Analisis Minat Menabung Masyarakat Pada Bank Muamalat di Kota Kisaran

(1)

SKRIPSI

ANALISIS MINAT MENABUNG MASYARAKAT PADA BANK MUAMALAT DI KOTA KISARAN

OLEH:

DITA PERTIWI 080501008

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana faktor pelayanan baik pelayanan sarana maupun transaksi, faktor keyakinan serta lokasi yang mendorong masyarakat untuk menabung pada Bank Muamalat di Kota Kisaran serta faktor yang lebih dominan mendorong masyarakat untuk menjadi nasabah.

Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan dari responden yang terpilih yaitu masyarakat Kisaran yang menabung di Bank Muamalat Kota Kisaran dengan cara memberikan daftar pertanyaan (kuesioner) yang dijawab oleh 100 responden yang diambil secara acak. Data sekunder didapat dari pihak Bank Muamalat Indonesia, buku, internet dan media lainnya. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan bentuk analisis seperti grafik, tabulasi silang, tabel, dan frekuensi.

Hasil yang diperoleh bahwa faktor keyakinan merupakan faktor yang lebih dominan mendorong masyarakat untuk menabung di Bank Muamalat Indonesia Kisaran.


(3)

ABSTRACT

The purpose of this research is to know how far service in medium and transaction. As well as the factor of trust and location that influence the people to save their money in Bank Muamalat Kisaran. The second purpose is to know what factor is dominant to push the people to become customers.

The data used is primary data and secondary data. The primary data is collected from the chosen respondent in Kisaran who save their money at Bank Muamalat in Kisaran. The questionnaire is answered by 100 respondents that chosen randomly. The secondary one are obtained from Bank Muamalat Indonesia documents, website and other media. The analysis method is descriptive supported using grafic, crossing tabulation, table and frequency.

The result indicates customers decide to save because of trust factors relatively dominant in Bank Muamalat Indonesia Kisaran.


(4)

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Analisis Minat Menabung Masyarakat Pada Bank Muamalat di Kota Kisaran”.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu tanggung jawab penulis untuk melengkapi sebagian persyaratan untuk menyelesaikan perkuliahan di jenjang studi strata-1 dalam rangka meraih gelar Sarjana Ekonomi (SE) Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil dalam penyusunan skripsi ini, yaitu kepada :

1. Orang tua tercinta penulis, Ayahanda Ramli SP.d dan Ibunda Ratnawati yang senantiasa memberikan kasih sayang, doa, dukungan moril maupun materil, kepada Adik saya Muhamad Adika Nugraha, yang telah memberikan doa dan dukungan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec dan Bapak Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si selaku Ketua Departemen dan Sekretaris Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(5)

4. Bapak Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, Ph.D dan Bapak Paidi Hidayat, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi dan sekretaris Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Haroni Doli Hamoraon, SE, M.Si selaku dosen pembimbing penulis yang telah membimbing penulis, memberikan saran, pengarahan, petunjuk-petunjuk, dan masukan yang sangat berarti dalam penyusunan skripsi ini. 6. Bapak Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, Ph.D selaku dosen pembaca penilai yang

telah memberikan kritik, saran dan masukan bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini.

7. Ibu Dra. Raina Linda Sari, M.Si selaku Dosen Wali yang telah memberikan saran dan masukan selama perkuliahan.

8. Seluruh Dosen dan Staff Pengajar Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

9. Seluruh Staff dan Karyawan Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah membantu penulis dalam penyelesaian kelengkapan administrasi penulis.


(6)

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna karena keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat semua pembaca.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Medan, Agustus 2012 Penulis

DITA PERTIWI 080501008


(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR SINGKATAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ………... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………. 7

2.1. Ruang Lingkup Bank……….. 7

2.1.1. Defenisi Bank………... 7

2.1.2. Jenis- Jenis Bank ……….. 8

2.2. Bank Syariah ……….. 12

2.2.1. Pengertian Bank Syariah ……….. 12

2.2.2. Karakteristik Bank Syariah ……….. 12

2.2.3. Tujuan Bank Syariah ……… 13

2.2.4. Produk- produk Bank Syariah ……….. 14

2.2.5. Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil ………. 19

2.3. Perbedaan Bank Konvensional dengan Bank Syariah …….. 20

2.4. Proses Keputusan Pembelian ………. 21

2.5. Minat ……….. 24

2.6. Nasabah ……….. 24

2.7. Kerangka Konseptual ………. 24

2.8. Penelitian Terdahulu ……….. 25

2.9. Hipotesis ………. 26

BAB III METODE PENELITIAN ………. 27

3.1. Jenis Penelitian ………... 27

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ………. 27

3.3. Batasan Operasional ……… 27

3.4 . Defenisi Operasional ……….. 27

3.5. Populasi dan Sampel Penelitian ……….. 28

3.6. Jenis Data ……… 29


(8)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……… 31

4.1. Gambaran Umum Bank Muamalat Indonesia ……….. 31

4.1.1. Sejarah Bank Muamalat Indonesia ………. 31

4.1.2. Visi Misi Bank Muamalat Indonesia ……….. 33

4.1.2.1. Visi Bank Muamalat Indonesia ………. 33

4.1.2.2. Misi Bank Muamalat Indonesia ………. 33

4.1.3. Tujuan Bank Muamalat Indonesia ……….. 33

4.1.4. Profil Bank Muamalat Indonesia di Kota Kisaran ….. 34

4.1.5. Jenis Kegiatan dan Usaha Bank Muamalat Indonesia di Kota Kisaran ……… 34

4.1.6.Struktur Organisasi Bank Muamalat di Kota Kisaran………. 41

4.2. Profil Responden ……… 41

4.2.1. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………. 42

4.2.2. Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan … 43 4.2.3. Data Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ……... 44

4.2.4. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pekkerjaan……… 45

4.2.5. Data Responden Berdasarkan Lama Menjadi Nasabah di Bank Muamalat ……… 47

4.3. Penyajian Data dan Analisis Deskriptif Data ………. 48

4.3.1. Keputusan Menabung ……….. 49

4.3.2. Pelayanan ………. 50

4.3.2.1 Pelayanan (sarana,alat, dan kelengkapan dalam bertransaksi) ………. 51

4.3.2.2. Pelayanan (bertransaksi) ………... 52

4.3.3. Keyakinan ………... 54

4.3.4. Lokasi ……….. 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………... 58

5.1. Kesimpulan ……… 58

5.2. Saran ……….. 59

DAFTAR PUSTAKA ……….. 60


(9)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Hal

2.1 Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil ……… 19 2.2 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional………. 20 4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……… 42 4.2 Data Responden Berdasarkkan Tingkat Pendidikan …………. 43 4.3 Data Responden Berdasarkan Tingkat Pekerjaan ………. 44 4.4 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pekerjaan … 46 4.5 Data Responden Berdasarkan Lama Menjadi Nasabah ……… 47 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Menabung ……. 49 4.7 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Pelayanan

(sarana, alat dan kelengkapan dalam bertransaksi) …………... 51 4.8 Tanggapan Responden terhadap Pelayanan di Bank

Muamalat Kisaran………... 53

4.9 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Keyakinan ……… 54 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Vaariabel Lokasi ………….. 56


(10)

DAFTAR GAMBAR

No.Gambar Judul Hal.

2.1 Kerangka Konseptual faktor- faktor yang mempengaruhi

minat menabung………. 25 4.1 Struktur organisasi Bank Muamalat Cabang Kisaran ………….. 41 4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……….. 43 4.2 Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan……….. 44 4.3 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……….. 45 4.4 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pekerjaan …. 47 4.5 Data Responden Berdasarkan Lama Menjadi Nasabah………... 48 4.6 tanggapan Responden Terhadap Keputusan Menabung ………. 50 4.7 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Pelayanan

(sarana, alat dan kelengkapan dalam bertransaksi……… 52 4.8 Tanggapan Responden terhadap Pelayanan di Bank

Muamalat Kisaran ………. 54 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Keyakinan………… 55 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Vaariabel Lokasi ………. 57


(11)

DAFTAR SINGKATAN

ATM = Automatic Teller Machine

B = Baik

BMI = Bank Muamalat Indonesia BMT = Baitul Maal Wat Tamwil BNI = Bank Negara Indonesia BPD = Bank Pembangunan Daerah BPR = Bank Perkreditan Rakyat

BPRS = Bank Perkreditan Rakyat Syariah BUS = Bank Umum Syariah

CB = Cukup Baik

CM = Cukup Memuaskan

IKAB = Ibukota Kabupaten

IDB = Islamic Development Bank KS = Kurang Setuju

KM = Kurang Memuaskan

M = Memuaskan

MUI = Majelis Ulama Indonesia PNS = Pegawwai Negeri Sipil PT = Perseroan Terbatas

S = Setuju

SGD = Singapore Dollar

SMA = Sekolah Menengah Atas SS = Sangat Setuju

STS = Sangat Tidak setuju

TB = Tidak Baik

TM = Tidak Memuaskan

TNI = Tentara Nasional Indonesia TS = Tidak Setuju

USD = United State Dollar US = United State

UU = Undang- Undang


(12)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana faktor pelayanan baik pelayanan sarana maupun transaksi, faktor keyakinan serta lokasi yang mendorong masyarakat untuk menabung pada Bank Muamalat di Kota Kisaran serta faktor yang lebih dominan mendorong masyarakat untuk menjadi nasabah.

Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan dari responden yang terpilih yaitu masyarakat Kisaran yang menabung di Bank Muamalat Kota Kisaran dengan cara memberikan daftar pertanyaan (kuesioner) yang dijawab oleh 100 responden yang diambil secara acak. Data sekunder didapat dari pihak Bank Muamalat Indonesia, buku, internet dan media lainnya. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan bentuk analisis seperti grafik, tabulasi silang, tabel, dan frekuensi.

Hasil yang diperoleh bahwa faktor keyakinan merupakan faktor yang lebih dominan mendorong masyarakat untuk menabung di Bank Muamalat Indonesia Kisaran.


(13)

ABSTRACT

The purpose of this research is to know how far service in medium and transaction. As well as the factor of trust and location that influence the people to save their money in Bank Muamalat Kisaran. The second purpose is to know what factor is dominant to push the people to become customers.

The data used is primary data and secondary data. The primary data is collected from the chosen respondent in Kisaran who save their money at Bank Muamalat in Kisaran. The questionnaire is answered by 100 respondents that chosen randomly. The secondary one are obtained from Bank Muamalat Indonesia documents, website and other media. The analysis method is descriptive supported using grafic, crossing tabulation, table and frequency.

The result indicates customers decide to save because of trust factors relatively dominant in Bank Muamalat Indonesia Kisaran.


(14)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kegiatan perekonomian suatu negara selalu berkaitan dengan lalu lintas pembayaran uang, dimana industri perbankan mempunyai peranan yang sangat strategis, yakni sebagai urat nadi sistem perekonomian. Kegiatan pokok bank yaitu menghimppun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentu modal usaha atau jenis pinjaman lainnya. Dengan kata lain, baik perbankan konvensional maupun perbankan syariah mempunyai fungsi sebagai intermediary service, dimana peran tersebut hanya dilaksanakan jika perbankan beroperasi dalam keadaan sehat dan dalam lingkungan bisnis yang kondusif.

Perbankan syariah menunjukkan kinerja dan kontribusi yang signifikan untuk industri perbankan, kinerja ini semakin nyata ketika krisis ekonomi melanda Indonesia. Ketika perbankan konvensional banyak yang terpuruk, perbankan syariah relatif menunjukkan perkembangan. Pelaksanaan likuiditas terhadap 16 Bank swasta nasional pada bulan Oktober 1997 menimbulkan krisis kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan nasional.

Perbankan konvensional dengan sistem bunganya dalam beberapa hal terbukti gagal dalam membawa perekonomian Indonesia kea rah yang lebih baik. Hal tersebut dapat dilihat dari besarnya efek negative yang ditimbulkan


(15)

oleh sistem bunga yang diterapkan pada bank konvensional terhadapp inflasi, investasi, produksi, pengangguran, dan kemiskinan hingga memporak- porandakan hampir semua aspek sendi kehidupan ekonomi dan sosial politik, sedangkan pada bank syariah sistem bagi hasil pada akhir tahun (bukan sistem bunga seperti yang dilakukan pada bank konvensional). Return yang diberikan kepada nasabah pemilik dana ternyata lebih tinggi dari pada bunga yang diberikan oleh bank konvensional. Itulah alasan yang menjadikan bank syariah tetap kokoh dan tidak terpengaruh oleh krisis yang terjadi (Amir Rukmana, 2010 : 6)

Bank syariah di Indonesia didirikan karena keinginan masyarakat terutama masyarakat yang beragama islam yang berpandangan bunga merupakan hal yang haram, hal ini lebih diperkuat lagi dengan pendapat para ulama yang ada di Indonesia yang diwakili oleh fatwa MUI nomor 1 tahun 2004 tentang bunga yang intinya mengharamkan bunga bank yang didalamnya terdapat unsur – unsur riba.

Eksistensi perkembangan perbankan syariah telah menimbulkan berbagai perbedaan yang signifikan terutama dalam hal penentuan harga dan imbalan atas penggunaan dana. Perbankan syariah merupakan suatu lembaga intermediasi yang menyediakan jasa keuangan bagi masyarakat dimana seluruh aktivitasnya dijalankan berdasarkan etika dan prinsip- prinsip Islam sehingga bebas dari unsur riba (bunga), bebas dari kegiatan spekulatif non- produktif seperti perjudian (maysir), bebas dari kegiatan yang meragukan (gharar), bebas dari perkara yang tidak sah (bathil), dan


(16)

hanya membiayai usaha- usaha yang halal. Dalam operasinya, bank syariah memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah jual-beli dan bagi hasil sehingga bank ini sering juga dipersamakan dengan bank tanpa bunga (Lubis,2010 : 101)

Meskipun mayoritas penduduk Indonesia adalah kaum muslim, tetapi pengembangan produk syariah berjalan lambat dan belum berkembang sebagaimana halnya bank konvensional. Keberadaan bank syariah maupun bank konvensional secara umum memiliki fungsi strategis sebagai lembaga intermediasi dan memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran namun karakteristik dari kedua bank tersebut dapat mempengaruhi calon nasabah dalam menentukan pilihan mereka terhadap kedua bank tersebut.

Dari kondisi inilah Bank Syariah mulai dikembangkan sejak diberlakukannya Undang – Undang No.10 tahun 1998 tentang perbankan yang mengatur bank syariah secara cukup jelas dan kuat dari segi kelembagaan dan operasionalnya, yang kemudian diperbaharui dengan UU No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia dan UU No. 3 Tahun 2004. Dengan demikian, perkembangan lembaga keuangan yang menggunakan prisip syariah dimulai tahun 1992, yang diawali dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) sebagai bank yang menggunakan prinsip syariah pertama di Indonesia. Bank syariah adalah salah satu alternatif bank yang dianggap aman oleh masyarakat untuk menyimpan dananya. Hal ini ditunjukkan dengan hasil survey Bank Indonesia. Hasil survey di daerah – daerah menggambarkan 1/3 dari


(17)

180 juta umat islam tidak mau menabung di bank konvensional. Dengan perincian 60 juta orang tidak mempermasalahkan, 60 juta orang ragu – ragu, 60 juta orang tidak mau sama sekali (Media Indonesia,29 Juli 1999).

Kota Kisaran merupakan ibukota kabupaten (IKAB) dari kabupaten Asahan propinsi Sumatera Utara. Batas – batas administrasi Kisaran yaitu

1. Sebelah Utara : Kecamatan Air Joman 2. Sebelah Selatan : Kecamatan Air Batu 3. Sebelah Timur : Kecamatan Simpangempat 4. Sebelah Barat : Kabupaten Simalungun

Penduduk merupakan aset daerah, karena merupakan subyek sekaligus obyek dari pembangunan. Oleh karenanya faktor penduduk berkompetensi untuk ditinjau sehubungan dengan pembangunan suatu daerah, demi terwujudnya pembangunannya. Jumlah penduduk Kota Kisaran adalah sebesar 118.750 jiwa. (sumber: Data Prasarana dan Sarana Kota).

Kota Kisaran merupakan salah satu kota yang strategis dan berpotensi untuk pengembangan bisnis perbankan. Pada tahun 2010 Bank Muamalat mulai tumbuh di Kota Kisaran perkembangan perbankan syariah semakin berkembang hingga sekarang tahun 2012.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Analisis Minat Menabung Masyarakat pada Bank Muamlat di Kota Kisaran “


(18)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah yang dapat diambil sebagai dasar dalam penelitian ini adalah :

1. Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi minat nasabah dalam memutuskan menabung di Bank Muamalat cabang Kisaran ?

2. Faktor – faktor minat manakah yang dominan pengaruhnya dalam memutuskan menabung di Bank Muamalat cabang Kisaran ?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh minat masyarakat dalam memutuskan menabung pada Bank Muamalat di Kota Kisaran

2. Untuk mengetahui faktor – faktor apa yang dominan pengaruhnya untuk memutuskan menabung pada Bank Muamalat di Kota Kisaran.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan menjadi masukan pemikiran dan input yang bermanfaat bagi Bank Muamalat cabang Kisaran


(19)

2. Bagi mahasiswa

Sebagai referensi dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan perbankan syariah di masa yang akan datang.

3. Bagi penulis

Penelitian ini merupakan kesempatan untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang perbankan syariah.


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ruang Lingkup Bank

2.1.1. Defenisi Bank

Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya ( Kasmir, 2003;11)

Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya usaha perbankan selalu berkaitan masalah bidang keuangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan utama yaitu :

1. Menghimpun dana 2. Menyalurkan dana

3. Memberikan jasa bank lainnya

Kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok perbankan. Sedangkan kegiatan memberikan jasa – jasa bank lainnya hanyalah merupakan pendukung dari kedua kegiatan diatas.

Menghimpun dana adalah mengumpulkan atau mencari dana (uang) dengan cara membeli dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito. Pembelian dana dari masyarakat ini dilakukan oleh bank dengan cara memasang berbagai strategi agar masyarakat mau


(21)

menanamkan dananya. Sedangkan menyalurkan dana adalah melemparkan kembali dana yang diperoleh lewat simpanan giro, tabungan dan deposito ke masyarakat dalam bentuk pinjaman (kredit) bagi bank yang berdasarkan prinsip konvensional atau pembiayaan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah ( Kasmir, 2003;13)

2.1.2 Jenis – jenis Bank

1. Jenis Bank Menurut Kepemilikannya

Kepemilikan bank dapat dilihat dari penguasaan saham dan juga akta pendirian bank tersebut. Dalam hal ini bank – bank yang ada dibedakan menjadi:

a. Bank Milik Pemerintah

Bank Milik Pemerintah adalah jenis bank dimana akta pendirian dan modal bank tersebut adalah milik pemerintah sehingga semua keuntungan yang diperoleh dari operasinya akan menjadi milik pemerintah, misalnya Bank Negara Indonesia 46 (BNI 46)

b. Bank Milik Pemerintah Daerah

Bank Milik Pemerintah Daerah adalah jenis bank dimana pemiliknya adalah pemerintah daerah tertentu, misalnya BPD Sumatera Utara


(22)

Bank jenis ini seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh pihak swasta, begitu pula pembagian keuntungannya untuk keuntungan swasta pula. Contoh bank milik swasta nasional adalah Bank Muamalat.

d. Bank Milik Asing

Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada diluar negeri, baik milik swasta asing maupun milik pemerintah asing, kepemilikannya pun dimiliki oleh pihak luar negeri. Contoh bank asing adalah American Express Bank.

e. Bank Milik Koperasi

Bank Milik Koperasi adalah jenis bank yang dimana saham- sahamnya dimiliki perusahaan yang berbadan hokum koperasi, misalnya Bank Umum Koperasi Indonesia.

f. Bank Milik Campuran

Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dippegang oleh warga negara Indonesia. Contoh bank milik campuran adalah Sumitomo Niaga Bank.

2. Jenis Bank Menurut Kegiatannya

Jenis bank menurut kegiatannya dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :


(23)

a. Bank Umum

Bank umum merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usahanya baik secara konvensional maupun berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatan usahanya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran

b. Bank Perkreditan Rakyat

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

3. Jenis Bank Menurut Target Pasar

Salah satu pelayanan bank dapat ditinjau berdasarkan target pasar yang menjadi sasaran. Bedasarkan target pasar, bank – bank yang ada dibagi kepada:

a. Retail Bank

Retail Bank Merupakan bank yang kegiatannya memberikan pelayanan dan transaksi kepada nasabah – nasabah yang berskala kecil. Retail Bank memberikan jasa pinjaman kredit tidak lebih dari Rp.20 Milyar.


(24)

Corporate bank adalah bank yang memberikan pelayanan dan transaksi kepada nasabah yang berskala besar, biasanya berbentuk korporasi. Namun, dalam hal ini tidak berarti semua nasabah wajib berbentuk perusahaan.

c. Retail Corporate Bank

Retail Corporate Bank adalah bank yang memberikan pelayanan kepada kelompok retail dan juga perusahaan- perusahaan besar. Jenis bank ini memberikan pelayanan kepada semua jenis nasabah baik nasabah besar maupun nasabah kecil.

4. Jenis Bank Menurut Prinsip Operasinya

Jenis bank menurut prinsip operasinya dapat dibedakan menjadi : a. Bank Berdasarkan Prinsip Konvensional

Bank berdasarkan prinsip konvensional merupakan bank- bank yang beroperasi dengan menggunakan sistem bunga dan fee based untuk mendapatkan keuntungan yang diharapkan. Dalam hal ini pihak bank akan membebankan sejumlah bunga atau fee kepada para nasabah sebagai harga terhadap produk atau jasa yang digunakan. Demikian juga sebaiknya, pihak perbankan akan memberikan sejumlah imbalan bunga terhadap berbagai jenis simpanan yang dipercayakan pihak nasabah kepada bank.


(25)

b. Bank Berdasarkan Prinsip syariah

Bank berdasarkan prinsip syariah merupakan suatu lembaga intermediasi yang menyediakan jasa keuangan bagi masyarakat dimana seluruh aktivitasnya dijalankan berdasarkan prinsip- prinsip Islam sehingga bebas dari unsur riba (bunga), bebas dari kegiatan spekulatif non produktif (maysir), bebas dari kegiatan yang meragukan (gharar), bebas dari perkara yang tidak sah (bathil), dan hanya membiayai usaha- usaha yang halal.

2.2. Bank Syariah

2.2.1. Pengertian Bank Syariah

Menurut UU No 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah, Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip – prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri dari Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, dan Bank Pembiayaan Syariah (Andri Soemitra, 2009;61). Sigit Triandu dan Totok Budisantoso (2006) mendefenisikan bank syariah bank yang dalam aktivitasnya, baik menghimpun dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil. Sedangkan Mudrajad Kuncoro (2002) mendefenisikan Bank Syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip – prinsip syariah Islam yaitu mengacu kepada ketentuan – ketentuan yang ada dalam Al- Quran dan


(26)

Al-Hadist. Dengan mengacu kepada Al-Quran dan Al-hadist, maka bank syariah diharapkan dapat menghindari kegiatan- kegiatan yang mengandung unsur – unsur riba dan bertentangan dengan syariat islam.

2.2.2. Karakteristik Bank Syariah

Bank syariah bukan sekedar bank bebas bunga, tetapi juga memiliki orientasi pencapaian keseahteraan. Secara fundamental terdapat beberapa karakteristik bank syariah (Andri Soemitra:2009;67 ) sebagai berikut:

1. Penghapusan riba

2. Pelayanan kepentingan publik dan merealisasikan sasaran sosio-ekonomi Islam

3. Bank syariah bersifat universal yang merupakan gabungan dari bank komersil dan bank investasi

4. Bank syariah akan melakukan evaluasi yang lebih berhati- hati terhadap permohonan pembiayaan yang berorientasi kepada penyertaan modal, karena bank komersil syariah menerapkan profit and loss sharing dalam konsinyasi, ventura, bisnis atau industri

5. Bagi hasil cendrung mempererat hubungan antara bank syariah dan pengusaha

6. Kerangka yang dibangun dalam membantu bank mengatasi kesulitanlikuiditasnya dengan memanfaatkan instrumen bank pasar uang antar bank syariah dan instrumen bank syariah berbasis syariah.


(27)

2.2.3. Tujuan Bank Syariah

Menurut Gus Irawan Direktur Utama PT. Bank Sumut, tujuan bank syariah, sama seperti bank konvensional yaitu bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari kegiatan/bisnis yang dilakukan, namun bank syariah menghindari riba dan berlandaskan syariah dari setiap aktivitas dan produknya. Perbankan syariah tidak hanya dituntut untuk menghasilkan profit secara komersial, namun dituntut untuk menghasilkan profit secara komersial, namun dituntut untuk secara sungguh – sungguh menampilkan realisasi nilai – nilai syariah.

2.2.4. Produk – Produk Bank Syariah

Pada dasarnya, produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah dapat dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu produk Penyaluran Dana (financing), produk Penghimpunan Dana (funding), produk Jasa (service)

1. Penyalur Dana

Dalam menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis besar produk pembiayaan syariah terbagi ke dalam empat kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan penggunaanya, yaitu :

a. Pembiayaan dengan prinsip jual beli (ba`i)

Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan kepemilikan barang atau benda (transfer of property).


(28)

Tingkat keuntungan bank ditentukan didepan dan menjadi bagian harga atas barang yang dijual.

• Pembiayaan Murabahah

Murabahah adalah transaksi jual beli dimana bank menyebutkan keuntungannya. Bank bertindak sebagi penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntuntungan (margin)

• Pembiayaan Salam

Salam adalah transaksi jual beli dimana barang yang diperjualbelikan belum ada. barang diserahkan secara tangguh sementara pembayaran dilakukan tunai.

• Pembiayaan Istishna`

Produk istishna` menyerupai produk salam, tapi dalam istishna` pembayaran dapat dilakuka oleh bank dalam beberapa kali pembayaran.

b. Pembiayaan dengan prinsip sewa (ijarah)

Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. Jadi pada dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual beli, tapi perbedaannya terletak pada objek transaksinya. Bila pada jual beli objek transaksinya adalah barang, pada ijarah objek transaksinya adalah jasa. c. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (syirkah)


(29)

Produk pembiayaan syariah yang didasarkan atas prinsip bagi hasil adalah :

1. Pembiayaan Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing- masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan

2. Pembiayaan Mudharabah adalah akad kerjasama anatara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul mal) menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi peengelola.

d. Pembiayaan dengan akad pelengkap

Untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan, biasanya diperlukan juga akad pelengkap. Akad pelengkap ini tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, tapi ditujukan untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan. 1. Alih Utang Piutang (Hiwalah)

Tujuan fasilitas hiwalah adalah untuk membantu supplier mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan produksinya. Bank mendapatkan ganti biaya atau jasa pemindahan piutang.

2. Gadai (rahn)

Tujuan akad rahn adalah untuk memberikan jaminan pembayaran kembali kepada bank dalam memberikan pembiayaan


(30)

Qardh adalah pinjaman uang. Aplikasi qardh dalam perbankan biasanya dalam empat hal, yaitu :

• Sebagai pinjaman talangan haji • Sebagai pinjaman tunai

• Sebagai pinjaman kepada pengusaha kecil • Sebagai pinjaman kepada pengurus bank.

4. Perwakilan (Wakalah)

Wakalah adalah aplikasi perbankan terjadi apabila nasabah memberikan kuasa kepada bank untuk mewwakili dirinya melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti pembukuan L/C, inkaso dan transfer uang.

5. Garansi Bank (Kafalah)

Garansi bank dapat diberikan dengan tujuan untuk menjamin pembayaran suatu kewajiban pembayaran.

2. Produk Penghimpun Dana

Perbankan syariah menghimpun dananya dalam bentuk tabungan, deposito, dan giro. Penghimpun dana pada bank syariah dilakukan berdasarkan prinsip Wadiah dan Mudharabah. Pada produk rekening giro, prinsip yang diterapkan adalah prinsip wadiah, sedangkan prinsip Mudharabah diterapkan pada produk bank seperti tabungan dan deposito.


(31)

Wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak kepada pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki (Huda-Heykal, 2010 : 87). Secara umum ada 2 macam wadiah yakni Wadiah Yad Al Amanah dan Wadiah Yad Adh Dhamanah. Pada Wadiah Yad Al Amanah, penerimaan titipan tidak boleh memanfaatkan harta ataupun barang yang dititipkan oleh penitip, sedangkan pada Wadiah Yad Adh Dhamanah penerima titipan boleh memanfaatkan harta ataupun barang yang dititipkan oleh si penitip.

Pada prinsip wadiah, keuntungan dan kerugian dari kegiatan penyaluran dana yang dilakukan oleh bank merupakan hak milik dan tanggung jawab pihak bank, sedangkan pemilik dana tidak dijanjikan imbalan dan tidak ikut menanggung resiko yang terjadi. Pihak bank dapat memberikan bonus kepada pemilik dana sebagai suatu insentif untuk menarik minat masyarakat dalam menyimpan dananya pada pebankan syariah tetapi hal tersebut tidak boleh diperjanjikan dari awal.

Lain halnya dengan prinsip mudharabah. Dalam hal ini pemilik dana dianggap sebagai shabibul maal, sementara pihak perbankan sebagai pihak yang mengelola dana atau mudharib. Pada prinsip ini, pihak bank dapat menggunakan dana tersebut, misalnya untuk kegiatan jula beli


(32)

dengan memberitahukan margin keuntungan tertentu (murabahah) atau untuk kegiatan sewa (ijarah) (Lubis,2010 : 111).

3. Produk jasa

1. Sharf (jual beli valuta asing)

Produk jasa perbankan syariah lainnya adalah sharf yaitu kegiatan pertukaran mata uang suatu negara dengan negara lain. Mata uang yang diperjualbelikan meruppakan mata uang yang berbeda dan harus dilakukan pada waktu yang sama (spot). Jasa ini hanya ada pada bank yang tergolong sebagai bank devisa.

2. Ijarah (sewa)

Salah satu bentuk produk jasa yang diberikan oleh perbankan syariah yang tergolong sebagai ijarah atau sewa adalah penyewaan kotak simpanan (safe deposit box) yang dapat dimanfaatkan nasabah untuk menyimpan barang- barang berharga tertentu seperti perhiasaan, ijazah, paspor dan dokumen penting lainnya.


(33)

2.2.5. Perbedaan Bunga dengan Bagi Hasil Table 2.1

Perbedaan bunga dengan bagi hasil

Bunga Bagi Hasil

Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan asumsi harus selalu untung

Penentuan besarnya rasio/ nisbah bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan pedoman pada

kemungkinan untung rugi Besarnya persentase

berdasarkan pada jumlah uang (modal)yang dipinjamkan

Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperolah Jumlah pembayaran tidak

meningkat sekalipun jumlah keuntuntungan berlipat atau keadaan ekonomi sedang “booming”

Bagi hasil tergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Bial usaha merugi maka kerugiaan ditanggumng bersama anatara kedua belah pihak. Eksistenssi bunga diragukan

(kalau tidak dikecam ) oleh semua agama termasuk islam

Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi hasil


(34)

2.3. Perbedaan Bank Syariah dan Konvensional Tabel 2.2

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Karekteristik Bank Syariah Bank Konvensional Hubungan dengan

nasabah

Kemitraan Kreditur dan Debitur

Dewan Pengawas Memiliki Dewan

Syariah Nasional (DPS) untuk mengawasi setiap produk dan aktivitas bank

Tidak mengenal dewan sejenis

Denda dalam kredit pembiayaan

Diakui sebagai dana kebijakan (sumber qardh)

Sebagai pendapatan bank

kegiatan social Pengumpul dana mendistribusikan zakat Tidak melakukan kegiatan ini Penyalahgunaan dana

Menghindari hal ini yaitu tidak

memberikan dana secara tunai tetapi memberikan barang yang dibutuhkan (finance the goods and services) : Murabahah

Memberikan peluang yang sangat besar untuk sight streaming

(penyalahgunaan dana pinjaman)

Business Framework Seluruh aktivitas comply dengan syariah

Secular principles dan tidak didasarkan pada hukum agama islam Larangan riba dalam

kredit pembiayaan

Berdasarkan transaksi jual beli, bagi hasil, system angsuran tetap sejak awal sampai dengan jatuh tempo pembiayaan

Orientasi bunga, sistem angsuran fixed/floating


(35)

Larangan riba dalam simpanan

Sistem profit and loss sharing atau revenue sharing. Bank

terhindar dari nagetive spread

Sistem bunga yang mewajibkan bank membayar bunga sesuai dengan yang

diperjanjikan di awal, bank rentan terhadap negative spread Sumber : Seminar Nasional Ekonomi Syariah(25 Maret 2012)

2.4. Proses Keputusan Pembelian

Menurut Setiadi (2003:16) menyatakan bahwa keputusan pembeli terdiri dari lima, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternative, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. Jelasnya proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian actual berlangsung. Pemasaran perlu memusatkan perhatian pada proses pembelian dan bukan pada keputusan pembelian saja.

Lima proses keputusan pembelian dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengenalan Kebutuhan

Proses pembelian diawali dengan pengenalan kebutuhan. Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan internal ketika salah satu kebutuhan normal seseorang seperti rasa lapar, rasa haus, seks, muncul pada tingkat yang cukup tinggi untuk menjadi dorongan. Kebutuhan juga dapat dipicu oleh rangsangan eksternal. Pada tahap ini, pemasaran harus meneliti konsumen untuk menemukan jenis kebutuhan atau masalah yang akan muncul, dan bagaimana kebutuhan atau masalah mengarah pada konsumen.


(36)

Konsumen yang tertarik akan mencari lebih banyak informasi. Jika dorongan konsumen begitu kuat dan produk yang memuaskan berada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan besar akan membelinya. Jika tidak, konsumen mungkin menyimpan kebutuhan dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi yang berkaitan dengan kebutuhan. Pada satu tingkat konsumen hanya mengalami perhatian yang meningkatkan jumlan pencarian yang dilakukan tergantung pada dorongan kuatnya jumlah pencarian yang dimilikinya pada saat memulai, kemudahan memperoleh informasi yang banyak, nilai yang diberikannya pada tambahan informasi dan kepuasaan yang dapatkan melakukan pencarian.

Konsumen dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber. Sumber- sumber itu meliputi :

a. Sumber pribadi, keluarga, teman, tetangga, kenalan. b. Sumber komersia, wiraniaga, dealer, kemasan, pajangan. c. Sumber publik, media massa, organisasi penilai pelanggan.

d. Sumber pengalaman, mengenali, memeriksa, menggunakan produk. Pengaruh relatif dari sumber – sumber infarmasi ini bervariasi menurut produk dan pembeli. Biasanya, konsumen menerima hamper semua informasi mengenai produk dari sumber komersial yang dikendalikan orang pemasaran. Namun, sumber yang paling efektif


(37)

cendrung pada sumber pribadi. Sumber pribadi tampaknyalebih penting dalam mempengaruhi pembelian suatu jasa.

3. Evaluasi berbagai alternatif

Pemasaran telah mengetahui bagaimana konsumen menggunakan informasi untuk mencapai satu set pilihan merek akhir. Pemasaran perlu mengetahui bagaimana konsumen mengevaluasi berbagai alternatif. Konsep – konsep dasar yang membantu pemasar menjelaskan proses evaluasi konsumen yaitu, pertama, berasumsi bahwa setiap konsumen melihat suatu produk sebagai satu paket atribut produk. Kedua, konsumen akan memberikan tingkat kepentingan yang berbeda pada atribut – atribut yang berbeda menurut kebutuhan dan keinginan yang unik.

4. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai. Ada dua faktor yang depat mempengaruhi keputusan pembelian yaitu faktor pertama adalah sikap lain, sejauh mana sikap orang lain tersebut terhadap alternatif pilihan seseorang. Pilihan kedua adalah situasi yang tidak diharapkan. Konsumen mungkin membentuk niat membeli berdasarkan faktor – faktor seperti pendapatan yang diperkirakan harga yang diharapkan.


(38)

Tugas seorang pemasar tidak berakhir ketika produknya dibeli. Setelah membeli produk, konsumen bias puas atau tidak akan terlihat dalam perilaku pasca pembelian yang tetap menarik bagi pemasar. Penentu apakah pembeli puas atau tidak puasada paa hubungan antara harapan konsumen dengan kinerja yang dirasakan dari produk. Jika produk gagal memenuhi harapan, konsumen kecewa, jika harapan terpenuhi, konsumen puas, jika harapan terlampaui, konsumen amat puas.

2.5. Pengertian Minat

Minat adalah kecendrungan yang menetapdan subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecambung dalam hal atau hal itu. Perasaan senang akan menimbulkan pula minat yang diperkuat lagi oleh sikap positif yang sama diantaranya hal – hal tersebut timbul terlebih dahulu, sukar ditentukan secara pasti (Winkel,1993:30).

Sedangakan menurut (Hendi irawan:2009) minat adalah daya tarik yang ditimbulkan oleh obyek tertentu yang membuat seseorang merasa senang dan mempunyai keinginan yang berkecimpung atau berhubungan dengan obyek tersebut sehingga timbul keinginan.


(39)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:683) nasabah adalah orang yang biasa berhubungan dengan atau menjadi pelanggan Bank (dalam hal keuangan ).

2.7. Kerangka Konseptual

Berdasarkan batasan penilitan dan beberapa variabel yang mendorong masyarakat untuk menabung di Bank Muamalat. Maka kerangka konseptual skripsi ini adalah :

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Minat Menabung

2.8. Penelitian Terdahulu

Anisa pulungan pada tahun 2009 didalam penelitiannya berjudul “analisis faktor – faktor yang mempengaruhi nasabah untuk menggunakan produk jasa PT. Bank Negara Indonesia (PERSERO),TBK CABANG SARIAH MEDAN” menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan yang terdiri dari faktor syariah (X1), faktor pelayanan (X2), faktor produk (X3) dan faktor

promosi (X4) secara bersama- sama berpengaruh positif dan signifikan

KEPUTUSAN MENABUNG (Y) 1. Lokasi ( X1)

2. Keyakinan (X2)


(40)

terhadap keputusan nasabah pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Syariah Medan dimana nilai Fhitung adalah 24,704. Pada tingkat

kesalahan α = 5 % nilai Fhitung tersebut signifikan, maka H0 ditolak dan Ha

diterima.

Zia Muhammad pada tahun 2011 didalam penelitiannya berjudul “anlisis faktor – faktor yang mempengaruhi minat menabung di Bank Syariah Kota Lhokseumawe” menyimpulkan bahwa faktor keyakinan (agama) dan bagi hasil merupakan faktor dominan sebagai faktor pendorong untuk pengambilan keputusan menabung, diikuti variabel pelayanan dan lokasi (jarak).

2.9. Hipotesis

Hipotesis merupakan pernyataan atau jawaban sementara tentang hubungan antar variabel-variabel dalam penelitian, dan merupakan pernyataan paling spesifik (Kuncoro, 2009:59). Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual maka peneliti menetapkan hipotesis didalam penelitian ini adalah lokasi, pelayanan, keyakinan mempunyai pengaruh yang signifikan dalam memutuskan menabung di Bank Muamalat Kisaran.


(41)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analisis deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan suatu jenis metode penelitian yang menggambarkan dan menginterprestasikan objek sesuai dengan apa adanya. 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di Kota Kisaran dan subjek penelitian adalah masyarakat Kisaran yang menjadi nasabah Bank Muamalat cabang Kisaran. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu selama 1 bulan di mulai dari tanggal 5 Juni 2012 sampai 2 Juli 2012.

3.3. Batasan Operasional

Penelitian ini dilakukan berdasarkan batasan yang akan diteliti yaitu mencakup keputusan menabung di Bank Muamlat Indonesia, dalam hal ini faktor yang mendorong keputusan menabung adalah pelayanan, keyakinan dan lokasi.

3.4. Defenisi Operasional

1. Menabung adalah Keinginan masyarakat menyimpan dananya pada bank syariah.


(42)

2. Pelayanan adalah tindakan yang diterima nasabah di Bank Muamalat cabang Kisaran.

3. Keyakinan adalah pengetahuan yang dimiliki dan diyakini nasabah untuk menggunakan jasa bank syariah.

4. Lokasi (jarak) adalah jarak tempat tinggal responden ke Bank tempat menabung.

3.5. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:133). Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah Bank Muamalat cabang Kisaran dimana jumlah populasinya adalah 1700 nasabah.

Sampel merupakan bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang diambil dari suatu populasi dan diteliti secara rinci (Muhamad, 2008:162). Sampel dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus Slovin dengan rumus :

n = �

(1+���2) dimana :

n = ukuran sampel N = ukuran populasi


(43)

E = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir atau diinginkan.

Maka jumlah sampel yang diperoleh adalah : n = 1700

(1+1700�0,12) n = 99,97 n = 100 orang

Teknik pengambilan sampel dilakukan melalui simple random sampling yang artinya cara penerikan sampel anggota dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada. Metode pengumpulan data menggunakan self administrated survey, yaitu responden diminta untuk mengisi sendiri kuesioner yang diberikan.

3.6. Jenis Data 1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung oleh penulis dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara memberikan daftar pertanyaan (questionnaire) dan melakukan wawancara.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data atau informasi yang diperoleh melalui jurnal, skripsi, majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian ini. 3.7. Metode Pengumpulan Data


(44)

a. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden terpilih yaitu masyarakat yang menabung pada Bank Muamalat di Kota Kisaran.

b.Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan masyarakat yang terpilih yang menabung pada bank Muamalat di kota Kisaran.

c. Observasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti, Dalam hal ini masyarakat yang menabung pada Bank Muamalat di Kota Kisaran.

3.8. Teknik Analisis

Dalam penelitian ini penulis menggunakan program komputer SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 16,0 dan Microsoft Excel 2007. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode deskriptif, dimana data yang diperoleh dianalisis sehingga diperoleh berbagai gambaran yang menunjukkan minat menabung di Bank Muamalat. Disamping itu dilakukan pula dengan bentuk analisis lain seperti : grafik tabulasi silang (cross tab), tabel, frekuensi dan gambar (grafik).


(45)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Bank Muamalat Indonesia 4.1.1. Sejarah Singkat Bank Muamalat Indonesia

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawal 1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat penandatanganan akta pendirian Perseroan.

Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus dikembangkan (http://muamalatbank.com)

Sebagai pelopor bank syariah di Indonesia, Bank Muamalat telah menetapkan misinya untuk mengambil sebagian katalisator dalam pengenmbangan institusi keuangan syariah di Indonesia. Bank Muamalat secara aktif turut member masukan dalam merumuskan Undang- Undang


(46)

No.10/1998, yang menerapkan prinsip- prinsip syariah sabagai salah satu sistem perbankan Indonesia. Seiring dengan dikeluarkannya peraturan ini, bank- bank syariah baru lahir dan cendrung bertambah walaupun hanya sebagai cabang syariah (Dendawijaya, 2004 : 210)

Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat mencari pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh Islamic Development Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Muamalat. Oleh karenanya, kurun waktu antara tahun 1999 - 2002 merupakan masa-masa yang penuh tantangan sekaligus keberhasilan bagi Bank Muamalat. Dalam kurun waktu tersebut, Bank Muamalat berhasil membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap Kru Muamalat, ditunjang oleh kepemimpinan yang kuat, strategi pengembangan usaha yang tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan syariah secara murni.

Saat ini Bank Mumalat memberikan layanan bagi lebih dari 2,5 juta nasabah melalui 275 gerai yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Jaringan Bank Muamalat Indonesia didukung pula oleh aliansi melalui lebih dari 4000 Kantor Pos Online di seluruh Indonesia, 32.000 ATM, serta 95.000 merchant debet. Bank Muamlat juga merupakan satu-satunya bank syariah yang telah membuka cabang luar negeri, yaitu di Kuala Lumpur, Malaysia. Untuk meningkatkan aksesibilitas nasabah di Malaysia, kerjasama dijalankan dengan jaringan Malaysia Electronic Payment System (MEPS)


(47)

sehingga layanan BMI dapat diakses di lebih dari 2000 ATM di Malaysia

4.1.2. Visi dan Misi Bank Muamalat Indonesia 4.1.2.1. Visi Bank Muamalat Indonesia

Bank Muamalat Indonesia mempunyai visi untuk menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual, dikagumi di pasar rasional

4.1.2.2. Misi Bank Muamalat Indonesia

Misi Bank Muamalat Indonesia yaitu menjadi ROLE MODEL lembaga keuuangan Syariah dunia dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemem dan orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai bagi stakeholder.

4.1.3. Tujuan Bank Muamalat Indonesia

Tujuan dari Bank Muamalat Indonesia antara lain sebagai berikut :

1. Meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat terbanyak bangsa Indonesia, sehingga semakin berkurang kesenjangan sosial ekonomi dan demikian akan melestarikan pembangunan nasional. 2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan,

terutama dalam bidang ekonomi keuangan, yang selama ini diketahui cukup banyak masyarakat yang enggan berhubungan dengan bank, karena masih banyak yang menggangap bahwa bunga bank itu riba.


(48)

3. Mengembangkan lembaga bank dan sistem perbankan yang sehat berdasarkan efisiensi dan keadilan, maupun meningkatkan partisipasi masyarakat banyak sehingga menggalakkan usaha- usaha ekonomi rakyat.

4. Ikhtisar ini akan sekaligus mendidik dan membimbing masyarakat untuk berpikir secara ekonomis, berprilaku bisnis dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

4.1.4. `Profil Bank Muamalat Indonesia di Kota Kisaran

Bank Muamalat Indonesia Cabang Kisaran merupakan Bank Muamalat cabang pembantu yang melakukan usahanya di Jalan Imam Bonjol No.189 Kisaran. Bank ini mulai berdiri pada tanggal 5 Mei 2010, perkembangan perbankan syariah semakin berkembang hingga sekarang dan memliki sekitar 1700 nasabah.

4.1.5. Jenis Kegiatan dan Usaha Bank Muamalat Indonesia di Kota Kisaran 4.1.5.1. Produk Pendanaan

1. Tabungan

a. Tabungan Muamalat

Tabungan Muamlat merupakan tabungan syariah dalam mata uang Rupiah. Jenis tabungan ini dimaksudkan untuk meringankan transaksi keuangan nasabah, memberikan akses yang mudah serta member manfaat yang besar. Jenis Tabungan Muamalat ini didasarkan pada prinsip syariah dengan akad Mudharabah Muthlaqah (bagi hasil).


(49)

b. Tabungan Muamalat Umrah

Tabungan Muamalat Umrah didasarkan pada prinsip syariah dengan akad mudharabah muthlaqah (bagi hasil). tabungan ini merupakan tabuungan yang ditujukan pada nasabah yang berencana menunaikan ibadah umroh.

c. Tabunganku

Tabunganku merupakan jenis simpanan yang didasarkan pada prinsip syariah berdasarkan akad wadiah (titipan)

d. Tabungan Haji Arafah

Tabungan haji arafah merupakan jenis simpanan untuk pelaksanaan haji. Jenis tabungan ini dalam mata uang Rupiah yang dikhususkan bagi nasabah muslim yang berencana untuk menunaikan ibadah haji. Tabungan Haji Arafah ini didasarkan pada prinsip syariah dengan akad wadiah (titipan)

e. Tabungan Haji Arafah

Tabungan Haji Arafah Plus merupakan simpanan dalam mata uang Rupiah yang dikhususkan bagi nasabah muslim Indonesia yang ingin menunaikan ibadah haji secara regular maupun plus. Jenis tabungan ini didasarkan pada prinsip syariah berdasarkan akad mudharabah muthlaqah (bagi hasil).


(50)

f. Tabungan Muamalat Pos

Tabungan Muamlat Pos merupakan tabungan syariah dalam mata uang Rupiah. Tabungan Muamalat Pos dikhususkan bagi nasabah yang melakukan kegiatan transaksinya di kantor pos. tabungan ini didasarkan pada prinsip syariah dengan akad Mudharabah Muthlaqah (bagi hasil). g. Tabungan Muamalat Dollar

Tabungan Muamalat Dollar merupakan tabungan syariah dalam denominasi valuta asing US Dollar (USD) dan Singapore Dollar (SGD) yang ditujuakan untuk malayani kebutuhan transaksi dan investasi yang lebih beragam, khususnya yang melibatkan mata uang USD dan SGD. Tabungan ini didasarkan pada prinsip syariah dengan akad wadiah (titipan).

h. Banccaassurance

Produk ini mempunyai berbagai macam pilihan diantaranya fulPROTEK, Syariah Mega Covers, Ta`awun Card, Fitrah Card.

2. Deposito

a. Deposito Mudharabah

Deposito Mudharabah merupakan deposito syariah yang fleksible dan memberikan hasil investasi yang optimal bagi nasabah. Deposito jenis ini diperuntukkan bagi perorangan dan institusi yang memiliki legalitas badan. Deposito Mudharabah didasarkan pada prinsip syariah dengan akad mudhrabah muthlaqah (bagi hasil).


(51)

b. Deposito Funlinves

Deposito unlives merupakan deposito syariah dalam mata uang Rupiah dan US Dollar yang ffleksibel dan memberikan hasil investasi yang optimal serta perlindungan asuransi jiwa gratis bagi nasabahnya. Deposito ini didasarkan pada prinsip syariah dengan akad mudharabah muthlaqah (bagi hasil).

3. Giro

a. Giro Muamalat (Perorangan)

Giro Muamalat ini merupakan giro syariah dalam mata uang rupiah dan US dollar. Produk jenis inidapat memudahkan segala jenis kebutuhan transaksi bisnis maupun transaksi keuangan yang dilakukan oleh nasabah seccara perorangan. Giro Muamalat ini didasarkan pada prinsip syariah dengan akad wadiah (titipan).

b. Giro Muamalat (institusi)

Giro Muamalat (institusi) merupakan giro syariah dalam mata uang Ruppiah dan US Dollar. Produk ini digunakan untuk pendanaan kebutuhan transaksi bisnis perusahaan. Sama halnya dengan Giro Muamalat Perorangan, Giro Muamalat Institusi juga didasarkan pada prinsip syariah dengan akad wadiah (titipan).


(52)

4.1.5.2. Produk Pembiayaan 1. Pembiayan Konsumen

a. Pembiayaan Hunian Syariah

Pembiayaan Hunian Syariah merupakan produk pembiayaan yang membantu nasabahnya untuk memliki rumah (ready stock/bekas), apartemen, ruko, rukan, kios maupun pengalihan take-over KPR dari bank lain. Pembiayaan Hunian Syariah ini melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip syariah dengan dua pilihan akad murabahah (jual-beli) atau musyarakah mutanaqishah (kerjasama sewa).

b. AutoMuamalat

AutoMuamalat merupakan produk pembiayaan untuk memiliki kendaraan bermotor. Pelaksanaan AutoMuamalat menggunakan prinsip syariah dengan akad murabahah (jual beli).

c. Dana Talangan Porsi Haji

Dana Talangan Porsi Haji merupakan pinjaman yang ditujukan untuk membantu nasabah mendapatkan porsi keberangkatan haji lebih awal, meskipun saldo tabungan Haji nasabah tersebut belum mencapai syarat pendaftaran porsi. Pembiayaan ini didasarkan pada prinsip syariah dengan akad al-qard (pinjaman).


(53)

d. Pembiayaan Muamalat Umroh

Pembiayaan Muamalat Umroh meupakan produk pembiayaan untuk pelaksanaan ibadah umroh. Pembiayaan ini didasarkan pada prinsip syariah dengan akad ijarah (sewa jasa).

e. Pembiayaan Anggota Koperasi

Pembiayaan Anggota Koperasi merupakan pembiayaan konsumtif yang diperuntukkan bagi beragam jenis pembelian konsumtif kepada karyawan/guru//PNS (selaku end user) melalui koperasi. Pembiayaan ini didasarkan pada prinsip syariah dengan akad mudhrabah (bagi hasil) antara Bank dengan koperasi atas pendapatan marjin pembiayaan murabahah (jual beli) dari yang disalurkan kepada anggota.

2. Pembiayaan Modal Kerja a. Pembiayaan Modal Kerja

Pembiayaan Modal kerja merupakan pembiayaan untuk kebutuhan modal kerja usaha nasabah sehingga kelancaran operasional dan pengembangan usaha terjamin. Pembiayaan modal kerja ini didasarkan pada prinsip syariah dengan pilihan akad musyarakah, mudharabah, ataupun murabahah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan modal kerja. b. Pembiayaan Modal Kerja LKM Syariah

Pembiayaan Modal Kerja Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Syariah merupakan produkk pembiayaan yang ditujukan untuk LKM syariah


(54)

(BPRS/BMT/Koperasi) yang ingin meningkatkan pendapatan dengan mempperbesar portofolio pembiayaannya kepada nasabah atau anggotanya. Pembiayyaan jenis ini didasarkan pada prinsip syriah dengan akad mudharabah atau musyarakah.

c. Pembiayaan Rekening Koran

Pembiayaan Rekening Koran Syariah merupakan pembiayaan khusus modal kerja yang dapat meringankan usaha nasabah dalam mencairkan dan melunasi pembiayaan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. Pembiayaan ini didasarkan pada prisnip syariah dengan akad musyarakah dan skema revolving.

3. Pembiayaan Investasi a. Pembiayaan Investasi

Pembiayaan Investasi merupakan pembiayaan untuk membantu kebutuhan investasi usaha. Pembiayaan Investasi ini didasarkan pada prinsip syariah dengan akad Mudharabah atau ijarah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan inestasi.

b. Pembiayaan Hunian Syariah Bisnis

Pembiayaan Hunian Syariah Bisnis merupakan produk pembiayaan yang akan mmembantu usaha anda untu membeli, membangun ataupun merenovasi properti maupun pengalihan take-over pembiayaan property dari bank lain untuk kebutuhan bisnis nasabah. Pembiayaan ini


(55)

didasarkan pada prinsip syariah dengan dua pilihan yaitu akad murabahah (jual-beli) atau musyarakah mutanaqishah (kerja sama sewa).

4.1.6. Struktur Organisasi Bank Muamalat Cabang Kisaran

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Bank Muamalat Cabang Kisaran

4.2. Profil Responden

Yang dimaksud dengan profil responden disini adalah keterangan – keterangan pribadi mengenai responden. Responden dalam penelitian ini merupakan nasabah Muamalat di Kota Kisaran. Penulis memperoleh profil responden dengan cara melakukan observasi langsung ke masyarakat kota Kisaran yang menabung di Bank Muamalat kisaran, kemudian penulis memberikan beberapa pertanyaan delam bentuk kuesioner kepada nasabah

Sub Branch Manager

Customer seffvice Marketing

Operational staf


(56)

yang dijadikan responden. Jawaban dari pertanyaan tersebut akan disajikan dalam bentuk tabel, grafik, frekuensi, dan tabulasi silang (cross tab).

4.2.1. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Perbandingan jenis kelamin nasabah dapat dilihat dari hasil kuesioner yang telah disebar. Perbandingan jenis kelamin ini dappat digunakan untuk mengetahui minat menabung masyarakat di Bank Muamalat Kisaran. Dari jumlah responden yang telah ditentukan sebagai sampel penelitian, yaitu sebanyak 100 orang, maka diperoleh hasil sebagai berikut.

Tebel 4.1

Data responden berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki- laki 39 39,0

Perempuan 61 61,0

Total 100 10,0

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 100 responden, dapat diketahui bahwa jumlah masyarakat yang menabung di Bank Muamalat perempuan lebih banyak daripada laki- laki. Dilihat dari frekuensi dan persentasenya, maka jumlah masyarakat perempuan yang menabung di bank Muamalat Kisaran sebanyak


(57)

61 orang dari total jumlah responden yang ada. Sedangkan untuk laki- laki sebnayak 39 orang dengan dari total jumlah responden yang ada.

Gambar 4.1

Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

4.2.2. Data Responden Berdasarkan Pendidikan

Setiap masyarakat yang ditentukan sebagai responden pasti memiliki tingkat pendidikan yang berbeda- beda. Pada tabel 4.2 akan disajikan dan di uraikan data responden berdasarkan tingkat pendidikannya.

Tabel 4.2

Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat

Pendidikan

Frekuensi Persentase

SMA 41 41,0

Diploma 23 23,0

Sarjana 36 36,0

Total 100 100,0

0 20 40 60 80

laki-laki perempuan

Data Responden Berdasarkan Jenis

Kelamin


(58)

Dari tabel 4.2 tersebut dapat diketehui bahwa masyarakat yang menabung di Bank Mauamalat Kisaran didominasi oleh masyarakat yang pendidikannya SMA yaitu sebanyak 41 orang dari total jumlah responden. Kemudian tingkat pendidikan Sarjana sebanayk 36 orang sedangkan untuk tingkat Diploma sebanyak 23 orang dari total responden.

Gambar 4.2

Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 4.2.3. Data Responden berdasarkan pekerjaan

Karakteristik berdasarkan tingkat pekerjaan dapat dilihat dari tabel berikut ini :

0 10 20 30 40 50

SMA Diploma Sarjana

Data Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan


(59)

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Persentase

PNS 17 17,0

Pegawai Swasta 29 29,0

Wiraswasta 25 25,0

Mahasiswa 28 28,0

TNI/POLRI 1 1,0

Total 100 100,0

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa masyarakat yang menabung di Bank Muamalat Kisaran yang mempunyai jumlah terbanyak yaitu Pegawai swasta sebanyak 29 orang dari keseluruhan responden, responden yang memiliki pekerjaan mahasiswa sebanyak 28 orang, responden yang memiliki pekerjaan wiraswasta sebanyak 25 orang, responden yang memiliki pekerjaan PNS sebanayak 17 orang sedangkan responden yang memiliki pekerjaan TNI/POLRI sebanyak 1 orang dari keseluruhan jumlah responden.

0 10 20 30

Data Responden Berdasarkan Jenis

Pekerjaan


(60)

Gambar 4.3

Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 4.2.4. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pekejaan

Dalam penelitian ini penulis menggabungkan antara jenis kelamin dengan jenis pekerjaan. Berikut ini adalah hasil pengamatan mengenai jenis kelamin dengan pekerjaan yang disajikan dalam tabel 4.4

Tabel 4.4

Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pekerjaan Pekerjaan Jenis kelamin Total Keterangan

Laki- laki Perempuan

PNS 9 8 17 Jumlah

Pegawai Swasta

12 17 29 Jumlah

Wiraswasta 10 15 25 Jumlah

Mahasiswa 7 21 28 Jumlah

TNI/POLRI 1 0 1 Jumlah

Total 39 61 100 Jumlah

Berdasarkan data antara jenis kelamin dan pekerjaan dapat dilihat bahwa responden perempuan lebih banyak bila dibandingkan dengan responden laki- laki. Total jumlah responden perempuan sebesar 61 orang, sedangakan jumlah responden laki- laki sebesar 39 orang dari total responden. Dapat dilihat bahwa mayoritas responden didominasi oleh masyarakat yang bekerja sebagai Pegawai swasta sebanyak 29 orang dari keseluruhan


(61)

responden, responden yang memiliki pekerjaan mahasiswa sebanyak 28 orang, responden yang memiliki pekerjaan wiraswasta sebanyak 25 orang, responden yang memiliki pekerjaan PNS sebanayak 17 orang sedangkan responden yang memiliki pekerjaan TNI/POLRI sebanyak 1 orang dari total keseluruhan responden.

Gambar 4.4

Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pekerjaan

4.2.5. Data Responden berdasarkan berdasarkan lama menjadi nasabah di Bank Muamalat

Kepercayaan nasabah pada suatu bank dapat dilihat dari berapa lama menjadi nasabah di bank tersebut. Pada tabel 4.5 akan dijelskan mengenai data responden berdasarkan lama menjadi nasabah.

0 5 10 15 20 25 P NS P e g aw ai S w as ta W ir as w as ta M ah as is w a T N I/ P O LRI pekerjaan laki- laki perempuan


(62)

Tabel 4.5

Data Responden Berdasarkan Lama Menjadi Nasabah di Bank Muamalat

Lama menjadi nasabah Frekuensi

< 1 bulan 19

1-6 bulan 28

7-12 bulan 38

1-2 tahun 12

>2 tahun 3

Total 100

Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa masyarakat yang lama menjadi nasabah di Bank Muamalat adalah 7-12 bulan dengan total responden 38 orang, responden yang menjadi nasabah 1-6 bulan sebanyak 28 orang, responden yang menjadi nasabah <6 bulan sebanyak 19 orang , responden yang menjadi nasabah 1-2 tahun sebanyak 12 orang dan responden yang menjadi nasabah >2 tahun sebanyak 3 orang dari total responden.

0 5 10 15 20 25 30 35 40

< 1 bulan 1 - 6 bulan 7 - 12 bulan 1 - 2 tahun > 2 tahun

Data Responden Berdasarkan Lama

Menjadi Nasabah


(63)

Gambar 4.5

Data Responden Berdasarkan Lama Menjadi Nasabah

4.3. Penyajian Data dan Analisis Deskriptif Data

Dalam penelitian ini pendorong keputusan masyarakat untuk menabung di Bank Muamalat Kisaran yaitu faktor Pelayanan, keyakinan, dan juga faktor lokasi. Untuk menjelaskan hal- hal tersebut data kuesioner akan diolah dengan menggunakan program computer SPSS 16,0 dan Microsoft Excel dengan descriptive analyze yang akan disajikan dalam bentuk tabel, frekuensi, tabulasi silang (cross tab) dan gambar.

4.3.1. Keputusan Menabung

Tabel 4.6

Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Menabung

Keterangan Kategori Total

responden

SS S KS TS STS

Memperoleh informasi

13 78 9 - - 100

Membandingkan 22 52 21 5 - 100

Berkonsultasi 17 66 14 2 1 100

Bertanya 28 62 10 - - 100

Berdasarkan data yang diperoleh dan selanjutnya dilakukan pengolahan untuk keseluruhan pernyataan variabel keputusan menabung


(64)

responden menjawab setuju dan 9 responden menjawab kurang setuju dari total responden. Pada poin membandingkan 22 responden menjawab sangat setuju , 52 responden menjawab setuju, 21 responden menjawab kurang setuju dan 5 responden menjawab tidak setuju dari total responden. Pada poin berkonsultasi , 17 responden menjawab sangat setuju , 66 responden menjawab setuju, 14 responden menjawab kurang setuju , 2 responden menjawab tidak setuju dan 1 responden menjawab sangat tidak sejutu dari total responden. Dan pada poin bertanya, 29 responden menjawab sangat setuju , 61 responden menjawab setuju dan 10 responden menjawab kurang setuju dari total responden.

Dapat disimpulkan dengan informasi yang baik mengenai Bank Muamalat, akan membuat masyarakat berkeyakinan untuk menabung di Bank Muamalat Kisaran.

0 10 20 30 40 50 60 70 80

SS S KS TS STS

kategori

memperoleh informasi membandingkan berkonsultasi bertanya


(65)

Gambar 4.6

Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Menabung 4.3.2. Pelayanan

Pelayanan adalah tindakan yang diterima konsumen sebagai nasabah di Bank Muamalat di Kisaran. Berdsarkan hasil pengolahan, tanggapan responden tentang pelayanan dapat dilihat pada tabel berikut :

4.3.2.1. Pelayanan (sarana, alat dan kelengkapan dalam bertransaksi) Tabel 4.7

Tanggapan Responden Terhadap Variabel Pelayanan (sarana, alat dan kelengkapan dalam bertransaksi)

Keterangan Kategori Total

Responden

SB B CB KB TB

Kebersihan gedung

31 48 19 1 1 100

Fasilitas ruangan

27 51 16 6 - 100

Keindahan ruangan

29 50 16 5 - 100

Cara berpakaian

31 60 9 - - 100

Jaringan penyetoran

18 52 27 3 - 100

Dari tabel diatas diperoleh keseluruhan variabel pelayanan bahwa untuk kebersihan gedung responden yang menjawab sangat baik sebanyak 31 responden, yang menjawab baik sebanyak 48 responden, yang menjawab cukup baik 19 responden, yang menjawab kurang baik 1 responden, sedangkan yang menjawab tidak baik 1 responden dari total responden. Untuk


(66)

menyatakan baik , 16 responden menyatakan cukup baik, 6 responden menyatakan kurang baik dengan frekuensi 6% dari total responden. Untuk keindahan ruangan banyaknya responden yang menyatakan sangat baik 29 responden , yang menyatakan baik 50 responden, sedangkan yang menyatakan cukup baik sebanyak 16 responden dan 5 responden yang menyatakan kurang baik dari total responden. Dilihat dari cara berpakaian karyawan, 31 responden menyatakan sangat baik, yang menyatakan baik sebanyak 60 responden 9 responden yang manyatakan cukup baik dari total responden. Sedangkan tanggapan masyarakat yang menjadi nasabah bank muamalat Kisaran, 18 responden menyatakan sangat baik, yang menyatakan baik 52 responden, 27 responden menyatakan cukup baik sedangkan yang menyatakan kurang baik sebanyak 3 responden dari total responden.

Gambar 4.7

Tanggapan Responden Terhadap Variabel Pelayanan (sarana, alat dan kelengkapan dalam bertransaksi)

0 10 20 30 40 50 60

SB B CB KB TB

kategori

kebersihan gedung fasilitas ruangan keindahan ruangan cara berpakaian jaringan penyetoran


(67)

4.3.2.2. Pelayanan (bertransaksi)

Pelayanan bertransaksi juga sangat mempengaruhi masyarakat kisaran untuk menjadi nasabah di Bank Muamalat Kisaran. Pada tabel 4.8 akan dijelaskan tanggapan responden atas pelayanan pada saat bertransaksi di Bank Muamalat Kisaran.

Tabel 4.8

Tanggapan Responden Terhadap Pelayanan di Bank Muamalat Kisaran

Keterangan Kategori Total

Responden

SM M CM KM TM

Pemberian perhatian

12 60 25 3 - 100

Pemberian informasi

21 51 26 2 - 100

Kecepatan pembukaan

rekening

14 45 37 2 2 100

Kecepatan penyetoran

dan penarikan

22 38 39 - 1 100

Tindakan tanggap

17 56 24 5 - 100

Dari tabel dapat dilihat bahwa pelayanan yang di berikan Bank Muamalat kepada nasabah mempunyai tingkat kepuasan yang sangat beragam. Pada poin pemberian perhatian jumlah responden sebanyak 60 responden menyatakan puas terhadap pelayanan Bank Muamalat , pada poin


(68)

menyatakan puas terhadap kecepatan pembukaan rekening yang dilakukan Bank Muamalat dari total responden, 39 responden menyatakan cukup memuaskan pada kecepatan penyetoran dan penarikan, sedangkan tindakan tanggap yang dilakukan oleh pelayanan di Bank Muamalat sebanyak 54 responden yang menyatakan puas dari total responden.

Gambar 4.8

Tanggapan Responden Terhadap Pelayanan di Bank Muamalat Kisaran

4.3.3. Keyakinan

Berdasarkan hasil pengolahan, tanggapan responden atas pernyataan keyakinan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

0 10 20 30 40 50 60

SM M CM KM TM

kategori

Pemberian Perhatian Pemberian Informasi Kecepatan Pembukaan Rekening

Kecepatan Penyetoran dan Penarikan Tindakan Tanggap


(69)

Tabel 4.9

Tanggapan responden terhadap variabel keyakinan (agama)

Keterangan Kategori Total

responden

SS S KS TS STS

Pertimbangan agama

42 51 7 - - 100

Sesuai syariah

46 51 3 - - 100

Halal 55 39 3 3 - 100

Jika dilihat dari tabel maka dapat diketahui responden yang menjadi nasabah di Bank Muamalat karena pengetahuan ataupun pertimbangannya terhadap agama yaitu 51 responden menyatakan setuju , yang menyatakan sangat setuju 42 responden dan 7 responden yang menyatakan kurang setuju dari total responden. Sedangkan responden yang setuju menabung di Bank Muamalat sesuai dengan syariah berjumlah 51 responden , sedangkan yang menyatakan sangat setuju sebanyak 46 responden dan yang menyatakan kurang setuju berjumlah 3 responden dari total responden, reaponden yang sangat setuju dengan halalnya sistem bagi hasil berjumlah 55 responden, 39 responden menyatakan setuju , sedangkkan 3 responden menyatakan kurang setuju dan 3 responden menyatakan tidak setuju dari total responden.


(70)

Gambar 4.9

Tanggapan responden terhadap variabel keyakinan (agama)

4.3.4. Lokasi

Berdasarkan hasil pengolahan, tanggapan responden terhadap variabel lokasi sebagai faktor pendorong dalam pengambilen keputusan menabung di Bank Muamalat Kisaran dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.10

Tanggapan Responden Terhadap Variabel Lokasi

Keterangan Kategori Total

responden

SS S KS TS STS

Kedekatan 28 60 10 2 - 100

Mudah dicapai

19 76 5 - - 100

Sarana ATM

34 55 11 - - 100

0 10 20 30 40 50 60

SS S KS TS STS

kategori

pertimbangan agama sesuai syariah halal


(71)

Dari tabel 4.10 terlihat jelas bahwa variabel lokasi sangat mempengaruhi masyarakat di Kisaran untuk menabung di Bank Muamalat. Kedekatan lokasi Bank Muamalat dengan tempat kegiatan responden dan kemudahan pencapaian Bank Muamalat, terlihat dari jawaban 60 responden menyatakan setuju dengan kedekatan lokasi Bank Muamalat dan 28 responden menyatakan sangat setuju namun hanya 2 responden yang menyatakan tidak setuju dari total responden. Kemudahan pencapaian Bank Muamalat dipicu juga dengan sarana dan prasarana untuk mencapai tempat dimana Bank Muamalat beroperasi misalnya saja seperti transportasi. Namun dapat kita lihat menyatakan setuju dengan kemudahan pencapaian Bank Muamalat tersebut dengan jumlah responden 76 orang, 19 responden yang menyatakan sangat setuju dan 5 orang dari total responden yang menyatakan kurang setuju. Kemudahan sarana ATM juga sangat berdampak kepada kegiatan nasabah , dengan adanya sarana ATM mempermudah masyarakat yang mempunyai tabungan di Bank Muamalat untuk melakukan transaksi penarikan tunai setiap waktu yang dibutuhkan, dapat kita lihat 55 responden menyatakan setuju atas kemudahan sarana ATM , 34 responden menyatakan sangat setuju dan hanya 11 responden yang menyatakan kurang setujudari total responden.


(72)

Gambar 4.10

Tanggapan Responden Terhadap Variabel Lokasi

0 10 20 30 40 50 60 70 80

SS S KS TS STS

kategori

kedekatan mudah dicapai sarana atm


(73)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Dalam pengambilan keputusan untuk menabung, ada tiga faktor yang mempengaruhi yaitu faktor pelayan baik pelayanan sarana maupun pelayanan bertransaksi, faktor keyakinan serta faktor lokasi (jarak).

2. Dalam pengambilan keputusan untuk menabung pada Bank Muamalat di Kota Kisaran, faktor yang lebih dominan setuju untuk terlebih dahulu memperoleh informasi tentang bank Muamalat berjumlah 78 responden dari total responden yang ada, mengajajukan pertanyaan kepada pegawai di Bank Muamalat Kisaran juga merupakan faktor masyarakat dalam pengambilan keputusan untuk menabung di Bank Muamalat Kisaran sebanyak 62 responden dari total responden yang ada.

3. Dilihat dari ketiga faktor yang diteliti mengenai pengaruh terhadap pengambilan keputusan menabung pada Bank Muamalat di Kota Kisaran faktor keyakinan dan sesuai syariah yang lebih dominan sebagai faktor pendorong masyarakat Kisaran menabung di Bank Muamlat dengan frekuensi pada keyakinan 51% dan sesuai syariah 51% dari total frekuensi yang ada.


(74)

5.2. Saran

1. Untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan Bank Muamalat cabang Kisaran yang berdiri sejak tahun 2010 diharapkan pihak perbankan lebih meningkatkan pelayanan, meningkatkan sumber daya manusia sehingga mampu memberikan informasi dan kepercayaan kepada masyarakat khususnya masyarakat di Kota Kisaran.

2. Mengingat faktor keyakinan yang sesuai dengan sistem syariah lebih cendrung menjadi alasan bagi masyarakat Kisaran untuk menabung di Bank Muamlat Kisaran maka dengan itu pihak Bank Muamalat cabang Kisaran lebih meningkatkan kegiatan sosialisasi bahwa bunga adalah riba dan bagi hasil adalah halal.


(75)

DAFTAR PUSTAKA

A.Karim, Adiwarman. 2006. BANK ISLAM Analisis Fiqih dan Keuangan, edisi ketiga, Jakarta :Rajagrafindo Persada

Amir, Machmud dan Rukmana, 2010. Bank Syariah Teori, Kebijakan dan studi Empiris di Indonesia, Jakarta: Erlangga

Huda, Nurul dan Mohamad Heykal, 2010. Lembaga Keuangan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis, Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Kasmir. 2003. Manajemen Perbankan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Kasmir, 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Lubis, Irsyad, 2010. Bankdan Lembaga Keuangan Lain, Medan: USU Press.

Soemitra, Andri. 2009. Bank & lembaga keuangan syariah, cetakan kedua, Jakarta: Prenada Media

Sutedi, Adrian. 2009. Perbankan syariah, Jakarta: Ghalia Indonesia Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen.Jakarta: Prenada Media Winkel, WS. 1993. Psikologi dan Evaluasi belajar. Jakarta, Gramedia. Seminar nasional ekonomi syariah, 2012. Medan

Kuncoro, Mudardjat, 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta: Erlangga

http://muamalatbank.com (25April.2012)


(76)

LAMPIRAN

KUESIONER Kepada Yth

Kisaran, Juli 2012 Saudara /i Nasabah BMI

Di Kisaran

Perihal : Kuesioner Penelitian

Dengan hormat, saya beritahukan kepada Saudara/i bahwa saya DITA PERTIWI adalah Mahasiswi Fakultas Ekonomi USU Medan. Sebagaimana Saudara/i tahu, salah satu tugas seorang mahasiswa/i adalah melakukan penelitian akademik guna menyelesaikan masa studi.

Sehubungan dengan itu, saya memohon kepada saudara/i kiranya bersedia membantu menjadi responden penelitian saya tentang Analisis Minat Menabung Masyarakat Pada Bank Muamalat di Kota Kisaran “. Penelitian ini semata – mata hanya untuk keperluan akademik saja.

Atas perhatian dan bantuan saudara/i saya ucapkan terima kasih

Hormat saya


(1)

DAFTAR PUSTAKA

A.Karim, Adiwarman. 2006. BANK ISLAM Analisis Fiqih dan Keuangan, edisi ketiga, Jakarta :Rajagrafindo Persada

Amir, Machmud dan Rukmana, 2010. Bank Syariah Teori, Kebijakan dan studi Empiris di Indonesia, Jakarta: Erlangga

Huda, Nurul dan Mohamad Heykal, 2010. Lembaga Keuangan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis, Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Kasmir. 2003. Manajemen Perbankan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Kasmir, 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Lubis, Irsyad, 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Medan: USU Press.

Soemitra, Andri. 2009. Bank & lembaga keuangan syariah, cetakan kedua, Jakarta: Prenada Media

Sutedi, Adrian. 2009. Perbankan syariah, Jakarta: Ghalia Indonesia Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen.Jakarta: Prenada Media Winkel, WS. 1993. Psikologi dan Evaluasi belajar. Jakarta, Gramedia. Seminar nasional ekonomi syariah, 2012. Medan

Kuncoro, Mudardjat, 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta: Erlangga


(2)

LAMPIRAN

KUESIONER

Kepada Yth

Kisaran, Juli 2012 Saudara /i Nasabah BMI

Di Kisaran

Perihal : Kuesioner Penelitian

Dengan hormat, saya beritahukan kepada Saudara/i bahwa saya DITA PERTIWI adalah Mahasiswi Fakultas Ekonomi USU Medan. Sebagaimana Saudara/i tahu, salah satu tugas seorang mahasiswa/i adalah melakukan penelitian akademik guna menyelesaikan masa studi.

Sehubungan dengan itu, saya memohon kepada saudara/i kiranya bersedia membantu menjadi responden penelitian saya tentang “ Analisis Minat Menabung Masyarakat Pada Bank Muamalat di Kota Kisaran “. Penelitian ini semata – mata hanya untuk keperluan akademik saja.

Atas perhatian dan bantuan saudara/i saya ucapkan terima kasih

Hormat saya


(3)

Isilah titik- titik di bawah ini atau beri tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut saudara/ i

Nama :

Umur : a.< 25 tahun c. 35 – 44 tahun b. 25 – 34 tahun d. 45 – 54 tahun e. ≥ 55 tahun

Jenis Kelamin : a. Laki – laki b. Perempuan Pendidikan Terakhir : a. SD d. Diploma

b. SMP e. S1 c. SMA

Pekerjaan : a. PNS d. Mahasiswa b. Pegawai Swasta e. TNI / Polri c. Wiraswasta

Pendapatan / bulan : a. ≤ Rp.1.000.000

b. Rp.1.000.000 – Rp.2.000.000 c. Rp. 2.100.000 – Rp. 5.000.000 d. Rp.5.100.000 – Rp. 10.000.000 e. > Rp.10.000.000


(4)

b. 1 – 6 bulan c. 7 – 12 bulan d. 1 – 2 tahun e. > 2 tahun

Petunjuk pengisian :

Untuk mengisi kuesioner ini Bapak / Ibu diminta untuk memilih masing – masing aspek tentang pelayanan, agama dan lokasi terhadap keputusan nasabah untuk menabung di Bank Muamalat Kisaran menurut penilaian bapak / ibu.

Cara penilaiannya adalah Bapak / ibu cukup memberikan tanda silang (X) pada setiap pertanyaan didalam kolom – kolom yang tersedia.

Adapun skors adalah sebagai berikut :

Sangat Baik (SB) / Sangat Memuaskan (SM) Sangat setuju (SS) Baik (B) / Memuaskan (M) Setuju (S)

Cukup Baik (CB) / Cukup Memuaskan (CM) Kurang Setuju (KS) Kurang Baik (KB) / Kurang Memuaskan (KM) Tidak Setuju (TS)

Tidak Baik (TB) / Tidak Memuaskan (TM) Sangat Tidak Setuju (STS) Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas kesediaan Bapak / Ibu untuk mengisi Kuesioner ini.


(5)

Pelayanan (sarana, alat dan kelengkapan dalam berinteraksi)

TB KB CB B SB

1. Kebersihan gedung dan ruangan transaksi

2. Fasillitas ruangantrian (tempat duduk, AC TV)

3. Keindahan interior ruang trasaksi

4. Cara berpakaian karyawan

5. Jaringan luas dalam penyetoran dan penarikan dana

Pelayanan (tindakan / perbuatan yang diterima nasabah dari karyawan dalam bertransaksi.

TM KM CM M SM

1. Pemberian perhatian yang sungguh – sungguh dari karyawan setiap ada keluhan kebutuhan nasabah.

2. Pemberian inormasi oleh karyawan dengan jelas dan mudah dimengerti

3. Kecepatan dan ketepatan pelayanan pembukaan rekening

4. Kecepatan dan ketepatan pelayanan dan penyetoran dana

5. Tindakan cepat dan tanggap oleh karyawan saat nasabah membutuhkan bantuan

Agama (adanya dorongan dari keyakinan untuk menabung di Bank Muamalat)

STS TS KS S SS

1. Mengadopsi Bank Muamalat karena pertimbangan agama yang menyatakan bunga bank haram

2. Bank Muamalat di Kisaran adalah bank yang islami dan


(6)

sesuai dengan syariah

3. Mengadopsi Bank Muamalat karena pertimbangan karena adanya bagi hasil yang halal

Lokasi (jarak tempat kegiatan nasabah dengan kantor Bank Muamalat )

STS TS KS S SS

1. Kedekatan lokasi bank dengan nasabah

2. Kemudahan pencapaian Bank Muamalat

3. Kemudahan akses melalui ATM

Keputusan nasabah untuk menabung di Bank Muamalat di Kota Kisaran Keputusan menabung (keinginan

untuk menyimpan uang di Bank muamalat )

STS TS KS S SS

1. Sebelum menabung terlebih dahulu Bapak/ ibu memperoleh informasi mengenai Bank Muamalat di

Kota Kisaran

2. Menurut Bapak/ ibu dalam memilih Bank Muamalat

terlebih dahulu membandingkan dengan

Bank Lain

3. Menurut Bapak/ ibu dalam memillih Bank muamalat terlebih dahulu berkonsultasi kepada orang yang telah menjadi nasabah di Bank Muamalat Kisaran

4. Sebelum menjadi nasabah, Bapak / ibu terlebih dahulu menanyakan kepada pegawai Bank Muamalat di Kota Kisaran