Desain Penelitian STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN UMPAN BALIK (FEEDBACK) PADA LEMBAR JAWABAN SISWA TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FLUIDA STATIS SISWA SMA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

40 3. Pemberian umpan balik feedback pada lembar jawaban post test setelah pengkoreksian hasil post test dan segera dikembalikan kepada siswa. 4. Pengambilan data melalui tes sumatif yang dilakukan pada pertemuan keenam yaitu setelah materi Fluida Statis selesai diberikan pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. 5. Analisis data dan penarikan kesimpulan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Lembar soal post test untuk setiap akhir pertemuan menggunakan instrumen berbentuk soal uraian penguasaan konsep. Tes ini dapat mengetahui tingkat penguasaan konsep awal siswa. 2. Lembar soal tes sumatif penguasaan konsep setelah pemberian umpan balik feedback menggunakan instrumen berbentuk soal uraian. Tes ini diberikan pada pertemuan keenam yaitu setelah selesai semua materi fluida statis pada lima pertemuan sebelumnya. Dari hasil tes ini dapat mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam belajar yaitu peningkatan penguasaan konsepnya.

G. Analisis Instrumen

Sebelum instrumen diujikan pada sampel penelitian, terlebih dahulu instrumen harus diuji menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. 41

1. Uji Validitas

Validitas suatu instrumen menunjukkan adanya tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur. Artinya, instrumen itu dapat mengungkap data dari variabel yang dikaji secara tepat. Instrumen yang valid atau sahih memiliki validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memilki validitas rendah. Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson dengan rumus: � = � − � 2 − 2 � 2 − 2 Keterangan: � = Koefisien korelasi yang menyatakan validitas = Skor butir soal = Skor total � = Jumlah sampel Arikunto 2008: 72 Item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium skor total serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3. Sugiyono, 2010: 188. 42 Berdasarkan kutipan di atas jika korelasi antar butir dengan skor total lebih dari 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan valid, atau sebaliknya jika korelasi antar butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Dan jika r hitung r tabel dengan α = 0,05 maka koefisien korelasi tersebut signifikan. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan kriteria uji bila correlated item – total correlation lebih besar dibandingkan dengan 0,3 maka data tersebut kuat valid.

2. Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel sebenarnya mengandung makna bahwa instrumen tersebut cukup mantap untuk mengambil data penelitian, sehingga mampu mengungkap data yang dapat dipercaya hasilnya Punaji, 2012 : 200. Maka instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Perhitungan untuk mencari harga reliabilitas instrumen didasarkan pada pendapat Arikunto 2008: 109 yang menyatakan bahwa untuk menghitung reliabilitas dapat digunakan rumus alpha, yaitu: � 11 = − 1 1 − � 1 2 � � 2 Di mana: � 11 = reliabilitas yang dicari � � 2 = jumlah varians skor tiap-tiap item � � 2 = varians total Arikunto, 2008: 109

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Penggunaan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Energi dan Usaha

0 5 223

Pengaruh penggunaan metode CTL (Contextual Teaching And Learning) terhadap hasil belajar siswa pada konsep gerak dan energi

1 21 183

Pengaruh Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Koloid

0 7 173

Pengaruh Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Koloid

0 10 0

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL ) Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas

0 3 11

MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TEKNIK Meningkatkan Keaktifan Siswa Melalui Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Teknik Modelling Dalam Pembelajaran Matematika (PTK Pada Siswa Kelas

0 2 16

MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TEKNIK Meningkatkan Keaktifan Siswa Melalui Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Teknik Modelling Dalam Pembelajaran Matematika (PTK Pada Siswa Kela

0 1 14

PERBANDINGAN PENGGUNAAN FEEDBACK PADA LEMBAR JAWABAN SISWA TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Mustofa Abi Hamid

0 1 9