KERANGKA BERPIKIR KAJIAN PUSTAKA

ini melakukan penelitian dengan sampel 52 peserta didik dan menggunakan Course Review Horay. Temuan dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara skor kelompok eksperimen sebelum dan sesudah diberi perlakuan dan hasil kegiatan pembelajaran kooperatif memiliki dampak positif pada hasil akademik mahasiswa. Penelitian-penelitian terdahulu peneliti jadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan penelitian dan kajian teori dalam penelitian ini. Dari penelitian terdahulu yang sudah dilaksanakan, terdapat persamaan dan perbedaan yang telah dipaparkan sebelumnya. Hasil penemuan dari penelitian di atas, dapat membantu peneliti dalam melakukan penelitian tentang keefektifan model tipe Course Review Horay terhadap hasil belajar IPS peserta didik kelas IV SDN Gugus Drupadi di Kecamatan Gunungpati, Semarang.

2.3 KERANGKA BERPIKIR

Uma Sekaran dalam Sugiyono 2013: 91 menyatakan bahwa kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai hal yang penting. Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti Sugiyono, 2013: 91. Jadi kerangka berfikir adalah sebuah pemahaman yang mendasari proses dari keseluruhan penelitian yang akan dilaksanakan. Dalam penelitian ini terdapat variabel bebas dan variabel terikat. Kedua variabel tersebut mempunyai hubungan dengan erat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model Course Riview Horay. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam pembelajaran ini adalah hasil belajar IPS peserta didik. Pembelajaran merupakan usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan peserta didik melalui interaksi belajar dan mengajar dengan sumber belajar dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan dari keberhasilan pembelajaran yang efektif yaitu apabila peserta didik mendapatkan nilai yang maksimal. Dalam pembelajaran IPS yang berkaitan dengan masalah sosial, sebagian besar peserta didik mendapatkan nilai kurang dari KKM. Hal ini dikarenakan peserta didik yang kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran IPS, proses pembelajaran yang berpusat pada guru, materi masalah sosial yang susah dihafal, dan penggunaan model Ekspositori yang didominasi ceramah yang mengakibatkan peserta didik menjadi pasif yang berakibat proses pembelajaran IPS tidak digemari sebagian peserta didik jika dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Model pembelajaran Course Review Horay diharapkan dapat menjadi model pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran IPS masalah sosial. Model pembelajaran Coure Review Horay CRH merupakan cara pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap sisw a yang dapat menjawab benar diwajibkan berteriak ‘hore’ atau yel-yel lainnya. Metode ini menguji pemahaman siswa dalam menjawab soal, di mana soal tersebut dituliskan pada kartu atau kotak yang telah dilengkapi nomor Huda, 2014: 229. Kelebihan dari model ini memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk menguji pemahaman materi yang diberikan, menciptakan suasana belajar menyenangkan, dan memberikan ruang peserta didik untuk berperan aktif sehingga peserta didik memiliki pemahaman materi IPS yang baik dengan nilai yang meningkat. Keefektifan dari model pembelajaran Course Review Horay dapat diketahui dengan membandingkan hasil belajar IPS kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Pada saat penelitian, peneliti menetapkan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen, peneliti memberikan perlakuan atau treatment, sedangkan pada kelas kontrol peneliti tidak memberikan perlakuan atau sebagai kontrol dari kelas eksperimen. Perlakuan treatment yang diberikan kelas eksperimen dengan memberikan model pembelajaran Course Review Horay di kelas eksperimen. Di kelas kontrol, kelas tidak diberi perlakuan pembelajaran treatment yaitu menggunakan model pembelajaran Ekspositori. Sebelum pembelajaran dimulai kedua kelas harus diberi pretest untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik. Setelah pretest dilaksanakan, maka dilakukan pemberian treatment pembelajaran di kelas eksperimen dan tidak ada pemberian treatment pembelajaran di kelas kontrol. Setelah proses pembelajaran berlangsung, maka dilakukan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil posttest dari kedua kelas tersebut dibandingkan. Dari hasil perbandingan tersebut, diharapkan dapat diketahui model yang lebih efektif terhadap hasil belajar peserta didik. Berdasarkan uraian di atas maka alur kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut. Menurut Sugiyono 2013: 91, kerangka berpikir menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir Hasil belajar kelas eksperimen Hasi belajar kelas kontrol Permasalahan Hasil Belajar IPS Kelas IV rendah Pembelajaran IPS Berisi tentang permasalahan sosial Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Pretest Pembelajaran IPS materi permasalahan sosial dengan model pembelajaran Course Review Horay Pembelajaran IPS materi permasalahan sosial dengan model pembelajaran ekspositori Student Centered Teacher Centered Postest Dibandingkan

2.4 HIPOTESIS