Sejarah Perusahaan Sejarah Singkat Bandar Udara Polonia Medan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

Pada PT. Persero Angkasa Pura II adalah Badan Usaha Milik Negara BUMN yang diberi tugas oleh pemerintah untuk menjalankan bisnis jasa pelayanan Kebandarudaraan dan jasa pelayanan lalu lintas udara. Sebagai upaya mengikuti perkembangan teknologi, PT. Persero Angkasa Pura II terus berkembang dengan diawali berdirinya Perum Pelabuhan Udara Cengkareng pada tanggal 15 Agustus 1984 yang bertugas mengelolah dan mengusahakan Pelabuhan Udara Cengkareng sekarang bernama Bandar Udara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta dan Pelabuhan Udara Halim Perdanakusuma. Perum Pelabuhan Udara Cengkareng pada tanggal 2 Januari 1993 resmi menjadi PT. Persero Angkasa Pura II sesuai dengan akte notaries Muhani Salim, SH. No. 3 Tahun 1993. Beberapa Bandar Udara di kawasan Indonesia bagian Barat yang dikelola oleh PT. Persero Angkasa Pura II diantaranya yaitu: 1. Bandar Udara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta, Tangerang 2. Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta 3. Bandar Udara Internasional Polonia, Medan 4. Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang 5. Bandar Udara Supadio, Pontianak 6. Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, Pekan Baru 7. Bandar Udara Minangkabau, Padang Universitas Sumatera Utara 8. Bandar Udara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh 9. Bandar Udara Husein Sastranegara, Bandung 10. Bandar Udara Kijang, Tanjung Pinang.

2.2. Sejarah Singkat Bandar Udara Polonia Medan

Nama polonia diberikan oleh seorang pria yang berkebangsaan Polandia yang bernama Baron Michaissky pada tahun 1872, yang mendapat ijin untuk membuka perkebunan tembakau diwilayah Sumatera Timur. Pada tahun 1924, pesawat kecil buatan Fokker yang diawaki oleh Mr. Van Poelman, dan Van der Broekke mendarat untuk pertama kalinya di Medan tepatnya di daerah pacuan kuda “Deli Renve-reeniging“ perkumpulan pacuan kuda. Pada tahun 1927, departemen perusahaan-perusahaan Negara meminta kesediaan pihak Deli Renve- reeniging untuk memberikan tanahnya yang berada di Polonia sebagai lapangan terbang di Medan. Pada tahun 1928, lapangan terbang Polonia resmi dibuka dengan ditandai mendaratnya 6 enam pesawat udara milik KNILM anak perusahaan KLM pada pada landasan yang masihmerupakan tanah yang diperkeras. Pada tahu 1963 Bandar Udara ini diperbaiki untuk pertama kalinya dengan panjang landasan pacu sepanjang 600 meter. Pada tahun 1948 Bandar Udara ini dibeli kembali oleh pemerintah Hindia Belanda yang kembali dating ke Indonesia, setelah dikuasai oleh dsekutu pada tahun 1964 dimana kemudian landasan pacu diperpanjang menjadi 1000 meter, pada tahun 1949 landasan pacu diperpanjang kembali menjadi 1200 meter, dan pada tahun 1980 landasan pacu diperpanjang Universitas Sumatera Utara menjadi 2900 meter. Dan pada tahun 1951, kepal staf Angkatan Perang Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. 11951 menyatakan bahwa seluruh pangkalan udara bekas pemerintahan Belanda maupun Jepang diserahkan kepada Angkatan Perang Republik Indonesia. Pada tahun 1994 pengoperasian Bandar Udara Polonia diserahkan dari PT. Persero Angkasa Pura I kepada PT. Persero Angkasa Pura II terhitung sejak tanggal 1 Januari 1994 berdasarkan keputusan Menteri Keuangan RI No.5-33MK.0611994 Tanggal 2 Januari 1994.

2.3. Bidang Kegiatan Perusahaan

Dokumen yang terkait

Pengukuran Postur Kerja Dengan Menggunakan Metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) Pada Operator Pabrik Gambir PT. Ganpati Trading

3 66 237

ANALISIS POSTUR KERJA PADA AKTIVITAS PENGANGKUTAN BUAH KELAPA SAWIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT (REBA).

0 3 12

ANALISA PENILAIAN POSTUR KERJA DENGAN METODE OVAKO WORK POSTURE ANALYSIS SISTEM (OWAS), RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT(RULA), RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT (REBA), DAN QUICK EXPOSURE CHECKLIST (QEC) (Studi kasus: Samidi Glass & Craft, Baki -Sukoharjo.).

0 7 8

STUDI COMPARATIVE PENENTUAN POSTUR KERJA DENGAN METODE OVAKO WORK POSTURE ANALYSIS SISTEM (OWAS), RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT(RULA) DAN RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT (REBA).

0 0 7

ANALISIS POSTUR KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE REBA (RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT) (Studi Kasus : PT. Makmur Alam Sentosa I Pada Stasiun Rotari).

1 1 6

ANALISIS RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS PEKERJA HARIAN LEPAS DENGAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT DI PDAM TIRTA LAWU KARANGANYAR.

0 0 1

ANALISIS POSTUR KERJA MANUAL MATERIAL HANDLING (MMH) MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESMENT (REBA) DI AREA WAREHOUSE SPAREPART PT. TRAKTOR NUSANTARA JAKARTA.

0 1 11

ANALISIS TINGKAT RISIKO ERGONOMI PADA POIN KERJA CHASSIS AND TIRE DENGAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT (REBA) DI DEPARTEMEN ASSEMBLY FRAME PT. X (INDUSTRI PERAKITAN MOBIL)

0 1 11

DESIGN OF MINI CRANE HYDRAULIC ON PROCESS TRANSFERRING TUBE COMPRESSOR TO SANDBLASTING WORKSTATION WITH RATIONAL AND RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT (REBA) METHOD

0 0 11

ANALISIS POSTUR TUBUH PEKERJA DENGAN MENGGUNAKAN "RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT" PADA PT. STAR MUSTIKA PLASTMETAL - Binus e-Thesis

0 0 11