Detektor Pompa TINJAUAN PUSTAKA

• Stabil dalam pengoperasiaannya • Mempunyai sel volume yang kecil sehingga mampu meminimalkan pelebaran pita. Untuk kolom konvensional, selnya bervolume 8 �� atau lebih kecil, sementara kolom mikrobor selnya bervolume 1 �� atau lebih kecil lagi • Signal yang dihasilkan berbanding lurus dengan dengan konsentrasi solut pada kisaran yang luas kisaran dinamis linier • Tidak peka terhadap perubahan suhu dan kecepatan alir fase gerakRohman, 2007. Detektor KCKT yang paling peka didasarkan pada fluoresensi, tetapi sudah tentu dapat dipakai untuk senyawa yang berfluoresensi. Untuk mencapai kepekaan itu, yakni agar senyawa yang jumlahnya kecil dapat dideteksi atau agar dapat diperoleh data kuantitatif yang sahih, kadang-kadang linurat diubah menjadi turunan senyawa yang berfluoresensi sebelum dikromatografi Gritter, 1991.

e. Pompa

Pompa yang cocok digunakan untuk KCKT adalah pompa yang mempunyai syarat sebagaimana syarat wadah pelarut, yakni: pompa harus inert terhadap fase gerak. Bahan yang umum dipakai untuk pompa gelas, baja tahan karat, teflom, dan batu nilam. Pompa yang yang digunakan sebaiknya mampu memberikan tekanan 5000psi dan mampu mengalirkan fase gerak dengan kecepatan alir 3mlmenit. Tujuan penggunaan pompa adalah untuk untuk menjamin proses penghataran fase gerak berlangsung secara tepat, reprodusibel, konstan, dan bebas dari gangguan Rohman, 2009.

f. Injektor

Cuplikan harus dimasukkan ke dalam pangkal kolom kepala kolom, diusahakan agar sedikit mungkin terjadi gangguan pada kemasan kolom. Ada tiga jenis dasa injektor, yaitu: a. Aliran henti; b. Septum; c. Katup jalan kitar Johnson E. dan Stevenson, R, 1991.

2.2.3 Profil Kromatogram KCKT

Idealnya profil kromatogram KCKT merupakan suatu garis tegak lurus bagi masing-masing linarut. Akan tetapi keadaan demikian tidak akan dijumpai pada pelaksana analisis dengan KCKT Satiadarma, 1995. Kromatogram KCKT merupakan relasi antara tanggapan detektor sebagai ordinat dan waktu sebagai absis pada sistem koordinat Cartesian, dimana titik nol dinyatakan sebagai saat dimulainya injeksi sampel. Sampel yang diinjeksikan menuju kolom analisis tidak langsung secara serempak molekul-molekulnya berkumpul di satu titik Satiadarma, 1995.

2.2.4 Cara kerja Kromatografi Cair Tingkat Tinggi KCKT

Kromatografi merupakan teknik yang mana solut atau zat-zat terlarut terpisah oleh perbedaan kecepatan elusi, dikarenakan solut-solut ini melewati suatu kolom kromatografi. Pemisahan solut-solut ini diatur oleh distribusi salut dalam fase gerak dan fase diam. Penggunaan kromatografi cair secara suksesterhadap suatu massa-lah yang dihadapi membutuhkan penggunakan secata tepat dari berbagai macam kondisi operasional seperti jenis kolom, fase gerak, panjang dan diameter kolom, kecepatan alir fase gerak, suhu kolom, dan ukuran sampel. Untuk tujuan memilih kombinasi kondisi kromatografi yang terbaik, maka dibutuhkan pemahaman yang mendasar tentang berbagai macam faktor yang mempengaruhi pemisahan pada kromatografi cair Rohman, 2007. HPLC dengan prinsip kromatografi adsorpsi banyak digunakan pada industri farmasi dan pestisida. Zat-zat dengan kepolaan berbeda, yaitu industri farmasi dan pestisida. Zat-zat dengan kepolaran berbeda, yaitu antara sedikit polar sampai polar dapat dipisahakan dengan HPLC berdasarkan partisi cair-cair Khopkar, 2007.

2.2.5 Keuntungan dan Keterbatasan KCKT

Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT mempunyai beberapa keuntungan bila dibandingkan dengan sistem pemisahan lain, diantaranya: a. Cepat b. Daya pisahnya baik c. Peka dan detektor unik d. Kolom yang dapat dipakai kembali