BAB 2 SINUS LIFT UP
Pada pemasangan dental implan di rahang atas sering terjadi kendala dimana terlalu pendeknya jarak antara tulang alveolar dengan sinus maksilaris. Pendeknya
jarak ini menyebabkan apabila implan ditanamkan secara normal maka ujung implan akan menembus dinding sinus maksilaris yang terletak sangat dekat dengan linggir
alveolus. Untuk mengatasi masalah ini maka dilakukanlah sebuah teknik pemasangan implan di rahang atas secara khusus dan teknik ini dinamakan sinus lift up.
7,8,9,10,11
2.1. Pengertian Sinus Lift Up
Sinus lift up dapat diartikan sebagai suatu teknik pemasangan dental implan di rahang atas dengan menempatkan bahan cangkok tulang di dasar antral sinus
maksilaris. Dan terjadinya osseointegrasi pada implan dengan tulang alveolus maksila.
7
Teknik sinus lift up ini diupayakan untuk menambah tinggi tulang alveolus sehingga dapat mendukung penempatan implan dengan baik.
6
Penggunaan bahan cangkok tulang diharuskan dalam melakukan prosedur sinus lift up ini karena bahan
tersebutlah yang digunakan untuk menambah tinggi tulang yang tersedia.
9
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. Skema gambar teknik sinus lift up.
Abadzhiev M. Alternative sinus lift techniques literature review. Journal of IMAB. 2009: 23 – 27.
2.2. Anatomis Sinus Maksilaris
Sinus maksilaris mulai terbentuk sebagai benih pada dinding lateral pars etmoidalis kapsula nasal, pada sekitar bulan ketiga masa kehidupan fetus. Pembesaran
sel – sel ini berlanjut sampai lahir, dimana pada saat tersebut volume sinus adalah 6 – 8 ml. Pada usia 4 – 5 bulan, sinus dapat diperlihatkan secara radiografi dengan
proyeksi anteroposterior sebagai daerah segitiga di sebelah medial foramen infraorbital. Pertumbuhan berlanjut dengan cepat sampai usia tiga tahun dan kemudian
melambat. Pada usia tujuh tahun pertumbuhan sinus akan kembali cepat dan berlanjut sampai 4 – 5 tahun kemudian. Pada usia 12 tahun, pneumatisasi sudah meluas ke
dataran dinding orbita lateral dan ke inferior sehingga dasar sinus terletak setinggi
Universitas Sumatera Utara
dasar hidung. Karena perluasan sinus ke prosessus alveolaris, dasar sinus pada orang dewasa akan terletak 4 – 5 mm di bawah dasar hidung.
5,6,12
Gambar 2. Gambaran tulang wajah manusia, menunjukkan rongga sinus. Anonymus.
http:en.wikipedia.orgwikiFile:Gray1199.png
14 April 2010
Ukuran rata – rata dari sinus maksilaris adalah 14,75 cc, dengan jarak 9,5 – 20 cc. Jadi ukurannya kira – kira lebar 2,5 cm, tinggi 3,75 cm dan kedalaman 3 cm.
13,14
Atap antrum sinus maksilaris membentuk sebagian besar dasar orbita, dan dinding medial antrum membentuk sebagian besar dinding nasal lateral. Dinding
Universitas Sumatera Utara
posterior sinus memisahkannya dari fosa infratemporalis, sedangkan dinding anterior membentuk pars fasialis maksilaris fosa kanina. Dinding tulang mempunyai
ketebalan bervariasi dari regio satu ke regio lainnya dan dari pasien yang satu ke pasien lain, tetapi umumnya ketebalannya hanya setipis kulit telur.
5
Sinus yang sehat dikelilingi dengan epitelium respiratori yang kolumnar, bersilia dan pseudo-stratifikasi.epitelium ini melekat erat terhadap periosteum,
misalnya mukoperiosteum. Glandula mukus dan serus tambahan terdapat dalam submukosa dan memberikan selimut mukus yang melapisi epitelium. Sinus juga
dipersarafi oleh cabang kedua n. trigeminus, n. palatina mayor, nasalis posterolateral, dan semua n. alveolaris superior cabang n. infraorbitalis. Suplai darah diperoleh dari a.
maksilaris melalui a. infraorbitalis, a. palatina mayor dan a. alveolaris posterosuperior dan anterosuperior.
5,12
2.3. Indikasi dan Kontraindikasi Sinus Lift Up