Kecerdasan yang dimaksud adalah kemampuan untuk belajar atau mengerti dari pengalaman, memahami pesan yang kontradiktif dan ambigu, menanggapi dengan
cepat dan baik atas situasi yang baru, menggunakan penalaran dalam memecahkan masalah serta menyelesaikannya dengan efektif.
2.2 Sistem Pakar
Profesor Edward Fieganbaum dalam Listyono, 2008 dari Universitas Stanford sebagai seorang pelopor awal dari teknologi sistem pakar, mendefinisikan sistem
pakar sebagai suatu program komputer cerdas yang menggunakan
knowledge
dan prosedur inferensi untuk menyelesaikan masalah yang cukup sulit sehingga
membutuhkan seorang yang ahli untuk menyelesaikannya.
Sistem pakar adalah salah satu cabang dari
Artificial Intellegence
AI yang membuat penggunaan secara luas
knowledge
yang khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia yang pakar. Seorang pakar adalah orang yang mempunyai keahlian
dalam bidang tertentu, yaitu pakar yang mempunyai
knowledge
atau kemampuan khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya.
Knowledge
dalam sistem pakar mungkin saja seorang ahli, atau
knowledge
yang umumnya terdapat dalam buku, majalah dan orang yang mempunyai pengetahuan
tentang suatu bidang Arhami, 2005.
Berikut gambar 2.1 yang menggambarkan konsep dasar suatu sistem pakar :
Gambar 2.1 Konsep Dasar Fungsi Sistem Pakar
2.2.1 Struktur Sistem Pakar
Sistem pakar disusun oleh dua bagian yaitu lingkungan pengembangan dan lingkungan konsultasi. Lingkungan pengembangan sistem pakar digunakan untuk
memasukan
knowledge
pakar ke dalam lingkungan sistem pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna
memperoleh
knowledge
pakar Listyono, 2008. Komponen-komponen yang terdapat dalam sistem pakar yaitu :
1. Antar muka pengguna. Merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna dan sistem pakar untuk
berkomunikasi. Antar muka yang efektif dan ramah pengguna
user-friendly
sangat penting bagi pemakai yang tidak ahli dalam bidang yang diterapkan oleh sistem pakar.
2. Basis pengetahuan Merupakan kumpulan pengetahuan bidang tertentu pada tingkatan pakar dalam format
tertentu. Komponen sistem pakar ini disusun atas dua elemen dasar, yaitu fakta dan aturan. Fakta merupakan informasi tentang obyek dalam area permasalahan tertentu,
sedangkan aturan merupakan informasi tentang cara memperoleh fakta baru dari fakta yang telah diketahui.
3. Mesin inferensi Merupakan otak dari sebuah sistem pakar dan dikenal juga dengan sebutan
control structure
struktur kontrol atau
rule interpreter
dalam sistem pakar berbasis kaidah. Komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh
pakar dalam menyelesaikan suatu masalah.
4. Memory kerja Merupakan bagian dari sistem pakar yang menyimpan fakta-fakta yang diperoleh saat
dilakukan proses konsultasi. Fakta-fakta inilah yang nantinya akan diolah oleh mesin inferensi berdasarkan pengetahuan yang disimpan dalam basis pengetahuan untuk
menentukan suatu keputusan pemecahan masalah. Konklusinya bisa berupa hasil diagnose, tindakan, dan akibat.
5. Fasilitas penjelasan Komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar. Tujuan
adanya fasilitas penjelasan dalam sistem pakar antara lain membuat sistem menjadi cerdas, menunjukkan adanya proses analisa dan yang tidak kalah pentingnya adalah
memuaskan psikologis pemakai.
6. Fasilitas akuisisi pengetahuan Akumulasi, transfer, dan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari
sumber pengetahuan ke dalam program komputer, yang bertujuan untuk memperbaiki dan atau mengembangkan basis pengetahuan.
Berikut gambar 2.2 arsitektur pada sistem pakar berdasarkan penjelasan diatas :
Gambar 2.2 Struktur Sistem Pakar
2.2.2 Ciri-Ciri Sistem Pakar
Ada beberapa ciri-ciri sistem pakar Kusrini, 2006, yaitu : 1.
Terbatas pada bidang spesifik. 2.
Dapat memberikan penalaran untuk data yang tidak lengkap atau tidak pasti. 3.
Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami.
4. Berdasarkan pada
rule
atau kaidah tertentu.
5. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.
6.
Output
nya bersifat nasihat atau anjuran. 7.
Output
tergantung dari dialog dengan
user.
8.
Knowledge base
dan
inference engine
terpisah.
2.2.3 Keuntungan Sistem Pakar
Sistem pakar
expert system
merupakan paket perangkat lunak atau paket program komputer yang ditujukan sebagai penyedia nasihat dan sarana bantu dalam
memecahkan masalah di bidang-bidang spesialisasi tertentu seperti sains, perekayasaan, matematika, kedokteran, pendidikan dan sebagainya. Ada beberapa
keunggulan sistem pakar Arhami, 2005 di antaranya yaitu : 1.
Menghimpun data dalam jumlah yang sangat besar. 2.
Menyimpan data tersebut untuk jangka waktu yang panjang dalam suatu bentuk tertentu.
3. Mengerjakan perhitungan secara cepat, tepat, dan tanpa jemu mencari data
yang tersimpan dengan kecepatan tinggi.
2.2.4 Kelemahan Sistem Pakar
Di samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiki beberapa kelemahan Arhami, 2005, di antaranya adalah :
1. Masalah dalam mendapatkan pengetahuan di mana pengetahuan tidak selalu
bisa didapatkan dengan mudah, karena kadangkala pakar dari masalah yang kita buat tidak ada, dan kalaupun ada kadang-kadang pendekatan yang dimiliki
oleh pakar berbeda-beda. 2.
Untuk membuat suatu sistem pakar yang benar-benar berkualitas tinggi sangatlah sulit dan memerlukan biaya yang sangat besar untuk pengembangan
dan pemeliharaannya. 3.
Bisa jadi sistem tidak dapat membuat keputusan.
4. Sistem pakar tidaklah 100 menguntungkan, walaupun seorang tetap tidak
sempurna atau tidak selalu benar. Oleh karena itu perlu diuji ulang secara teliti sebelum digunakan.
2.2.5 Elemen Manusia Pada Sistem Pakar
Sistem pakar setidak-tidaknya mempunyai dua unsur manusia atau lebih yang terlibat di dalam pembangunannya dan pengembangan serta penggunaannya. Minimal, ada
seorang yang membangun dan ada penggunanya. Menurut Turban dalam Desiani, 2006, ada 4 unsur manusia dalam sistem pakar yaitu :
1. Pakar
The Expert
Orang yang menguasai bidang ilmu pengetahuan tertentu, berpengalaman, pengambil keputusan dan menguasai metode-metode tertentu, serta mampu
memanfaatkan talentanya dalam memberikan nasehatsaran terhadap penyelesaian suatu permasalahan.
2. Perekayasa Pengetahuan
Knowledge Engineer
Orang yang membantu pakar dalam menyusun area permasalahan dengan mengintrepretasikan dan mengintegrasikan jawaban-jawaban pakar atas
pertanyaan yang diajukan, menggambarkan analogi, mengajukan
counter example
dan menerangkan kesulitan-kesulitan konseptual.
3. Pemakai
User
Sistem pakar memiliki beberapa kelas pemakai, yaitu : a.
Pemakai bukan pakar. Dalam hal ini, sistem pakar berperan sebagai seorang konsultan atau pemberi nasihat.
b. Siswa yang ingin belajar, di sini sistem pakar berperan sebagai
instruktur. c.
Pembangun sistem pakar yang ingin meningkatkan dan menambah basis pengetahuan, dalam hal ini sistem pakar berperan sebagai rekan
kerja
partner
.
d. Pakar dalam hal ini sistem pakar berperan sebagai kolega atau asisten.
4. Unsur lainnya
Beberapa unsur lainnya yang mungkin termasuk ke dalam unsur manusia untuk sistem pakar adalah
system builder
pembangun sistem atau
system analyst
yang membantu mengintegrasikan sebuah sistem pakar dengan sistem terkomputerisasi lainnya.
2.3 Teh