b. Ketidakpastian uncertainty
Artinya seluruh informasi yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan telah tersedia namun tidak dapat dipercaya sepenuhnya.
c. Risiko risk
Keputusan memiliki tujuan yang jelas dan informasi yang tersedia dengan baik, namun hasil di masa depan dihubungkan dengan setiap alternatif ditentukan
oleh peluang masing-masing sehingga keputusan yang akan diambil mengandung resiko yang tinggi dan mengakibatkan kerugian.
d. Ambiguitas ambiguity
Artinya manajer tahu tujuan mana yang hendak mereka capai, namun informasi tentang alternatif dan peristiwa di masa depan tidak lengkap.
5. Model Pengambilan Keputusan
Sebelum manajer mengambil keputusan, manajer harus terlebih dahulu melakukan berbagai pendekatan. Ada tiga model pendekatan yang harus
dilakukan manajer dalam proses mengambil keputusan yang akan dilakukannya, yaitu :
a. Model klasik classical model
Pengambilan keputusan yang didasarkan pada asumsi bahwa manajer seharusnya membuat keputusan dengan kepentingan ekonomi.
b. Model administratif administrative model
Model administratif adalah model keputusan yang menggambarkan bagaimana yang sesungguhnya manajer membuat keputusan yang tidak terprogram dan
tidak pasti dengan keahlian yang mencakup intuisi dari manajer tersebut.
Universitas Sumatera Utara
c. Model politis policy model
Model politis adalah model keputusan yang berkaitan dengan membuat keputusan terprogram, ketika kondisi tidak pasti, informasi terbatas, dan
bermakna ganda, dan juga terdapat beberapa konflik diantara manajer tentang tujuan apa yang harus dicapai atau arah tindakan yang mana yang akan atau
harus diambil dengan segera. Proses pengambilan keputusan diambil dari penyediaan sampai
perancangan dan pemilihan. Nantinya semua keputusan harus dikelola dengan cara-cara yang efektif, yaitu dengan menetapkan prioritas, mendapatkan informasi
yang relevan, serta menetapkan metode yang tepat untuk dapat menghasilkan keputusan yang diperlukan.
6. Proses Pengambilan Keputusan
Keputusan merupakan proses yang ditempuh manajemen untuk mencapai keadaan yang diinginkan. Dalam mengambil keputusan manajemen membutuhkan
pemikiran dan pertimbangan yang mendalam. Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan adalah sebagai berkut :
a. Pengenalan persyaratan keputusan
Manajer menghadapi persyaratan sebuah keputusan dalam bentuk permasalah atau peluang. Permasalahan problem timbul ketika pencapaian organisasi
kurang dari yang telah ditetapkan sejumlah aspek kinerja tidak memuaskan. Peluang opportunity timbul ketika manajer melihat pencapaian organisasi
yang melalui tujuan yang ditetapkan saat itu manajer melihat kemungkinan kinerja melebihi tingkat yang ada saat itu.
Universitas Sumatera Utara
b. Diagnosis dan analisis penyebab
Diagnosis adalah langkah dalam proses pengambilan keputusan di mana manajer menganalis faktor penyebab mendasar yang dikaitkan dengan situasi
keputusan. Manajer yang mengambil aternatif tanpa mengeksplorasi terlebih dahulu akan menyebabkan permasalahan lebih dalam.Manajer harus
menanyakan sejumlah pertanyaan untuk mengelompokkan faktor penyebab yang mendasar seperti kondisi ketidakseimbangan yang mempengaruhi
keadaan? atau kapan hal itu muncul ? dan sebagainya. c.
Pengembangan alternatif Setelah permasalahan atau peluang dikenali dan dianalisis, pengambil
keputusan mulai mempertimbangkan untuk melakukan tindakan. Tahap berikutnya adalah mengumpulkan solusi alternatif yang memungkinkan, yang
akan merespons kebutuhan situasi dan mengoreksi penyebab dasar. Untuk keputusan terprogram, alternatif memungkinkan cukup mudah untuk
diidentifikasi dan biasanya sudah tersedia dalam peraturan dan prosedur organisai. Namun, keputusan tidak terprogram membutuhkan pengembangan
arah tindakan yang akan memenuhi kebutuhan perusahaan. Untuk keputusan yang dibuat dalam ketidakpastian yang tinggi, manajer dapat mengembangkan
hanya satu atau dua solusi yang disesuaikan dengan pemenuhan dalam hal mengatasi permasalahan.
d. Implementasi Keputusan
Manajer membuat rencana-rencana untuk mengatasi masalah yang lain yang timbul dalam penerapan keputusan.
Universitas Sumatera Utara
e. Pemilihan alternatif yang baik
Didasarkan pada informasi yang didapat dan perpaduan antara kebijakan- kebijakan para manajer untuk bekerja sama antara berbagai faktor yang
menjadi pertimbangan. f.
Evaluasi dan Umpan Balik Tahap evaluasi dalam proses pengambilan keputusan, pengambil keputusan
mengumpulkan informasi yang memberi tahu mereka bahwa keputusan diimplementasikan dan apakah hal itu efektif dilakukan untuk mencapai
keputusan. Umpan Balik sangat penting karena pengambilan keputusan
merupakan proses yang berkelanjutan dan tidak berujung. Pengambilan keputusan tidak lengkap jika seorang eksekutif atau anggota
Dewan Direksi mengambil suara ya atau tidak. Umpan balik menyediakan informasi bagi para pengambil keputusan yang dapat mempercepat siklus
keputusan baru. Keputusan itu dapat gagal, dan menghasilkan analisis baru tentang permasalahan, evaluasi alternatif, dan pemilihan alternatif baru. Banyak
permasalahan besar diselesaikan dengan mencoba sejumlah alternatif secara berurutan, setiap urutan memberikan peningkatan berarti. Umpan balik adalah
bagian dari pengawasan yang menilai apakah suatu keputusan perlu dibuat.
C. Peranan Akuntansi bagi Manajemen dalam Proses Pengambilan