D. Metode Penilaian Persediaan
1. Penilaian Persediaan Berdasarkan Harga Pokok
Penentuan harga pokok persediaan sangat bergantung dari metode penilaian yang dipakai yaitu metode identifikasi khusus, FIFO, LIFO dan metode
weighted average .
a. Metode Identifikasi khusus
Dyckman, Dukes, Davis 2000:392 mengatakan bahwa, ”metode identifikasi biaya khusus mensyaratkan bahwa setiap barang yang disimpan harus
ditandai secara khusus sehingga biaya per unitnya dapat di identifiksi setiap waktu”. Jika barang yang terlibat berjumlah besar atau mahal atau hanya dalam
jumlah kecil yang ditangani, mungkin bisa dilaksanakan penandaan atau penomoran setiap barang ketika dibeli atau diproses. Metode ini memungkinkan
dilakukannya identifikasi biaya per unit khusus untuk setiap barang yang terjual pada tanggal penjualan dan tiap barang yang tetap ada di persediaan. Dengan
demikian, metode identifikasi biaya khusus menghubungkan arus biaya secara langsung dengan arus baya secara periodik.
Dari sudut pandang teoritis, metode identifikasi khusus sangat menarik, khususnya ketika setiap unsur persediaan unik dan memiliki biaya yang tinggi.
Namun ketika persediaan terdiri dari berbagai unsur atau unsur-unsur identik yang dibeli pada saat berlainan dengan harga yang berbeda, maka identifikasi khusus
akan menjadi lamban membebani dan memakan biaya. Oleh karena itu, metode ini sangat jarang digunakan oleh perusahaan dagang.
Universitas Sumatera Utara
b. Metode LIFO Last In First Out
Ikatan Akuntan Indonesia 2007:14,21 merumuskan metode LIFO sebagi berikut, “ rumus MTKPLIFO mengasumsikan barang yang dibeli atau
diproduksi terakhir dijual atau digunakan terlebih dahulu, sehingga yang termasuk dalam persediaan akhir adalah yang dibeli atau diproduksi terlebih dahulu”.
Dycman, Dukes, Davis 2000:396 mengatakan bahwa, “metode LIFO untuk kalkulasi biaya persediaan menandingkan persediaan yang dinilai pada biaya per
unit akuisisi terbaru dengan pendapatan penjualan periode berjalan. Unit-unit yang tetap ada dipersedian akhir dibebankan pada biaya per unit terlama yang
terjadi, dan unit-unit tersebut termasuk pada harga pokok penjualan yang dibebankan pada biaya per unit terbaru yang muncul.
Metode LIFO atau MTKP terdiri dari dua macam yaitu:
1 Sistem periodik
Metode LIFO sistem periodik adalah penilaian persediaan yang ditentukan dengan cara saldo periodik yang ada dikalikan harga pokok per unit barang yang
masuk pada awal periode. Bila saldo periodik terlalu besar dari barang yang masuk pada awal periode, diambilkan dari harga pokok per unit yang masuk
berikutnya.
Contoh perhitungan Metode LIFO sistem pencatatan periodik
Harga pokok barang yang tersedia untk dijual 1.120
Dikurangi persediaan akhir 300 unit per perhitungan fisik 200 unit 1 terlama tesedia , dari persedian 1 Januari 200
Universitas Sumatera Utara
100 unit 1, 10 terlama tersedia berikutnya dari tgl 9 Jan Persediaan akhir
110
Harga pokok penjualan 810
310
2 Sistem perpetual
Metode LIFO penghubung perpetual adalah suatu metode penilaian persediaan yang pencatatan persediaannya dilakukan secara terus menerus dalam
kartu persediaan. Setiap kali ada transaksi, baik pembelian maupun penjualan pemasukan dan pengeluaran, langsung dicatat dalam kartu persediaan. Harga
pokok penjualan dicatat berdasarkan harga pokok barang pertama kali masuk. Jumlah yang masih tersisa merupakan nialai persediaan akhir.Selama periode
inflasi, penggunaan metode LIFO akan menghasilkan kemungkinan laba bersih yang terendah. Alsannya adalah karena harga pokok barang yang diperoleh
terahkhir akan mendekati nilai ganti barang yang dijual. Dengan demikian metode ini memberikan perbandingan yang lebih sesuai antara harga pokok dan laba.
Keutungan lain metode ini adaah penghematan pajak karena laba yang dihasilkan adalah yang paling rendah, sehingga akan menghasilkan pajak penghasilan yang
lebih rendah. Bila dibandingkan dentgan metode FIFO ataupun metode rata-rata dalam periode deflasi, pengaruh yang terjadi adalah kebalikannya. Metode LIFO
akan menghasilkan kemungkinan laba bersih yang tertinggi. Alasan utama bagi mereka yang membela metode ini adalah adanya kecenderungan untuk
mengurangi pengaruh perkembangan harga pada laba bersih. Kritik terhadap penggunaan metode ini adalah nilai persediaan barang dagang yang ditetapkan di
Universitas Sumatera Utara
neraca dapat jauh berbeda dengan nilai gantinya. Tetapi hal ini dapat diungkapkan dalam catatan yang menyertai laporan keuangan.
Berikut ini terlampir contoh perhitungan metode LIFO Perpetual
Tabel 2.3 Kalkulasi Biaya Persediaan LIFO-Perpetual
Tanggal Pembelian
Penjualan pengeluaran Saldo Persediaan
unit biaya per unit total biaya unit biaya per unit total biaya unit biaya per unit total biaya
Jan 1
200 1.00 200
9 300 1,10
330 200 1.00
200 300
1,10 330
10 300
1,10 330
100 1,00
100 100 1.00 100
15 400 1,16
464 100 1.00
100 400
1,16 464
18 300
1,16 348 100
1.00 100
100 1,16
116 24 100
1,26 126
100 1.00
100 100
1,16 116
100 1,26 126
Persediaan Akhir 342
Harga pkok penjualan 778
Persediaan awal Sumber: Dyckman, Dukes, Davis 2000:397
Universitas Sumatera Utara
c. Metode FIFO First in First Out