3. Keburukan dalam manajemen aktiva lancar dapat mengakibatkan
kegagalan perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan pengambilan keputusan strategi dan investasi yang tepat terhadap aktiva modal.
4. Manajemen modal kerja terutama sangat penting bagi perusahaan kecil.
Walaupun perusahaan kecil ini dapat mengurangi investasi aktiva tetapnya melalui sewa-beli peralatan dan mesin, mereka tidak dapat menghindari
kebutuhan akan kas, piutang dan persediaan. Oleh karena itu, aktiva lancar sangat penting bagi para manajer perusahaan kecil.
5. Adanya hubungan yang kangsung antara pertumbuhan penjualan dengan
kebutuhan untuk membiayai aktiva lancar. Peningkatan penjualan juga membutuhkan tambahan persediaan, dan mungkin juga tambahan kas.
Investasi aktiva lancar hanya memiliki waktu yang relative singkat dalam pengambilan keputusan.
6. Dalam memberikan kredit, kreditor sangat memperhatikan bagaimana
perusahaan mengelola aktiva lancar dan kewajiban lancarnya. Kegagalan dalam mengelola akan mempengaruhi perusahaan.
D. Jenis-Jenis Modal Kerja
Riyanto 2001:16 mengutip pendapat Taylor menggolongkan modal kerja dalam beberapa jenis, yaitu :
1. Modal Kerja Permanen Permanen Working Capital, yaitu modal kerja
yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, atau dengan kata lain modal kerja yang secara terus-menerus diperlukan
untuk kelancaran usaha. Modal kerja permanent dapat dibedakan dalam :
Universitas Sumatera Utara
a. Modal Kerja Primer Primary Working Capital, yaitu jumlah modal
kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.
b. Modal Kerja Normal Normal Working Capital, yaitu jumlah modal
kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan operasi normal perusahaan.
2. Modal Kerja Variabel Variabel Working Capital, yaitu modal kerja yang
jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini dibedakan antara :
a. Modal kerja Musiman Seasonal Working Capital, yaitu modal kerja
yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musiman. b.
Modal Kerja Siklis Cyclical Working Capital, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi konyungtur.
c. Modal Kerja Darurat Emergency Working Capital, yaitu modal kerja
yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya misalnya karena adanya pemogokan buruh,
banjir, perubahan keadaan ekonomi yang mendadak.
E. Faktor-Faktor Yang Menentukan Modal Kerja
Besarnya modal kerja yang dibutuhkan perusahaan tergantung pada beberapa hal, yaitu :
a. Besar Kecilnya Skala Usaha Perusahaan
Kebutuhan modal kerja pada perusahaan besar berbeda dengan perusahaan kecil, hal ini terjadi karena beberapa alas an. Perusahaan bersar
Universitas Sumatera Utara
mempunyai keuntungan akibat luasnya sumber pembiayaan yang tersedia dibandingkan dengan perusahaan kecil yang sangat trgantung pada
beberapa sumber saja. Pada perusahaan kecil, tidak tertagihnya beberapa piutang para langganan dapat mempengaruhi unsure-unsur modal kerja
lainnya seperti kas dan persediaan. b.
Aktivitas Perusahaan Perusahaan yang bergerak dibidang jasa tidak mempunyai persediaan
barang dangangan sedangkan perusahaan yang menjual persediaannya secara tunai tidak memiliki piutang dagang. Hal ini mempengaruhi tingkat
perputaran dan jumlah modal kerja suatu perusahaan. Demikian pula dengan syarat pembelian dan waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi
atau memperoleh barang yang dijual. c.
Perkembangan Teknologi Kemajuan teknologi, khususnya yang berhubungan dengan proses
produksi akan mempengaruhi kebutuhan modal kerja. Otomatis yang mengakibatkan proses produksi yang cepat membutuhkan persediaan
bahan baku yang lebih banyak agar kapasitas maksimum dapat tercapai, selain itu juga akan membuat perusahaan mempunyai persediaan barang
jadi dalam jumlah yang lebih banak, apabila tidak diimbangi dengan pertambahan penjualan besar.
d. Volume Penjualan
Volume penjualan merupakan factor yang sangat penting yang mempengaruhi kebutuhan modal kerja. Bila volume penjualan meningkat
Universitas Sumatera Utara
maka kebutuhan modal kerjapun akan meningkat demikian pula sebaliknya.
e. Sikap Perusahaan Terhadap Likuiditas dan Profitabilitas
Adanya biaya dari semua dana yang digunakan perusahaan mengakibatkan jumlah modal kerja yang relative besar mempunyai kecendrungan untuk
mengurangi laba perusahaan, tetapi dengan menahan uang kas dan persediaan barang yang lebih besar akan membuat perusahaan lebih
mampu untuk membayar transaksi yang dilakukan dan resiko kehilangan pelanggan tidak terjadi karena perusahaan mempunyai persediaan barang
yang cukup.
F. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja