6. Kelelahan karena aneka faktor lingkungan secara menetap seperti bising, suhu panas dan dingin.
3.6. Program Pengendalian Kelelahan pada Pekerja
Salah satu cara pengendalian kelelahan otot pada pekerja aadalah memberikan wakru istirahat pendek yang sering micro breaks untuk merubah
posisi kerja dan relaksasi otot.. Quitler 1997 menyarankan pemberian waktu istirahat selam 5 enit setiap 30 menit bekerja. NIOSH menganjurkan pemberian
waktu istirahat pendek selama 4 sampai 5 menit setiap jangka waktu kerja tertentu tanpa mengurangi waktu istirahat selama 15 menit macro breaks setiap 2 jam
bekerja untuk jenis pekerjaan sedang.
3.7. Hubungan Denyut Nadi kerja Dengan Kelelahan Kerja
Denyut nadi merupakan salah satu variable fisiologi tubuh yang menggambarkan tubuh dalam keadaan statis dan dinamis. Oleh karena itu denyut
nadi dipakai sebagai indikator metabolisme tubuh. Denyut nadi indikator yang dipakai untuk mengetahui berat ringannya beban kerja seseorang. Semakin berat
beban kerja, maka akan semakin pendek waktu kerja seseorang untuk bekerja dengan kelelahan dan gangguan fisiologis lainnya. Kelelahan merupakan salah
satu bentuk mekanisme perlindungan tubuh agar terhindar dari kerusakan lebih lanjut, sehingga dengan demikian terjadi pemulihan setelah istirahat.
Universitas Sumatera Utara
Pengukuran denyut nadi dapat dilakukan secara manual memakai stopwatch dengan metode 10 denyut Kilbon,1992. Dengan metode tersebut
dapat dihitung nadi kerja sebagai berikut: Denyut Nadi DenyutMenit =
60 10
x itungan
WaktuPengh Denyut
Kepekaan denyut nadi terhadap perubahan pembebanan yang diterima tubuh cukup tinggi. Denyut nadi akan segera berubah seirama dengan perubahan
pembebanan, baik yang berasal dari pembebanan makanik, fisik maupun kimiawi Kurniawan,1995. Grandjean 1993 juga menjelaskan bahwa konsumsi energi
sendiri tidak cukup untuk mengestimasi beban kerja fisik. Beban kerja fisik tidak hanya ditentukan oleh jumlah kalori yang dikonsumsi, tetapi juga ditentukan oleh
jumlah otot yang terlibat dan beban statis yang diterima serta tekanan panas dari lingkungan kerjanya yang dapat meningkatkan denyut nadi. Berdasarkan hal
tersebut maka denyut nadi lebih mudah dan dapat untuk menghitung indek beban kerja. Rodahl 1989 menyatakan bahwa denyut nadi mempunyai hubungan linier
yang tinggi dengan asupan oksigen pada waktu kerja. Dan salah satu cara yang sederhana untuk menghitung denyut nadi adalah dengan merasakan denyutan
pada arteri radialis dipergelangan tangan. Denyut nadi untuk mengestimasi indek beban kerja fisik terdiri dari
beberapa jenis yang didefinisikan oleh Grandjean 1993: 1.
Denyut nadi istirahat adalah rerata denyut nadi sebelum pekerjaan dimulai. 2.
Denyut nadi kerja adalah rerata denyut nadi selama bekerja. 3.
Nadi kerja adalah selisih antara denyut nadi istirahat dan denyut nadi kerja.
Universitas Sumatera Utara
Peningkatan denyut nadi mempunyai peran yangsangat penting dalam peningkatan cardiac output dari istirahat samapai kerja maksimum. Peningkatan
yang potensial dalam denyut nadi dari istirahat sampai kerja maksimum tersebut oleh Rodahl 1989 didefinisikan sebagi heart rate reserve HR Reserve. HR
Reserve tersebut di ekspresikan dalam persentase yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
HR Reserve = 100
x Istirahat
DenyutNadi Maksimum
DenyutNadi Istirahat
DenyutNadi Kerja
DenyutNadi −
−
Manuaba dan Vanwonterghem 1996 menentukan klasifikasi beban kerja berdasarkan peningkatan denyut nadi kerja yang dibandingkan dengan denyut
nadi maksimum karena beban kardiovaskular = CVL yang dihitung dengan rumus sebagai berikut :
CVL = Istirahat
DenyutNadi Maksimum
DenyutNadi Istirahat
DenyutNadi Kerja
DenyutNadi x
− −
100
Denyut nadi maksimum adalah: 1.
Laki-laki = 220 – Umur 2.
Perempuan = 200 – Umur Dari hasil perhitungan CVL tersebut kemudian dibandingkan dengan
klasifikasi sebagai berikut: a.
X 30 = tidak terjadi kelelahan b.
30 X 60 = diperlukan perbaikan c.
60 X 80 = kerja dalam waktu singkat d.
80 X 100 = diperlukan tindakan segera e.
X 100 = tidak diperbolehkan beraktivitas.
Universitas Sumatera Utara
3.8. REBA Rapid Entire Body Assessment 3.81. Pengertian REBA Rapid Entire Body Assessment