d. Metode Rata-Rata
1 Rata-rata tertimbang Sistem pencatatan periodik
Ikatan Akuntan Indonesia 2007:14.21 merumuskan metode rata-rata sebagai berikut :
dengan rumus biaya rata-rata tertimbang, biaya setiap barang ditentukan berdasarkan biaya rata-rata tertimbang dari barang serupa pada awal
periode dan biaya barang serupa yang dibeli atau diproduksi selama peride. Perhitungan rata-rata dapat dilakukan secara berkala atau pada
setiap penerimaan kiririman, bergantung pada keadaan perusahaan.
Asumsi metode ini adalah unit dijual tanpa memperhatikan urutan pembeliannya dan menghitung harga pokok penjualan serta persediaan akhir.
Biaya per unit rata-rata tertimbang dihitung dengan membagi jumlah biaya persediaan awal dan biaya pembelian periode berjalan. Biaya rata-rata tertimbang
per unit yang sama digunakan dalam menentukan biaya persediaan barang pada akhir periode. Dycman, Dukes, Davis 2000:393 menyatakan bahwa, ” biaya per
unit rata-rata tertimbang dihitung dengan membagi jumlah biaya persediaan awal dan biaya pembelian periode berjalan dengan jumlah unit persediaan awal
ditambah unit pembelian selama peroide tersebut”.
Universitas Sumatera Utara
Contoh Rata-rata tertimbang sistem pencatatan periodik unit
harga total biaya per unit
Barang tersedia 1 Januari Persediaan awal
200 1,00 200
9 Pembelian
300 1,10 330
15 Pembelian
400 1,16 464
24 Pembelian
100 1,12 Total tersedia
1000 1.120 126
persediaan akhir rata-rata tertimbang 31 Jan
300 1,12 harga pokok penjualan rata-rata tertimbang:
336
Penjualan selama Januari 700 1,12
784 unit biaya rata-rata tertimbang 1.120:1000
Pengaruh perkembangan harga berjalan secara rata-rata dalam hal penetapan laba bersih maupun dalam penetapan harga pokok persediaan. Untuk
suatu pembelian tertentu harga pokok rata-ratanya akan sama, tanpa memperhatikan dari harga perkembangan harga. Misalnya apabila urutan serta
harga pokok per unit barang yang tersedia untuk dijual adalah kebalikan dari
Universitas Sumatera Utara
urutan, maka hal ini tidak akan mempunyai pengaruh terhadap laba bersih maupun harga pokok persediaan. Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan
data dalam metode rata-rata tertimbang biasaya akan lebih banyak dibandingkan dengan metode-metode lain. Biaya tambahan yang harus di keluarkan mungkin
akan besar apabila pembelian dilakukan berkali-kali dan jenis barangnya banyak
2 Rata-rata bergerak sistem pencatatan perpetual
Apabila digunakan sistem pencatatan perpetual, maka biaya per unit rata- rata bergerak digunakan. Metode rata-rata bergerak biasanya dipandang objektif,
konsisten dan tidak mudah melakukan manipulasi karena sistem perpetual yang melakukan pencatatan setiap terjadinya transaksi dam metode ini memberikan
biaya rata-rata periode berjalan atas dasar berkelanjutan. Metode ini tidak menandingkan biaya per unit paling akhir dengan
pendapatan penjulan periode berjalan. Namun menandingkan biaya rata-rata periode tersebut dengan pendapatan dan nilai persediaan akhir, oleh karena itu
jika biaya per unit pasti meningkat atau menurun maka metode rata-rata bergerak akan memberikan jumlah persediaan dan harga pokok yang berada diantara
metode penilaian FIFO dan LIFO. Contoh Rata-rata bergerak sistem pencatatan perpetual.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.5 Penentuan Nilai Persediaan dengan Metode LCM
Total Kuantitas
Biaya Harga pasar
Lebih rendah Komoditas Persediaan per Unit per Unit Biaya
Pasar Biaya atau pasar
A 400 10,25
9,50 4,100 3,800 3,800 B
12 22,50 24,10 2,700 2,892 2,700 C
600 8.00
7,75 4,800 4,650 4,650 D
280 14.00 14,75 3,920 4,130 3,920
15,520 15,472
15,070 Total
Sumber: Warren, Reeve, Fess 2005:457
2. Penilaian Persediaan Selain dari Harga Pokok