2.2.3. Manifestasi Klinis
Tempat awal predileksi akne adalah wajah, leher, lalu ke punggung, dada, dan bahu. Di tubuh, lesi lebih banyak di dekat garis tengah. Akne
merupakanpenyakit yang muncul dengan lesi noninflamatorik dan inflamatorik. . Lesi berupa komedo terbuka, komedo tertutup, pustul, papul eritematosus, dan
nodul yang lebih dalam . Pada pasien dengan satu tipe lesi yang lebih banyak, pengamatan yang lebih dekat biasanya menunjukkan beberapa tipe lesi . Isi
komedo ialah sebum yang kental atau padat. Isi kista biasanya pus dan darah.Lever, 1983
Nomenklatur diagnosis akne vulgaris dapat dilakukan menurut : a. Berat ringannya penyakit
• Akne vulgaris ringan, berat, dan sedang. Akne vulgaris I, II, III, IIV. • Morfologi klinis
• Akne vulgaris komedonal, papulosa,pustulosa, nodulo-kistik. • Akne vulgaris komedonal dan papulosa disebut juga tanpa inflamasi. Akne
vulgaris nodulosa-kistik disebut sebagai yang ada inflamasi. • Kombinasi 1 2
• Akne vulgaris papulosa ringan • Akne vulgaris pustulosa berat.
• Penentuan berat ringan penyakit atau tingkat I – II – III – IV berbeda
diantara para penyelidik satu dengan yang lainnya.
Berikut ini dicantumkan empat gradasi menurut Ismail, 2012 1. Komedo di muka
2. Komedo, papul, pustul, dan peradangan lebih dalam di muka 3. Komedo, papul, pustul, dan lebih dalam peradangan di muka, punggung,
dan dada. 4. Akne konglobata.
Universitas Sumatera Utara
Bentuk lesi akne vulgaris adalah polimorf. Lesi yang khas adalah komedo. Bila terjadi peradangan akan terbentuk papula, pustula, nodul, dan kista. Bila
sembuh, lesi dapat meninggalkan eritem dan hiperpigmentasi pasca inflamasi, bahkan dapat terbentuk sikatrik seperti cetakan es yang atrofik Ice pick lilac
atropic scar dan keloid. Lesi terutama timbul di daerah yang banyak mempunyai kelenjar palit seperti muka, punggung dan dada.Dreno, 2003
Komedo lazim dikenal senagai kepala hitam komedo terbuka dan kepala putih komedo tertutup. Komedo dapt menjadi lesi dasar pada akne. Ia akibat
fungsi lobang folikular sebasea yang salah maupun oleh proses hiperkeratinisasi yang salah pada lubah folikular. Sumbat yang dihasilkan komedo mendilatasi
mulut folikel dan papula dibentuk oleh peradangan sekeliling komedo. Kista kecil, pustula, atau papula yang telah terinfeksi bisa terbentuk disekeliling komedo.
Selain itu bisa terlihat nodulus, infiltrasi granulomatosa dalam peradangan karena asam lemak atau piokokus, jaringan parut dan keloid.Dreno, 2003
Walaupun komedo merupakan lesi primer dari akne, mereka tidak khas untuk penyakit ini sebab mereka mungkin bisa tampak pada kondisi lainnya, seperti
komedo senil yang sering tampak pada area periorbital pada orang tua Fleischer, 2000.
2.2.4. Faktor Risiko