Analisis Senyawa Hasil Isolasi dengan Spektrofotometer FT-IR Analisis Senyawa Hasil Isolasi dengan Spektrofotometer Resonansi Magnetik Inti Proton Analisis Senyawa Hasil Isolasi dengan Spektrofotometer Resonansi Magnetik Karbon-13

dari bejana, dikeringkan, dan difiksasi dengan menggunakan pereaksi Cerium sulfat menghasilkan bercak coklat yang menunjukkan uji positif adanya senyawa terpenoida. Lampiran-4 3.3.6. Analisis spektroskopi Senyawa Hasil Isolasi 3.3.6.1. Analisis Senyawa Hasil Isolasi dengan Spektrofotometer UV-Vis Analisis ini dilakukan di Pusat Penelitian Kimia-LIPI, Serpong-Tangerang Lampiran-5

3.3.6.2. Analisis Senyawa Hasil Isolasi dengan Spektrofotometer FT-IR

Analisis ini dilakukan di Pusat Penelitian Kimia-LIPI, Serpong-Tangerang Lampiran-6

3.3.6.3. Analisis Senyawa Hasil Isolasi dengan Spektrofotometer Resonansi Magnetik Inti Proton

1 H-NMR Analisis ini dilakukan di Pusat Penelitian Kimia LIPI Serpong – Tangerang dengan menggunakan CDCl 3 sebagai pelarut dan TMS sebagai standart dalam spektrum absorbansi antara 0 – 14 ppm dibawah TMS. Lampiran-7

3.3.6.4. Analisis Senyawa Hasil Isolasi dengan Spektrofotometer Resonansi Magnetik Karbon-13

13 C-NMR Analisis ini dilakukan di Pusat Penelitian Kimia LIPI Serpong – Tangerang dengan menggunakan CDCl 3 sebagai pelarut dan TMS sebagai standart dalam spektrum absorbansi antara 1-200 ppm dibawah TMS. Lampiran-8 Universitas Sumatera Utara

3.4. Bagan Penelitian

← diskrining fitokimia 2000 g serbuk daun merambung ←dimaserasi dengan metanol 3 x 3 L selama ±72 jam ←disaring ← dipekatkan dengan rotarievaporator ← di ekstraksi partisi dengan n-heksan sebanyak ±7 kali ← dipekatkan dengan rotarievaporator tidak dilanjutkan ← diskrining fitokimia ← di-KLT dengan eluen CHCl 3 : MeOH 90:10, 80:20, 70:30, v v , diperoleh bahwa pemisahan terbaik ada pada perbandingan 80:20 5 noda ← dimasukkan ke dalam kolom kromatografi ← dicuci dengan kloroform 100 sebanyak 1200 mL ← dikromatografi kolom dengan campuran eluen CHCl 3 :MeOH 80 : 20 v v ← ditampung dalam botol vial 5 ml ← setiap fraksi di-KLT ← fraksi dengan harga Rf sama dikumpulkan ← direkristalisasi dengan menggunakan benzena + dimetil eter ← dianalisis KLT ← dianalisis dengan Spektrofotometer UV-Vis 1 H-NMR dan 13 C-NMR Ampas Ekstrak pekat metanol Lapisan n-heksana Ekstrak n-heksana 40 gram Senyawa Murni 55 mg Fraksi 1-5 Rf =0,86 Fraksi 6-15 Rf =0,68 Fraksi 16-21 Rf =0,45 Fraksi 22-28 Rf =0,33 Fraksi 29-35 Rf =0,21 Lapisan metanol Hasil Analisis Ekstrak kasar metanol Universitas Sumatera Utara