Langkah pembuatan mesin pendingin tenaga surya .1 Kolektor adsorber

udara luar dan bagian luar kotak insulasi dilapisi lagi dengan styrofoam agar suhu udara luar atau udara lingkungan tidak bersinggungan dengan suhu kamar ruang pendingin. Gambar 3.15 Kotak insulasi 3.5.3.2 Wadah penampung air Dalam penelitian ini media yang didinginkan adalah air. Air ditampung di dalam sebuah wadah dan diletakkan di dalam kotak insulasi. Ukuran wadah disesuaikan dengan ukuran evaporator dan kapasitas air yang akan didinginkan. Wadah ini terbuat dari bahan aluminium. Gambar 3.16 Wadah penampung air 3.6 Langkah pembuatan mesin pendingin tenaga surya 3.6.1 Kolektor adsorber 1. Adsorber terbuat dari bahan pelat stainless steel dengan ketebalan 1 mm. Langkah awal dalam pembuatan adsorber adalah proses pemotongan plat sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Pembentukan pelat menjadi sebuah kotak stainless atau proses pembendingan.Setelah proses pembendingan selesai dilakukan maka proses pengelasan dilakukan agar Universitas Sumatera Utara tidak ada sedikitpun celah udara masuk atau keluar dari adsorber. Bagian yang di las adalah bagian siku atau bagian sudut kolektor beserta pemasangan fin pada kolektor. Proses pengelasan ini menggunakan las argon. Las argon dipilih karena bahan atau material yang akan dilas terbuat dari bahan stainless steel dan memiliki ketebalan 1 mm, dan hasil sambungan lebih kuat dan menghindari tingkat kebocoran sehingga las argon memenuhi kriteria dalam proses pengelasan ini. 2. Setelah adsorber dibentuk, maka adsorber diisi dengan adsorben. Jumlah adsorben yang dimasukkan adalah 7 kg alumina aktif moleculer sieve 13X. Adsorben alumina aktif langsung dituang merata disetiap bagian kolektor. Gambar 3.17 Pengisian adsorben 3. Setelah proses pengisian adsorben selesai, maka adsorben dilapisi dengan jaring kawat. Tujuannya adalah agar adsorben tidak jatuh ke bawah pada saat adsorber dibalikkan dan pada proses pemvakuman dilakukan adsorben tidak ada yang terhisap oleh pompa vakum, sehingga adsorben tidak ada yang terbuang. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.18 Pemasangan jaring kawat 4. Setelah jaring kawat terpasang dengan baik, maka adsorber pun ditutup dengan penutup adsorben. Adsorber dilengkapi juga dengan tiga buah pipa dua dari tiga pipa tersebut dilengkapi dengan valve atau katup dan salah satu pipa dilengkapi dengan manometer untuk mengukur tekanan pada adsorber. Gambar 3.19 Penyambungan pipa kolektor 5. Setelah semua bagian dari adsorber dilas dan dilakukan pengecekan adsorber menggunakan pompa. Pengecekan dilakukan untuk mengetahui apakah adsorber mengalami kebocoran atau tidak, maka langkah selanjutnya adalah proses pengecatan adsorber. Warna yang dipilih adalah warna hitam kabut dop. Universitas Sumatera Utara 3.6.2 Kondensor 1. Langkah yang pertama dilakukan adalah pemotongan pelat untuk pembuatan sirip sirip kondensor. Pelat dipotong sesuai dengan ukuran sirip yang telah dirancang. Jumlah sirip adalah 17 buah sirip dengan ukuran 400 mm x 100 mm. Gambar 3.20 Proses pengerjaan kondensor 3. Setelah proses pengelasan selesai dilakukan, maka proses finishing dilakukan dengan mengecek apakah kondensor mengalami kebocoran atau tidak. Untuk mencegah terjadinya kebocoran, bagian bagian yang rentan mengalami kebocoran misalnya sambungan antara pipa pipa kondensor di lem dengan lem araldite. 3.6.3 Evaporator 1. Langkah awal pembuatan evaporator adalah pemotongan pelat sesuai dengan ukuran evaporator yang telah dirancang. Setelah itu plat dibending untuk membentuk bagian alas permukaan evaporator. 2. Setelah evaporator selesai dibentuk, langkah selanjutnya adalah proses pengelasan pipa pada evaporator. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.21 Pengerjaan evaporator 3. Setelah itu proses finishing, Pengecekan seluruh bagian dari evaporator serta dilanjutkan dengan pemasangan kaca agar nantinya kita dapat mengetahui jumlah metanol yang diserap pada proses adsorpsi dan berapa jumlah methanol yang kembali pada proses desorpsi berlangsung.

3.7 Pelaksanaan penelitian