BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
a. Penelitian yang dilakukan oleh Manalu 2004 mengenai analisis tingkat
efifiensi dan efektivitas penggunaan modal kerja pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Divisi Regional I Sumatera Utara dengan menggunakan
rasio aktivitas, rasio keuntungan, dan rasio likuiditas. Penelitian tersebut menghasilkan :
1. Terjadinya peningkatan pada aktivitas yaitu total asset turn over,
collecting ratio, average collecting period, inventory turn over, dan working capital turn over.
2. Rasio keuntungan profitabilitas, yaitu kemampuan perusahaan dalam
mendayagunakan aktivanya untuk menghasilkan pendapatan revenue dan laba profit. Dari ketiga rasio yang dianalisis yaitu profit margin,
operating income ratio, dan operating ratio mengalami peningkatan, walaupun untuk operating income ratio peningkatannya tidak terlalu
tinggi. 3.
Rasio likuiditasnya dapat diketahui tidak mengalami kenaian yang tinggi dari analisis yang elah dilakukan.
b. Penelitian yang dilakukan oleh Hardiman 2005 mengenai efektivitas dan
efisiensi penggunaan modal kerja pada PT. Berdikari Indonesia. Penelitian ini menghasilkan :
Universitas Sumatera Utara
1. Menunjukkan adanya peningkatan modal kerja yang cukup besar baik
untuk tahun 2002 maupun tahun 2003. 2.
Posisi likuiditas perusahaan jika ditinjau dari rasio-rasio modal kerja, menunjukkan hasil yang semakin baik, hal ini dilihat dari adanya kenaikan
persentase tersebut dari tahun ke tahun.
B. Pengertian Modal Kerja
Modal kerja dibutuhkan setiap perusahaan untuk membiayai aktivitasnya sehari-hari. Walaupun perusahaan mempunyai aktiva tetap, tetapi
tidak memiliki modal kerja, maka perusahaan tersebut dikatakan perusahaan mati. Kehidupan perusahaan sangat tergantung pada modal kerjanya, dengan
jumlah modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk melakukan operasinya secara ekonomis sehingga perusahaan dapat mencapai batas laba
yang diinginkan. Apabila jumlah modal kerja perusahaan akana mengorbankan kemampulabaannya profitabilitas, dan sebaiknya apabila
modal kerja lebih kecil dari jumlah yang dibutuhkan maka perusahaan dapat kehilangan pasar.
Modal kerja yang dibutuhkan diharapkan dapat masuk kembali keperusahaan dalam jangka waktu yang pendek, yaitu berupa pendapatan bagi
perusahaan. Kemudian pendapatan tersebut kembali dipergunakan untuk membiayai operasi perusahaan selanjutnya. Dan hasil perputaran modal krja
diharapkan dapat memberikan laba bagi perusahaan sehingga akan menambah jumlah modal kerja untuk periode berikutnya. Demikianlah secara terus-
Universitas Sumatera Utara
menerus modal kerja berputar setiap periode selama hidup perusahaan tersebut.
Sanjaya dan Barlian memberikan pengertian modal kerja sebagai berikut :
Modal kerja adalah aktiva lancer yang mewakili bagian dari investasi yang berputar dari satu bentuk ke bentuk lainnya dalam melaksanakan
suatu usaha atau Modal kerja adalah kasbank, surat-surat berharga yang mdah diuangkan misalnya giro, cek, deposito, piutang dagang
dan persediaan yang tingkat perputarannya tidak lebih dari 1 tahun atau jangka waktu operasi normal perusahaan.
Sementara itu, Sawir 2005:129 menutip defenisi modal kerja yang
dikemukakan oleh Burton A. Kolb, yaitu : Modal kerja adalah investasi perusahaan dalam aktiva jangka pendek
atau lancar, termasuk didalamnya kas, sekuritas, piutang, persediaan, dan dalam beberapa perusahaan, biaya dibayar dimuka.
Menurut Syamsuddin 2000:98 mengemukakan bahwa “modal kerja
didefenisikan sebagai investasi perusahaan dalam aktiva lancer dikurangi dengan kewajiban lancar”. Sesuai dengan pengertian aktiva jangka pendek,
maka modal kerja terdiri dari aktiva lancar. Aktiva lancar yang utama adalah kas, piutang, dan persediaan. Mengelola modal kerja berarti mengelola aktiva
lancar. Aktiva lancar biasanya dikaitkan dengan utang lancar. Riyanto 2001:57 berpendapat untuk memahami pengertian modal
kerja, dapat dikemukakan beberapa konsep yaitu : 1.
Konsep Kuantitatif Modal kerja menurut konsep kuantitatif menggambarkan keseluruhan atau
jumlah dari aktiva lancar seperti kas, surat-surat berharga, piutang, persediaan atau keseluruhan dari pada aktiva lancar dimana aktiva ini
sekali lagi berputar dam dapat kembali ke bentuk semula atau dana
Universitas Sumatera Utara
tersebut dapat bebas lagi dalam waktu yang relative pendek atau singkat. Konsep ini biasanya disebut modal kerja bruto gross working capital.
Berapa konsep tersebut diatas disimpulkan, bahwa konsep tersebut hanya menunjukkan jumlah dari modal kerja yang digunakan untuk menjalankan
kegiatan operasi perusahaan sehari-hari yang sifatnya rutin, dengan tidak mempersoalkan dari mana diperoleh modal kerja tersebut, apakah dari
pemilik hutang jangka panjang atau hutang jangka pendek. Dalam konsep initidak memperhatikan kualitas dari modal kerja, apakah
modal kerja dibiayai dari modal pemilik, hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek, sehingga dengan modal kerja yang besar juga ,
bahkan modal kerja yang besar menurut konsep ini tidak menjamin kelangsungan operasi yang akan dating, serta tidak mencerminkan
likuiditas perusahaan yang bersangkutan. 2.
Konsep Kualitatif Menurut konsep kualitatif modal kerja merupakan selisih antara aktiva
lancar diatas hutang lancar. Modal kerja ini sebahagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan
tanpa mengganggu likuiditasnya. Konsep ini biasa disebut dengan modal kerja netto net working capital.
Defenisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tingkat keamanan operasi dimasa mendatang dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh
tambahan pinjaman jangka pendek dengan jaminan aktiva lancar.
Universitas Sumatera Utara
3. Konsep Fungsional
Modal kerja menurut konsep ini menitikberatkan fungsi dari pada dalam menghasilkan pendapatan income dari usaha pokok perusahaan. Setiap
dana yang digunakan dalam perusahaan dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Ada sebahagian dana yang digunakan dalam satu periode
akuntansi tertentu yang menghasilkan pendapatan pada periode tertentu. Sementara itu, ada pula dana yang dimaksudkan untuk menghasilkan
pendapatan pada periode-periode selanjutnya atau dimasa yang akan dating, misalnya bangunan, mesin-mesin, alat-alat kantor dan aktiva tetap
lainnya yang disebut future income. Jadi modal kerja menurut konsep ini adalah dana yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan pada saat ini
sesuai dengan maksud utama didirikannya perusahaan. Pengendalian jumlah modal kerja yang tepat akan menjamin kontinuitas operasi
perusahaan secara efisien dan efektif.
C. Pentingnya Manajemen Modal Kerja