maka kebutuhan modal kerjapun akan meningkat demikian pula sebaliknya.
e. Sikap Perusahaan Terhadap Likuiditas dan Profitabilitas
Adanya biaya dari semua dana yang digunakan perusahaan mengakibatkan jumlah modal kerja yang relative besar mempunyai kecendrungan untuk
mengurangi laba perusahaan, tetapi dengan menahan uang kas dan persediaan barang yang lebih besar akan membuat perusahaan lebih
mampu untuk membayar transaksi yang dilakukan dan resiko kehilangan pelanggan tidak terjadi karena perusahaan mempunyai persediaan barang
yang cukup.
F. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Menurut Sawir 2005:141 yang merupakan sumber-sumber modal kerja yang akan menambahkan modal kerja adalah :
1. Adanya kenaikan sector modal, baik yang berasal dari laba maupun
penambahan modal saham. 2.
Adanya pengurangan atau penurunan aktiva tetap karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi.
3. Adanya penambahan utang jangka panjang, baik dalam bentuk obligasi
atau utang jangka panjang lainnya. Perubahan-perubahan dalam non-akun lancar yang menambah modal
kerja dapat digambarkan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Sumber-Sumber Modal Kerja Sumber : Sawir, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan 2005:141
Sedangkan penggunaan-penggunaan modal kerja yang mengakibatkan turunnya modal kerja adalah sebagai berikut :
+ +
+ Modal Sendiri Utang Lancar
Aktiva Lancar
+
+ +
+
Modal Sendiri Utang Jangka
Panjang
Aktiva Tetap
1. Berkurangnya modala sendiri karena kerugian, mapun pengambilan
privasi oleh pemilik perusahaan. Berkurangnya modal terjadi jika pemilik mengambil kembali ataupun
mengurangi modal yang tertanam dalam perusahaan. Berkurangnya modal
Universitas Sumatera Utara
berarti jumlah dana dalam perusahaan juga berkurang, hal ini berarti pengurangan modal merupakan penggunaan modal kerja.
2. Pembayaran utang-utang jangka panjang
Pembayaran utang jangka panjang akan mengurangi jumlah huang jangka panjang perusahaan, yang berarti ada pembayaran atau pelunasan hutang
jangka panjang yang diilakukan oleh perusahaan. Pembayaran ini tentu menggunakan dana sehingga merupakan salah satu bentuk penggunaan
modal kerja. 3.
Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap Penambahan aktiva tetap terjadi karena perusahaan melakukan pembelian
aktiva baru. Pembelian ini tentu membutuhkan dana, oleh sebab itu penambahan aktiva tetap merupakan penggunaan modal kerja.
Penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan berkurangnya modal kerja dapat digambarkan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 Sumber-Sumber Modal Kerja Sumber : Sawir, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan 2005:141
Dasar analisis dalam mengevaluasi efektivitas sumber dana merujuk pada pandangan Riyanto 2001:191 yaitu :
Ditinjau dari susut likuidasi penarikan dana yang dibutuhkan didasarkan pada ketentuan bahwa dana yang dibutuhkan itu hendaknya ditarik
untuk jangka waktu yang sesuai dengan penggunaan dana tersebut didalam perusahaan.
Ia merumuskan pola pembelanjaan yang tepat berdasarkan ketentuan
tersebut yaitu : Modal Kerja
Aktiva Lancar
+
Aktiva Tetap
Modal Sendiri Utang Jangka
Panjang Utang Lancar
Universitas Sumatera Utara
1. Masing-masing aktiva lancar apabila dipandang secara ondividual, maka
pedoman pembelanjaan yang tepat untuk masing-masing aktiva tersebut : a.
Aktiva lancar hendaknya dibiayai dengan kredit jangka pendek yang umumnya tidak lebih pendek dari masa terikatnya dana dalam aktiva
lancar. b.
Aktiva tetap yang tidak berputar misalnya tanah, pada prinsipnya diboayai dengan modal sendiri, karena untuk jenis aktiva ini tidak
diadakan depresiasi. c.
Aktiva tetap yang berputar secara berangsur-angsur misalnya gedung, mesin, kendaraan dan sebagainya dapat dibiayai dengan kredit jangka
panjang atau dengan modal sendiri. Kalau digunakan kredit jangka panjang hendaknya jangka waktu atau umur kredit yang akan ditarik
itu jangan lebih pendek dari pada waktu terikatnya dana dalam aktiva tetap.
2. Keseluruhan dana yang ditanamkan dalam perusahaan apabila dianggap
sebagai satu kesatuan, maka pedoman pembelanjaan yang tetap adalah : a.
Kebutuhan dana yang permanen modal Konstan pada prinsipnya harus dibiayai dengan modal sendiri atau kredit jangka panjang.
b. Kebutuhan dana yang berubah-ubah modal variabel pada prinsipnya
dibiayai dengan kredit jangka pendek yang umurnya tidak lebih pendek daripada kebutuhannya. Sistem pembelanjaan ini disebut jaga
dengan pedoman pembelanjaan total. Pendanaan modal kerja apabila dikaitkan dengan dalam artian sebagai
keseluruhan aktiva lancar, maka harus dipahami lebih dahulu bahwa faktor
Universitas Sumatera Utara
konstan dan variabel dalam sistem pembelanjaan total ini, terdapat baik dalam aktiva lancar maupun aktiva tetap. Faktor konstan, dana yang ditanamkan
dalam aktiva lancar disebutk sebagai modal kerja permanen dan faktor variabelnya disebut modal kerja variabel. Pendanaan modal kerja sebagai
keseluruhan aktiva lancar didasrkan pada pedoman pembelanjaan total maka seharusnya dilakukan dengan kombinasi pembiayaan jangka pendek dan
jangka panjang. Kebutuhan modal kerja yang relatif permanen didanai dengan modal sendiri atau hutang jangka panjang, sedangkan kebutuhan modal kerja
yang relatif variabel seharusnya didanai dengan hutang jangka pendek. Menurut Riyanto dalam prakteknya 2001:193 mengemukakan :
Kedua macam pembelanjaan tersebut partial dan total dijalankan secara bersama-sama, sehingga kita lihat adanya pedoman
pembelanjaan partial disamping dijalankannya pedoman pembelanjaan total, dan kedua pedoman tersebut tidak dipisahkan secara tegas.
Tujuan dari metode tersebut agar terdapat suatu kombinasi yang
optimal antara pemenuhan kebutuhan dana dengan pembiayaan jangka panjang dan jangka pendek sehingga terdapat pola pembelanjaan yang
mampu menghasilkan tingkat likuiditas yang sehat dan wajar sekaligus menghasilkan tingkat profitabilitas yang optimal.
Universitas Sumatera Utara
G. Pengukuran Tingkat Efisiensi Dan Efektivitas Penggunaan Modal Kerja
Dengan Menggunakan Rasio-Rasio Keuangan. Rasio keuangan merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur
kinerja keuangan suatu perusahaan atau menjelaskan posisi keuangan suatu keuangan.
Besarnya modal sebuah perusahaan berhubungan dengan berbagai aktivitas operasional dan finansial. Tanpa modal kerja yang cukup aktivitas
bisnis perusahaan dapat terancam. Masalah likuiditas berhubungan dengan masalah kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang segera harus dipenuhi. Sebuah perusahaan yang mampu memenuhi segala kewajiban
finansialnya yang segera harus dipenuhi digolongkan sebagai perusahaan tersebut adalah “likuid”. Sebaliknya bila perusahaan tidak mampu memenuhi
kewajiban finansialnya yang harus dipenuhi maka perusahaan itu dikatakan “illikuid”. Apabila kemampuan tersebut dihubungkan dengan kewajiban
kepada pihak jreditur, ini dinamakan “likuiditas badan usaha”. Apabila kemampuan tersebut dihubungkan dengan kewajiban untuk
menyelenggarakan produksi, maka dinamakan “likuiditas perusahaan”. Adapun rasio-rasio keuangan yang akan dibahas didalam skripsi untuk
mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas penggunaan modal kerja adalah rasio-rasio yang dapat mengukur kecukupan aktiva lancar, kecukupan quick
assets, kecukupan kas, arus dana dari persediaan, exposure dari kewajiban lancar, dan rasio kecukupan modal kerja Sawir 2001:143.
Universitas Sumatera Utara
1. Kecukupan Aktiva Lancar
Aktiva lancar perusahaan merupakan alat ukur yang paling kasar yang menunjukkan adanya dana likuid yang segera menjadi kas dan
tersedia untuk membayar tagihan-tagihan. Rasio yang dapat digunakan : a.
Current Ratio Current ratio rasio lancar adalah kemampuan perusahaan untuk
membayar hutang yang sebera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
s Liabilitie
Current Assets
Current Ratio
Current
b. Rasio aktiva lancar terhadap total aktiva
Rasio yang rendah mungkin menunjukkan kurangnya penjualan kredit piutang yang rendah atau kurangnya dukungan untuk produksi
dengan persediaan yang cukup. Rasio yang tinggi mungkin mengindikasikan kebijakan pengumpulan piutang yang buruk piutang
berlebihan atau persediaan yang besar. 100
Assets Total
Assets Current
ratio assets
total to
assets Current
c. Rasio aktiva lancar terhadap penjualan
Ketika perusahaan menghasilkan penjualan, maka terdapat tagihan untuk dibayar, piutang untuk didanai, dan persediaan untuk
mendukung penjualan. Besarnya aktiva-aktiva tersebut haruslah cukup untuk membayar tagihan tepat waktu, memungkinkan pengiriman
barang yang cepat, dan pemberian kredit dengan syarat kredit yang kompetitif. Sehingga, aktiva lancar seharusnya tumbuh secara
Universitas Sumatera Utara
proesional dengan penjualan atau menurun apabila penjualan berkurang.
Rumus yang digunakan : 100
Re
venues
Assets Current
ratio revenue
to assets
Current 2.
Kecukupan Quick Assets Quick assets terdiri dari kas dan piutang dan merupakan aktiva
paling likuid dalam neraca. Dengan menggunakan kas dan piutang, likuiditas dapat diukur dengan lebih tepat daripada aktiva lancar.
Rasio-rasio yang dipergunakan untuk mengukur kecukupan quick assets adalah sebagai berikut :
a. Rasio quick assets terhadap kewajiban lancar quick assets
Kas harus tersedia untuk membayar tagihan-tagihan yang jatuh tempo dalam hitungan minggu ataupun bulan. Pengukuran terhadap
kecukupan kas dapat dilakukan dengan menggunakan rasio kas terhadap kewajiban lancar. Rasio ini mengukur kemampuan
sesungguhnya untuk memenuhi utang-utang tepat pada waktunya.
s Liabilitie
Current Assets
Quick Ratio
Quick
b. Rasio total asset terhadap total aktiva
Besarnya kas sebagai bagian dari aktiva merefleksikan kebijakan perusahaan tentang pentingnya likuiditas versus penggunaan dana
untuk aktiva tetap. Hal ini dapat diukur dengan rasio ini.
Assets Total
Assets Quick
ratio assets
total to
assets Quick
Universitas Sumatera Utara
c. Rasio quick assets terhadap penjualan
Bila sebuah perusahaan meningkatkan penjualannya, maka kas juga perlu ditingkatkan. Bila perusahaan memiliki saldo kas yang tidak
mencukupi, ini akan menimbulkan hambatan dalam kegiatan operasinya yang pada akhirnya dapat mempengaruhi laba. Rasio ini
mengukur kecukupan kas dibandingkan dengan kegiatan operasinya.
Assets Total
Assets Quick
ratio assets
total to
assets Quick
3. Kecukupan Kas
Kebanyakan perusahaan mempertahankan saldo kas seminimal mungkin tetapi menginvestasikan dalam efek yang setara kas yang dapat
segera dicairkan. Efek-efek tersebut harus dimasukkan dalam perhitungan rasio untuk menghitung kecukupan kas. Rasio-rasio yang dapat digunakan
untuk keperluan analisis ini adalah : a.
Rasio kas terhadap kewajiban lancar cash ratio Kas harus tersedia untuk membayar tagihan-tagihan yang jatuh tempo
dalam hitungan minggu ataupun bulan. Pengukuran terhadap kecukupan kas dapat dilakukan dengan menggunakan rasio kas
terhadap kewajiban lancar. Rasio ini mengukur kemampuan sesungguhnya untuk memenuhi utang-utang tepat pada waktunya.
s Liabilitie
Current Cash
ratio Cash
Universitas Sumatera Utara
b. Rasio kas terhadap total aktiva
Besarnya kas sebagai bagian dari aktiva merefleksikan kebijakan perusahaan tentang pentingnya likuiditas versus penggunaan dana untuk
aktiva tetap. Hal ini dapat diukur dengan rasio ini.
Assets Total
Cash assets
total to
Cash
c. Rasio kas terhadap penjualan
Bilasebuah perusahaan meningkatkan penjualannya, maka kas juga perlu ditingkatkan. Bila perusahaan memiliki saldo kas yang tidak
mencukupi, ini akan menimbulkan hambatan dalam kegiatan operasinya yang pada akhirnya dapat mempengaruhi laba. Rasio ini
mengukur kecukupan kas dibandingkan dengan kegiatan oerasinya.
venues Cash
ratio revenue
to Cash
Re
4. Arus Dana dari Persediaan
Adalah pentingnya bagi perusahaan memiliki arus kas yang cukup dari kegiatan operasinya. Apabila perusahaan tidak menjual persediaan,
maka tidak akan ada piutang. Apabila piutang tidak dikumpulkan, maka perusahaan tidak memiliki kas.
a. Perputaran persediaan dalam kas
Rasioa ini dihitung dengan membagi penjualan dengan persediaan. Rasio ini mengukur berapa kali dalam 1 tahun sebuah perusahaan
menghasilkan penjualan yang sama dengan persediaannya.
Inventory venues
cash in
over turn
Inventory Re
Universitas Sumatera Utara
5. Eksposure dari kewajiban lancar
Dalam menentukan struktur modlnya, perusahaan melakukan pilihan antara utang jangka pendek atau utang jangka panajang. Utang
jangka panjang tidak membutuhkan pembayaran utang pokoknya dalam 1 bulan atau 1 tahun, sebagaimana halnya utang jangka pendek yang
semakin rendah, semakin rendah pula kemungkinan utang tidak dapat dibayar pada waktunya. Rasio-rasio yang dapat digunakan untuk
mengukur resiko dari kewajiban lancar antara lain : a.
Rasio total aktiva terhadap kewajiban lancar total assets to current liabilities ratio
Rasio ini mengukur porsi dari aktiva yang didanai dari utang jangka pendek. Rasio yang tinggi mengindikasikan bahwa dana jangka
panjang yang memadai digunakan untuk mendanai aktiva. Rasio yang rendah menunjukkan tingginya kewajiban lancar dalam struktur modal.
s Liabilitie
Current Assets
Total ratio
s liabilitie
current to
assets Total
b. Rasio ekuitas terhadap kewajiban lancar total equity to current
liabilities ratio Rasio ini mengukur komitmen dari pemegang saham dibandingkan
dengan exposure dari kewajiban lancar. Rasio yang tinggi mengindikasikan bahwa para pemegang saham mempunyai
kepentingan lebih besar dalam bisnis. Rasio yang rendah mengindikasikan bahwa perusahaan meminimalkan kerugian bagi para
pemegang sahamnya dengan mendanai porsi yang lebih besar dari aktivanya dengan sumber jangka pendek.
Universitas Sumatera Utara
s Liabilitie
Current Equity
Total ratio
s liabilitie
current to
equity Total
c. Rasio HPP terhadap utang dagang COGS to accounts payable ratio
Untuk mempertahankan rating kreditnya, perusahaan harus membayar tagihannya dalam waktu tertentu. Apabila perusahaan membiarkan
utang dagangnya meningkat secara berlebihan, perusahaan dapat menghadapi kesulitan dengan pemasoknya.
Payable Aaccount
COGS ratio
payable account
to COGS
6. Kecukupan Modal kerja
Modal kerja bersih, selisih aktiva lancar dan kewajiban lancar, adalah ukuran dasar dari likuiditas perusahaan. Kecukupan modal kerja
dapat dievaluasi dengan menggunakan rasio : a.
Rasio total aktiva terhadap modal kerja bersih total assets to net working capital
Rasio yang tinggi mengindikasikan rendahnya tingkat likuiditas, sedangkan rasio yang terendah mengindikasikan tingkat likuiditas
yang tinggi.
Capital working
Net Assets
Total ratio
capital working
net to
assets Total
b. Rasio kewajiban lancar terhadap modal kerja bersih current liabilities
to net working capital ratio Rasio ini merupakan ekspresi alternative dari current ratio. Bila current
ratio rendah, rasio ini akan tinggi, mengindikasikan likuiditas rendah.
Universitas Sumatera Utara
Bila rasio ini rendah, current ratio akan tinggi, mengindikasikan likuiditas tinggi.
Capital working
Net s
Liabilitie Current
ratio capital
working net
to s
liabilitie Current
c. Perputaran modal kerja revenues to net working capital ratio
Rasio ini mengukur aktivitas bisnis terhadap kelebihan aktiva lancar atas kewajiban lancar. Rasio tinggi mengindikasikan likuiditas yang
rendah untuk mendukung operasionalnya, rasio yang rendah menunjukkan likuiditas tinggi.
Capital working
Net venues
over turn
ratio capital
Working Re
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN