B
48
= M . P
12
+ P
24
+ P
36 +
P
48
+ B
36
.P
12
+ B
24
.P
24
+ B
12
. P
36
= 0,23
B
60
= M . P
12
+ P
24
+ P
36 +
P
48
+ P
60
+ B
48
.P
12
+ B
36
.P
24
+ B
24
. P
36
+ B
12
. P
48
= 0,238
B
72
= M . P
12
+ P
24
+ P
36 +
P
48
+ P
60 +
P
72
+ B
60
.P
12
+ B
48
.P
24
+ B
36
. P
36
+ B
24
. P
48
+ B
12
.P
60
= 0,389 B
84
= M . P
12
+ P
24
+ P
36 +
P
48
+ P
60 +
P
72
+ P
84
+ B
72
.P
12
+ B
60
.P
24
+ B
48
. P
36
+ B
36
. P
48
+ B
24
.P
60
+ B
12
.P
72
= 0,75
B96 = M . P
12
+ P
24
+ P
36 +
P
48
+ P
60 +
P
72
+ P
84
+ P
96
+ B
84
.P
12
+ B
72
.P
24
+ B
60
. P
36
+ B
48
. P
48
+ B
36
.P
60
+ B
24
.P
72
+ B
12
.P
84
B
96
= 0,921
B
108
= M . P
12
+ P
24
+ P
36 +
P
48
+ P
60 +
P
72
+ P
84
+ P
96
+ P
108
+ B
96
.P
12
+ B
84
.P
24
+ B
72
. P
36
+ B
60
. P
48
+ B
48
.P
60
+ B
36
.P
72
+ B
24
.P
84
+ B
12
.P
96
= 1,1505
Maka didapat kerusakan diantara service rutin pada bulan ke-j, yaitu :
B
12
= 0,03 B
72
= 0,39 B
24
= 0,08 B
84
= 0,74 B
36
= 0,11 B
96
= 0,92 B
48
= 0,17 B
108
= 1,15 B
60
= 0,24
4.3.2 Variabel alternatif Preventive Maintenance
Universitas Sumatera Utara
Untuk variabel alternatif Preventive Maintenance dapat dilihat pada tabel 4.17.
Tabel 4.17 Variabel Alternatif Preventive Maintenance 1
Jumlah bulan diantara
preventive service
j 2
Jumlah kerusakan
dalam j bulan
Bj 3
Variabel U perbulan untuk
memperbaiki kerusakan
CR.Bjj 4
Variabel U perbulan untuk
preventive service setiap j
bulan Cp.Mj
5 Variabel total
perbulan dari
preventive maintenance
dan perbaikan 3+4
12 0,03
449,35 7923,20
8372,56 24
0,08 599,14
3961,60 4560,74
36 0,11
549,21 2641,07
3190,28 48
0,17 636,58
1980,80 2617,38
60 0,24
718,96 1584,64
2303,60
72 0,39
973,60 1320,53
2294,13
84 0,74
1583,43 1131,89
2715,32 96
0,92 1722,51
990,40 2712,91
108 1,15
1913,90 880,36
2794,26
Pada tabel 4.17 terlihat jika memakai Preventive Maintenance setiap 72 bulan akan menghasilkan variabel rata-rata yang paling murah sebesar U
2294,13. Harga ini lebih murah dari variabel total tanpa menggunakan Preventive Maintenance PM sebesar : U 2.690,22 – U 2294,13 = U 396,094
Kebijakan ini akan mengurangi variabel sebesar 14,7 dibawah variabel perbaikan mesin bila terjadi kerusakan. Jika hasilnya diplot dapat dilihat pada
gambar 4.3.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Grafik variabel Preventive Maintenance VS Breakdown
Maintenance
4.3.3 Hubungan Antara Performance dan Kerusakan
Untuk melihat hubungan antara performance dengan kerusakan yang terjadi pada sebuah mesin dapat dilihat berdasarkan tabel dan grafik failure
definition berikut ini :
0,00 1000,00
2000,00 3000,00
4000,00 5000,00
6000,00 7000,00
8000,00
12 24
36 48
60 72
84 96
108
B ia
y a
P e
m e
li h
a ra
a n
U
Waktu Bulan
Preventive Maintenance Vs Breakdown Maintenance
BM PM
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.18 Jumlah kerusakan VS PerformanceLevel Condition 1
Jumlah bulan diantara preventive service
j 2
Jumlah kerusakan dalam j bulan
Bj 3
Performance Level Condition
12 0,03
-0,03 24
0,08 -0,08
36 0,11
-0,11 48
0,17 -0,17
60 0,24
-0,24
72 0,39
-0,39
84 0,74
-0,74 96
0,92 -0,92
108 1,15
-1,15
Berdasarkan tabel diatas maka dapat kita lihat hasilnya dalam gambar 4.4.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4 Hubungan Kerusakan VS Performance
Dari gambar 4.4 diatas tampak bahwa semakin besar kerusakan yang terjadi maka akan semakin rendah performance dan umur sebuah mesin.
Kemudian dengan menggunakan sistem preventive maintenance yaitu pememeliharaan yang dilakukan setiap 72 bulan melakukan overhaul akan
membuat umur mesin lebih panjang dibandingkan dengan Breakdown Maintenance, dapat kita buktikan pada tabel 4.19.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.19 Pertambahan panjang umur mesin dengan meggunakan Sistem
Preventive Maintenance
Bulan Probabilitas kerusakan
Probabilitas kerusakan yang terjadi
yang akan terjadi setelah Preventive Maintenance
setiap 72 bulan Pi
Pi
12 0,028
24 0,055
36 0,028
48 0,055
60 0,055
72 0,139
0,028 84
0,333 0,055
96 0,139
0,028 108
0,167 0,055
0,999 0,055
120
0,139
132 0,333
144 0,139
156 0,167
168
1,00
Untuk melihat hubungan antara jumlah kerusakan dengan performancelevel condition dapat dilihat pada tabel 4.20.
Tabel 4.20 Jumlah kerusakan danPerformance Level Condition Bulan
Jumlah kerusakan
dalam bulan Performance
Level Condition
Jumlah kerusakan
dalam bulan Performance
Level Condition
Bj Bj
12 0,03
-0,03 24
0,08 -0,08
36 0,11
-0,11 48
0,17 -0,17
Universitas Sumatera Utara
60 0,24
-0,24
72 0,39
-0,39 0,03
-0,03 84
0,74 -0,74
0,08 -0,08
96 0,92
-0,92 0,11
-0,11 108
1,15 -1,15
0,17 -0,17
0,24 -0,24
120 Pertambahan
0,39 -0,39
132 Panjang umur
mesin 0,74
-0,74 144
Setelah preventive 0,92
-0,92 156
Maintenance setiap 1,15
-1,15 168
72 bulan
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.5 Sistem Preventive Maintenance PM setiap 72 bulan VS Breakdown Maintenance BM.
Dari gambar 4.5 dapat kita lihat bahwa semakin besar jumlah kerusakan maka akan semakin rendah PerformanceLevel condition sebuah mesin. Maka
dengan menggunakan sistem Preventive Maintenance setiap 72 bulan melakukan overhaul secara rutin akan dapat memperkecil terjadinya kerusakan sehingga
performance mesin lebih baik dibandingkan dengan sistem Breakdown Maintenance. Untuk perhitungan laju keausan bantalan journal pada turbin uap
dapat dilihat pada sub bab 4.4 berikut.
Universitas Sumatera Utara
4.5 Tenik Pemeliharaan Pada Bantalan Turbin