pada bantalan luncur atau yang biasa disebutkan sebagai mekanisme tribology yaitu friction,wear dan lubrication. Pada gambar 4.7 dijelaskan secara sistematis
bagaimana terjadinya gesekan material yang terjadi antara permukaan bantalan dengan material lain yang dalam hal ini dimaksudkan dengan poros.
Terjadinya gesekan antara kedua permukaan tersebut dapat menyebabkan terjadinya perpindahan material yang aus chips yang terjadi diantara kedua
permukaan material yang bersentuhan. Bila kita melihat suatu permukaan material dengan bantuan mikroskop elektron dengan pembesaran tertentu, dapat kita lihat
bagaimana keadaan mikrostuktur permukaannya. Hampir tidak ada permukaan mikrostruktur suatu material yang benar-benar rata setelah proses permesinan
berlangsung, walaupun itu telah melewati berbagai proses perataan permesinan lapping, honing dan lainnya.
Dalam hal ini, keausan terjadi pada permukaan bantalan tepat nya pada bagian atas.
Gambar 4.8. Mekanisme gesekan dipermukaan bantalan. Mang, Theo, Dresel,
Wilfried, 2007
1. Beban yang bekerja
Gaya tagensial yang terjadi pada poros F
t
: 2
p t
t
d M
F =
Frizt Diesel,1993
Shallow asperity
contact Deep
asperity contact
Hard material
Soft material
Uloaded asperity
Concentration of deformation at
deep asperity contact
Sliding
Wear material
Universitas Sumatera Utara
n Ni
M
t
× ×
=
5
10 74
, 9
Frizt Diesel, 1993 Dimana :
N
i
: daya Netto n
: Putaran poros turbin 5294 Rpm
Untuk menentukan daya netto digunakan persamaan : N
i
=
G m
G
N
η η
dengan N
g
: daya yang dibutuhkan generator listrik 1200 KWcos φ η
m
: effisiensi mekanis hasil pengamatan sebesar 0,995 η
G
: effisiensi generator hasil pengamatan sebesar 0,968 sehingga :
N
i
= 968
, .
995 ,
9 ,
1200 = 1384 KW
5294 1384
10 74
, 9
5
× ×
=
t
M M
t
= 254630,9 kgmm 2
70 9
, 254630
=
t
F = 7275,2 kg
Beban pada poros sebesar : W = berat poros + berat cakra + roda gigi
W = 74,6 kg + 197,72 kg + 3,43 kg = 275,75 kg Maka gaya radial sebesar :
2 2
t r
F W
F +
=
Universitas Sumatera Utara
2 2
2 ,
7275 75
, 275
+ =
r
F kg
F
r
4 ,
7280 =
2. Kecepatan Poros
Karena diameter poros 0,05 maka kecepatan tangensial poros adalah: Vr =
60 .
. n d
π =
60 5294
. 05
, .
rpm m
π = 0,3047 ms
3. Keausan wear
Keausan wear didefinisikan perpindahan material dari permukaan suatu objek melalui kontak dengan permukaan objek lain yang bergerak relatif satu
sama lain. Keausan dapat dibagi dua kategori; keausan yang didominasi oleh sifat mekanik bahan, dan keausan yang didominasi oleh sifat kimia bahan. Tipe
keausan yang terjadi pada bantalan luncur ini adalah interaksi antara satu permukaan meluncur relatif terhadap permukaan lainnya pada suatu jarak tertentu.
Mekanisme aus wear untuk luncuran kering tergantung pada beberapa variabel; kehalusan permukaan, geometri permukaan, orientrasi, kecepatan luncur,
kekerasan relatif antar permukaan, mikrostruktur bahan dan lain-lain. Jadi laju keausan yang terjadi tidak murni karena sifat-sifat bahan saja dan tidak selalu
terjadi secara merata.
Universitas Sumatera Utara
4. Radius curvature
Sumber: www.calculation
waer.come-journalmechanical engineering
Gambar 4.9 Radius Curvature
R = ½ diameter bantalan = ½ 0.05 m = 0.025 mm
5. Contact modulus: