Penggunaan Kloramfenikol Uraian Kloramfenikol

bersifat bakteriostatik terhadap banyak baksil gram negatif lainnya Skach dkk, 1988.

2.1.3 Efek Samping

Efek samping umum berupa gangguan lambung-usus, neuropati optis dan perifer, radang lidah dan mukosa mulut. Tetapi yang sangat berbahaya adalah depresi sumsum tulang myelodepresi yang dapat berwujud dalam dua bentuk anemia, yakni sebagai: a. Penghambatan pembentukan sel-sel darah eritrosit, trombosit, dan granulosit dalam waktu 5 hari sesudah dimulainya terapi. Gangguan ini tergantung lamanya terapi dan bersifat reversibel. b. Anemia aplastis, yang timbul sesudah beberapa minggu sampai beberapa bulan pada penggunaan oral, parenteral dan okuler, maka tetes mata tidak boleh digunakan lebih dari 10 hari Tjay, 2007. Supresi sumsum tulang merupakan efekyang ada kaitannya dengan dosis dan dapat dipulihkan kembali, terlihat dari tanda-tanda pansitopenia dengan pemulihan kembali 1-2 minggu setelah obat dihentikan. Ada kaitannya dengan kadar diatas 20-25 ��ml Skach dkk, 1988.

2.2 Metode Penetapan Kadar Kloramfenikol

Kromatografi pertama kali dikembangkan oleh seorang ahli botani rusia Michael Tswett pada tahun 1903 untuk memisahkan pigmen berwarna dalam tanaman dengan cara perkolasi ekstrak petroleum eter dalam kolom gelas yang berisi kalsium karbonat CaCo 3 . Saat ini kromatografi merupakan teknik pemisahan yang paling umum dan paling sering digunakan dalam bidang kimia analisis dan dapat dimanfaatkan untuk melakukan analisis, baik analisis kualitatif, kuantitatif, atau preparatif dalam bidang farmasi, lingkungan industri dan sebagainya. Kromatografi merupakan teknik pemisahan yang menggunakan fase diam stationary phase dan fase gerak mobile phase Rohman, 2007.

2.2.1 Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

Kromatografi cair tingkat tinggi atau KCKT atau biasa juga disebut HPLC High Performance Liquid Chromatography dikembangkan pada akhir tahun 1960-an dan awal awal tahun 1970-an. Saat ini, KCKT merupakan teknik pemisahan yang terima secara luas untuk analisis dan pemurnian senyawa tertentu dalam suatu sampel dalam sejumlah bidang, antara lain: farmasi, lingkungan, bioteknologi, polimer, dan industri-industri makanan. Beberapa perkembangan KCKT terbaru antara lain: miniaturisasi sistem KCKT, penggunaan KCKT untuk analisis asam-asam nukleat, analisis protein,analisis karbohidrat, dan analisis senyawa-senyawa kiral Rohman, 2007. HPLC adalah salah satu teknik analisis yang penting yang mempunyai tingkatan otomatisasi pada tahun-tahun terakhir ini. Ini menunjukkan HPLC telah mengalami perkembangan dan merupakan alat yang sangat baik. Yang terbaru