Sliding distance: Wear Volume: Diameter dalam bantalan setelah pemakaian satu hari : Laju keausan bantalan Contact pressure Umur bantalan

Dimana: m = massa bantalan C = panas jenis bantalan kuningan = 934,92 Jkg o C Jadi: 0,1326x 10 -6 o Cdet t = s m m n kecepata jarak 3 , 115 2 . = = 766,67 detik Jadi kenaikan temperatur sebesar: Δt = 0,1326 x 10 -6 o Cdetik 766,67 detik = 101,6578 x 10 -6 o C

11. Sliding distance:

Sliding distance adalah jarak yang ditempuh selama gesekan. Dimana: ω = kecepatan sudut poros rads n = putaran poros rpm r = radius poros m t = waktu tempuh detik Jadi: = 23.9625 m

12. Wear Volume:

Volume keausan bantalan tanpa pelumas dapat dihitung dengan rumus: Wr = K.s.W T.A, Stolarski,1990 Dimana: s = sliding distance m t r n t r s 60 . . . 2 . . π ω = = t kgK J kg t C m Q Panas ∆ = ∆ = 92 , 934 95485 , . . = = ∆ − 92 , 934 95485 , 10 . 37 , 118 6 kgK j kg W t C m Q t . = ∆ 4 . 383 60 025 . 5294 . 2 . . s m rpm t r s π ω = = Universitas Sumatera Utara W = beban N K = koefisien keausan per satuan beban per jarak sliding Dari Tabel 4.23 diperoleh K = in lb ft . 10 3 4 − = 0254 , 81 , 9 4535 , 10 . 3048 , 3 4 m N x m − = 0,2505x 10 -12 m 3 Nm Maka laju keausan: Wr = 0,2505x10 -12 m 3 Nm. 23.9625 m . 9810 N = 58885,56 x 10 -12 m 3 = 58,88556 mm 3 Jadi laju keausan bantalan untuk stiap kali jalan adalah 58,88556 mm 3 Tabel 4.24 Koefisien Keausan Sumber : Calculation wear,Thomson.M.Jhone-journalmechanical engineering

13. Diameter dalam bantalan setelah pemakaian satu hari :

Dimana: d x = diameter dalam setelah operasi d = diameter dalam sebelum operasi = 50 mm 4 . 2 2 l d d Vol x − = π Universitas Sumatera Utara l = panjang bantalan = 69 mm Jadi: 1,086602 50,0608648 mm

14. Laju keausan bantalan

ketebalan diameter bantalan yang berkurang setelah pemakaian 10 hari : 0,035945 mmhari Pemakai bantalan untuk

15. Contact pressure

Tekanan kontak antara poros dengan bantalan dapat dihitung : P = F L.D T.A, Stolarski,1990 Dimana, F adalah beban yang ditumpu bantalan, L panjang bantalan dan D diameter poros, maka : P = 39240 N 0,91 m x 0,075 m = 574945,05 Nm 2

16. Umur bantalan

Dari hasil pengukuran terhadap bantalan setelah beroperasi, diperoleh diameter dalam bantalan arah vertikal adalah 58,5 mm. Jadi diameter dalam bertambah sebesar 8,5 mm. Hal ini berarti bantalan telah beroperasi selama: hari mm mm 0325945 , 5 , 8 = 260,78 hari. Dengan demikian bisa diperkirakan umur bantalan berdasarkan laju keausan yang terjadi seperti pada tabel 4.24 4 69 . 50 88556 , 58 2 2 3 − = x d m π = = − 69 4 88566 , 58 50 2 2 π x d = + = 50 086602 , 1 2 x d = − = − = 2 50 0608648 , 50 2 d d t x Universitas Sumatera Utara Tabel 4.25 Laju keausan bedasarkan hari operasi Pemakaian hari Laju Keausan mm 1 - 10 0.325945 20 0.651890 30 0.977835 40 1.303780 50 1.629725 60 1.955670 70 2.281615 80 2.607560 90 2.933505 100 3.259450 110 3.585395 120 3.911340 130 4.237285 140 4.563230 150 4.889175 160 5.215120 170 5.541065 180 5.867010 190 6.192955 200 6.518900 210 6.844845 220 7.170790 230 7.496735 240 7.822680 250 8.148625 260 8.474570 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 4.25 maka dapat ditentukan bantalan journal memiliki masa pakai selama 260 hari. Dengan demikian pergantian pada bantalan journal tersebut dapat dilakukan antara 240 – 260 hari untuk mencegah terjadinya unbalance pada turbin akibatkan kerusakan pada bantalan.

17. Simulasi dengan ANSYS