Spektrofotometri Resonansi Magnetik Inti Proton

3. Daerah ikatan ganda dua, 1.950 – 1.550 cm

-1 Vibrasi regang untuk ikatan ganda dua, yaitu : • - C = C , - C = N -, 1690 – 1600 cm -1 • 1.650 – 1.450 cm -1 , puncak serapan dalam daerah ini memberi keterangan yang penting mengenai cincin aromatik.

4. Daerah sidik jari “finger print”, 1.500 – 700 cm

-1 Beberapa frekuensi gugusan group frequency juga bisa ditemukan di daerah sidik jari ini : C-O-C vibrasi regang dalam eter, ester kira-kira 1.200 cm -1 dan vibrasi regang C-Cl pada 700 – 800 cm -1 . Pada bilangan gelombang dibawah 1.200 cm -1 terdapat puncak-puncak serapan beberapa gugusan anorganik seperti : sulfat, fosfat, nitrat dan karbonat.

b. Vibrasi kerangka suatu molekul skeletal vibrations

Vibrasi kerangka terletak di derah spektrum lebih dari 1.500 cm -1 . Kelompik- kelompok vibrasi di daerah spektrum kecil dari 1.500 cm -1 adalah : a. Vibrasi regang stretching ikatan ganda yang tidak mengandung atom C b. Vibrasi regang ikatan tunggal c. Vibrasi-vibrasi lentur bending Noerdin, 1985

2.8.2. Spektrofotometri Resonansi Magnetik Inti Proton

1 H-NMR Spektrometri Resonansi Magnetik Inti Nuclear Magnetic Resonance, NMR merupakan alat yang berguna pada penentuan struktur molekul organik. Teknik ini memberikan informasi mengenai berbagai jenis atom hidrogen dalam molekul. Struktur NMR memberikan informasi mengenai lingkungan kimia atom hidrogen, jumlah atom hidrogen dalam setiap lingkungan dan struktur gugusan yang berdekatan dengan setiap atom hidrogen. Cresswell, 1982,. Sesuai dengan namanya, resonansi magnet inti RMI berhubungan dengan sifat magnet dari inti atom. Mempelajari molekul senyawa organik secara spektrometri resonansi magnet inti akan memperoleh gambaran perbedaan sifat Universitas Sumatera Utara magnet dari berbagai inti yang ada dan untuk menduga letak inti tersebut dalam molekul Sudjadi,1985. Spektroskopi RMI proton pada hakikatnya merupakan sarana untuk menentukan struktur senyawa organik dengan mengukur momen magnet atom hidrogennya. Pada kebanyakan senyawa, atom hidrogen terikat pada gugus yang berlainan seperti –CH 2 -, -CH 3 , -CHO,-NH 2 ,-CHOH- dan spektrum RMI proton merupakan rekaman sejumlah atom hidrogen yang berada dalam keadaan limgkungan yang berlainan tersebut Harbone, 1987. Dengan spektrometer resonansi magnetik inti proton dapat ditentukan banyaknya jenis lingkungan atom hidrogen yang berbeda yang ada dalam molekul, beberapa hidrogen pada masing-masing jenis lingkungan hidrogen, serta berapa banyak atom hidrogen yang ada pada atom karbon tetangga. Pada spektrometer resonansi magnetik inti proton, kebanyakan proton pada spektra NMR proton menunjukkan adsorpsi antara 0 – 10 ppm δ di bawah TMS, hanya beberapa seperti proton aldehida dan karboksilat yang menunjukkan puncak diluar jangka ini. Kegunaan yang besar dari resonansi magnetik inti adalah karena tidak setiap proton dalam molekul beresonansi pada frekuensi yang sama. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa berbagai proton dalam molekul dikelilingi oleh elektron dan menunjukkan sedikit perbedaan lingkungan elektronik dari satu proton dengan proton yang lain. Proton-proton dilindungi oleh elektron-elektron yang mengelilinginya. Di dalam medan magnet, perputaran medan magnet valensi dari proton menghasilkan medan magnet yang melawan medan magnet yang digunakan. Sehingga setiap proton dalam molekul dilindungi dari medan magnet yang digunakan yang mengenainya, besarnya perlindungan ini tergantung pada kerapatan elektron yang mengelilinginya. Makin besar kerapatan yang mengelilingi inti, maka makin besar pula medan magnet yang dihasilkan yang melawan yang digunakan. Akibat secara keseluruhan intiproton merasakan adanya pengurangan medan yang mengenainya. Senyawa standar yang umum Universitas Sumatera Utara digunakan adalah tetrametilsilan, CH 3 4 Si, juga disebut TMS yang proton- protonnya menyerap pada ujung kanan dalam spektrum NMR. Senyawa ini dipilih karena proton-proton dari gugus metil jauh lebih terlindungi bila dibandingkan dengan kebanyakan senyawa-senyawa yang diketahui. Silverstein, 1988 Senyawa yang paling lazim dan paling berguna dipakai sebagai acuan adalah tetrametilsilana TMS. Senyawa ini mempunyai beberapa kelebihan; lamban secara kimia, isotop magnet, serta larut dalam kebanyakan pelarut organik; TMS meberikan puncak serapan tajam tunggal serta menyerap pada medan lebih tinggi daripada semua proton organik. Silverstein, 1986. Si CH 3 H 3 C CH 3 CH 3 Tetrametilsilana Pada spektormetri NMR integrasi sangat penting. Harga integrasi menunjukkan daerah atau luas puncak dari tiap-tiap proton. Sedangkan luas daerah atau luas puncak tersebut sesuai dengan jumlah proton. Dengan demikian perbandingan tiap integrasi proton sama dengan perbandingan jumlah proton dalam molekul. Muldja, 1955 Di dalam medan magnet, perputaran elektron-elektron valensi dari proton menghasilkan medan magnet yang melawan medan magnet yang digunakan. Hingga setiap proton dalam molekul dilindungi dari medan magnet yang digunakan dan bahwa besarnya perlindungan ini tergantung pada kerapatan elektron yang mengelilingnya. Makin besar kerapatan elektron yang mengelilingi inti, maka makin besar pula medan yang dihasilkan yang melawan medan yang Universitas Sumatera Utara digunakan. Akibat secara keseluruhan adalah intiproton merasakan adanya pengurangan medan yang mengenainya. Sastrohamdijojo, 1996 Untuk banyak senyawa, banyak peak yang terpisah secara spin-spin dalam absorpsi NMR dari suatu proton tertentu atau sekelompok proton ekuivalen. Dapat diramalkan dengan mencacah proton-proton tetangga n yang tak ekuivalen dengan proton yang sedang di bahas dan menambah satu pada n itu. Aturan ini disebut aturan n+1. proton-proton yang sama pergeseran kimianya tidak saling membelah split isyarat mereka. Hanya proton yang bertetangga yang geseran kimianya berlainan, akan mengakibatkan pemisahan. Untuk mendapat spektrum yang baik, cuplikan harus merupakan cairan atau larutan tidak kental. Pelarut yang dapat melarutkan cuplikan sampai 10 sudah cukup dan merupakan pelarut aprotik yang tidak memberikan sinyal NMR. Biasanya dipergunakan pelarut organik yang terderasi, seperti CCl 4 , CS 2 , CDCl 3 , C 6 D 6 , D 2 O, CD 3 3 SO, CD 3 2 CO dan CCl 3 2 COO. Silverstein, 1986

2.8.3. Spektroskopi NMR