43 Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana alat
pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk
mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS 17.0 dengan metode Alpha Cronbach’s yang diukur berdasarkan skala alpha
cronbach’s 0 sampai 1.
Menurut Sayuti dalam Saputri 2010: 30, kuesioner dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien alpha, maka digunakan ukuran kemantapan alpha
yang diinterprestasikan sebagai berikut: 1.
Nilai Alpha Cronbach’s 0,00 sampai dengan 0,20 berarti kurang reliabel.
2. Nilai Alpha Cronbach’s 0,21 sampai dengan 0,40 berarti agak
reliabel. 3.
Nilai Alpha Cronbach’s 0,41 sampai dengan 0,60 berarti cukup reliabel.
4. Nilai Alpha Cronbach’s 0,61 sampai dengan 0,80 berarti reliabel.
5. Nilai Alpha Cronbach’s 0,81 sampai dengan 1,00 berarti sangat
reliabel. Setelah instrumen valid dan reliabel, kemudian instrumen akan diujikan
kepada sampel penelitian. Skor total setiap siswa diperoleh dengan menjumlahkan skor setiap nomor soal.
44
H. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar pengumpulan data
berbentuk tabel yang diperoleh dari skor hasil uji kemampuan penguasaan konsep siswa terhadap materi yang telah diberikan posttest dan skor uji
peningkatan kemampuan penguasaan konsep setelah diberi umpan balik feedback dengan melakukan tes sumatif uji blok di akhir pertemuan setelah
materi fluida statis selesai diberikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2. Data postest penguasaan konsep siswa No
Nama Siswa Soal ke-
Skor posttes 1
2 3
4 …
1. Siswa 1
2. Siswa 2
3. Siswa 3
… …
Skor Tertinggi Skor Terendah
Jumlah Skor Rata-Rata Siswa
Tabel 3.3. Data tes sumatif uji blok penguasaan konsep siswa No
Nama Siswa Soal ke-
Skor tes sumatif
1 2
3 4
… 1.
Siswa 1 2.
Siswa 2 3.
Siswa 3 …
… Skor Tertinggi
Skor Terendah Jumlah
Skor Rata-Rata Siswa
45 Tabel 3.4. Data Rekapitulasi N-gain Penguasaan konsep siswa
No Nama
Siswa Skor
Rata-rata Tes Awal
Skor Tes Sumatif
kenaikan N-
gain Kategori
1. Siswa 1
2. Siswa 2
3. Siswa 3
Skor Tertinggi Skor Terendah
Jumlah Skor Rata-Rata
Siswa
I. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Untuk menganalisis kategori penguasaan konsep siswa digunakan skor gain yang ternormalisasi. N-gain diperoleh dengan menggunakan persamaan
berikut ini.
awal awal
akhir
S S
S S
g
max
Keterangan: g
= N-gain S
awal
= Skor rata-rata tes awal S
akhir
= Skor tes sumatif Smax = Skor maksimum
Kategori: Tinggi
: 0,7 ≤ N-gain ≤ 1 Sedang
: 0,3 ≤ N-gain 0,7 Rendah
: N-gain 0,3
Dalam menganalisis peningkatan penguasaan konsep skor tes awal yaitu skor rata-rata tes awal berupa tes penguasaan konsep dan skor tes akhir yaitu skor
tes sumatif uji blok. Peningkatan skor antara tes awal dan tes akhir dari
46 kedua variabel merupakan indikator adanya peningkatan atau penurunan
penguasaan konsep dengan menerapkan penggunaan umpan balik feedback pada lembar jawaban siswa melalui model pembelajaran Contextual Teaching
and Learning CTL. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan melakukan 1 uji
normalitas, 2 uji independent sample T test
1. Uji Normalitas
Untuk menguji apakah sampel penelitian merupakan jenis distribusi normal, dilakukan menggunakan uji statistik non-parametrik yaitu
Kolmogrov-Smirnov menggunakan bantuan program komputer SPSS 17.0. Caranya adalah menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujiannya
yaitu: � = data terdistribusi secara normal
�
1
= data tidak terdistribusi secara normal Pedoman pengambilan keputusan:
1 Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka distribusinya adalah tidak normal.
2 Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka distribusinya adalah normal.
2. Uji Independent Samples T Test
Jika data terdistribusi normal maka pengujian hipotesis dalam penelitian menggunakan statistik parametrik tes.
47
2 1
2 1
2 2
2 2
1 1
_____ 2
____ 1
1 1
2 1
1 n
n n
n s
n s
n X
X t
1 Uji T untuk Dua Sampel Bebas Independent Sample T Test
Uji ini dilakukan untuk membandingkan dua sampel yang berbeda bebas. Independent Sample T Test digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan.
Pengambilan keputusan berdasarkan nilai signifikansi atau nilai
probabilitas. a
Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05, maka H diterima.
b Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05, maka H
ditolak.
Rumus perhitunggan Independen Sample T Test yaitu:
Dimana t adalah t
hitung
. Kemudian t
tabel
dicari pada tabel distribusi dengan α = 5 : 2 = 2,5 uji 2 sisi dengan derajat kebebasan df n-2. Setelah
diperoleh besar t
hitung
dan t
tabel
maka dilakukan pengujian dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
a H
diterima jika –t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
b H
ditolak jika –t
hitung
-t
tabel
atau t
hitung
t
tabel
Priyanto, 2010: 32-41
48 2
Uji Data Dua Sampel Tidak Berhubungan Independent Jika data tidak terdistribusi normal, maka pengujian hipotesis dalam
penelitian menggunakan statistik non-parametrik tes. Pada penelitian ini jika data tidak terdistribusi normal maka untuk menguji data dari dua
sampel yang tidak berhubungan menggunakan Uji Mann-Whitney.
Pengambilan keputusan berdasarkan nilai signifikansi antara nila probabilitas.
a Jika nila signifikansi atau nilai probabilitas 0,05, maka H
diterima. b
Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05, maka H ditolak.
Hipotesis dari data yang telah diuji yaitu sebagai berikut. 1
Hipotesis pertama H
: Tidak ada perbedaan perbedaan rata-rata penguasaan konsep Fluida Statis siswa SMA antara menggunakan umpan balik feedback
dengan tidak menggunakan umpan balik feedback. H
1
: Ada perbedaan rata-rata penguasaan konsep Fluida Statis siswa SMA antara menggunakan umpan balik feedback dengan tidak
menggunakan umpan balik feedback.
2 Hipotesis kedua
H : Tidak terjadi peningkatan penguasaan konsep fluida statis pada
siswa SMA setelah pemberian umpan balik feedback.
49 H
1
: Terjadi peningkatan penguasaan konsep fluida statis pada siswa SMA setelah pemberian umpan balik feedback.
81
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Ada perbedaan rata-rata penguasaan konsep Fluida Statis siswa SMA
antara menggunakan umpan balik feedback dengan tidak menggunakan umpan balik feedback. Rata-rata penguasaan konsep Fluida Statis siswa
SMA dengan menggunakan umpan balik feedback lebih tinggi daripada rata-rata penguasaan konsep Fluida Statis siswa SMA dengan tidak
menggunakan umpan balik feedback.
2. Terjadi peningkatan yang signifikan penguasaan konsep siswa setelah
diberi umpan balik feedback melalui model pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL, dengan kenaikan nilai rata-rata sebesar
22 dan nilai N-gain rata-rata 0,45 yang termasuk dalam kategori sedang.
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka penulis memberikan saran sebagai
berikut. 1.
Dalam pembelajaran dengan menerapkan penggunaan umpan balik feedback secara kontinu melalui beberapa model pembelajaran dapat
82 dijadikan salah satu alternatif bagi guru di sekolah sebagai salah satu
upaya untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa. 2.
Dalam menerapkan penggunaan umpan balik feedback yang diberikan secara tidak langsung hendaknya harus disesuaikan dengan materi dan
model pembelajaran yang sesuai agar kemampuan dan kompetensi siswa tereksplorasi dengan baik sehingga penguasaan konsep dapat meningkat
signifikan.
83
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Jos. 2001. Metode vs Konsep. Diakses 15 Oktober 2012 dari
http:www.bpkpenabur.or.idkpsjktbenta200-107konsep.pdf. Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara. Bell, Frederick. 1978. Teaching and Learning Mathematics in Secondary
School. Iowa: Brown Company Publisher. Berg, Euwe van den. 1991. Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Salatiga:
Universitas Kristen Satya Wacana Press. Bodner, George M. 1986. Construxtivism : A Theory of Knowledge. Journal of
Chemical, Vol. 63, No Education. 10
Dahar, R.W. 1998. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Dirgantara, Y. 2008. Model Pembelajaran Laboratorium Berbasisi Inkuiri untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Proses Sains Siswa MTs
Pada Pokok Bahasan Kalor. Tesis. Bandung : Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Ferris, D. 2002. Treatment of Error in Second Language Student Writing. Ann Arbour: University of Michigan Press.
Gulo, W. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo. Gunawan, A.W. 2003. Genius Learning Strategy. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama Harlen, W. 1996. Teaching and Learning Primary Science. London: Paul
Chapman Publishing. Herman, Hudojo. 2003. Pengembangan Kurikulum dan Pengembangan
Matematika. Malang: Universitas Negeri Malang.
84 Kunandar, 2011. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Lee, I. 2005. Enhancing the Effectiveness of Teacher Feedback in the Secondary Writing Classroom. Chinese University of Hongkong. Diakses 15 Oktober
2012 dari http:sba.edu.hku.hknew_sba?doc?conference_pptDrIc.ppt. Masril dan Nur Asma. 2002. Pengungkapan Miskonsepsi Siswa Force Concept
Inventory dan Certainity of Response Index. Jurnal Fisika Himpunan Fisika Indonesia. 2002. Vol.B5. Diakses 16 Oktober 2012 dari http:hfi.fisika.net
Nagara, F.S. 2008. Pengaruh Pemberian Umpan Balik Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran KKPI di Jurusan Teknik Elektronika SMKN 2
Bengkulu Tahun Ajaran 20082009. Skripsi. Padang: Universitas Negeri Padang.
Novak, J.D. 1985. Learning How to Learn. Cambridge: Cambridge University Press.
Orlando, S.A. 2012. Pengaruh Skill Representasi Matematika Terhadap Penguasaan Konsep Gerak Siswa SMP. Skripsi. Bandarlampung: Universitas Lampung.
Priyanto, Duwi. 2010. Mengolah Analisis Statistik Data dengan SPP. Yogyakarta: Mediakom
Purwanto, N. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Riyanto, Yatim. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada
Media Grup
Roger, J. 2011. In Adults Learning. Buckingham: Open University Press. Diakses 28 Oktober 2012 dari http:www.findarticle.comarticlesfeedback.
Romli, M. 2011. Pengaruh Feedback Terhadap Penguasaan Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Kuasi-eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA SMA N 1
Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010-2011. Skripsi. Bandarlampung: Universitas Lampung.
Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Rustaman. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Fakultas Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Pendidikan Indonesia.
Sadia.1996. Pengembangan Model Belajar Konstruktivis dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Menengah Pertama SMP. Disertasi. Bandung: Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.