -5. Orde reaksi Orde reaksi menyataka n derajat pengaruh konsentras i reaktan terhadap Konsep berdasarka n prinsip • Derajat laju reaksi • Konsentras i reaktan • Jenis pereaksi Laju reaksi • Tetapan laju reaksi • Persamaan laju reaksi - Reaksi 2NO(g) + Cl2(g)

2NOCl(g) Pada suhu tertentu mempunyai rumus laju Reaksi 2NO(g) + Cl2(g)

2NOCl(g) Pada suhu tertentu mempunyai rumus laju 29


(47)

No

Konsep Konsep Konsep Kritis Variabel Super Contoh Contoh

ordinat Koordinat

Sub ordinat

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

laju reaksi reaksiv=k

[NO]2[Cl2] Reaksi tersebut mempunyai orde 3

reaksiv=k [NO]2[Cl2] Reaksi tersebut mempunyai orde 2


(48)

31

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atauResearch and Development. Menurut Borg, W.R & Gall, M.D. (dalam Sukmadinata, 2011), penelitian dan pengembangan atauResearch and Developmentmerupakan metode untuk mengembangkan dan menguji suatu produk.

B. Subjek dan Lokasi Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalahe-bookinteraktif pada materi laju reaksi berbasis representasi kimia. Lokasi pada penelitian ini adalah kota Metro. Pada tahap studi lapangan dilakukan di SMAN 1 Metro, SMAN 5 Metro, SMA

Muhammadiyah 1 Metro, dan SMA Muhammadiyah 2 Metro, kemudian pada tahap uji coba terbatas dilakukan di salah satu dari empat SMA tersebut yaitu SMAN 5 Metro.

C. Data Penelitian

Data penelitian pada tahap studi pendahuluan yaitu hasil analisis kebutuhan, hasil studi pustaka dan kurikulum, hasil validasi, hasil uji coba terbatas. Pada tahap


(49)

studi pendahuluan, yang menjadi sumber data adalah 4 guru kimia dan 40 siswa-siswi kelas XII IPA yang tersebar di empat SMA di Kota Metro baik negeri maupun swasta. Pada tahap uji coba terbatas, data penelitian yang digunakan berupa kuisioner atau angket. Sumber data pada tahap uji coba terbatas ini terdiri dari satu orang guru kimia dan 20 siswa kelas XI IPA di salah satu SMA Negeri di kota Metro.

D. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Secara garis besar ada tiga langkah penelitian dan pengembangan. Pertama, studi pendahuluan, mengkaji teori dan mengamati produk atau kegiatan yang ada. Ke-dua, melakukan pengembangan produk atau program kegiatan baru. Ketiga, menguji atau memvalidasi produk atau program kegiatan yang baru. Kegiatan pengembangan dilakukan melalui beberapa kali uji coba, dengan sampel terbatas dan sampel lebih luas. Langkah penelitian dalam pengembangane-bookinteraktif meliputi tahap studi pendahuluan, yang terdiri dari studi kepustakaan dan

kurikulum serta studi lapangan, tahap selanjutnya perancangan serta pengembang-an produk, dpengembang-an menguji coba produk secara terbatas. Alur atau tahappengembang-an penelitipengembang-an yang dalam hal ini digunakan untuk pengembangane-bookinteraktif dijabarkan melalui Gambar 1.


(50)

33

Gambar 1.Alur dalam pengembangane-bookinteraktif

Pengembang-an Produk Studi Pendahuluan Uji coba terbatas Studi Lapangan Studi Kepustakaan & Kurikulum

- Wawancara guru dan siswa di dua SMA Negeri dan dua SMA Swasta di Kota Metro mengenai penggunaanbahan ajar/e-book

yang digunakan dalam proses pembelajaran. - Analisisbahan ajar/e-bookyang digunakan

oleh guru dan siswa.

- Analisise-bookyang dibuat sebelumnya oleh peneliti terdahulu

- Analisis KI dan KD - Pengembangan Silabus - Analisis literaturBahan Ajar - Analisis literature-book - Representasi Kimia

Analisis Kebutuhan

Angket

Revisie-book interaktifhasil tanggapan guru dan siswa

e-book interaktifhasil revisi Pengembangan produk

- Penyusunanstory board/rancangane-book interaktif berbasis representasi kimia - Pembuatan analisis konsep

- Pembuatan RPP

Penyusunan instrumen penilaian terhadap produk (angket)

Rancangane-book interaktif berbasis representasi kimia

Validasi angket

Validasi ahli oleh M.Mahfudz Fauzi S., S.Pd., M.Sc.

Revisi angket

Revisi hasil validasi

Tanggapan terhadap produk (oleh seorang guru dan 20 orang siswa)


(51)

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Studi pendahuluan

Pada penelitian ini, tahap pertama yang dilakukan adalah studi pendahuluan. Studi pendahuluan ini bertujuan untuk mengumpulkan data pendukung yang dapat memberikan informasi tentang situasi dan kondisi di lapangan dan sebagai acuan atau perbandingan dalam mengembangkan produk. Tahap studi pendahuluan terdiri atas tiga langkah yaitu studi kepustakaan, studi lapangan, dan penyusunan produk awal atau draf model (Sukmadinata, 2011).

a. Studi kepustakaan

Sukmadinata (2011) mengatakan bahwa studi kepustakaan merupakan kajian untuk mempelajari konsep-konsep atau teori-teori yang berkenaan dengan produk atau model yang akan dikembangkan. Dalam studi kepustakaan ini, dilakukan analisis pada materi kimia SMA tentang laju reaksi dengan mengembangkan silabus kimia SMA tentang materi laju reaksi yaitu berdasarkan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Selanjutnya, menganalisis literatur tentang konstruksi bahan ajar,e-book,dan representasi kimia. Hasil dari kajian tersebut dijadikan sebagai acuan dalam mengembangkan produk.

b. Studi lapangan

Dalam penelitian ini, studi lapangan dilakukan di SMAN 1 Metro, SMAN 5 Metro, SMA Muhammadiyah 1 Metro, dan SMA Muhammadiyah 2 Metro. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data adalah pedoman wawancara dan angket. Angket disebarkan kepada 40 orang siswa kelas XII dan pedoman


(52)

35

wawancara diberikan kepada 4 orang guru bidang studi kimia di empat SMA tersebut. Lalu menganalisis bahan ajar kimia yang beredar, bahan ajar yang digunakan oleh guru dan siswa khususnya pada materi laju reaksi,. Analisis yang dilakukan meliputi identifikasi kelebihan dan kekurangan sumber belajar kimia tersebut terkait dengan sumber belajar berbasis representasi kimia.

Tujuan dari penyebaran angket ini adalah untuk mengetahui keadaan di lapangan, kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran dan penggunaan serta penyusunane-bookinteraktif, serta untuk mengetahui kekurang-an dkekurang-an kelebihkekurang-an darie-bookinteraktif yang dikembangkan.

2. Perancangan dan pengembangan produk

a. Perancangan dan penyusunane-bookinteraktif

Setelah dilakukannya studi pendahuluan dan memperoleh hasil analisis kebutuhan dari angket dan pedoman wawancara, maka tahap selanjutnya yaitu perencanaan atau perancangan dan pengembangan produk. Hasil dari analisis kebutuhan yang telah dilakukan pada studi pendahuluan diolah terlebih dahulu yang merupakan acuan dalam perancangan dan pengembangane-bookinteraktif pada materi laju reaksi berbasis representasi kimia. Untuk menghasilkan suatue-bookinteraktif yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan, maka pembuatan e-bookharus dilakukan secara sistematis melalui prosedur yang benar dan sesuai kaedah-kaedah yang baik. Sebelum menyusun perangkat menjadie-book,terlebih dahulu kita membuat bahan ajar sebagai rancangan awal. Widodo dan Jasmadi (Asyhar, 2011) menyebutkan beberapa kaedah-kaedah umum atau langkah-langkah kegiatan dalam proses penyusunan bahan ajar yaitu penyusunan


(53)

naskah/draft e-bookinteraktif. Pada tahap ini sesungguhnya merupakan kegiatan pemilihan, penyusunan dan pengorganisasian materi pembelajaran, yaitu men-cakup judul media, judul bab, sub bab, materi pembelajaran yang menmen-cakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang perlu dikuasai oleh pembaca, dandraft pustaka. Draftdisusun secara sistematis dalam satu kesatuan sehingga dihasilkan suatu bahan ajar yang dikembangkan kedalame-bookinteraktif yang siap diuji-kan.

b. Validasi produk dan revisi produk

Sebelum proses uji coba terbatas dilakukan, sebaiknya terlebih dahulue-book (draft 1) yang sudah dilengkapi dengan program tertentu untuk menunjang

keinteraktifane-booktersebut diserahkan kepada tim ahli untuk divalidasi tentang konten materi, konstruksi dan keterbacaan khususnya bahasa dalame-bookuntuk dilihat keinteraktifannya. Hal ini dilakukan untuk memastikan kesesuaian antara produk hasil pengembangan dengan rancangane-bookinteraktif yang telah dibuat.

Setelah divalidasi ahli, kemudiandraft 1tersebut direvisi sesuai dengan saran yang diberikan oleh ahli, kemudian mengkonsultasikan hasil revisi produke-book interaktif pada materi laju reaksi berbasis representasi kimia kepada dosen

pembimbing. Setelah itu produk hasil revisi yang sudah dikemas dalam bentuk e-bookinteraktif tersebut dapat diuji cobakan secara terbatas.

c. Tahap respon atau tanggapan guru

Setelah dihasilkane-bookinteraktif laju reaksi berbasis representasi kimia yang telah divalidasi oleh ahli dan telah dilakukan revisi, maka dilakukan tahap uji coba terbatas untuk mengetahui tanggapan guru dan siswa terhadap produk


(54)

pengem-37

bangan. E-bookinteraktif tersebut diberikan atau ditunjukkan kepada satu orang guru kimia di salah satu SMA Negeri di kota Metro yang bertujuan untuk

mengetahui kelayakane-bookinteraktif, mengevaluasi kelengkapan materi, kebenaran materi, sistematika materi, dan berbagai hal yang berkaitan dengan materi seperti contoh-contoh, fenomena serta pengembangan soal-soal latihan. Tahap ini menggunakan angket tanggapan guru terhadap aspek kesesuaian isi materie-bookdengan kurikulum dan aspek grafika dengan prosedur sebagai berikut:

a) Memperlihatkane-book interaktif yang telah dikembangkan kepada guru. b) Guru mengisi angket uji coba terbatas aspek kesesuaian isi materi dengan

kurikulum, lalu memberikan kritik dan saran terhadap aspek tersebut. c) Guru mengisi angket uji coba terbatas aspek grafika untuk mengetahui

tanggapan guru mengenai kecocokan desaine-bookinteraktif tersebut.

d. Tahap respon atau tanggapan siswa

Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah memberikan angket respon atau tanggapan terhadape-bookinteraktif yang dikembangkan kepada siswa di salah satu SMA Negeri di kota Metro yang bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa pada tingkat kemudahan, kemenarikan, dan keterpahaman dari isie-book interaktif yang dikembangkan. Tahap ini menggunakan lembar kuisoner atau angket tanggapan siswa pada aspek keterbacaan dengan menggunakan prosedur sebagai berikut:

a) Memperlihatkane-bookyang telah dikembangkan kepada siswa. b) Siswa membaca dan menganalisis kelebihan dan kekurangane-book.


(55)

d) Siswa menulis sejumlah kata atau kalimat yang kurang dipahami.

e. Revisi produk setelah tahap tanggapan guru dan siswa

Dari beberapa tahap yang telah dilakukan, maka tahap akhir yang dilakukan pada penelitian ini adalah revisi dan penyempurnaane-bookinteraktif laju reaksi berbasis representasi kimia. Revisi dilakukan berdasarkan pertimbangan hasil angket tanggapan guru dan siswa.

E. Instrumen Penelitian

Selain menyusun bahan ajar sebagai bahan dasar pengembangane-book, disusun juga instrumen penelitian yang digunakan untuk menilaie-bookyang dikembang-kan. Instrumen penelitian yang telah disusun kemudian divalidasi. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Berdasarkan pada tujuan penelitian, dirancang dan disusun instrumen sebagai berikut:

1. Instrumen pada studi pendahuluan

Pada tahap studi pendahuluan, instrumen yang digunakan adalah instrumen analisis kebutuhan untuk guru dan siswa. Penjelasan dari kedua instrumen tersebut adalah sebagai berikut:

a. Instrumen analisis kebutuhan untuk guru.

Instrumen ini berbentuk pedoman wawancara terhadap guru yang disusun untuk mengetahuie-bookseperti apa yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan berfungsi


(56)

39

untuk memberi masukan dalam pengembangane-bookinteraktif pada materi laju reaksi berbasis representasi kimia. Data diperoleh dengan melakukan wawancara kepada guru untuk mengetahui fakta dilapangan dan kebutuhane-bookinteraktif dalam pembelajaran.

b. Instrumen analisis kebutuhan untuk siswa.

Instrumen ini berbentuk kuisioner/angket terhadap siswa yang disusun untuk mengetahuie-bookyang sesuai dengan kebutuhan siswa dan berfungsi untuk memberi masukan dalam pengembangane-bookinteraktif pada materi laju reaksi berbasis representasi kimia. Data diperoleh dengan melakukan pengisian angket serta melakukan wawancara kepada siswa untuk mengetahui fakta dilapangan dan kebutuhane-bookinteraktif dalam pembelajaran.

2. Instrumen untuk validasi ahli

a. Instrumen validasi aspek konstruksi.

Instrumen ini berbentuk angket validasi yang disusun untuk mengetahui penyusunane-bookinteraktif apakah sesuai dengan bahan ajar yang baik dan layak digunakan.

b. Instrumen validasi aspek kesesuaian isi materi dengan kurikulum.

Instrumen ini berbentuk angket validasi aspek kesesuaian isi materi dengan kurikulum yang disusun untuk mengetahui apakah isie-booktelah sesuai dengan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) yang ditetapkan dalam sebuah kurikulum.


(57)

c. Instrumen validasi aspek keterbacaan.

Instrumen ini berbentuk angket validasi aspek keterbacaan yang disusun untuk mengetahui keterbacaane-bookinteraktif pada materi laju reaksi yang berkaitan dengan kemudahan, kemenarikan dan keterpahaman, serta berfungsi untuk memberi masukan dalam pengembangane-booklaju reaksi berbasis representasi kimia.

3. Instrumen tanggapan guru

a. Instrumen tanggapan aspek kesesuaian isi materi dan materi.

Instrumen ini berbentuk angket yang disusun dan terdiri atas beberapa pernyataan yang ditujukan untuk mengetahui apakah komponen isie-booktelah sesuai dengan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) yang ditetapkan dalam sebuah kurikulum.

b. Instrumen tanggapan aspek grafika.

Instrumen ini berbentuk angket dengan beberapa pernyataan yang disusun untuk mengetahui aspek grafika meliputi aspek desain luar (ukuran huruf pada judul, gambar, warna gambar, dan huruf yang digunakan), dan aspek desain komponen isie-bookinteraktif (penempatan unsur tata letak, gambar dan keterangan gambar, penggunaan variasi huruf “tebal, miring, kapital”, ukuran huruf dan warnayang digunakan).

4. Instrumen tanggapan siswa

Instrumen tanggapan siswa disusun untuk menanggapi aspek keterbacaan pada e-bookinteraktif yang dikembangkan. Instrumen ini berbentuk angket dengan


(58)

41

beberapa pernyataan yang disusun untuk mengetahui tanggapan siswa pada tingkat kemudahan, kemenarikan, dan keterpahaman dari isie-bookinteraktif.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam tahap studi lapangan adalah dengan mengguna-kan pedoman wawancara untuk empat orang guru kimia dan angket (kuisioner) untuk 40 orang siswa kelas XII IPA. Sedangkan pada uji coba terbatas, meng-gunakan angket uji coba terbatas yang diberikan kepada satu orang guru kimia dan 20 siswa kelas XI IPA untuk mengetahui tanggapan guru dan siswa terhadap e-bookinteraktif pada materi laju reaksi berbasis representasi kimia yang telah dikembangkan. Kuisioner (angket) digunakan pada validasi ahlie-bookinteraktif laju reaksi berbasis representasi kimia. Validasie-bookinteraktif tersebut terdiri dari validasi kesesuaian isi materi dengan kurikulum, konstruksi, dan keterbacaan oleh validator. Pada penelitian ini, angket yang digunakan berupa angket dengan jawaban tertutup yaitu jawaban sangat setuju (SS), setuju (ST), kurang setuju (KS), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS) serta ditanggapi dengan memberi saran pada kolom yang sudah tersedia. Adapun prosedur pengumpulan data sebagai berikut:

1. Aspek konstruksi

Pengumpulan data pada aspek konstruksi dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Ahli memeriksa susunan bahan ajar dalam bentuke-book apakah sudah sesuai

dengan unsur-unsur yang terdapat panduan penyusunane-book.


(59)

tujuan penyusunan pengembangane-bookinteraktif.

c. Ahli memeriksa isie-bookinteraktif yang dikembangkan apakah sudah dibagi ke dalam unit-unit kecil (beberapa kegiatan belajar).

2. Aspek kesesuaian isi materi dengan kurikulum

Pengumpulan data pada aspek kesesuaian isi materi dengan kurikulum dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Guru/ahli memeriksa dan membaca isie-bookapakah terdapat kejelasan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) telah sesuai.

b. Guru/ahli memeriksa dan membaca isie-bookapakah indikator pembelajaran dirumuskan secara jelas dan dapat diukur.

c. Guru/ahli memeriksa dan membaca isie-bookapakah materi yang disampaikan dalame-bookinteraktif sudah dirancang untuk mencapai indikator

pembelajaran.

d. Guru/ahli memeriksa dan membaca isie-bookapakah materi yang disampaikan sudah berbasis representasi kimia.

3. Aspek grafika

Pengumpulan data pada aspek grafika dilakukan dengan cara guru menilai aspek berikut ini:

a. Desain covere-book

1) Kesesuaian antara ukuran font yang digunakan pada judul, 2) Gambar sampule-book dalam menggambarkan isi/materi ajar. 3) Kesesuaian dan kemenarikan warna gambar pada judul desain terluar. 4) Kejelasan huruf yang digunakan.


(60)

43

b. Desain isie-book

1) Penempatan unsur tata letak (judul, subjudul, teks, gambar, keterangan gambar, nomor halaman) apakah sudah proporsional atau belum.

2) Aspek gambar dan keterangan gambar yang terdapat pada semua halaman apakah mampu memperjelas penyajian materi atau tidak.

3) Penggunaan variasi huruf (tebal, miring, kapital) apakah berlebihan atau tidak.

4) Ukuran huruf yang digunakan apakah proporsional atau tidak. 5) Warna yang digunakan apakah menarik atau tidak.

6) Kombinasi warna yang dipilih apakah serasi atau tidak.

4. Aspek keterbacaan

Pengumpulan data pada aspek keterbacaan dilakukan oleh siswa dengan cara sebagai berikut:

a. Siswa mengisi angket yang berisi beberapa pernyataan mengenai aspek ke-mudahan isi, kemenarikan dan keterpahaman dalame-bookinteraktif. b. Siswa menuliskan kosakata dan kalimat yang tidak dipahami serta

meng-ungkapkan alasannya.

G. Teknik Analisis Data Angket

1. Teknik analisis data angket analisis kebutuhan

Setelah dilakukannya studi pendahuluan dengan melakukan penyebaran angket analisis kebutuhan di empat SMA di Kota Metro. Hasil jawaban pada angket tersebut akan dikelola untuk memperoleh hasil jawaban keseluruhan dari jawaban


(61)

siswa dan guru. Adapun teknik analisis data pada angket analisis kebutuhan di-lakukan dengan cara berikut:

a) Mengklasifikasi data, bertujuan untuk mengelompokkan jawaban berdasarkan tiap butir pertanyaan pada angket (kuisoner).

b) Menghitung frekuensi jawaban, berfungsi untuk memberikan informasi tentang kecenderungan jawaban yang banyak dipilih siswa dan guru dalam setiap butir pertanyaan pada angket (kuisoner).

c) Menghitung persentase jawaban guru dan siswa, bertujuan untuk melihat besar-nya persentase setiap jawaban dari pertabesar-nyaan sehingga data yang diperoleh dapat dianalisis sebagai temuan. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase jawaban responden setiap item adalah sebagai berikut:

% 100

% 

N J Jin i

(Sudjana, 2005) Keterangan :

in

J

%

= Persentase pilihan jawaban tiap butir pertanyaan pada angkete-book interaktif laju reaksi berbasis representasi kimia

Ji = Jumlah responden yang menjawab jawaban-i

N

= Jumlah seluruh responden

2. Teknik analisis data angket

a. Analisis angket validasi dan angket tanggapan guru

Adapun teknik analisis data angket pada aspek konstruksi, kesesuaian isi materi dengan kurikulum, dan keterbacaane-bookinteraktif pada materi laju reaksi berbasis representasi kimia dilakukan dengan cara:


(62)

45

a) Memberi skor jawaban responden. Penskoran jawaban responden dalam tang-gapan aspek konstruksi, kesesuaian isi materi dengan kurikulum, dan keter-bacaan, berdasarkan skalaLikertyang tertera pada Tabel 2.

Tabel 2. Tabel penskoran skalaLikert

No Pilihan Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (ST) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak setuju (TS) 2

5 Sangat tidak setuju (STS) 1

b) Menghitung jumlah skor jawaban responden secara keseluruhan

c) Menghitung persentase jumlah skor jawaban responden pada angket dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

% 100

% 

maks in

S S X

(Sudjana, 2005) Keterangan :

in

X

%

= Persentase skor jawaban pada angkete-bookinteraktif laju reaksi berbasis representasi kimia

S = Jumlah skor jawaban

maks

S

= Skor maksimum yang diharapkan

d) Menafsirkan persentase skor jawaban pada angket secara keseluruhan dengan menggunakan tafsiran (Arikunto,1997) pada Tabel 2.


(63)

Tabel 3. Tafsiran Arikunto

Persentase Kriteria 80,1%-100% Sangat baik

60,1%-80% Baik 40,1%-60% Sedang 20,1%-40% Kurang

0%-20% Sangat kurang

b. Analisis angket tanggapan siswa

Adapun teknik analisis data angket pada aspek keterbacaane-bookinteraktif pada materi laju reaksi berbasis representasi kimia dilakukan dengan cara:

a) Mengkode atau klasifikasi data, bertujuan untuk mengelompokkan jawaban berdasarkan pertanyaan angket.

b) Melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban ber-dasarkan pertanyaan angket dan banyaknya responden (pengisi angket). c) Memberi skor jawaban responden. Penskoran jawaban responden dalam uji

kesesuaian dan uji kemenarikan berdasarkan skalaLikertpada Tabel 2. d) Mengolah jumlah skor jawaban responden

Pengolahan jumlah skor (

S) jawaban responden pada angket adalah sebagai berikut:

1) Skor untuk pernyataan Sangat Setuju (SS), Skor = 5 x jumlah responden

2) Skor untuk pernyataan Setuju (S) Skor = 4 x jumlah responden


(64)

47

3) Skor untuk pernyataan kurang setuju (KS) Skor = 3 x jumlah responden

4) Skor untuk pernyataan Tidak Setuju (TS) Skor = 2 x jumlah responden

5) Skor untuk pernyataan Sangat Tidak Setuju (STS) Skor = 1 x jumlah responden

e) Menghitung persentase skor jawaban responden pada angket dengan meng-gunakan rumus sebagai berikut:

% 100

% 

maks in

S S X

(Sudjana, 2005) Keterangan :

in

X

%

= Persentase jawaban responden pada angkete-bookinteraktif laju reaksi berbasis representasi kimia

S = Jumlah skor jawaban

maks

S

= Skor maksimum yang diharapkan

e) Menghitung rata-rata persentase skor jawaban responden pada angket untuk mengetahui tingkat keterbacaane-bookinteraktif laju reaksi berbasis

representasi kimia dengan rumus sebagai berikut:

n X Xi

% in

%


(65)

Keterangan :

i X

% = Rata-rata persentase pernyataan pada angkete-bookinteraktif laju reaksi berbasis representasi kimia

%Xin = Jumlah persentase jawaban responden pada angkete-bookinteraktif

laju reaksi berbasis representasi kimia n = Jumlah pernyataan

f) Menafsirkan persentase skor jawaban responden pada angket secara keseluruh-an dengkeseluruh-an menggunakkeseluruh-an tafsirkeseluruh-an (Arikunto,1997) pada Tabel 3.


(66)

82

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari penelitian ini yaitu dihasilkannya produk pengembangan berupa e-bookinteraktif pada materi laju reaksi berbasis representasi kimia. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Karakteristike-bookinteraktif pada materi laju reaksi berbasis representasi kimia yaitue-bookinteraktif yang dikembangkan telah sesuai dengan kurikulum dan terdiri dari tiga bagian sub materi, dirancang sesuai dengan representasi kimia yang

menyajikan gambar, video, animasi, dan grafik/kurva yang dikemas dalam animasi Macromedia Flash 8,dan tersedia kolom jawaban dan kolom kesimpulan untuk mengetahui hasil belajar siswa.

2. Tanggapan guru terhadape-bookinteraktif pada materi laju reaksi berbasis represen-tasi kimia yang dikembangkan sudah baik ditinjau dari aspek kesesuaian isi materi dengan kurikulum dan aspek grafika dimana persentase penilaian masing-masing sebesar 98,46% dan 97% dengan kriteria sangat baik.

3. Tanggapan siswa terhadape-bookinteraktif pada materi laju reaksi berbasis represen-tasi kimia yang dikembangkan sudah baik ditinjau dari aspek kerbacaan dimana rata-rata persentase penilaian sebesar 90,37 % dengan kriteria sangat baik.


(67)

4. Faktor-faktor pendukung dalam proses pengembangane-bookinteraktif ini adalah respon positif dari pihak sekolah dan guru kimia yang kooperatif dalam memberikan tanggapan.

5. Kendala-kendala yang dihadapi selama pengembangane-bookinteraktif pada materi laju reaksi berbasis representasi kimia yaitu adanya kesulitan dalam pengkonversian draft bahan ajar menjadie-bookdengan menggunakan aplikasiKvisoft Flipbook Maker,serta kurangnya sarana pendukung seperti komputer ataulaptopsebagai media untuk melihat serta membacae-bookinteraktif pada saat uji coba terbatas sehingga antusiasme siswa dalam memberikan tanggapan sangat kurang.

B. Saran

1. Perlu dikembangkan penelitian tentange-bookinteraktif dengan materi yang berbeda dan didesain lebih menarik dan lebih banyak memberikan konsep-konsep kehidupan terkait dengan materi serta disajikan soal-soal interaktif yang lebih efektif dan lebih bagus.

2. Pada saat proses pembuatane-bookinteraktif, harus terlebih dahulu menguasai aplikasiKvisoft Flipbook Maker, Macromedia flash 8, dan iSpring Quiz Makeratau aplikasi lain yang dapat digunakan dalam pengembangane-bookinteraktif . hal ini agar tidak kesulitan ketika mengoperasikannya sehingga proses pembuatane-book interaktif tidak memakan waktu lama.

3. Pada tahap uji coba terbatas, perlu memperhatikan ketersediaan sarana pendukung di sekolah seperti komputer,laptop,ataunotebookyang dapat digunakan siswa untuk


(68)

84

melihate-bookinteraktif hasil pengembangan sehingga siswa dapat memberikan tanggapan dengan sungguh-sungguh.

4. Perlu dilakukannya tahap uji coba lapangan untuk mengetahui kelayakane-book interaktif hasil pengembangan.

5. Perlu dilakukannya dan dikembangkannya penelitian mengenai efektifitas

pembelajaran dengan menggunakan produk hasil pengembangan yaitu berupae-book interaktif pada materi laju reaksi berbasis representasi kimia.


(1)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari penelitian ini yaitu dihasilkannya produk pengembangan berupa e-bookinteraktif pada materi laju reaksi berbasis representasi kimia. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Karakteristike-bookinteraktif pada materi laju reaksi berbasis representasi kimia yaitue-bookinteraktif yang dikembangkan telah sesuai dengan kurikulum dan terdiri dari tiga bagian sub materi, dirancang sesuai dengan representasi kimia yang

menyajikan gambar, video, animasi, dan grafik/kurva yang dikemas dalam animasi Macromedia Flash 8,dan tersedia kolom jawaban dan kolom kesimpulan untuk mengetahui hasil belajar siswa.

2. Tanggapan guru terhadape-bookinteraktif pada materi laju reaksi berbasis represen-tasi kimia yang dikembangkan sudah baik ditinjau dari aspek kesesuaian isi materi dengan kurikulum dan aspek grafika dimana persentase penilaian masing-masing sebesar 98,46% dan 97% dengan kriteria sangat baik.

3. Tanggapan siswa terhadape-bookinteraktif pada materi laju reaksi berbasis represen-tasi kimia yang dikembangkan sudah baik ditinjau dari aspek kerbacaan dimana rata-rata persentase penilaian sebesar 90,37 % dengan kriteria sangat baik.


(2)

4. Faktor-faktor pendukung dalam proses pengembangane-bookinteraktif ini adalah respon positif dari pihak sekolah dan guru kimia yang kooperatif dalam memberikan tanggapan.

5. Kendala-kendala yang dihadapi selama pengembangane-bookinteraktif pada materi laju reaksi berbasis representasi kimia yaitu adanya kesulitan dalam pengkonversian draft bahan ajar menjadie-bookdengan menggunakan aplikasiKvisoft Flipbook Maker,serta kurangnya sarana pendukung seperti komputer ataulaptopsebagai media untuk melihat serta membacae-bookinteraktif pada saat uji coba terbatas sehingga antusiasme siswa dalam memberikan tanggapan sangat kurang.

B. Saran

1. Perlu dikembangkan penelitian tentange-bookinteraktif dengan materi yang berbeda dan didesain lebih menarik dan lebih banyak memberikan konsep-konsep kehidupan terkait dengan materi serta disajikan soal-soal interaktif yang lebih efektif dan lebih bagus.

2. Pada saat proses pembuatane-bookinteraktif, harus terlebih dahulu menguasai aplikasiKvisoft Flipbook Maker, Macromedia flash 8, dan iSpring Quiz Makeratau aplikasi lain yang dapat digunakan dalam pengembangane-bookinteraktif . hal ini agar tidak kesulitan ketika mengoperasikannya sehingga proses pembuatane-book interaktif tidak memakan waktu lama.

3. Pada tahap uji coba terbatas, perlu memperhatikan ketersediaan sarana pendukung di sekolah seperti komputer,laptop,ataunotebookyang dapat digunakan siswa untuk


(3)

melihate-bookinteraktif hasil pengembangan sehingga siswa dapat memberikan tanggapan dengan sungguh-sungguh.

4. Perlu dilakukannya tahap uji coba lapangan untuk mengetahui kelayakane-book interaktif hasil pengembangan.

5. Perlu dilakukannya dan dikembangkannya penelitian mengenai efektifitas

pembelajaran dengan menggunakan produk hasil pengembangan yaitu berupae-book interaktif pada materi laju reaksi berbasis representasi kimia.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 1997.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Asyhar, R. 2011.Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta : Gaung Persada (GP) Press.

Borg and Gall. 2003.Educational Research. Allyn and Bacon. United States of America.

Cheng, M. & Gilbert, J.K. 2009. Towards a better utilization of diagrams in research into the use of representative levels in chemical education.in : J.K. Gilbert & D. Treagust (Eds.).Multiple Representations in Chemical Education: Models and Modelling in Science Education.Dorddrecht: Springer.pp. 55-73.

Chittleborough, G.D. 2004. The Role of Teaching Models and Chemical Representations in Developing Mental Models of Chemical Phenomena. Thesis. Science and Mathematics Education Centre.

Chittleborough, G. D. & Treagust D.F. 2007. The modeling ability of non-major chemistry students and their understanding of the sub-microscopic level. Chemistry Education Research and Practice,8:274-292.

Degeng, I.N.S. 2008.Pedoman Penyusunan Bahan Ajar.Surabaya: Universitas PGRI Adi Buana.

Depdiknas. 2008.Pengembangan Buku teks pelajaran[Online]. Tersedia: http://www.scribd.com/doc/5702869/11-Pengembangan-Bahan-Ajar [24 November 2014].

Fadiawati, N. 2011. Perkembangan Konsepsi Pembelajaran tentang Struktur Atom dari SMA hingga Perguruang Tinggi. Disertasi. Bandung :SPs-UPI.


(5)

Hananto, A, dan Ruminten. 2009.Kimia 2: Untuk SMA/MA Kelas XI (BSE). Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Haris, D. 2011.Panduan Lengkap book : Strategi Pembuatan dan Pemasaran E-book. Yogyakarta: Cakrawala.

Hernawan, A. H, Permasih., Dewi, L. 2010.Pengembangan Bahan Ajar. Bandung: UPI

Husnan, M. 1993.Sumber Belajar dan Alat Peraga.Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikdasmen Direktorat Pendidikan Dasar.

Johnstone, A. H. 1982. Macro- and Micro-Chemistry,School Science Review., 227, No. 64. p. 377-379.

Kalsum, S, Poppy., Masmiami., dan H. Syahrul. 2009.Kimia 2: Kelas XI SMA/MA (BSE).Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Munir. 2008.Pembelajaran Jarak Jauh berbasis teknologi Informasi dan Komunikasi.Bandung: Alfabeta.

Nastiti, R. D. 2013. Pengembangan Modul Laju Reaksi Berbasis Multipel Representasi.Skripsi. Bandar Lampung: FKIP Unila.

Pribadi, B.A. 2009.Model Desain Sistem Pembelajaran.Jakarta: Dian rakyat. Sabari, A. 2005.Metode Pembelajaran Interaktif.Jakarta : Renika Cipta. Sanjaya, I.G, dan Wina. 2009.Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran.

Jakarta: Prenada Media Group.

Sanjaya, I.G, dan S.Y eskawati. Pengembangane-book Interaktif pada Materi Sifat Koligatif Sebagai Sumber Belajar Siswa Kelas XII IPA.Jurnal of Chemical Education,1 (2): 46-53.

Sanjaya, I.G, dan I. Restiyowati. Pengembangane-bookinteraktif pada materi kimia semester genap kelas XI SMA.Jurnal of Chemical Education.1 (1): 130-135. Simanjuntak, A. 2014. Pengembangan Modul Kelarutan dan Hasil Kelarutan Berbasis

Multipel Representasi.Skripsi. Bandar Lampung: FKIP Unila Sudjana. 2005.Metode Statistika. Bandung: Tarsito.


(6)

Sugiyono. 2008.Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D) Cetakan Ke-6. Bandung: Alfabeta.

Suhartanto, H. 2008. Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran.

http://hsuhartanto.wordpress.com/standar-penilaian-buku-teks-pelajaran-ppt.html - 8 Oktober 2009.

Sukmadinata. 2011.Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sunyono. 2012.Buku Model Pembelajaran Berbasis Multiple Representasi (Model SiMaYang). Bandar Lampung: Anugrah Utama Raharja (AURA) printing & publishing.

Tim Penyusun, 2013a.Permendikbud No. 54 tahu 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.Jakarta: Kemdikbud.

Tim Penyusun, 2013b.Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.Jakarta: Kemdikbud.

Wibowo, E., Mungin. 2005. Hati-hati Menggunakan Buku Pelajaran. (online) http://www.suaramerdeka.com/harian/0508/09/opi04.htm - 23 Mei 2015. Widodo, T.A. 1993.Tingkat Keterbacaan Teks: Suatu Evaluasi Terhadap Buku Teks

Ilmu Kimia Kelas I Sekolah Menengah Atas .Disertasi. Jakarta : IKIP Jakarta.

Wu, H.-K. 2003. Linking The Microscopic View Of Chemistry To Real Life Experiences: Intertextuality In A High-School Science Classroom. J. Science Education. 87: 868-891.