Nilai terendah antara harga pokok atau harga pasar Penilaian Pada Nilai Realisasi Bersih

Tabel 2.5 Penentuan Nilai Persediaan dengan Metode LCM Total Kuantitas Biaya Harga pasar Lebih rendah Komoditas Persediaan per Unit per Unit Biaya Pasar Biaya atau pasar A 400 10,25 9,50 4,100 3,800 3,800 B 12 22,50 24,10 2,700 2,892 2,700 C 600 8.00 7,75 4,800 4,650 4,650 D 280 14.00 14,75 3,920 4,130 3,920 15,520 15,472 15,070 Total Sumber: Warren, Reeve, Fess 2005:457

2. Penilaian Persediaan Selain dari Harga Pokok

Dalam beberapa kasus, persediaan dapat dinilai selain dari harga pokok. Warren, Reeve, Fess 2005:456 mengatakan bahwa situasi macam itu timbul apabila “ biaya penggantian barang-barang persediaan lebih rendah dari biaya yang tercatat dan persediaan tidak dapat dijual pada harga jual normal karena cacat, usang, perubahan gaya, atau penyebab lainnya”.

a. Nilai terendah antara harga pokok atau harga pasar

Jika biaya penggantian suatu persediaan lebih rendah daripada biaya pembeliannya maka metode nilai terendah antara harga pokok atau harga pasar lowerof cost market method – LCM digunakan untuk menilai persediaan. Harga pasar, yang digunakan dalam LCM adalah biaya untuk mengganti barang pada tanggal persediaan. Nilai pasar ini didasarkan pada jumlah yang biasanya dibeli Universitas Sumatera Utara dari sumber pemasok. Dalam bisnis yang sering dilanda inflasi, harga pasar jarang turun namun, dalam bisnis yang teknologinya berubah cepat misalnya televisi dan komputer, penuruna harga sering terjadi. Keunggulan utama dari metode LCM adalah bahwa laba kotor dan laba bersih akan berkurang dalam periode terjadinya penurunan nilai pasar. Skousen, Albrecht, Stice, Stice 2001:395 mengatakan dasar pedoman dalam menerapakan aturan ini adalah: 1. menetapkan nilai pasar sebagai berikut: a biaya penggantian jika jatuh diantara harga tertinggi dan harga terendah b harga terendah, jika biaya penggantian lebih kecil dari harga terendah, c harga tertinggi, jika biaya penggantian lebih tinggi dari pada harga harga tertinggi sebagian dalam praktik, pada saat biaya penggantian, harga tertinggi dan harga terendah dibandingkan dengan harga pasar terendah selalu nilai di tengah-tengah. 2. Membandingkan nilai pasar dengan harga pertama-tama dan memilih jumlah yang lebih rendah. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.6 Penentuan Nilai Persediaan dengan Metode LCM Total Kuantitas Biaya Harga pasar Lebih rendah Komoditas Persediaan per Unit per Unit Biaya Pasar Biaya atau pasar A 400 10,25 9,50 4,100 3,800 3,800 B 12 22,50 24,10 2,700 2,892 2,700 C 600 8.00 7,75 4,800 4,650 4,650 D 280 14.00 14,75 3,920 4,130 3,920 15,520 15,472 15,070 Total Sumber: Warren, Reeve, Fess 2005:457

b. Penilaian Pada Nilai Realisasi Bersih

Barang dagang yang telah usang, rusak, cacat atau yang hanya bisa dijual dengan harga dibawah harga pokok harus diturunkan nilaianya. Barang dagang semacam itu harus dinilai dengan nilai realisasai bersih. Warren, Reeve, Fess 2005:457 mengatakan bahwa, ” nilai realisasi bersih net realizeble adaah estimasi harga jual dikurangi biaya pelepasan langsung, seperti komisi penjualan”. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2007:14.5 menjelaskan bahwa ”persediaan harus diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, yang lebih Universitas Sumatera Utara rendah the lower of cost and net reliazible value”. Nilai persediaan bersih yang telah ditentukan harus ditinaju kembali pada setiap periode berikutnya. Apabila kondisi yang semula mengakibatkan penurunan nilai persediaan dibawah biaya ternyata tidak lagi berlaku, maka jumlah penurunan nilai harus dieliminasi balik reversed sedemikian rupa sehingga jumlah tercatat baru persediaan adalah yang terendah dari biaya atau nilai realisasi bersih yang telah direvisi. Hal ini timbul misalnya, jika suatu barang persediaan, yang dicantumkn sebesar nilai realisasi karena harga jualnya telah turun, masih dimiliki pada periode berikutnya dan harga jualnya telah meningkat. c. Metode Eceran Untuk penentuan harga pokok persediaan Warren, Reeve, Fess 2005:459 mengatakan, “metode persediaan eceran retail inventory method megestimasikan biaya persediaan berdasarkan hubungan antara harga pokok barang dagang yang sama. Untuk menggunakan metode ini harga eceran dari semua barang dagang harus ditetapkan dan dijumlahkan. Berikutnya, persediaan eceran ditentukan dengan mengurangi penjualan selama periode berjalan dari harga eceran barang yang tersedia untuk dijual selama periode bersangkutan. Estimasi biaya persediaan kemudian dihitung dengan mengalihkan persediaan eceran dengan rasio biaya terhadap harga jual eceran barang dagang yang tesredia untuk dijual. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.7 Penentuan Persediaan Dengan Metode Eceran Harga pokok Harga eceran Persediaan barang dagang, 1 Januari 19,400 36,000 Pembelian Bulan Januari Bersih 42,600 64,000 Barang yang tesedia untuk dijual 62,000 100,000 Rasio biaya trhadap harga eceran= 62.000 = 62 100.00 Penjualan bulan Januari bersih 70,000 Pesediaan barang dagang 31 Januari pada eceran 30,000 Pesediaan barang dagang 31 Januari pada estimasi biaya 30.000x62 18,600 Sumber: Warren, Reeve, Fess 2005:460

d. Persediaan Berdasarkan Metode Laba Kotor