Indikasi dan Kontraindikasi Sinus Lift Up Persiapan Pasien Praoperasi Dengan Teknik Sinus Lift Up

posterior sinus memisahkannya dari fosa infratemporalis, sedangkan dinding anterior membentuk pars fasialis maksilaris fosa kanina. Dinding tulang mempunyai ketebalan bervariasi dari regio satu ke regio lainnya dan dari pasien yang satu ke pasien lain, tetapi umumnya ketebalannya hanya setipis kulit telur. 5 Sinus yang sehat dikelilingi dengan epitelium respiratori yang kolumnar, bersilia dan pseudo-stratifikasi.epitelium ini melekat erat terhadap periosteum, misalnya mukoperiosteum. Glandula mukus dan serus tambahan terdapat dalam submukosa dan memberikan selimut mukus yang melapisi epitelium. Sinus juga dipersarafi oleh cabang kedua n. trigeminus, n. palatina mayor, nasalis posterolateral, dan semua n. alveolaris superior cabang n. infraorbitalis. Suplai darah diperoleh dari a. maksilaris melalui a. infraorbitalis, a. palatina mayor dan a. alveolaris posterosuperior dan anterosuperior. 5,12

2.3. Indikasi dan Kontraindikasi Sinus Lift Up

Seperti prosedur – prosedur operasi lainnya, kesuksesan perawatan tergantung pada pemilihan pasien yang tepat, evaluasi anatomi yang hati – hati, identifikasi dan manajemen patologi lain, prosedur bedah, dan manajemen pascabedah yang tepat. Indikasi primer dari sinus lift up, spesifik untuk penempatan implan gigi endosseus adalah pasien dengan tinggi tulang alveolar pada maksila posterior yang kurang dari 10 mm. Pasien harus dalam kesehatan umum yang baik dan bebas dari penyakit yang mempengaruhi maksila atau sinus maksilaris. Kontraindikasi serupa dengan prosedur bedah lain, tetapi pada kasus ini dengan penambahan pertimbangan sinus maksilaris. Faktor lokal yang menjadi kontraindikasi mencakup adanya tumor, infeksi pada sinus Universitas Sumatera Utara maksilaris, sinusitis kronis yang parah, luka atau deformitas kavitas sinus akibat bedah sebelumnya, infeksi gigi, alergi rinitis parah, dan penggunaan steroid topikal kronis. Kontraindikasi sistemik untuk perawatan ini mencakup terapi radiasi, penyakit metabolis tidak terkontrol seperti diabetes, penggunaan tembakau berlebihan, ketergantungan obat atau alkohol, dan cacat psikologis atau mental. 6

2.4. Persiapan Pasien Praoperasi Dengan Teknik Sinus Lift Up

Setiap prosedur operasi yang akan dijalani haruslah dipersiapkan dengan matang. Dengan pertimbangan tubuh pasien telah siap menerima perlakuan operasi yang akan dilakukan. Pada dasarnya pesiapan pasien sebelum operasi sama seperti prosedur – prosedur pemasangan implan umumnya, akan tetapi dalam hal ini diperhitungkan adanya sinus maksilaris yang terlibat. 3,15 Ada beberapa hal – hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan prosedur operasi: 1. Seleksi pasien. Seleksi pasien dilakukan untuk mencegah hasil yang buruk dan komplikasi. Pada seleksi pasien juga dilihat gambaran langsung daerah edentulus yang akan di operasi dengan teknik ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 3. Tampilan preoperatif. Edentulus di antara molar 2 kanan dan premolar 2 kanan rahang atas. Lee SH, Choi H, Li J, dkk. Comparison of corticocancellous block and particulate bone grafts in maxillary sinus floor augmentation for bone healing around dental implants. Oral Surg Oral Med Oral Pathol Oral Radiol Endod. 2007; 104 : 324 – 8 2. Riwayat klinis dan pemeriksaan. Riwayat ini akan menunjukkan pengalaman karies dan penyakit periodontal pasien. Hal ini penting untuk memastikan pengharapan pasien terhadap perawatan. 3. Riwayat medis. Pertimbangan yang detail dari riwayat medis pasien sangat diperlukan karena beberapa kondisi dapat membahayakan kesuksesan perawatan dengan mengganggu penyembuhan, atau meningkatkan faktor infeksi. 4. Rencana perawatan. Keberhasilan rencana perawatan tergantung pada pertimbangan dari tulang yang masih ada dan ruangan di dalam mulut serta struktur anatomi. Rencana perawatan juga perlu didukung dengan data – data penunjang seperti pemeriksaan radiografis. Universitas Sumatera Utara 5. Pemeriksaan radiografis. Radiografis konvensional termasuk orthpantomograph OPT sangat dibutuhkan. OPT berguna karena dapat mengindikasikan tinggi tulang vertikal dan posisi seluruh kavitas tulang serta kanal saraf. CT scan juga dapat digunakan dimana dapat memberikan gambaran yang detail dari tulang yang ada dan struktur anatomis yang diperlukan. Pemeriksaan radiografis ini sangat penting untuk dapat memperkirakan jarak antara tulang alveolar dengan dasar sinus maksilaris. 3 Gambar 4. Tampilan radiografis bagian edentulus pada regio posterior maksila yang akan dilakukan pemasangan implan dengan teknik sinus lift up. Radiografis menunjukkan linggir yang sangat dekat dengan dasar sinus. Anonymus.http:www.albertadentalimplans.comima gesPatient22S25_resam.jpg 14 April 2010 Universitas Sumatera Utara

BAB 3 PROSEDUR OPERASI PEMASANGAN IMPLAN DI RAHANG ATAS