b Pengawasan negatif: Pengawasan untuk menjamin bahwa kegiatan yang
tidak diinginkan atau dibutuhkan tidak terjadi atau terjadi kembali. Baik buruknya atau maju mundurnya perusahaan sangat ditentukan oleh
manajemennya. Oleh karena itu manajemen sangat membutuhkan ilmu pengetahuan yang cukup untuk menangani setiap problema perusahaan. Jadi
akuntansi dan manajemen dilihat dari definisi diatas terlihat adanya suatu kerikatan dan ketergantungan, dimana akuntansi sebagai penyedia informasi bagi
manajemen dalam pengambilan keputusan. Tetapi akuntansi juga membutuhkan manajemen dalam fungsinya sebagai pengatur dan pengelola kegiatan perusahaan
dalam mencapai tujuan perusahaan agar informasi dari akuntansi tidak menjadi sia-sia.
3. Tipe - Tipe Keputusan
Setiap usaha dalam memecahkan suatu masalah, manajemen akan membuat banyak keputusan. Keputusan tersebut merupakan rangkaian tindakan
untuk menghindari ataupun untuk dapat mengurangi dampak-dampak negatif yang akan ditimbulkan dari setiap keputusan yang akan dikeluarkan selanjutnya.
Seningga apapun keputusannya kerugian yang akan diberikan memiliki sifat merugikan relatif kecil dan kerugian dapat ditekan.
Tipe-tipe keputusan yang diambil manajer dapat dikategorikan ke dalam dua kategori besar yaitu :
a. Keputusan yang diprogram programmed decision
Keputusan yang diprogram adalah keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan, ataupun prosedur yang telah ditetapkan. Keputusan-keputusan ini
Universitas Sumatera Utara
sifatnya rutin dan berulang-ulang dilakukan. Setiap organisasi mempunyai kebijaksanaan-kebijaksanaan tertulis atau tidak tertulis yang memudahkan
pembuatan keputusan dalam membatasi dan menghilangkan alternatif- alternatif.
b. Keputusan yang tidak diprogram non programmed decision
Keputusan yang tidak diprogram adalah merupakan keputusan yang berkenaan dengan masalah khusus atau yang tidak biasa dilakukan. Bila suatu masalah
yang timbul tidak cukup diliputi oleh kebijaksanaan yang sangat rutin sehingga diperlukan penanganan yang khusus, masalah ini harus diselesaikan dengan
suatu keputusan yang tidak diprogram. Seperti cara perbaikan hubungan dengan masyarakat.
4. Unsur - Unsur Pengambilan Keputusan
Richard L. Daft, 2006;401 dalam bukunya memaparkan tentang defenisi
pengambilan keputusan yaitu : “Pengambilan keputusan adalah proses identifikasi permasalahan dan peluang kemudian menyelesaikannya, dan
biasanya melibatkan usaha sebelum dan sesudah pilihan aktualnya.”
Pengambilan keputusan tidaklah mudah, karena harus dilakukan ditengah faktor-faktor yang akan selalu berubah, informasi yang tidak jelas dan cara
pandang yang berlawanan dari anggota manajemen. Adapun faktor atau kondisi yang dapat mempengaruhi hasil keputusan yaitu :
a. Kepastian certainty
Yang hendak dicapai, namun informasi tentang alternatif dan peristiwa di masa depan tidak lengkap akan mengakibatkan tidak adanya kepastian.
Universitas Sumatera Utara
b. Ketidakpastian uncertainty
Artinya seluruh informasi yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan telah tersedia namun tidak dapat dipercaya sepenuhnya.
c. Risiko risk
Keputusan memiliki tujuan yang jelas dan informasi yang tersedia dengan baik, namun hasil di masa depan dihubungkan dengan setiap alternatif ditentukan
oleh peluang masing-masing sehingga keputusan yang akan diambil mengandung resiko yang tinggi dan mengakibatkan kerugian.
d. Ambiguitas ambiguity
Artinya manajer tahu tujuan mana yang hendak mereka capai, namun informasi tentang alternatif dan peristiwa di masa depan tidak lengkap.
5. Model Pengambilan Keputusan