mengandung banyak kalor, maka suhu benda itu tinggi panas. Sebaliknya, jika benda itu mengandung sedikit kalor, maka dikatakan benda itu bersuhu rendah
dingin. Kuantitas energi kalor Q dihitung dalam satuan joules J. Laju aliran kalor dihitung dalam satuan joule per detik Js atau watt W. Laju aliran energi
ini juga disebut daya, yaitu laju dalam melakukan usaha
2.5.1 Kalor Laten
Suatu bahan biasanya mengalami perubahan temperatur bila terjadi perpindahan kalor antara bahan dengan lingkungannya. Pada suatu situasi tertentu,
aliran kalor ini tidak merubah temperaturnya. Hal ini terjadi bila bahan mengalami perubahan fasa. Misalnya padat menjadi cair mencair, cair menjadi uap
mendidih dan perubahan struktur kristal zat padat. Energi yang diperlukan disebut kalor transformasi.Kalor yang diperlukan untuk merubah fasa dari bahan
bermassa m adalah Q
L
= L
e
m.............................................2.30 Dimana
QL = Kalor laten zat J Le = Kapasitas kalor spesifik laten Jkg
m = Massa zat kg
2.5.2 Kalor sensibel
Tingkat panas atau intensitas panas dapat diukur ketika panas tersebut merubah temperatur dari suatu subtansi. Perubahan intensitas panas dapat diukur
dengan termometer. Ketika perubahan temperatur didapatkan, maka dapat diketahui bahwa intensitas panas telah berubah dan disebut sebagai panas
sensible. Dengan kata lain, kalor sensibel adalah kalor yang diberikan atau yang dilepaskan oleh suatu jenis fluida sehingga temperaturnya naik atau turun tanpa
menyebabkan perubahan fasa fluida tersebut. �
�
= �̇. C
p
. ∆t.......................................2.31 Dimana :
Qs = Kalor sensibel zat J
Cp = Kapasitas kalor spesifik sensibel Jkg. K
ΔT = Beda temperatur K
Universitas Sumatera Utara
M = Massa benda kg
2.5.3 Tinjauan Perpindahan Panas
Perpindahan panas adalah salah satu dari displin ilmu teknik termal
yang mempelajari cara menghasilkan panas, menggunakan panas, mengubah panas, dan
menukarkan panas di antara sistem fisik. Perpindahan panas diklasifikasikan menjadi
konduktivitas termal ,
konveksi termal ,
radiasi termal , dan perpindahan
panas melalui perubahan fasa
. Sebagai suatu gambaran mengenai tiga cara perpindahan panas dalam
sebuah alat pemanas cairan surya, panas mengalir secara konduktif sepanjang pelat penyerap dan melalui dinding saluran. Kemudian panas dipindahkan ke
fluida dalam saluran dengan cara konveksi. Apabila sirkulasi dilakukan dengan sebuah pompa, maka kita menyebutnya konveksi paksa. Pelat penyerap yang
panas itu melepaskan panas ke pelat penutup kaca umumnya menutupi kolektor dengan cara konveksi alamiah dan dengan cara radiasi
2.5.4 Perpindahan Panas Konduksi