Teh Implementasi Metode Naïve Bayesian Dan Backward Chaining Pada Sistem Pakar Diagnosa Penyakit/Hama Tanaman Teh

d. Pakar dalam hal ini sistem pakar berperan sebagai kolega atau asisten. 4. Unsur lainnya Beberapa unsur lainnya yang mungkin termasuk ke dalam unsur manusia untuk sistem pakar adalah system builder pembangun sistem atau system analyst yang membantu mengintegrasikan sebuah sistem pakar dengan sistem terkomputerisasi lainnya.

2.3 Teh

Teh Camellia sinensis merupakan minuman non-alkohol yang banyak digemari oleh masyarakat. Teh sebagai bahan minuman, dibuat dari pucuk muda yang telah mengalami proses pengolahan tertentu. Daun teh mengandung khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia, salah satunya adalah sebagai antioksidan. Namun kualitas dan produktivitas tanaman teh menjadi masalah dalam pemasaran, dua akar permasalahan ini menyebabkan produk teh indonesia kalah dengan negara lain. Persaingan harga jual komoditi teh menjadi salah satu faktor daya saing yang menentukan kelangsungan industri teh Indonesia. Penurunan kualitas daun teh disebabkan salah satu faktor utama yaitu adanya serangan penyakit dan hama. `

2.3.1 Penyakit Tanaman Teh

Berikut ini adalah penyakit yang terdapat pada tanaman teh Semangun, 2000 : 1. Cacar Teh Exobasidium vexans Penyakit cacar daun teh yang disebabkan oleh jamur E. vexans dapat menurunkan produksi pucuk basah sampai 50 persen karena menyerang daun atau ranting yang masih muda. Gejala penyakit ini mula-mula cacar tampak seperti bercak kecil hijau pucat dan tembus cahaya pada daun muda. Dalam waktu 5-6 hari bercak meluas menjadi 0,6-1,3 cm. Ini menjadi cekung, sehingga pada sisi bawah daun terbentuk bagian cembung, yang mirip dengan cacar. Permukaan atas yang cekung adalah licin, mengkilat, dan biasanya lebih pucat dari pada bagian yang tidak sakit. 2. Penyakit Akar Merah Ganoderma pseoduferreum Cendawan atau jamur akar merah merupakan penyakit paling banyak menyerang perkebunan teh yang mempergunakan pohon pelindung sejenis Albizzia falcate ataupun Derris micophyla. Jamur ini menyerang bagian akar tanaman pelindung dan menularkannya pada tanaman teh. Gejala penyakit ini yaitu daun-daun menguning, layu, rontok, dan tanaman mati. Jika tidak terhambat jamur akar merah akan meluas ke semua jurusan. Dengan demikian penyakit akar merah biasanya membentuk rumpang yang luas dan bundar. 3. Penyakit Akar Hitam Rosellinia arcuata Penyakit ini banyak menimbulkan kerugian di perkebunan teh Sri Lanka dan India. Rosellinia menimbulkan kerugian yang besar pada pertanaman teh yang berumur 3-8 tahun, yang terdapat pada tanah hutan baru. Jamur dapat membentuk rizomorf di dalam tanah. Jamur dapat menular dengan beberapa macam cara,yang terpenting adalah melalui kontak antara akar yang sehat dengan yang sakit. Jamur dapat juga menular dengan rizomorf di bawah tanah,dengan konidium dan askospora dan misellium. Gejala pada penyakit ini adalah terdapat pada bagian-bagian tanaman diatas tanah sama dengan gejala yang disebabkan oleh penyakit-penyakit akar pada umumnya, yaitu daun-daun menguning, layu, rontok, dan tanaman mati. Pada permukaan akar teh yang sakit jamur akar hitam ini menimbulkan gejala, yaitu adanya jaringan benang-benang jamur berwarna hitam. 4. Penyakit Busuk Daun Cylindrocladium ilicicola Penyakit busuk daun disebabkan oleh C. ilicicola dan G. Cingulata yang menyerang tanaman teh di pesemaian,dapat mengakibatkan matinya setek teh. Gejala penyakit ini, yait pada daun induk setek terjadi bercak besar berwarna coklat tua. Bercak dapat membesar sehingga seluruh daun membusuk, dan daun terlepas. Setek menjadi lemah karenanya, bahkan dapat mati. Penyakit dapat meluas ke batang muda yang sedang berkembang dari setek dan menyebabkan mati pucuk. 5. Penyakit Mati Ujung P estalotia theae Penyakit mati ujung disebabkan oleh jamur Pestalotia thea yang menyerang tanaman terutama melalui luka atau bagian daun yang rusak.Penyakit ini akan timbul pada tanaman yang lemah karena kekurangan unsur hara N dan K, pemetikan yang berat, kekeringan, angin kencang dan sinar matahari yang kuat.

2.3.2 Hama Tanaman Teh

Berikut ini adalah hama yang terdapat pada tanaman teh Tjahjadi, 1989 : 1. Kepik Penghisap Daun Helopeltis spp. Kepik yang berukuran 2,5 cm dengan warna badan coklat kegelapan ditandai dengan huruf “X” pada lipatan sayap di punggung dan ujung antena kemerahan. Tampilannya gagah, dengan “otot-otot” paha yang tampak gempal. Perilakunya tenang dan selalu memilih pucuk-pucuk daun yang muda, dengan akibat pucuk itu akan segera layu dalam beberapa waktu. 2. Ulat Jengkal Hyposidra talaca Daur hidup ulat kilan sangat bergantung pada makanan dan iklim setempat. Daur hidupnya 2,5 – 3,5 bulan. Betinanya dapat meletakkan telur sampai 320 butir dan meletakkan telur berkelompok pada daun. Lama stadium telur 5-6 hari. Menjelang menetas telur mengalami perubahan warna dari hijau kebiruan menjadi kehitaman. Ulat-ulat kecil yang telah menetas dari telur akan bergerombol dan angin akan membantu penyebarannya. Gejala hama ulat jengkal adalah menyerang daun, pupus daun,dan pentil teh. Serangan beratmenyebabkan daun berlubang dan pucuktanaman gundul, sehingga tinggal tulangdaun saja. 3. Ulat Penggulung Pucuk Cydia leucostoma Ulat penggulung pucuk menyerang bagian tanaman teh yang akan dipanen oleh petani, jadi hama ini memiliki potensi cukup besar untuk merugikan petani. Ulat tersebut menggulung pucuk daun dengan memakai benang-benang halus untuk mengikat daun pucuk sehingga tetap tergulung.

2.4 Metode Naïve Bayesian